Sabat
Petang 30 Juli PENDAHULUAN
Minggu 31 Juli ANTARA SAUL DAN DAUD
Senin 1 Agustus HATI DAN JIWA YANG HANCUR
Selasa 2 Agustus DAUD: SEBUAH LAGU PENYEMBAHAN DAN PUJIAN
Rabu 3 Agustus NYANYIAN DAUD
Kamis 4 Agustus "NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU BAGI TUHAN!"
Jumat 5 Agustus PENDALAMAN
Penyembahan,
Lagu dan Pujian
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: 1 Tawarikh 16:8-36; Mazmur 32:1-5; 51:1-6, 16;
Filipi 4:8; Wahyu 4:9-11; 5:9-13.
AYAT HAFALAN: "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan; menyanyilah
bagi Tuhan, hai segenap bumi!" (Mazmur 96:1).
Kehidupan Raja Daud dicatat
di dalam Alkitab untuk beberapa alasan: bukan hanya karena bagian terpenting
dari sejarah Bangsa Israel terpusat pada kehidupan dan pemerintahannya, tetapi
kita bisa memperoleh banyak pelajaran rohani dari kehidupan Daud, dari
perbuatan baiknya maupun perbuatan buruk yang dilakukannya.
Pekan ini kita akan mulai menggunakan beberapa contoh dari Daud
dan kehidupannya untuk menggali lebih dalam mengenai pertanyaan sehubungan
dengan penyembahan: apa artinya itu, mengapa kita harus melakukannya, dan apa
yang dihasilkannya bagi kita. Karena dalam kehidupan Daud, kita banyak melihat
contoh penyembahan, lagu dan pujian. Hal-hal tersebut adalah bagian terpenting
dari kehidupannya dan pengalamannya bersama dengan Tuhan.
Dengan demikian, ha! itu juga harus menjadi pengalaman kita,
khususnya jika kita selalu mengingat bahwa pekabaran malaikat pertama adalah
panggilan untuk menyembah. Apakah artinya "menyembah?" Bagaimanakah
kita melakukannya? Mengapa kita harus melakukannya? Apakah peranan musik dalam
penyembahan? Apakah yang membedakan antara penyembahan yang benar dan yang
salah?
Inilah tema-tema yang akan kita pelajari dalam berbagai macam cara
sepanjang triwulan ini sementara kita dianjurkan untuk mendengar panggilan:
"Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang
menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba
tuntunan tangan-Nya" (Mzm. 95:6, 7).
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 6 Agustus.
ANTARA SAUL DAN DAUD
Bacalah sekilas kehidupan Daud sebelum ia menjadi raja: 1 Samuel
16:6-13; 17:45-47; 18:14; 24:10; 26:9; 30:6-8. Apakah yang diungkapkan
ayat-ayat tersebut tentang Daud?
16:6. Ketika
mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di
hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
16:7 Tetapi
berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau
perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia
yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN
melihat hati."
16:8 Lalu Isai
memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN."
16:9
Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun
tidak dipilih TUHAN."
16:10
Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."
16:11 Lalu
Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya:
"Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba."
Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan
duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
16:12
Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan
parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab
inilah dia."
16:13 Samuel
mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di
tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh
TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
17:45 Tetapi
Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan
pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN
semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.
17:46 Hari
ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan
mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan
memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di
udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel
mempunyai Allah,
17:47 dan
supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang
dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Iapun
menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
18:14 Daud
berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia.
24:10
(24-11) Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang
menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah
menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku:
Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.
26:9 Tetapi
kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat
menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?"
30:6 Dan
Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan
batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya
laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN,
Allahnya.
30:7. Lalu
Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu
kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud.
30:8
Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar
gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya:
"Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan
melepaskan para tawanan."
Allah memilih Saul menjadi raja pertama Bangsa Israel karena cocok
dengan kriteria mereka yang memintanya. Tetapi ketika Allah memilih Daud untuk menjadi
raja berikutnya bagi Bangsa Israel, la mengingatkan Samuel bahwa Tuhan melihat
hati (1 Sam. 16:7).
