PELAJARAN 7 TRIWULAN IV 2011


Jalan Menuju Iman

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 3:21-25; Imamat 18:5; Roma 3:9-19; 1 Korintus 9:20; Roma 3:1, 2; 8:1-4.

AYAT HAFALAN: "Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya" (Galatia 3:22).

Burung merpati peliharaan dulu dikenal dengan kesanggupan terbang ratusan mil setiap hari dan tiba di tempat tujuannya dengan ketepatan yang menakjubkan. Namun, burung merpati yang terbaik sekalipun terkadang kehilangan arah, tidak dapat kembali ke tempat asal mereka. Peristiwa terburuk terjadi di Inggris, di mana dua puluh ribu merpati (senilai US $ 600.000 lebih) tidak pernah kembali ke kandangnya. Sampai hari ini belum dapat diketahui penyebabnya.
Kebanyakan di antara kita pernah mengalami kehilangan arah, atau tersesat, hal itu sangatlah tidak menyenangkan. Peristiwa itu membuat kita merasa takut dan cemas; bahkan dapat juga menyebabkan panik.
Hal yang sama dapat terjadi dengan kondisi kerohanian kita. Bahkan setelah kita menerima Kristus, kita dapat tersesat, atau kehilangan arah, sampai pada akhirnya tidak pernah kembali lagi kepada Tuhan.
Kabar baiknya adalah, bahwa Allah tidak meninggalkan kita sendirian. Dia telah memberikan jalan menuju iman, sebagaimana yang telah dinyatakan da­lam Injil, dan jalan itu melibatkan hukum-Nya. Banyak orang yang mencoba memisahkan hukum Allah dengan Injil; bahkan ada juga yang mempertentangkannya. Paham ini bukan saja salah, namun dapat berakibat fatal. Tanpa hu­kum Allah, kita tidak akan memiliki Injil. Sangatlah sukar, untuk memahami Injil tanpa hukum-Nya.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 12 November.


Minggu 6 November
HUKUM DAN JANJI

"Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah?" (Galatia 3:21).

Menyadari bahwa komentarnya akan menyebabkan para penentangnya menyimpulkan bahwa dia telah meremehkan hukum Taurat atau komentarnya tentang keutamaan janji Allah bagaikan kabut yang menutupi Musa dan hukum Taurat, Paulus menanyakan pertanyaan yang sedang mereka pikirkan: "Apakah engkau mengatakan bahwa hukum Taurat bertentangan dengan janji Allah?" Per­tanyaan ini dijawab Paulus dengan tegas, "Tidak!" Hal yang demikian tidaklah mungkin, sebab Allah tidak berlawanan dengan diri-Nya. Allah memberikan baik janji maupun hukum. Hukum itu bukan merupakan suatu hal yang ganjil bagi janji. Keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam rencana keselamatan yang Allah buat secara keseluruhan.

Konsep keliru apakah yang dimiliki para penentang Paulus tentang peranan hukum Taurat? Bandingkan Galatia 3:21; Imamat 18:5; Ulangan 6:24.
Galatia 3:21;
3:21 Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.

 Imamat 18:5;
18:5 Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.

 Ulangan 6:24.
6:24 TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.

