Penyembahan
dalam Kitab Mazmur
SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Mazmur20:3; Mazmur 49; Mazmur 54:6; Mazmur 73; Mazmur 78:1-8;
90:1, 2; 100:1-5; 141:2.
AYAT HAFALAN: "Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya Tuhan
semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku
dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup" (Mzm. 84:2, 3).
Terjemahan Bahasa Ibrani "Mazmur" berasal dari akar kata
yang artinya "bernyanyi dengan diiringi alat instrumental." Jadi,
Mazmur adalah lagu-lagu, itu merupakan lagu-lagu yang dengan rumit justru
menjadi bagian dari penyembahan Israel. Walaupun kita mempunyai liriknya
(Mazmur itu sendiri), kita tidak mempunyai musiknya. Betapa mengagumkan bila
mendengarkan lagu-lagu tersebut, di dalam bahasa aslinya, dan dinyanyikan
dengan musik yang pertama mengiringinya.
Mazmur itu sendiri sangatlah kaya dan dalam, mencakup banyak ragam
topik dan perasaan, berkaitan dengan segala sesuatu mulai dari sejarah Bangsa
Israel sampai pada perasaan yang sangat mendalam dan kepedihan pribadi dari
sang penulis lagu. Rasanya, hal itu berbicara langsung kepada kita, walaupun
sebagai gereja, kita adalah bagian dari sejarah panjang yang berawal dari
Bangsa Israel, kita juga adalah pribadi-pribadi yang memiliki kepedihan
sendiri. Sangatlah diragukan jika ada dari kita yang pada saat-saat tertentu tidak
dapat menghubungkan diri kita ke dalam penderitaan yang sangat mendalam
seperti yang diungkapkan di dalam kitab Mazmur. Namun pada saat yang sama,
adalah penting bagi kita untuk mencari dan menjangkau harapan yang ada di
dalamnya.
Pekan ini kita akan melihat pada kitab Mazmur dan beberapa tema
yang terdapat di dalamnya dan bagaimana tema-tema ini berhubungan erat dengan
penyembahan dan apa artinya itu bagi kita sekarang.
*Pelajari pelajaran
pekan ini untuk Sabat, 13 Agustus.
Minggu 7 Agustus
MENYEMBAH TUHAN, PENCIPTA KITA
Mazmur-mazmur pujian ini menjelaskan siapa Allah itu dan mengapa la layak untuk
disembah. Hal itu menyatakan kebesaran-Nya, dan memanggil para penyembah untuk
datang dengan sukacita dan memuji serta menghormati Dia.
Apakah persamaan yang terdapat pada contoh-contoh berikut ini? Mazmur 90:1, 2; 95:1-6; 100:1-5.
Mazmur
90:1, 2
90:1. Doa
Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
90:2 Sebelum
gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Mazmur 95:1-6
95:1. Marilah
kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan
kita.
95:2 Biarlah
kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan
nyanyian mazmur.
95:3 Sebab
TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah.
95:4
Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun
kepunyaan-Nya.
95:5
Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang
membentuknya.
95:6
Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang
menjadikan kita.
Mazmur 100:1-5.
100:1.
Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
100:2
Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan
sorak-sorai!
100:3
Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah
kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
100:4
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam
pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
100:5 Sebab
TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap
turun-temurun.
Mazmur 19 adalah lagu pujian lainnya tentang Allah Pencipta. Apakah
pekabaran penting di dalamnya, dan mengapa hal itu begitu penting bagi kita saat ini, saat
di mana banyak perdebatan bahwa kita ada hanya karena hasil dari alam dan
kekuatan yang tidak jelas yang menciptakan kita secara kebetulan?
Mazmur 19
19:1. Untuk
pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19-2) Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan
cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
19:2 (19-3)
hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu
kepada malam.
19:3 (19-4)
Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
19:4 (19-5)
tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke
ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
19:5 (19-6)
yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang
bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.
19:6 (19-7)
Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak
ada yang terlindung dari panas sinarnya.