Daud jauh dari kesempurnaan. Kenyataannya, beberapa orang memperdebatkan
bahwa kejahatan moral Daud nantinya lebih serius dibanding dosa yang dilakukan oleh
Saul. Namun, Tuhan menolak Saul dan mengampuni kesalahan Daud yang terburuk
sekalipun, memampukannya untuk melanjutkan pemerintahannya sebagai raja. Di
manakah letak perbedaannya?
Lihatlah Mazmur 32:1-5; 51:1-6. Konsep penting apakah yang ditemukan
di sini yang sangat berpusat pada iman?
Mazmur 32:1-5
32:1. Dari
Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya,
yang dosanya ditutupi!
32:2
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang
tidak berjiwa penipu!
32:3 Selama
aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang
hari;
32:4 sebab
siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering,
seperti oleh teriknya musim panas. Sela
32:5 Dosaku
kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata:
"Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau
mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela
51:1. Untuk
pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, (51-2) ketika nabi Natan datang kepadanya
setelah ia menghampiri Batsyeba. (51-3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut
kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
51:2 (51-4)
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
51:3 (51-5)
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan
dosaku.
51:4 (51-6)
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa
yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih
dalam penghukuman-Mu.
51:5 (51-7)
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
51:6 (51-8)
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam
Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Allah berurusan dengan hati. Dia tidak hanya membaca hati, yang
merupakan pusat dari pikiran, sikap batiniah, dan motivasi-motivasi, tetapi la
juga dapat menjangkau hati dan mengubah hati yang terbuka kepada-Nya. Hati Daud
begitu berserah terhadap kesadaran dosanya. Dia bertobat, dan dengan sabar
menerima segala akibat dosa-dosanya. Sebaliknya, pengakuan apa pun yang diungkapkan
Saul, jelas sekali terlihat bahwa hati Saul tidak berserah kepada Tuhan.
"Namun demikian, setelah menempatkan Saul dalam satu tanggung jawab atas
kerajaan itu, Tuhan tidak membiarkan dirinya begitu saja. la menurunkan Roh
Kudus untuk memenuhi Saul untuk menunjukkan kepadanya kelemahan dan
keperluannya akan anugerah Ilahi; dan jikalau Saul telah bergantung kepada
Allah, maka Allah akan menyertainya. Selama kemauannya dikendalikan oleh kehendak
Allah, selama ia berserah kepada disiplin Roh-Nya, maka Allah akan memahkotai
usahanya itu dengan sukses. Tetapi apabila Saul memilih bertindak tanpa
bergantung kepada Tuhan, maka la tidak lagi dapat menjadi pemimpinnya, dan terpaksa harus menyisihkannya. "—Ellen G. White, Alfa
dan Omega, jld. 2, hlm. 283, 284.
Tanyakan diri Anda
sendiri, mengapa bisa terjadi, apa yang ada di hati Anda begitu berbeda dengan
apa yang dilihat orang lain dari luar? Jawaban apakah yang Anda bisa berikan
tentang diri Anda sendiri?
HATI DAN JIWA YANG HANCUR
"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur;
hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah" (Maz. 51:19, NKJV). Renungkanlah perkataan-perkataan Daud ini, tetapi dari sisi penyembahan.
(Lagipula, di zaman Bangsa Israel dulu, penyembahan berpusat pada pengorbanan).
Pikirkan juga, bahwa kata yang diterjemahkan 'hati yang patah berasal dari Bahasa Ibrani yang berarti
"hancur/remuk." Apakah yang ingin Tuhan katakan di sini? Bagaimanakah
kita bisa mengerti tentang hal ini dengan pandangan bahwa harus ada sukacita
dalam penyembahan? Mengapa dua konsep yang berbeda ini tidak perlu harus
bertentangan?