Mereka yakin bahwa hukum Taurat dapat memberi kehidupan rohani pada mereka. Pandangan ini mungkin timbul dari interpretasi yang salah terhadap Perjanjian Lama seperti Imamat 18:5 dan Ulangan 6:24, di mana hukum Tauratlah yang mengatur kehidupan mereka yang berada dalam perjanjian dengan Allah. Memang benar hukum Taurat mengatur kehidupan dalam perjanjian, tetapi kemudian me­reka berkesimpulan bahwa hukum Tauratlah sumber hubungan seseorang dengan Allah. Alkitab sangat jelas menyatakan, bahwa kesanggupan untuk "menghidupkan" adalah kuasa Allah dan Roh-Nya saja (2 Raj. 5:7; Neh. 9:6; Yoh. 5:21; Rm. 4:17). Hukum Taurat tidak dapat membuat seseorang hidup secara rohani. Hal ini tidak berarti, bahwa hukum Taurat bertentangan dengan janji Allah.
Mencoba membuktikan ketidaksanggupan hukum Taurat memberi kehidup­an, Paulus menulis dalam Galatia 3:22, "Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa." Dalam Roma 3:9-19, Paulus memberi gambaran yang merupakan intisari dari ayat-ayat dalam Perjanjian Lama untuk menunjukkan betapa buruknya keadaan kita. Bagian-bagian itu disatukan tanpa suatu aturan. Dia memulai dengan inti permasalahan dosa—sikap mementingkan diri yang menyerang hati manusia—dan kemudian berpindah pada ayat-ayat yang menggambarkan penyebaran dosa dan akhirnya keadaan dosa secara universal.
Apakah maksudnya? Oleh karena penyebaran dosa begitu luas dan terbatasnya hukum Taurat, janji hidup kekal dapat kita terima hanya melalui kesetiaan Kristus pada kita.

Meskipun hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan kita, manfaat apakah yang kita peroleh dari kesetiaan kita menuruti hukum itu? Man­faat praktis apakah yang Anda dapatkan dalam hidup Anda melalui penurutan hukum Allah?

Senin 7 November
"DIKURUNG DI BAWAH HUKUM TAURAT"

Dalam Galatia 3:23, Paulus menuliskan bahwa "Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat." Dengan menggunakan kata "kita" Paulus menunjuk pada umat percaya dari golongan Yahudi di gereja-gereja Galatia. Merekalah yang sudah terbiasa dengan hukum Taurat, dan Paulus telah berbicara pada mereka secara khusus mulai dari Galatia 2:15. Hal ini sangat berbeda dengan penggunaan kata "kita" dalam Galatia 3:23 dan "kamu" dalam Galatia 3:26.
Dalam Galatia 3:23 tertulis, "Sebelum iman itu datang"; namun dalam Bahasa Yunani sesungguhnya ditulis, "sebelum iman itu" datang. Sebab Paulus ingin membedakan posisi hukum Taurat sebelum dan sesudah Kristus (Galatia 3:24), "iman itu" sangatlah mungkin merupakan referensi bagi Yesus itu sen-diri dan bukan pada iman Kristen secara umum.

Paulus mengatakan bahwa orang Yahudi dikurung "di bawah hukum Taurat" sebelum Kristus datang. Apakah yang dia maksudkan dengan "di bawah hukum Taurat?" Bandingkan Galatia 3:22, 23 dengan Roma 6:14, 15; 1 Korintus 9:20; Galatia 4:4, 5, 21; 5:18.
Galatia 3:22, 23  
3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
Roma 6:14, 15;
6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!

1 Korintus 9:20;
9:20 Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.

Galatia 4:4, 5, 21; 5:18.
 4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
4:21. Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Paulus menggunakan frase "di bawah hukum Taurat" 12 kali dalam suratnya. Tergantung pada konteksnya, frase itu dapat memiliki konotasi yang berbeda.
1.  "Dibawah hukum Taurat" sebagai satu alternatif jalan keselamatan (Ga­latia 4:21). Para penentang di Galatia berusaha mendapatkan kebenaran yang menghidupkan dengan jalan penurutan. Tetapi, sebagaimanayang Paulus sudah jelaskan, hal ini tidaklah mungkin (Galatia 3:21,22). Malahan Paulus belakangan menunjukkan bahwa, dengan kerinduan mereka berada di bawah hukum Taurat, jemaat Galatia sesungguhnya sedang menolak Kristus (Galatia 5:2-4).
2.  "Di bawah hukum Taurat" dalam arti berada di bawah penghukuman-nya (Roma 6:14, 15). Sebab hukum Taurat tidak dapat menebus dosa, maka pelanggaran terhadap tuntutan hukum Taurat akan mendatangkan hukuman. Inilah kondisi yang ditemukan dalam kehidupan setiap orang. Hukum Taurat bertindak sebagai pengawas penjara, mengurung setiap orang yang telah melanggar hukum dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka. Sebagaimana yang akan kita lihat dalam pelajaran selanjutnya, penggunaan kata pengawalan (Galatia 3:23) menunjukkan bahwa inilah yang Paulus maksudkan dengan "di bawah hukum Taurat" dalam bagian ini.
Kata Yunani, ennomos, biasanya diterjemahkan "di bawah hukum Taurat," dapat berarti "dengan hukum Taurat" dan menunjuk pada suatu kehidupan dengan berbagai tuntutan hukum Taurat melalui persatuan kita dengan Kris­tus (1 Korintus 9:21). Dengan "perbuatan menuruti hukum," yaitu, dengan mencoba menuruti hukum di luar Kristus, adalah mustahil untuk dibenarkan, sebab hanya mereka yang menjadi benar oleh sebab iman, merekalah yang akan hidup (Galatia 3:11). Kebenaran ini tidak menghapuskan hukum Tau­rat; hal itu hanya menunjukkan bahwa hukum Taurat tidak dapat memberi­kan hidup kekal.