19:7. (19-8)
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
19:8 (19-9)
Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata
bercahaya.
19:9 (19-10)
Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu
benar, adil semuanya,
19:10
(19-11) lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih
manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
19:11
(19-12) Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang
berpegang padanya mendapat upah yang besar.
19:12
(19-13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang
tidak kusadari.
19:13
(19-14) Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah
mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran
besar.
19:14
(19-15) Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku,
ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
Perhatikan bagaimana sang pemazmur berpindah secara tiba-tiba dari
mendiskusikan tentang kemuliaan Allah yang dinyatakan di alam semesta kepaxla
firman-Nya. Perpindahan yang mendadak ini dilakukan dengan satu maksud. Baca Yoh. 1:1-3; Kol 1:16,17; Ibrani 1:1-3. Apakah kebenaran agung yang ingin ditekankan oleh pemazmur?
Yoh. 1:1-3
1:1. Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:2 Ia pada
mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
Kol
1:16,17
1:16 karena
di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada
di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun
kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia.
1:17 Ia ada
terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Ibrani
1:1-3
1:1. Setelah
pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada
nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka
pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan
Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.
Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia
adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang
ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi,
Allah yang sama yang menjadikan dunia ini melalui firman-Nya,juga
memberikan hukum moral, fisik dan sosial untuk mengatur kehidupan keiuarga
manusia. Alkitab Perjanjian Lama dengan jelas memperkenalkan Allah sebagai
Pencipta dunia ini dan Pemberi hukum yang tertulis. Sedangkan penulis
Perjanjian Baru melihat Yesus Kristus sebagai Pencipta dan Pemberi hukum juga
sebagai Firman yang telah menjadi daging, yang h idup di tengah-tengah
ciptaan-Nya untuk menyatakan Bapa-Nya kepada mereka dan untuk mati sebagai
pengganti mereka. Jadi, Dia sendirilah yang layak untuk mendapatkan pujian dan
penyembahan itu..
Itulah sebabnya, kita melihat dalam kitab Mazmur, salah satu
prinsip dasar penyembahan sebagaimana yang terlihat dalam pekabaran malaikat
yang pertama (Wahyu 14:7). Kita menyembah Tuhan karena Dialah Pencipta
kita, dan secara langsung terkait kepada peran-Nya sebagai Pencipta adalah
peran-Nya sebagai Penebus kita (Wahyu 14:6). Pencipta dan Penebus—jika bukan karena
alasan ini kita memuji dan menyembah Dia—lalu apakah lagi?
Bagaimanakah Anda dapat mengenal Tuhan lebih baik lagi melalui
ciptaan-Nya?
Senin 8 Agustus
PENGHAKIMAN DARI BAIT SUCI-NYA
Sementara banyak Mazmur yang ditulis untuk penyembahan umum, yang
lainnya adalah doa-doa dari orang yang secara pribadi tertekan dan menderita.
Keluh kesah ini secara khusus berisi penjelasan tentang masalah, permohonan
minta tolong dari si penderita, sebuah penegasan, dan pertimbangan-pertimbangan
dari sang penulis atas kepercayaannya kepada Allah.
Di dalam Mazmur 73, sang pemohon marah terhadap orang jahat yang
makmur dan bersenang-senang sementara ia menderita ketidakadilan.
Baca keluhan pemazmur dalam Mazmur 73. Apakah
yang terjadi yang membawa perubahan dalam sikapnya terhadap masalah itu?
Mazmur 73
73:1. Mazmur
Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka
yang bersih hatinya.
73:2 Tetapi
aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
73:3 Sebab
aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang
fasik.
73:4 Sebab
kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
73:5 mereka
tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang
lain.
73:6 Sebab
itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.
73:7 Karena
kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.
73:8 Mereka
menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka
dengan tinggi hati.
73:9 Mereka
membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.
73:10 Sebab
itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang
berlimpah-limpah.