Selaku orang Kristen, kita patut menerima kenyataan ini (atau
paling tidak kita harus menerimanya) bahwa seluruh manusia telah jatuh, berdosa
dan merosot. Kemerosotan dan keberdosaan ini juga termasuk diri kita
masing-masing secara pribadi. Pikirkan perbedaan antara apa yang Anda ketahui
tentang bakal jadi apa Anda kelak dan keadaan Anda sekarang ini; perbedaan
antara jenis pemikiran yang sedang Anda pikirkan dan apa yang Anda tahu harus
Anda pikirkan; perbedaan antara apa yang Anda lakukan dan apa yang harus Anda
lakukan, perbedaan antara apa yang Anda tidak lakukan dengan apa yang Anda tahu
harus Anda lakukan. Sebagai orang Kristen, dengan standar Alkitabiah yang Yesus
be-rikan pada kita, pertimbangan pribadi tentang keberadaan kita secara alami
benar-benar meluluhkan kita. Di sinilah asal mulanya hati yang hancur dan remuk berasal.
Jika seseorang yang mengaku Kristen tidak menyadari hal ini, mereka benar-benar
dibutakan; kemungkinan besar mereka tidak memiliki pengalaman pertobatan atau
telah kehilangan pengalaman pertobatan tersebut.
Namun demikian, justru kita senang dengan mengetahui bahwa,
meskipun dalam kondisi keberdosaan kita, Allah begitu mengasihi kita sehingga
Kristus datang dan mati bagi kita, mempersembahkan diri-Nya bagi kita, dan
kehidupan-Nya yang sempurna, kekudusan-Nya yang sempurna, karakter-Nya yang
sempurna, diberikannya kepada kita melalui iman. Sekali lagi, tema dari
"Injil yang kekal" (Why. 14:6) terlihat di sini. Penyembahan
kita seharusnya berpusat bukan pada keberdosaan kita tetapi jalan keluar yang
luar biasa yang Allah berikan untuk mengatasi dosa tersebut: yaitu salib
Kristus. Tentu saja, kita perlu hati yang luka dan hancur remuk itu, tetapi
kita perlu untuk selalu menutup kenyataan yang sedih itu dengan apa yang Allah
telah lakukan bagi kita di dalam Kristus. Kenyataannya, menyadari betapa
buruknya kita akan menuntun kita kepada suatu sukacita, karena kita tahu bahwa,
meskipun kondisi kita lemah, kita bisa memiliki hidup yang kekal, dan melalui
Yesus, Allah tidak akan menggunakan pelanggaran kita untuk melawan kita. Inilah
kebenaran yang seharusnya menjadi pusat dari seluruh pengalaman penyembahan
apakah itu secara kelompok maupun pribadi.
DAUD: SEBUAH LAGU PENYEMBAHAN DAN PUJIAN
Pemahaman Daud tentang Allah dan keselamatan yang ditawarkan-Nya
benar-benar membentuk bukan saja kehidupannya sendiri, tetapi juga kepemimpinannya dan mempengaruhi
bangsanya. Lagu-lagu dan doa-doanya merefleksikan perasaan takjubnya yang
sangat dalam akan Allah yang dikasihinya dan dikenalnya secara pribadi sebagai
Sahabat dan Juruselamat.
Menurut 1 Tawarikh 16:7, Daud mempersembahkan sebuah lagu baru kepada
pemimpin musiknya yaitu Asaph, lagu itu adalah lagu pengucapan syukur dan
pujian saat tabut perjanjian dipindahkan ke Yerusalem. Mazmur pujian ini
terdiri dari dua aspek penyembahan: pernyataan tentang Allah satu Oknum yang
layak untuk disembah dan sikap yang tepat dari penyembah itu. Dalam lagu ini,
Daud pertama memanggil para penyembah untuk ikut aktif berpartisipasi dalam
penyembahan.