Selasa 8 November
HUKUM TAURAT SEBAGAI "PENJAGA" KITA

Paulus memberikan dua kesimpulan dasar tentang hukum Taurat: (1) hukum tidaklah membatalkan atau menghapus janji Allah kepada Abraham (Galatia 3:15-20); (2) hukum tidak bertentangan dengan janji itu (Galatia 3:21, 22).
Apakah peranan hukum? Paulus menulis bahwa itu ditambahkan "oleh sebab pelanggaran" (Galatia 3:19), dan dia memperkembang ide ini dengan menggunakan tiga kata atau frase yang berhubungan dengan hukum: di bawah pengawalan (ayat 23), dikurung (ayat 23), penuntun (ayat 24).

Berdoalah dan baca dengan saksama Galatia 3:19-24. Apakah yang Paulus katakan tentang hukum Taurat?
Galatia 3:19-24
3:19. Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran--sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu--dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.
3:20 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.
3:21 Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.
3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.

Para penerjemah modern menafsirkan komentar Paulus tentang hukum Taurat dalam Galatia 3:19 dengan istilah negatif. Namun dalam bahasa aslinya (Yuna-ni) tidaklah demikian. Kata Yunani yang diterjemahkan "di bawah pengawalan" (ayat 23) sesungguhnya memiliki arti "menjaga." Meskipun dapat juga meng-gunakan istilah negatif, seperti "di bawah penjagaan" atau "diawasi" (2 Korin-tus 11:32), dalam Perjanjian Baru secara umum memiliki pengertian yang posi-tif "melindungi" atau "memelihara" (Filipi. 4:7; 1 Petrus 1:5). Hal yang sama berlaku untuk kata yang diterjemahkan "dikurung" (Galatia 3:23). Kata itu dapat diterjemahkan "menutup" (Kejadian 20:18), "mengurung" (Keluaran 14:3; Yosua 6:1; Yeremia 13:19), "menangkap" (Lukas 5:6), atau "mengurung" (Roma 11:32). Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh contoh-contoh di atas, kata ini dapat memiliki makna positif atau negatif, tergantung kepada konteksnya.