73:11 Dan
mereka berkata: "Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada
Yang Mahatinggi?"
73:12
Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang
selamanya!
73:13 Sia-sia
sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda
tak bersalah.
73:14 Namun
sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.
73:15.
Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu," maka
sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.
73:16 Tetapi
ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,
73:17 sampai
aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.
73:18
Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka
sehingga hancur.
73:19 Betapa
binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!
73:20
Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka
Kaupandang hina.
73:21.
Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
73:22 aku
dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
73:23 Tetapi
aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
73:24 Dengan
nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam
kemuliaan.
73:25 Siapa
gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang
kuingini di bumi.
73:26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah
Allah selama-lamanya.
73:27 Sebab
sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua
orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
73:28 Tetapi
aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan
ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Pesan apakah yang bisa kita ambil untuk diri kita sendiri,
sebagai umat Advent, dengan pemahaman kita akan pelayanan Kristus di bait suci
di surga dan kebenaran tentang Allah dan rencana keselamatan diungkapkan dalam
pelayanan tersebut? Baca Daniel 7:9, 10, 13, 14,
25, 26.
Daniel 7:9, 10, 13, 14, 25, 26.
7:9.
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang
Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti
bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang
berkobar-kobar;
7:10 suatu
sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu
melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu
duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
7:13 Aku
terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari
langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya
itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu
diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka
orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya.
Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan
kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
7:25 Ia akan
mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya
orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan
hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua
masa dan setengah masa.
7:26 Lalu
Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk
dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap.
Penghakiman di dalam kitab Mazmur, maupun di seluruh Alkitab,
bagaikan sebuah pedang bermata dua: orang jahat yang berhak mendapatkan hukuman
dan yang tertindas yang berhak mendapat pembelaan (Mazmur 7:9, 10; 9:7-12;
75:2; 94:1-3, 20-22; 98:9). Di dalam Mazmur 68:24, yang jahat digambarkan
sebagai orang-orang yang melihat Allah masuk ke dalam bait suci-Nya yang kudus
dalam arak-arakan yang besar. Takhta Allah yang mewakili keadilan dan
kemurahan, dilambangkan dengan tabut perjanjian di bilik yang mahasuci di dalam
bait suci. Jadi, bait suci, tempat penyembahan, menjadi tempat berlindung bagi
mereka yang tertekan.
Di sini juga kita melihat tema penghakiman menggema dalam
pekabaran malaikat pertama: "Dan ia berseru dengan suara nyaring:
'Takutlah akan Allah dan muliakanrah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya...'" (Why. 14:7). Salah satu hal penting mengenai
Allah, tentang apa yang membuat Dia sangat layak kita sembah, adalah kita
sungguh-sungguh bisa percaya, bahwa akhirnya penghakiman akan tiba dan akan
berlangsung dengan adil dan benar, tidak akan terjadi seper-ti pengadilan
manusia sebaik apa pun pengadilan tersebut yang bisa keliru atau tidak
sempurna. Dari sejak kematian Habel, yang darahnya berteriak dari tanah (Kej.
4:10) sampai saat ini, bahkan sampai sejarah akhir dari kejatuhan manusia,
di mana kejahatan, kecurangan, dan ketidakadilan tetap terjadi, dunia tentu
saja tetap meneriakkan keadilan. Kabar baiknya adalah kita dapat percaya sesuai
dengan waktu-Nya dan cara-Nya, bahwa la akan membuat semuanya menjadi baik,
walaupun sangat sulit bagi kita untuk memahaminya saat ini (lihat 1 Kor.
4:5).
Pernahkah Anda
menyaksikan ketidakadilan? Pernahkah Anda menjadi korban ketidakadilan? Dengan
cara bagaimanakah Anda bisa belajar untuk percaya kepada Allah, untuk percaya
kepada janji keadilan-Nya yang benar dan tepat yang sangat jarang kita lihat di
dunia sekarang ini?