Bacalah keseluruhan lagu
tersebut dalam 1 Tawarikh 16:8-36. Perhatikan betapa
sering kata-kata dan ekspresi berikut ini digunakan, khususnya pada bagian
pertama lagu tersebut: bersyukurlah, menyanyilah,panggillah nama-Nya, carilah Tuhan,
ketahuilah, bicarakanlah, nyatakanlah, berikanlah kemuliaan pada-Nya, ungkapkanlah,
ingatlah, dan berikanlah persembahan. Kemudian Daud menceri-takan
beberapa alasan mengapa Ajlah itu layak untuk disembah dan dipuji.
Apakah peristiwa-peristiwa di masa lampau yang dialami oleh Bangsa
Israel yang perlu diketahui oleh bangsa lain? 1 Tawarikh 16:8, 12,
16-22. Perbuatan ajaib manakah yang Allah telah
lakukan yang harus mereka ingat? Ayat 12, 15.
16:8
Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di
antara bangsa-bangsa!
16:9
Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala
perbuatan-Nya yang ajaib!
16:10
Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang
mencari TUHAN!
16:11
Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!
16:12 Ingatlah
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Ny dan
penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya,
16:13 hai
anak cucu Israel, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!
16:14 Dialah
TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.
16:15 Ia
ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, akan firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,
16:16 yang
diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak,
16:17
diadakan-Nya bagi Yakub menjadi ketetapan, bagi Israel menjadi perjanjian
kekal,
16:18
firman-Nya: "Kepadamu akan Kuberi tanah Kanaan sebagai milik pusaka yang
ditentukan bagimu."
16:19 Ketika
jumlah mereka tidak seberapa, sedikit saja, dan mereka orang-orang asing di
sana,
16:20 dan mengembara
dari bangsa yang satu ke bangsa yang lain, dan dari kerajaan yang satu ke suku
bangsa yang lain,
16:21 Ia
tidak membiarkan siapapun memeras mereka; dihukum-Nya raja-raja oleh karena
mereka:
16:22
"Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat
terhadap nabi-nabi-Ku!"
16:23
Bernyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi, kabarkanlah keselamatan yang dari
pada-Nya dari hari ke hari.
16:24
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuata yang
ajaib di antara segala suku bangsa.
16:25 Sebab
besar TUHAN dan terpuji sangat, dan lebih dahsyat Ia dari pada segala allah.
16:26 Sebab
segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi Tuhanlah yang menjadikan
langit.
16:27
Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan sukacita ada di
tempat-Nya.
16:28 Kepada
TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
16:29
Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah
menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.
16:30
Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak
bergoyang.
16:31
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah orang berkata di
antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja!"
16:32 Biarlah
gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya,
16:33 maka
pohon-pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk
menghakimi bumi.
16:34
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
16:35 Dan
katakanlah: "Selamatkanlah kami, ya TUHAN Allah, Penyelamat kami, dan
kumpulkanlah dan lepaskanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami
bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian
kepada-Mu."
16:36
Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Maka
seluruh umat mengatakan: "Amin! Pujilah TUHAN!"
Janji yang diulang-ulang oleh sang pemazmur memenuhi hampir sepertiga
dari seluruh pujian pengucapan syukurnya. Dalam cara apakah perjanjian tersebut
berhubungan dengan penyembahan?
Perjanjian yang dibuat Allah dengan Abraham, Ishak dan Yakub
didasarkan atas kesanggupan-Nya, sebagai Penguasa, yang menjadikan mereka bangsa
yang besar, memberkati mereka dan menuntun mereka ke Tanah Perjanjian. Bagian
mereka adalah mengasihi, menurut dan menyembah-Nya sebagai Bapa dan Allah
mereka. Meskipun korrteksnya mungkin berbeda dengan kita sekarang ini, tetap
saja prinsip yang sama masih berlaku.
Renungkanlah cara-cara
Daud memanggil kita untuk menyembah Allah. Dalam konteks kita sekarang ini,
pada zaman kita dan tempat di mana kita hidup,
bagaimanakah ide yang sama direfleksikan dalam penyembahan kita kepada Tuhan
secara kelompok?