Keuntungan apakah yang diberikan oleh hukum Taurat (moral dan upacara) bagi Bangsa Israel? Roma 3:1, 2; Ulangan 7:12-24; Imamat 18:20-30.
Roma 3:1, 2;.
3:1. Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
Ulangan 7:12-24;
7:12. "Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
7:13 Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.
7:14 Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu.
7:15 TUHAN akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.
7:16 Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu; janganlah engkau merasa sayang kepada mereka dan janganlah beribadah kepada allah mereka, sebab hal itu akan menjadi jerat bagimu.
7:17 Jika sekiranya engkau berkata dalam hatimu: Bangsa-bangsa ini lebih banyak dari padaku, bagaimanakah aku dapat menghalaukan mereka?
7:18 maka janganlah engkau takut kepada mereka; ingatlah selalu apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap Firaun dan seluruh Mesir,
7:19 yakni cobaan-cobaan besar, yang kaulihat dengan matamu sendiri, tanda-tanda dan mujizat-mujizat, tangan yang kuat dan lengan yang teracung, yang dipakai TUHAN, Allahmu, untuk membawa engkau keluar. Demikianlah juga akan dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap segala bangsa yang engkau takuti.
7:20 Lagipula TUHAN, Allahmu, akan melepaskan tabuhan menyerbu mereka, sampai habis binasa orang-orang yang masih tinggal dan yang menyembunyikan diri terhadap engkau.
7:21 Janganlah gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, ada di tengah-tengahmu, Allah yang besar dan dahsyat.
7:22 TUHAN, Allahmu, akan menghalau bangsa-bangsa ini dari hadapanmu sedikit demi sedikit; engkau tidak boleh membinasakan mereka dengan segera, supaya jangan binatang hutan menjadi terlalu banyak melebihi engkau.
7:23 Demikianlah TUHAN, Allahmu, akan menyerahkan mereka kepadamu dan akan mengacaukan mereka sama sekali, sampai mereka punah.
7:24 Raja-raja mereka akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu, sehingga engkau menghapuskan nama mereka dari kolong langit; tidak akan ada yang dapat bertahan menghadapi engkau, sampai engkau memunahkan mereka.
Imamat 18:20-30
18:20 Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
18:21 Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
18:23 Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji.
18:24 Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
18:25 Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya.
18:26 Tetapi kamu ini haruslah tetap berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan jangan melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu,
18:27 --karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis--
18:28 supaya kamu jangan dimuntahkan oleh negeri itu, apabila kamu menajiskannya, seperti telah dimuntahkannya bangsa yang sebelum kamu.
18:29 Karena setiap orang yang melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
18:30 Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu."


Sementara Paulus dapat membahas hukum Taurat dengan istilah negatif (Roma 7:6; Galatia 2:19), dia juga memiliki banyak hal positif untuk dikatakan tentang hukum Taurat (lihat Roma 7:12, 14; 8:3, 4; 13:8). Hukum Taurat bukanlah kutuk yang Allah jatuhkan pada Bangsa Israel; sebaliknya, itu dimak-sudkan agarmenjadi berkat. Meskipun sistem upacara sesungguhnya tidak dapat menghapuskan dosa, hukum Taurat itu menunjuk pada Mesias yang dijanjikan, dan menuntun perilaku manusia dan melindungi Bangsa Israel dari segala per-buatan jahat yang telah menghancurkan bangsa-bangsa pada zaman dulu. Dari beberapa komentar Paulus yang positif tentang hukum, adalah hal yang keliru untuk mencoba memahaminya dengan cara negatif.

Pikirkanlah sesuatu hal yang baik namun disia-siakan. Sebagai contoh, obat yang diracik untuk mengobati satu penyakit tertentu dapat digunakan oleh orang lain untuk mendapatkan efek "psikotropika."Contoh apakah yang Anda lihat sehubungan dengan prinsip ini? Bagaimanakah pengeta-huan kita mengenai suatu hal yang baik namun dapat juga disalahguna-kan, dapat menolong kita memahami apa yang Paulus hadapi di sini?

Rabu 9 November
HUKUM TAURAT SEBAGAI PENUNTUN

Dalam Galatia 3:23, Paulus menggambarkan hukum Taurat sebagai pengawal dan penjaga. Dengan apakah dia menyamakan "hukum Tau­rat" dalam ayat 24, dan apakah maknanya bagi kita?
Galatia 3:23, 24
3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.