Selasa 9 Agustus
"SEPERTl BINATANG-BINATANG YANG BINASA"
Sebagaimana yang kita pelajari kemarin, dan seperti yang kita
semua tahu dengan baik, sangat banyak kecurangan dan ketidakadilan merajalela
di dunia . ini. Secara relatif hanya sedikit persentase orang yang hidup dalam kemewahan,
dibandingkan dengan mereka yang berjuang susah payah hanya untuk sekadar bisa
bertahan hidup. Ruang pemisah antara yang kaya dan miskin kelihatannya
meningkat terus; dan yang membuatnya lebih parah lagi adalah seringnya yang kaya
bertambah kaya dengan cara memeras mereka yang miskin. Di dalam Alkitab, Tuhan
telah memberikan amaran mengenai pemerasan dan
ketidakadilan ini. Mereka yang bersalah karena pemerasan ini dan tidak
bertobat, akan menanggung tuntutan besar pada hari penghakiman nanti.
Baca Mazmur 49. Bagaimanakah kaitannya dengan apa yang kita baca
kemarin? Apakah pekabaran mendasar dari mazmur ini? Di manakah kita mendapatkan
Injil di sini? Apakah harapan akhir dan utama yang ditawarkan di sini?
Mazmur 49
49:1. Untuk
pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. (49-2) Dengarlah, hai bangsa-bangsa
sekalian, pasanglah telinga, hai semua penduduk dunia,
49:2 (49-3)
baik yang hina maupun yang mulia, baik yang kaya maupun yang miskin
bersama-sama!
49:3 (49-4)
Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian.
49:4 (49-5)
Aku akan menyendengkan telingaku kepada amsal, akan mengutarakan peribahasaku
dengan bermain kecapi.
49:5 (49-6)
Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan
pengejar-pengejarku,
49:7 (49-8)
Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada
Allah ganti nyawanya,
49:8 (49-9)
karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk
selama-lamanya--
49:9 (49-10)
supaya ia tetap hidup untuk seterusnya, dan tidak melihat lobang kubur.
49:10
(49-11) Sungguh, akan dilihatnya: orang-orang yang mempunyai hikmat mati,
orang-orang bodoh dan dungupun binasa bersama-sama dan meninggalkan harta benda
mereka untuk orang lain.
49:11
(49-12) Kubur mereka ialah rumah mereka untuk selama-lamanya, tempat kediaman
mereka turun-temurun; mereka menganggap ladang-ladang milik mereka.
49:12
(49-13) Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia
boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
49:13
(49-14) Inilah jalannya orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri, ajal
orang-orang yang gemar akan perkataannya sendiri. Sela
49:14
(49-15) Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan
oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang
mati menjadi tempat kediaman mereka.
49:15.
(49-16) Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang
mati, sebab Ia akan menarik aku. Sela
49:16
(49-17) Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan
keluarganya bertambah,
49:17
(49-18) sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya
tidak akan turun mengikuti dia.
49:18
(49-19) Sekalipun ia menganggap dirinya berbahagia pada masa hidupnya,
sekalipun orang menyanjungnya, karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri,
49:19
(49-20) namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan
melihat terang untuk seterusnya.
49:20
(49-21) Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian,
boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
Begitu mudah manusia terperangkap dalam hal-hal duniawi, khususnya
apabila Anda mempunyai banyak harta di dunia ini seperti yang dimiliki oleh
orang kaya. Namun, sebagaimana yang dikatakan pemazmur, dan yang seharusnya
kita ketahui sekarang, bahwa apa yang ada di dunia ini cepat berlalu, bersifat
sementara, dan sangat mudah hilang. Dalam semalam, segala yang Anda usa-hakan,
segala sesuatu yang Anda perjuangkan untuk dapatkan, segala sesuatu yang
penting bagi Anda, dapat dicuri, hilang dan dihancurkan. Kita semua seakan
hidup di tebing yang curam, setidaknya dalam hidup ini. Beruntungnya,
sebagaimana yang kitab Mazmur tunjukkan, dan seperti yang dibuktikan oleh
keseluruhan Alkitab bahwa hidup tidaklah seperti itu.