NYANYIAN DAUD
"Pada vvaktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama,
dan semua anak Allah bersorak-sorai?" (Ayub
38:7).
Kitab 2 Samuel 22 mencatat sebuah lagu yang ditulis oleh Daud
dalam memuji Tuhan. (Telusurilah pujian tersebut dan catatlah elemen-elemen
kunci yang ada hubungannya dengan penyembahan). Ternyata, kuncinya di sini adalah (dan di
hampir beberapa tempat di dalam Alkitab) bahwa ini adalah sebuah lagu. Sebuah
musik.
22:1. Daud
mengatakan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN pada waktu TUHAN telah
melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul.
22:2. Ia
berkata: "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku,
22:3
Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku,
kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari
kekerasan.
22:4
Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.
22:5
Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku, banjir-banjir jahanam
telah menimpa aku,
22:6
tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut
terpasang di depanku.
22:7 Ketika
aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan
Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.
22:8 Lalu
bergoyang dan bergoncanglah bumi, dasar-dasar langit gemetar dan bergoyang,
oleh karena bernyala-nyala murka-Nya.
22:9 Asap
membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala
keluar dari pada-Nya.
22:10 Ia
menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya.
22:11 Ia
mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin.
22:12 Dan Ia
membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap,
awan yang tebal.
22:13 Karena
sinar kilat di hadapan-Nya bara api menjadi menyala.
22:14 TUHAN
mengguntur dari langit, Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya.
22:15
Dilepaskan-Nya panah-panah, sehingga diserakkan-Nya mereka, yakni kilat-kilat,
sehingga dikacaukan-Nya mereka.
22:16 Lalu
kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan TUHAN
karena hembusan nafas dari hidung-Nya.
22:17 Ia
menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.
22:18 Ia
melepaskan aku dari musuhku yang gagah, dari pada orang-orang yang membenci
aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.
22:19 Mereka
menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN adalah sandaran bagiku;
22:20 Ia
membawa aku keluar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan
kepadaku.
22:21 TUHAN
memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan
kesucian tanganku,
22:22 sebab
aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai
orang fasik.
22:23 Sebab
segala hukum-Nya kuperhatikan, dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang;
22:24 aku
berlaku tidak bercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan.
22:25 Karena
itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucianku
di depan mata-Nya.
22:26
Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak
bercela Engkau berlaku tidak bercela,
22:27
terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang
bengkok Engkau berlaku belat-belit.
22:28 Bangsa
yang tertindas Engkau selamatkan, tetapi mata-Mu melawan orang-orang yang tinggi
hati, supaya mereka Kaurendahkan.
22:29 Karena
Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku.
22:30 Karena
dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dengan Allahku aku berani
melompati tembok.
22:31 Adapun
Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi
semua orang yang berlindung pada-Nya.
22:32 Sebab
siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah
kita?
22:33 Allah,
Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata;
22:34 yang
membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;
22:35 yang
mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur
tembaga.
22:36 Juga
Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, dan kebaikan-Mu telah membuat aku
besar.
22:37
Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.
22:38 Aku
mengejar musuhku sampai mereka kupunahkan, dan tidak berbalik sebelum mereka
kuhabiskan;
22:39 aku
menghabiskan dan meremukkan mereka, sehingga mereka tidak bangkit lagi, dan
mereka rebah di bawah kakiku.
22:40 Engkau
telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang, Engkau tundukkan
ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.
22:41
Kaubuat musuhku lari dari padaku, orang-orang yang membenci aku, mereka
kubinasakan.
22:42 Mereka
berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak
kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
22:43 Aku
menggiling mereka halus-halus seperti debu tanah, aku menumbuk mereka dan
menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan.