Kata yang diterjemahkan sebagai "penuntun" berasal dari kata Yummpaida-gogos. Beberapa versi menerjemahkannya dengan "orang yang berpegang pada disiplin" (NRSV), "pelatih" (NKJV), atau bahkan "penjaga" (ESV), tetapi tidak satu pun di antaranya yang dapat memberikan arti yang sepenuhnya dari kata itu. Kata paidagogos menggambarkan seorang hamba dalam masyarakat Roma yang ditempatkan di bawah kekuasaan anak tuannya sejak mereka berumur enam atau tujuh tahun sampai mereka menjadi dewasa. Sebagai tambahan tugasnya menyiapkan kebutuhan fisik anak tuannya, seperti memandikannya, memberi­kan makanan dan pakaian, dan melindungi mereka dari bahaya, para pendidik ini juga bertanggung jawab untuk memastikan anak tuannya berangkat ke sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kemudian, dia diharapkan untuk mengajarkan dan mempraktikkan moralitas kebajikan tetapi juga memastikan bahwa anak-anak itu belajar dan mempraktikkan kebajikan itu.
Meskipun ada beberapa pengasuh yang baik dan disayangi oleh anak asuhnya, gambaran yang diberikan kepada mereka dalam literatur kuno adalah se­bagai seorang yang menegakkan disiplin. Mereka memastikan terjadinya penurutan bukan hanya dengan peringatan keras dan teguran tetapi juga dengan hukuman cambuk dan rotan.
Gambaran yang Paulus berikan pada hukum Taurat sebagai penuntun lebih lanjut menjelaskan pengertiannya tentang peranan hukum. Hukum itu telah di­tambahkan untuk menunjukkan dosa dan memberikan petunjuk. Sifat dasar dari tugas ini mengartikan bahwa hukum Taurat juga memiliki aspek negatif, hal itu disebabkan karena hukum Taurat menegur dan menuduh kita sebagai orang berdosa. Namun, meskipun merupakan aspek "negatif' Allah menggunakannya untuk keuntungan kita, oleh karena tuduhan hukum itulah yang menyebabkan kita untuk datang kepada Kristus. Demikianlah, hukum Taurat dan Injil tidak bertentangan. Allah merancangnya untuk bekerja sama bagi keselamatan kita.
"Dalam Alkitab [Galatia 3:24], Roh Kudus berbicara mengenai hukum moral melalui Rasul Paulus. Hukum menyatakan dosa kepada kita, dan membuat kita da­pat merasakan kebutuhan kita akan Kristus dan lari kepada-Nya untuk mendapatkan pengampunan dan damai dengan bertobat kepada Allah dan beriman dalam Tuhan kita Yesus Kristus."—Ellen G. White, Selected Messages, jld. 1, hlm. 234.

Kapankah terakhir kali Anda membandingkan tindakan, kata-kata dan pemikiran Anda dengan hukum moral? Lakukanlah sekarang, bandingkanlah bukan saja dengan apa yang tertulis di dalam hukum itu, namun juga dengan semangat yang terkandung di dalamnya (Matius5:28; Roma 7:6). Seberapa banyakkah Anda telah berhasil menuruti hukum itu? Apakah yang dinyatakan oleh jawaban Anda tentang maksud Paulus dalam suratnya?


Kamis 10 November
HUKUM TAURAT DAN UMAT PERCAYA (GALATIA 3:25)

Banyak yang telah mengartikan komentar Paulus dalam Galatia 3:25 sebagai suatu penolakan yang sempurna terhadap hukum Taurat. Penafsiran ini menjadi tidak masuk akal, dengan ditemukannya cukup banyak komentar Paulus yang positif tentang hukum Taurat di beberapa bagian dalam Kitab Suci.
Apakah sesungguhnya, yang dia maksudkan?
Pertama, kita tidak lagi berada di bawah ancaman hukum Taurat (Roma 8:3). Sebagai umat percaya, kita berada di dalam Kristus dan menikmati kesempatan di bawah kasih karunia (Roma 6:14,15). Hal inilah yang memberikan kepada kita kebebasan untuk melayani Kristus dengan sepenuh hati, tanpa rasa takut bahwa kita mungkin melakukan kesalahan dalam proses yang kita ikuti. Inilah kemerde-kaan yang sesungguhnya yaitu kebebasan di dalam Injil, yang sama sekali berbeda dari keadaan yang tidak perlu menuruti hukum—yang menurut beberapa orang dianggap sebagai suatu "kemerdekaan" di dalam Kristus. Tidak menuruti hukum adalah dosa—dan dosa sama sekali bukanlah kemerdekaan (Yohanes 8:34).
Baca Roma 8:1-3. Apakah artinya tidak lagi dipersalahkan oleh hukum? Bagaimanakah kebenaran ini mempengaruhi cara hidup kita?
Roma 8:1-3
8:1. Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
8:3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

Oleh karena sudah diampuni melalui jasa Kristus, hubungan kita dengan hukum sekarang telah berubah. Kita sekarang dipanggil untuk menghidupkan suatu kehidupan yang menyenangkan-Nya (1 Tesalonika 4:1); Paulus menye-but ini dengan istilah berjalan di dalam Roh (Galatia 5:18). Hal ini bukan berarti bahwa hukum moral tidak lagi berlaku—ini bukanlah pokok permasalah-nnya. Bagaimanakah mungkin, ketika kita telah melihat dengan begitu jelas bahwa hukum itulah yang dapat menyatakan dosa?
Sebaliknya, karena hukum itu adalah pernyataan karakter Allah, dengan menuruti hukum kita telah memantulkan tabiat-Nya. Tetapi lebih daripada itu, kita tidak hanya sekadar menuruti hukum melainkan juga teladan Yesus, yang telah melakukan bagi kita apa yang tidak dapat dilakukan oleh hukum itu: Dia menuliskan hukum itu dalam setiap hati kita (Ibrani 8:10) dan memungkinkan kebenaran yang dituntut oleh hukum digenapi dalam hidup kita (Roma 8:4). Demikianlah, lewat hubungan kita yang erat dengan Yesus, kita memperoleh kekuatan yang tadinya tidak pernah kita miliki, untuk menuruti hukum-Nya.
Baca Roma 8:4. Apakah yang Paulus katakan di sini? Bagaimanakah Anda dapat melihat janji ini digenapi dalam kehidupan Anda? Pada saat yang sama, mengapa keselamatan itu selalu didasarkan pada apa yang Kristus telah lakukan bagi kita dan bukan kepada hal yang lain, sementara kita telah mengalami banyak perubahan yang positif?

Jumat 11 November
PENDALAM AN: "Suatu kali ada yang bertanya kepada saya sehubungan dengan kitab Galatia. Hukum manakah penuntun yang membawa kita kepada Kristus? Saya menjawab: Keduanya, hukum upacara dan sepuluh hukum moral.
"Kristus adalah dasar bagi seluruh kehidupan Bangsa Yahudi. Kematian Habel adalah akibat penolakan Kain atas rencana Allah dalam sekolah penurutan agar dapat diselamatkan oleh darah Yesus Kristus yang dilambangkan dengan korban persembahan yang menunjuk pada Kristus. Kain menolak penumpahan darah korban yang melambangkan darah Kristus yang akan tercurah bagi dunia. Upacara ini secara keseluruhan telah dipersiapkan Allah, dan Kristus menjadi dasar dari keseluruhan sistem. Inilah permulaan dari pekerjaannya sebagai penuntun yang membuat manusia yang berdosa sadar dan menerima Kristus sebagai Dasar dari seluruh kehidupan Bangsa Yahudi.
"Semua yang melakukan pelayanan sehubungan dengan bait suci selalu diberikan pelajaran sehubungan dengan pekerjaan Kristus yang menjadi perantara bagi manusia. Pelayanan ini direncanakan untuk menimbulkan rasa cinta akan hukum Allah dalam setiap hati, yang merupakan hukum kerajaan-Nya."—Ellen G. White, Selected Messages, jld. 1, hlm. 233.
"Sepuluh hukum janganlah dilihat sebagai hukum yang membatasi dan membe­rikan banyak larangan, melainkan dari sudut kasih karunia. Larangan-larangan yang tertulis dalam hukum itu adalah jaminan kebahagiaan yang pasti dalam penurutan. Bilamana diterima di dalam Kristus, maka hal itu akan mengerjakan kekudusan tabiat dalam hati kita yang akan memberikan sukacita kepada kita sepanjang masa kekekalan. Bagi mereka yang menurut maka hukum itu berfungsi sebagai tembok perlindungan."—Ellen G. White, Selected Messages, jld. 1, hlm. 235.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.      Kita sering bergumul dengan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat mengalahkan dosa dalam kehidupan kita. Janji-janji apakah yang kita mi­liki dalam Alkitab mengenai kemenangan atas dosa? Bagaimanakah kita dapat menempatkan diri kita pada kondisi yang lebih baik lagi agar janji-janji ini lebih mudah untuk digenapi dan menjadi kenyataan? Pada saat yang sama, mengapa kita perlu berhati-hati untuk memastikan bahwa kita menempatkan sepenuhnya pengharapan keselamatan itu bukan pada ke­menangan yang kita dapatkan melainkan atas kemenangan yang Kristus telah peroleh untuk kita?
2.      Kita sering mendengar umat Kristen berkata bahwa hukum telah dihapus-kan. Memang benar, orang Kristen yang sama akan menentang dosa, hal itu berarti, bahwa mereka sesungguhnya tidak bermaksud untuk menghapus-kan hukum. Sebenarnya, apakah yang mereka maksudkan dengan pernya­taan mereka itu? (Petunjuk: Dalam konteks hukum yang manakah seringkali tuntutan itu terjadi?).

RANGKUMAN: Hukum itu diberikan untuk menunjukkan kebutuhan orang berdosa akan Kristus. Sebagai penuntun, hukum itu memberikan petunjuk tentang Allah dan penjagaan terhadap kejahatan. Namun, sebagai alat yang memberikan disiplin, juga menunjukkan keberdosaan kita dan menjatuhkan hukuman kepada manusia. Kristus membebaskan kita dari penghukuman dan menuliskan hukum-Nya dalam hati kita.

Pratinjau
PELAJARAN 8
* 12-18 Nov. 2011
Dari Budak Menjadi Ahli Waris

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 3:26-4:20; Roma 6:1-11; Ibrani 2:14-18; 4:14, 15; Roma 9:4, 5.

AYAT HAFALAN: "Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah"
(Galatia 4:7).

Paulus mengatakan kepada jemaat Galatia agarmerekajangan lagi hidup dan berlaku seperti seorang budak melainkan seperti anak-anak Allah, dengan segala hak dan kesempatan yang menyertainya. Keadaan mereka sama seperti kisah seorang yang baru bertobat, saat mengalami kekecewaan dia mencurahkan isi hatinya kepada seorang Kristen orang Cina bernama Watch­man Nee.
"Tidak peduli betapa banyaknya saya berdoa, tidak peduli betapa kerasnya usaha saya, nampaknya saya tidak bisa setia kepada Tuhan saya. Saya rasa saya telah kehilangan keselamatan saya.' Nee berkata, 'Apakah kamu melihat anjing ini? Ini anjing saya. Anjing ini telah dilatih; untuk tidak mengotori rumah; sangat menurut; anjing ini menyukakan hati saya. Anak saya ada di dapur, se­orang anak laki-laki. Dia mengotori dapur rumah, dia membuang makanannya ke lantai, dan dia mengotori pakaiannya, sungguh dia membuat segalanya berantakan. Tetapi siapa yang akan mewarisi kerajaan saya? Bukan anjing saya; anak saya adalah ahli waris saya. Saudara adalah ahli waris Yesus Kristus karena untuk saudaralah Dia telah mati.'"—Lou Nicholes, Hebrews: Patterns for Living (Longwood, Fla.: Xulon Press, 2004), hlm. 31.
Kita, juga, ahli waris Allah, bukan karena jasa-jasa kita tetapi karena kasih karunia-Nya. Dalam Kristus kita mendapatkan lebih banyak daripada yang kita dapat peroleh sebelum Adam jatuh ke dalam dosa; inilah pokok yang Paulus sungguh-sungguh ingin ajarkan kepada umat percaya yang ada di Galatia, di saat mereka kehilangan arah dalam perjalanan iman mereka.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 19 November 19.

No comments:

Post a Comment