Fokuslah pada ayat 7-9 dari Mazmur ini. Secara langsung, apakah
yang ayat ini katakan? Bagaimanakah ayat ini menunjukkan kepada kita semua,
baik kaya dan miskin, bahwa kita semua bergantung kepada Kris-tus untuk
keselamatan kita?
Pernahkah Anda mendapati diri Anda iri hati kepada mereka yang
me-milikisesuatu lebih daripada Anda? Jika demikian, mengapa menjadi sangat
penting untuk menyerahkan semua perasaan tersebut kepada Tuhan? Bagaimanakah
perasaan-perasaan seperti itu mengganggu kehidupan kerohanianmu, hubunganmu
dengan Allah, dan imanmu secara menyeluruh? Bagaimanakah dengan berfokus pada
Yesus,salib-Nya,dan keselamatan,dapat menolong membebaskan Anda dari kejamnya
perasaan iri hati tersebut?
Rabu10 Agustus
PENYEMBAHAN DAN BAIT SUCI
"Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan
ta-nganku yang terangkat seperti persembahan korban pada vvaktu petang." (Mzm. 141:2). Perumpamaan apakah
yang sedangdigunakan di sini? Apakah yang ingin ditunjukkan oleh ayat ini?
Seluruh pelayanan bait suci Perjanjian Lama berpusat pada konsep
pengorbanan. Sekalipun banyak musuh jiwa yang menyesatkan konsep pelayanan pe-ngorbanan
ini, bahkan sampai pada tindakan mengorbankan anak mereka sendiri untuk maksud
(yang mereka percayai) menenangkan dewa (dewa-dewa) yang marah, sistem
pengorbanan sebenarnya dimaksudkan untuk merujuk kepada ke-matian Yesus
mewakili seluruh umat manusia. Hal ini menunjukkan kesia-siaan usaha manusia
untuk menyelamatkan dirinya; untuk menunjukkan bahwa harga dosa itu adalah
kehidupan dari korban yang tidak bersalah; hal ini untuk menunjukkan bahwa
Tuhan mempunyai rencana di mana orang-orang berdosa dapat di-ampuni, disucikan,
dan diterima oleh Tuhan melalui rahmat-Nya.
Jadi, tidak heran bahwa banyak dari isi kitab Mazmur, yang sangat
berpusat pada penyembahan Israel, menggunakan gambar-gambardan contoh-contoh
pelayanan di bait suci. Lihat Mazmur 20:3; 43:4; 51:19; 54:6; 118:27; 134:2;
141:2.
Renungkan pelayanan bait suci: pengorbanan hewan-hewan, pelayanan
imam-imam, peralatan di halaman bait suci, bilik yang suci dan bilik yang
mahasuci. Kebenaran kudus apakah yang kita bisa tarik dari sistem pelayanan di
bait suci dunia yang bersifat sementara ini tentang pekerja-an Yesus untuk
kita? Mengapa semua kebenaran ini sangat berpusat pada penyembahan kita kepada
Tuhan?
Baca Mazmur40:7-9. Bagaimanakah Paulus menghubungkan Mazmur 40:7
dengan sistem pengorbanan di bait suci?
Mazmur40:7-9
40:7 (40-8)
Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis
tentang aku;
40:8 (40-9)
aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
40:9 (40-10)
Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku,
Engkau juga yang tahu, ya TUHAN.
Maksud penulis adalah bahwa kita memperoleh keselamatan melalui
Kristus, bukan melalui kematian hewan. Hanya melalui Kristus ada pengampunan
yangsejati. Seluruh sistem upacara dalam bait suci di dunia pada waktu itu merupakan penunjuk
jalan pada apa yang akan dilakukan Yesus untuk manusia. Dia mengatakan kepada
para pendengar-Nya, yang kemungkinan besar adalah orang Yahudi yang percaya
kepada Yesus, bahwa mereka perlu berpaling dari sistem upacara dunia dan
mengarahkan perhatian dan penyembahan mereka kepada Yesus. Dengan kata lain,
walaupun seluruh pelayanan di bait suci merujuk pada Kristus, sebagai orang
percaya mereka perlu berpaling dari simbol-simbol tersebut kepada kenyataan
yang sebenarnya, yaitu Yesus dan pelayanan-Nya kepada mereka di bait suci
surga setelah kematian-Nya, untuk pendamaian.
Bagaimanakah kita
memastikan bahwa setiap aspek penyembahan kita merujuk kepada Yesus dan
pekerjaan-Nya bagi kita?
Kamis 11 Agustus
JANGAN SAMPAI LUPA!
Tiga dari Mazmur terpanjang yaitu Mazmur 78, 105, dan 106 adalah
nyanyian yang agung yang harus dinyanyikan dan diceritakan ulang untuk mengingatkan
Bangsa Israel akan pimpinan Allah di masa yang lalu.
Baca Mazmur 78:1-8. Menurut pasal ini, mengapa Allah ingin
orang-orang mengingat sejarah mereka?
Mazmur 78:1-8
78:1.
Nyanyian pengajaran Asaf. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku,
sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.
78:2 Aku mau
membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman
purbakala.
78:3 Yang
telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek
moyang kami,
78:4 kami
tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan
kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
78:5 Telah
ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek
moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka,
78:6 supaya
dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak,
bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka,
78:7 supaya
mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan
Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
78:8 dan
jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak,
angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah.
Baca juga Keluaran 6:6-9; 1 Kor. 10:11. Bagaimanakah
kita bisa mengambil prinsipyang sama dan menerapkannya pada kehidupan kita yang
nampaknya berbeda sekali dengan kehidupan mereka?
Keluaran 6:6-9
6:6 (6-5)
Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan
kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan
menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
6:7 (6-6)
Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya
kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja
paksa orang Mesir.
6:8 (6-7)
Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan
memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya
kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN."
6:9 (6-8)
Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak
mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
1
Kor. 10:11
10:11
Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi
peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
Salah satu cara Allah menyatakan diri-Nya adalah melalui sejarah.
Namun, setiap generasi harus menikmati pengalaman baru dengan Dia berdasarkan
sejarah tersebut. Untuk alasan tersebutlah, bukan hanya musik tetapi
penyampaian Firman Allah di dalam penyembahan juga sangatlah penting bagi
generasi yang lama maupun yang baru untuk mengingatkan mereka akan
perlindungan-Nya di masa yang lampau. Mazmur 78 adalah sebuah amaran bahwa
sejarah tidak perlu terulang lagi, tetapi pada saat yang sama menjadi
peringatan yang mengharukan terhadap campur tangan Tuhan yang penuh kasih pada
umat-Nya yang selalu membangkang. Kelihatannya ada hal yang sangat penting
dalam janji berikut: "Kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian
puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya" (ayat4). Mazmur 105:2
memanggil kita untuk "Bernyanyilah bagi-Nya," dan "percakapkanlah
segala perbuatan-Nya yang ajaib."
Puisi terpanjang dalam kitab Mazmur, Mazmur 119, berisi bagian
yang diulang-ulang, "Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku,"
menunjukkan pentingnya Alkitab sebagai dasar untuk mengajarkan kehidupan yang
saleh dan kebenaran. Paulus mengumandangkan pemikiran ini pada saat dia member!
arahan kepada pengkhotbah muda, Timotius, "Segala tu-lisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran" (2 Tim
3:16).
Paulus mehugaskan Timotius, "Beritakanlah firman" (2
Tim. 4:2). Menolak menyampaikan Firman dalam penyembahan adalah mengurangi
kuasa Injil untuk menjangkau hati, mengubah kehidupan dan memperkaya pengalaman
penyembahan orang-orang percaya.
Seberapa seringkah Anda mengalami di mana Tuhan melakukan sesuatu
yang sangat baik dan ajaib dalam hidup Anda, yang kemudian Anda dengan cepat
melupakannya dan menunjukkan rasa takut dan kurang iman pada saat krisis yang
baru muncul? Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk tetap memiliki pikiran yang
segar terhadap pimpinan Tuhan dalam hidup Anda melalui penyembahan pribadi
maupun kelompok? Mengapa ini sangat penting untuk dilakukan?
Jumat 12 Agustus
PENDALAMAN: Bacalah tulisan Ellen G.
White, "Penciptaan," hlm. 35-45, dalam Alfa dan Omega, jld. 1;
"Puisi dan Nyanyian," hlm. 145-154, dalam Membina
PendidikanSejati; "Forgetfulness," hlm. 107-1.15, dalam Testimonies
for the Church, jld. 8.
"Kitab Mazmur mempunyai peran yang unik di dalam Alkitab....
(Mazmur) di dalam Alkitab berfungsi sebagai denyut jantung agama Bangsa Israel.
Di dalam buku doa-doa ini, umat perjanjian itu menemukan tangga menuju ke
surga. Hal itu bisa dicapai dari kedalaman penderitaan dan kesengsaraan kepada
suka-cita tertinggi dalam berhubungan erat dengan Allah. Ratapan dan tangisan
dari orang yang putus asa diganti dengan nyanyian ucapan syukur dan puji-pujian....
Tukar menukar kehidupan antara manusia dan Allah ini rriungkin merupakan alasan
terdalam mengapa kitab Mazmur dihargai sebagai permata yang tak ternilai dalam
Alkitab Bangsa Ibrani oleh para pencari Allah sepanjang zaman." Lebih jauh
lagi, itu adalah sebuah "penyingkapan hati Allah sendiri... sebagai
contoh-contoh yang diilhamkan bagaimana Allah menginginkan kita untuk
memberikan respons dengan iman kepada pernyataan yang benar tentang diri-Nya di
dalam buku Musa." —Hans K, LaRondelle, Deliverance in the Psalms, (Barrien
Springs, Mich.: First Impressions, 1983), hlm 3, 4.
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Satu hal penting untuk percaya kepada penghakiman akhir Allah di
akhir zaman—kita
harus percaya kepada pengharapan dan janji itu. Pada saat yang sama, apakah itu
berarti kita tidak perlu melakukan keadilan dan penghakiman karena kita tahu
bahwa hal itu akan dilakukan Tuhan? Bagaimanakah kita menyeimbangkan antara
mencari keadilan sekarang dan menunggu keadilan yang akan datang?
2. Diskusikan lebih lanjut
lagi pertanyaan pada akhir pelajaran hari Rabu mengenai penyembahan dan
bentuknya di dalam gereja. Mengapa di dalam penyembahan, orang lebih menikmati
atau mengutamakan musiknya, khotbahnya, tata cara ibadahnya daripada
menggunakan hal-hal tersebut untuk mengarahkan kita kepada Tuhan? Acapkali kita
keliru mengenai simbol-simbol dari sebuah kenyataan yang berada di balik
simbol-simbol itu. Bagaimanakah kita bisa melindungi diri kita dari bahaya ini
dalam penyembahan kita?
3. Cara-cara apa sajakah
yang gereja Anda bisa perbaiki untuk memastikan Kristus ditinggikan di dalam
segala aspek penyembahan?
4. Apa sajakah Mazmur kesukaan Anda? Apakah yang Anda sukai dari ayat
itu, dan apa yang dinyatakan mengenai Tuhan kepada Anda?
5.
Jika gereja Anda tidak menyanyikan mazmur apa
saja di dalam sebuah
penyembahan, mintalah seseorang yang berbakat musik untuk menuliskan sebuah
mazmur yang dapat dinyanyikan bersama-sama dalam pelayanan penyembahan Anda.
No comments:
Post a Comment