22:44 Dan
Engkau meluputkan aku dari perbantahan bangsaku; Engkau memelihara aku sebagai
kepala atas bangsa-bangsa; bangsa yang tidak kukenal menjadi hambaku;
22:45
orang-orang asing tunduk menjilat kepadaku, baru saja telinga mereka mendengar,
mereka taat kepadaku.
22:46
Orang-orang asing pucat layu dan keluar dari kota kubunya dengan gemetar.
22:47 TUHAN
hidup! Terpujilah gunung batuku, dan ditinggikanlah kiranya Allah gunung batu
keselamatanku,
22:48 Allah,
yang telah mengadakan pembalasan bagiku, yang telah membawa bangsa-bangsa ke
bawah kuasaku,
22:49 dan
yang telah membebaskan aku dari pada musuhku. Dan Engkau telah meninggikan aku
mengatasi mereka yang bangkit melawan aku; Engkau telah melepaskan aku dari
para penindas.
22:50 Sebab
itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya TUHAN, di antara bangsa-bangsa, dan
aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
22:51 Ia
mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, dan
menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, kepada Daud dan anak
cucunya untuk selamanya." 22:1. Daud mengatakan perkataan nyanyian ini
kepada TUHAN pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua
musuhnya dan dari cengkeraman Saul.
22:2. Ia
berkata: "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku,
22:3
Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku,
kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari
kekerasan.
22:4
Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.
22:5
Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku, banjir-banjir jahanam
telah menimpa aku,
22:6
tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut
terpasang di depanku.
22:7 Ketika
aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan
Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.
22:8 Lalu
bergoyang dan bergoncanglah bumi, dasar-dasar langit gemetar dan bergoyang,
oleh karena bernyala-nyala murka-Nya.
22:9 Asap
membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala
keluar dari pada-Nya.
22:10 Ia
menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya.
22:11 Ia
mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin.
22:12 Dan Ia
membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap,
awan yang tebal.
22:13 Karena
sinar kilat di hadapan-Nya bara api menjadi menyala.
22:14 TUHAN
mengguntur dari langit, Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya.
22:15
Dilepaskan-Nya panah-panah, sehingga diserakkan-Nya mereka, yakni kilat-kilat,
sehingga dikacaukan-Nya mereka.
22:16 Lalu
kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan TUHAN
karena hembusan nafas dari hidung-Nya.
22:17 Ia
menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.
22:18 Ia
melepaskan aku dari musuhku yang gagah, dari pada orang-orang yang membenci
aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.
22:19 Mereka
menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN adalah sandaran bagiku;
22:20 Ia
membawa aku keluar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan
kepadaku.
22:21 TUHAN
memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan
kesucian tanganku,
22:22 sebab
aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai
orang fasik.
22:23 Sebab
segala hukum-Nya kuperhatikan, dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang;
22:24 aku
berlaku tidak bercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan.
22:25 Karena
itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucianku
di depan mata-Nya.
22:26
Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak
bercela Engkau berlaku tidak bercela,
22:27
terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang
bengkok Engkau berlaku belat-belit.
22:28 Bangsa
yang tertindas Engkau selamatkan, tetapi mata-Mu melawan orang-orang yang
tinggi hati, supaya mereka Kaurendahkan.
22:29 Karena
Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku.
22:30 Karena
dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dengan Allahku aku berani
melompati tembok.
22:31 Adapun
Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi
semua orang yang berlindung pada-Nya.
22:32 Sebab
siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah
kita?
22:33 Allah,
Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata;
22:34 yang
membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;
22:35 yang
mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga.
22:36 Juga
Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, dan kebaikan-Mu telah membuat aku
besar.
22:37
Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.
22:38 Aku
mengejar musuhku sampai mereka kupunahkan, dan tidak berbalik sebelum mereka
kuhabiskan;
22:39 aku
menghabiskan dan meremukkan mereka, sehingga mereka tidak bangkit lagi, dan
mereka rebah di bawah kakiku.
22:40 Engkau
telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang, Engkau tundukkan
ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.
22:41
Kaubuat musuhku lari dari padaku, orang-orang yang membenci aku, mereka
kubinasakan.
22:42 Mereka
berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak
kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
22:43 Aku
menggiling mereka halus-halus seperti debu tanah, aku menumbuk mereka dan
menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan.
22:44 Dan
Engkau meluputkan aku dari perbantahan bangsaku; Engkau memelihara aku sebagai
kepala atas bangsa-bangsa; bangsa yang tidak kukenal menjadi hambaku;
22:45
orang-orang asing tunduk menjilat kepadaku, baru saja telinga mereka mendengar,
mereka taat kepadaku.
22:46
Orang-orang asing pucat layu dan keluar dari kota kubunya dengan gemetar.
22:47 TUHAN
hidup! Terpujilah gunung batuku, dan ditinggikanlah kiranya Allah gunung batu
keselamatanku,
22:48 Allah,
yang telah mengadakan pembalasan bagiku, yang telah membawa bangsa-bangsa ke
bawah kuasaku,
22:49 dan
yang telah membebaskan aku dari pada musuhku. Dan Engkau telah meninggikan aku
mengatasi mereka yang bangkit melawan aku; Engkau telah melepaskan aku dari
para penindas.
22:50 Sebab
itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya TUHAN, di antara bangsa-bangsa, dan
aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.
22:51 Ia
mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, dan
menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, kepada Daud dan anak
cucunya untuk selamanya."
Sepanjang Alkitab, kita menemukan musik sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari penyembahan. Menurut catatan di atas, malaikat-malaikat
menyanyi sebagai reaksi mereka atas penciptaan dunia.
Bacalah Wahyu 4:9-11; 5:9-13; 7:10-12; 14:1-3. Apakah yang diungkapkan
pada kita tentang hal-hal yang terjadi di lingkungan surge yang tak berdosa itu? Adakah
beberapa tema
yang diungkapkan di sini, dan bagaimanakah kita bisa mendapatkan pelajaran
darinya tentang penyembahan?
4:9 Dan
setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan
ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya,
4:10 maka
tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas
takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan
mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan
kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena
kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
5:9 Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan
Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi
Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
5:11 Maka
aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta,
makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu
laksa,
5:12 katanya
dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima
kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan
puji-pujian!"
5:13 Dan aku
mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi
dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang
duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
7:10 Dan
dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang
duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11 Dan
semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu;
mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
7:12 sambil
berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan
hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya!
Amin!"
14:1. Dan
aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama
dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis
nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku
mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru
guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain
kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk
dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu
selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari
bumi itu.
Yang menjadi tema utama dari lagu-lagu dan pujian serta
penyembahan adalah Yesus sebagai Pencipta dan Penebus. Jika mereka
disurgamenyanyikan lagu itu, bukankah seharusnya kita juga melakukan hal yang
sama di bumi?
Jika demikian, benarlah bahwa lagu dan musik serta pujian adalah
bagian dari pengalaman penyembahan kita. Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita
sama-sama mencintai dan menghargai musik, sama seperti makhluk ciptaan lainnya.
Sulitmembayangkan sebuah kebudayaan tanpa musik, untuktujuan dan maksud
tertentu. Kecintaan dan penghargaan terhadap musik telah teitanam dalam
kehi-dupan kita sebagai manusia; Allah telah menciptakan kita demikian adanya.
Ada kuasa di dalam musik yang dapat menyentuh dan menggerakkan
kita yang tidak dimiliki oleh bentuk komunikasi lain. Dalam kemurniannya yang
terbaik, musik kelihatannya mengangkat kita pada kehadiran Tuhan. Siapakah yang
tidak pernah mengalami di suatu waktu dalam hidupnya kuasa musik yang dapat
mendekatkan kita kepada Pencipta kita?
Pengalaman rohani apakah yang Anda miliki sebagai akibat dari
pengaruh kuasa musik? