Otoritas Paulus dan Injil
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: 2
Petrus 3:15, 16; Galatia 1; Filipi 1:1; Galatia 5:12.
AYAT HAFALAN: "Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan
manusia,
atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Seandainya aku
masih mau mencoba berkenan pada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus"
(Galatia 1:10).
Beberapa mahasiswa di sebuah universitas mendirikan sebuah pusat
kegiatan dalam kampus mereka, di mana setiap orang—tanpa memandang suku, jenis kelamin, status
sosial, atau keyakinan agama—akan diterima. Bayangkan bilamana beberapa tahun
kemudian para mahasiswa ini kembali mengunjungi kampus itu dan mendapati bahwa
mahasiswa lain telah mengubah pusat kegiatan mahasiswa itu. Gantinya menemukan
satu ruangan yang besar untuk kegiatan sosial—yang dirancang untuk mempererat
persatuan mahasiswa—ruangan itu telah disekat menjadi beberapa ruangan yang
lebih kecil dengan penyaringan yang dilakukan pada pintu masuk berdasarkan
suku, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Para mahasiswa yang merancang ulang
ruangan itu mungkin beralasan bahwa otoritas yang mereka miliki untuk melakukan
perubahan itu berasal dari beberapa abad yang lalu—tradisi yang sudah lama
dilakukan.
Kisah ini hampir sama dengan situasi yang dihadapi Paulus ketika
dia menuliskan suratnya kepada jemaat di Galatia. Rencananya agar bangsa-bangsa
lain dapat bergabung dalam jemaat hanya berdasarkan iman saja ditentang oleh
guru-guru palsu yang memaksakan pendapat mereka bahwa bangsa lain harus disunat
juga sebelum mereka diterima menjadi anggota jemaat.
Paulus melihat bahwa, konsep ini, merupakan sebuah serangan pada inti Injil itu
sendiri; sehingga, dia harus memberikan tanggapan. Tanggapannya ialah berupa
sebuah surat kepada jemaat di Galatia.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 8 Oktober.
Minggu 2
Oktober
PAULUS, SI
PENULIS SURAT
Baca 2 Petrus 3:15,16. Apakah yang ayat-ayat ini katakan tentang
bagaimana gereja mula-mula memandang tulisan Paulus? Apakah yang diajarkan pada kita tentang bagaimana
inspirasi dapat bekerja dengan efektif?
2 Petrus 3:15,16
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan
bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih,
telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia
berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal
yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak
teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama
seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
Saat Paulus menulis surat kepada jemaat di Galatia, dia tidak
mencoba menghasilkan sebuah literatur yang sangat luar biasa. Sebaliknya, di
bawah tuntunan Roh Suci, Paulus membahas situasi tertentu yang melibatkan
dirinya dengan umat percaya yang ada di Galatia.
Surat-surat seperti yang dikirim kepada jemaat Galatia memiliki
peranan penting dalam pelayanan kerasulan Paulus. Sebagai seorang misionaris
bagi bangsa-bangsa non-Yahudi, Paulus menemukan beberapa gereja yang tersebar
di tepi laut Mediterania. Meskipun dia mengunjungi jemaat-jemaat ini bilamana ada kesempatan, dia
tidak dapat tinggal di satu tempat terlalu lama. Sebagai pengganti kehadirannya,
Paulus menuliskan beberapa surat kepada jemaat-jemaat ini untuk memberikan
arahan kepada mereka. Beberapa kali, salinan surat-surat Paulus dibagikan untuk
dibaca di beberapa jemaat (Kol. 4:16). Meskipun beberapa surat Paulus
telah hilang, paling sedikit tiga belas buku di Perjanjian Baru ditulis oleh
Paulus. Seperti kata-kata yang ditunjukkan di atas, dan sebagaimana juga yang
terjadi dengan surat-surat Petrus, menunjukkan bahwa pada keadaan tertentu
surat Paulus dapat dianggap sebagai bagian dari Kitab Suci. Hal ini menunjukkan
betapa besar otoritas yang didapatkan oleh pelayanannya pada awal sejarah
gereja.
Beberapa orang Kristen percaya bahwa bentuk surat-surat Paulus
sangat unik— suatu bentuk khusus
yang dibentuk oleh kuasa Roh Kudus agar dapat menampung Firman yang Allah
inspirasikan. Pendapat ini berubah saat ada seorang ahli Alkitab yang masih
muda dari Oxford, bernama Bernard Grenfell dan Arthur Hunt, menemukan di Mesir
sekitar lima ratus ribu tulisan dalam papirus kuno (dokumen yang ditulis pada
papirus, suatu bahan yang sangat populer untuk menulis yang digunakan ratusan
tahun sebelum dan sesudah Kristus). Sebagai tambahan dari penemuan itu beberapa
salinan dari Perjanjian Baru, mereka menemukan surat tagihan, pengembalian
pajak, kwitansi, dan surat-surat pribadi.
Banyak orang yang heran, karena bentuk dasar dari surat-surat
Paulus adalah hal yang umum digunakan oleh semua penulis surat pada zamannya.
Bentuknya mencakup (1) salam pembuka yang mencantumkan identitas si pengirim
dan si penerima, dan mencantumkan ucapan salam; (2) ungkapan rasa syukur; (3)
isi surat; dan, akhirnya, (4) kalimat penutup.
Secara singkat, Paulus menggunakan bentuk dasar pada saat itu, dia
berkomunikasi dengan orang pada saat itu lewat suatu sarana dan bentuk yang mereka
sudah biasa lihat.
Seandainya Alkitab ditulis pada saat ini, apakah media, bentuk dan
model yang Tuhan akan gunakan untuk menjangkau kita?
Senin 3 Oktober
PANGGILAN
PAULUS
Meskipun surat-surat Paulus secara umum mengikuti bentuk dasar
dari surat-surat zaman dulu, surat ke jemaat di Galatia berisi beberapa bagian
yang tidak ditemui dalam surat-surat Paulus lainnya. Bilamana kita menyadari
hal ini, maka perbedaan ini dapat menolong kita untuk lebih baik lagi memahami
kondisi ketika Paulus menulis surat itu.
Bandingkan salam pembuka Paulus dalam Galatia 1:1, 2 dengan apa
yang dia tulis di Efesus 1:1, Filipi 1:1, dan 2 Tesalonika 1:1. Apakah persamaan
dan perbedaan dari salam Paulus dalam surat Galatia jika dibandingkan dengan
surat-surat lainnya?
Galatia 1:1, 2
1:1. Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia,
juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa,
yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
1:2 dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan
aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia:
Efesus 1:1
1:1. Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak
Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus
Yesus.
Filipi 1:1
1:1. Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus,
kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik
jemaat dan diaken.
2 Tesalonika 1:1
1:1. Dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat
orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus
Kristus.
Salam pembuka dari Paulus dalam surat Galatia bukan hanya lebih
panjang dibandingkan dengan yang lainnya, tetapi dia melanjutkan dengan
otoritas kerasulannya. Secara literal, kata rasul berarti "seorang yang
diutus" atau "utusan." Dalam Perjanjian Baru, arti yang
sebenarnya, ditujukan pada dua belas pengikut Yesus dan kepada mereka yang
melihat Kristus setelah kebangkitan-Nya . dan yang diutus menjadi saksi-Nya (Gal.
1:19; 1 Kor 15:7).
Paulus menyatakan bahwa dia berasal dari kelompok ini.
Pada kenyataannya, Paulus menolak pendapat yang menyatakan bahwa kerasulannya
berasal dari manusia, ini menunjukkan bahwa ada satu usaha yang dilakukan oleh
beberapa orang di Galatia untuk merendahkan otoritas kerasulannya. Mengapa?
Seperti yang kita sudah lihat, beberapa orang dalam gereja tidak senang dengan
pekabaran Paulus yang menyatakan bahwa keselamatan hanya berdasarkan iman
kepada Kristus saja dan bukan pada penurutan akan hukum. Mereka merasa bahwa
Injil Paulus mengesampingkan penurutan. Para pengacau ini sangat licik. Mereka
sadar bahwa fondasi Injil Paulus secara langsung terikat kepada sumber otoritas
kerasulannya (Yoh. 3:34), dan mereka bertekad untuk melancarkan serangan
yang ampuh terhadap otoritas itu.
Namun, mereka tidak menyangkal kerasulan Paulus secara langsung;
mereka hanya mempersoalkan bahwa hal itu tidak terlalu jelas. Mereka menyatakan
bahwa Paulus bukanlah pengikut Yesus yang sebenarnya; itulah sebabnya,
otoritasnya bukan berasal dari Allah tetapi dari manusia—mungkin dari pemimpin
gereja di Antiokhia yang mengutus Paulus dan
Barnabas sebagai misionaris (Kis. 13:1-3). Atau, mungkin berasal dari
Ananias, yang membaptiskan Paulus (Kis. 9:10-18). Paulus, dalam
pemandangan mereka, hanyalah seorang utusan dari Aritiokhia atau Damsyik—tidak
lebih dari itu! Selanjutnya, mereka menyatakan bahwa pekabar-annya merupakan
pendapat pribadi belaka, dan bukan Firman Allah.
Paulus menyadari bahayadari tuduhanyang dilontarkan kepadanya,
itulah sebabnya dia segera mempertahankan kerasulannya yang dia telah terima
dari Allah.
Dalam hal apakah, otoritas Alkitab dipertanyakan saat ini oleh anggota gereja? Bagaimanakah kita dapat mengenali tantangan
ini? Yang lebih penting lagi,
bagaimanakah mereka (mungkin)
mempengaruhi pikiran Anda
sehubungan dengan otoritas Alkitab?
Selasa 4 Oktober
INJIL PAULUS
Sebagai tambahan dari argumen Paulus untuk mempertahankan kerasulannya,
apakah lagi yang Paulus sampaikan dalam salamnya kepada jemaat Galatia?
Bandingkan Galatia 1:3-5 dengan Efesus 1:2, Filipi. 1:2, dan Kolose 1:2.
Galatia 1:3-5
1:3 kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari
Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,
1:4 yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa
kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut
kehendak Allah dan Bapa kita.
1:5 Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Efesus 1:2
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Filipi. 1:2
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Kolose 1:2
1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya
dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita, menyertai kamu.
Salah satu keistimewaan yang unik dari surat-surat Paulus ialah
bagaimana dia menghubungkan kata kasih karunia dan damai sejahtera dalam
salam yang dia sampaikan. Kombinasi dari dua kata ini adalah modifikasi dari
salam yang menjadi ciri khas orang Yunani dan Yahudi. Seorang penulis dari
Yunani akan menyampaikan "Salam" (chairein), Paulus menulis
"kasih karunia," satu kata yang hampir sama dalam Bahasa Yunani (charis).
Paulus kemudian menambahkan salam Bangsa Yahudi "damai sejahtera" kepada
salam ini.
Kombinasi dari kedua kata ini bukan hanya untuk menyenangkan para
pembaca. Sebaliknya, kedua kata itu menggambarkan pekabaran Injil yang dia sampaikan.
(Paulus menggunakan dua kata ini lebih sering daripada penulis lainnya dalam
Perjanjian Baru). Kasih karunia dan damai sejahtera bukanlah berasal dari
Paulus tetapi dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.
Apakah aspek penting dari Injil yang Paulus tuliskan dalam Galatia 1:1-6?
Galatia 1:1-6
1:1. Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia,
juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa,
yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
1:2 dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan
aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia:
1:3 kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari
Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,
1:4 yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa
kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut
kehendak Allah dan Bapa kita.
1:5 Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
1:6. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain,
Meskipun Paulus hanya memiliki sedikit kesempatan dalam salam
pembuka untuk memperkembang Injil itu, dengan sangat bagus dia menyampaikan
inti Injil hanya dalam ayat yang begitu singkat. Di atas kebenaran utama apakah
Injil itu diletakkan? Menurut Paulus, bukanlah penurutan kepada hukum—inilah " pokok
yang diserukan oleh lawan-lawan Paulus. Sebaliknya, Injil sepenuhnya didasarkan
pada apa yang Kristus telah kerjakan bagi kita melalui kematian-Nya di atas
kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Kematian dan kebangkitan
Kristus mengerjakan hal yang kita tidak dapat kerjakan bagi diri kita sendiri.
Apa yang Yesus kerjakan sanggup mematahkan kuasa dosa dan kematian, dan
membebaskan pengikutnya dari kuasa kejahatan, yang mengikat banyak orang dalam
belenggu ketakutan.
Saat Paulus menggambarkan kabar yang indah tentang kasih karunia
dan damai sejahtera yang Tuhan sediakan bagi kita dalam Kristus, dia rindu
untuk memuji Tuhap, hal ini terlihat dalam ayat 5.
Sebanyak kata-kata yang digunakan oleh Paulus dalam Galatia 1:1-5,
tuliskanlah.pengertian Anda tentang Injil, apakah Injil itu sebenarnya. Bagikanlah hal itu pada hari Sabat.
Rabu 5 Oktober
TIDAK ADA INJ1L LAIN
Apakah yang sepatutnya
mengikuti salam dalam surat-surat Paulus? Bagaimanakah surat Galatia berbeda
dari yang lain? Bandingkan Galatia 1:6 dan Roma 1:8; 1 Korintus 1:4; Filipi 1:3, dan 1
Tesalonika 1:2.
Galatia 1:6
1:6. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain,
Roma 1:8
1:8. Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh
Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di
seluruh dunia.
1 Korintus 1:4
1:4 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena
kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus
Yesus.
Filipi 1:3
1:3. Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku
mengingat kamu.
1 Tesalonika 1:2.
1:2. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu
semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
Meskipun Paulus menanggapi berbagai tantangan dan masalah dalam suratnya
kepada jemaat-jemaat, dia tetap memelihara kebiasaan untuk melanjutkan salamnya
dengan doa atau ucapan syukur kepada Allah atas iman dari para pembaca
suratnya. Dia juga melakukan hal yang sama dalam suratnya kepada jemaat di
Korintus, jemaat yang masih bergumul dengan berbagai perilaku yang menyimpang (bandingkan
1 Korintus 1:4 dan 5:1). Situasi di Galatia begitu menyedihkan, sehingga
sangatlah wajar jika Paulus mengabaikan ucapan syukur dan langsung membahas
permasalahan yang ada.
Kata apakah yang Paulus
gunakan untuk menggambarkan tingkat kepeduliannya terhadap situasi yang terjadi di jemaat Galatia? Baca
Galatia 1:6-9; 5:12.
Galatia 1:6-9
1:6. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang
mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari
sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang
telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang
kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu
injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
5:12
Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja
dirinya!
Paulus tidak menahan kata apa pun yang dapat dia gunakan untuk
menegur jemaat di Galatia. Dia mencela mereka oleh sebab mereka telah mengkhianati
panggilan mereka sebagai orang Kristen. Kenyataannya, kata berbalik, yang
digunakan dalam ayat 6, sering digunakan untuk menggambarkan prajurit yang
tidak setia dan meninggalkan tugasnya sebagai prajurit. Secara rohani, Paulus
mengatakan bahwa jemaat Galatia sedang berbalik arah dan membelakangi Tuhan.
Bagaimanakah jemaat Galatia meninggalkan Allah? Dengan beralih
pada Injil lain. Paulus tidak mengatakan ada lebih dari satu Injil tetapi ada
beberapa orang dalam gereja—yang mengajarkan bahwa iman dalam Kristus tidaklah cukup (Kisah
15:1-5)—bertindak seolah-olah ada Injil yang lain. Paulus sangat kecewa
dengan konsep yang keliru tentang Injil sehingga dia berharap agar setiap orang
yang mengkhotbahkan Injil yang lain menerima kutuk dari Allah! (Galatia
1:8). Paulus sangat tegas dalam hal ini sehingga dia menuliskan hal yang
sama dua kali (Galatia 1:9).
Pada saat ini, ada
kecenderungan dalam gereja kita (di beberapa tempat)
yang lebih menekankan pengalaman daripada doktrin. Apa yang lebih penting
adalah pengalaman, hubungan kita dengan Allah. Sekalipun pengalaman itu
penting, apakah yang tulisan Paulus ajarkan pada kita tentang pentingnya
doktrin yang benar?
Kamis 6 Oktober
ASAL USUL INJIL
PAULUS
Para pengacau di Galatia
menyatakan bahwa Injil Paulus berasal dari keinginannya untuk mendapatkan pengakuan
dari orang lain. Apakah perubahan yang seharusnya Paulus lakukan dalam suratnya
jika dia hanya mencari persetujuan manusia? Perhatikan juga Galatia 1:6-9, 11-24.
Galatia 1:6-9
1:6. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang
mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari
sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang
telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang
kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu
injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
11-24
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku,
bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan
manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan
Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu
dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha
membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari
banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang
sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak
kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya
aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku
tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka
yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan
dari situ kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem
untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul
yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan
kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan
Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat
Kristus di Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu
menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak
dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Mengapa Paulus tidak meminta orang yang bertobat dari suku bangsa
lain untuk disunat? Penentang Paulus menyatakan bahwa Paulus menginginkan pertobatan
dengan harga yang mahal. Mereka menduga karena Paulus mengetahui bangsa-bangsa
non-Yahudi enggan untuk membahas tentang sunat, maka dia tidak menuntut hal
itu. Oh dia hanya berusaha menyenangkan orang lain! Menghadapi tuduhan itu,
Paulus menuding lawan-lawannya dengan kata-kata yang tegas yang ditulis di ayat
8 dan 9.
Bilamana yang dia butuhkan hanya persetujuan manusia, dia akan
memberikan jawaban yang berbeda.
Mengapa Paulus mengatakan
bahwa tidaklah mungkin menjadi pengikut Kristus sementara kita mencoba
menyenangkan manusia?
Setelah Paulus menyatakan
dalam ayat 11 dan 12 bahwa dia menerima Injil dan otoritasnya langsung dari
Allah, bagaimanakah kata-katanya dalam ayat 13-24 menyatakan maksudnya?
Ayat 13-24 menyediakan catatan riwayat hidup Paulus sebelum
pertobatan-nya (ayat 13, 14), pada saat pertobatannya (ayat-15, 16), dan
sesudah pertobatannya (ayat 16-24). Paulus mengatakan bahwa keadaan yang
menyertai setiap peristiwa itu menyebabkan orang lain tidak mungkin menyatakan
bahwa Injil yang dia terima dari manusia dan bukan dari Allah. Paulus tidak
memberikan kesempatan kepada siapa pun meremehkan pekabarannya dengan
memperta-nyakan panggilannya sebagai rasul. Dia mengetahui apa yang terjadi
kepadanya, dia mengetahui apa yang haras dia ajarkan, dan dia akan
melakukannya, berapa pun harganya.
Seberapa pastikah Anda
dengan panggilan Anda dalam Kristus? Bagaimanakah Anda mengetahui secara pasti
apa yang Allah mau supaya Anda lakukan? Pada saat yang sama, jika Anda merasa
yakin dengan panggilanmu, mengapa Anda perlu mendengarkan nasihat orang lain?
Jumat 7 Oktober
PENDALAMAN: "Hampir di setiap jemaat
ada anggota yang berasal dari Bangsa Yahudi. Melalui orang-orang yang bertobat
inilah guru-guru Yahudi mendapatkan jalan masuk, dan melalui mereka mendapatkan
tempat berpijak dalam gereja. Tidaklah mungkin, melalui argumen Kitab Suci,
melenyapkan doktrin yang Paulus ajarkan; demikianlah mereka kembali pada
kejahatan yang paling keji dengan menentang pengaruhnya dan melemahkan
otoritasnya. Mereka menyatakan bahwa dia bukan murid Yesus, dan dia tidak
menerima penugasan apa pun dari Yesus; namun dia berpura-pura mengajarkan Injil
yang sebenarnyabertentangan dengan apa yang dianut oleh Petrus, Yakobus, dan
rasul-rasul lainnya....
"Paulus gelisah melihat kejahatan yang bekerja dengan cepat
untuk merusak gereja ini. Dia segera menulis surat kepada jemaat di Galatia,
menyingkapkan teori yang salah, dan dengan keras menegur mereka yang telah
menyimpang dari iman."—Ellen G. White, Sketches From the Life of Paul, hlm. 188,
189.
PERTANYAAN UNTUK D1SKUSI:
1. Dalam kelas, bacalah penjelasan Anda tentang bagaimana Injil itu
se-harusnya. Apakah yang Anda dapat pelajari dari berbagai pendapat yang
diberikan dalam kelas?
2. Dalam salamnya kepada
jemaat di Galatia, dia menyatakan bahwa ke-matian Yesus terjadi oleh karena
alasan tertentu. Apakah alasan itu, apakah maknanya bagi kita yang hidup pada
saat ini?
3. Dalam Galatia 1:14 Paulus mengatakan bahwa
dia sangat bersemangat untuk mempertahankan tradisi leluhurnya. Yang dimaksudkan Paulus
dengan "tradisi" di sini adalah, tradisi yang disampaikan secara
lisan oleh orang Farisi dan Perjanjian Lama itu sendiri. Manakah tempat bagi
tradisi (jika ada) dalam iman kita? Amaran apakah yang Paulus mungkin berikan
kepada kita saat ini sehubungan dengan seluruh pertanyaan tentang tradisi?
4. Mengapa Paulus nampaknya
tidak memberikan "toleransi" kepada mereka yang memiliki keyakinan
yang berbeda dengannya? Baca lagi beberapa hal yang dia tuliskan tentang mereka yang memiliki
pandangan yang berbeda dari Injil. Dan bagaimanakah pandangan kita terhadap
orang yang memiliki sikap yang keras dan tidak suka berkompromi, dalam gereja
kita saat ini?
RANGKUMAN: Guru-guru palsu di jemaat Galatia berusaha meremehkan pelayanan
Paulus dengan menyatakan bahwa kerasuIan dan pekabaran Injil yang dia sampaikan
tidak berasal dari Allah, Paulus menghadapi kedua tuduhan ini pada ayat-ayat
pembuka dalam suratnya kepada jemaat
di Galatia. Dengan berani dia menyatakan hanya ada satu jalan keselamatan; dan
dia menggambarkan berbagai peristiwa yang terjadi pada saat dia mengalami pertobatan
yang menunjukkan bahwa panggilannya dan Injil yang dia sampaikan hanya berasal
dari Allah.
No comments:
Post a Comment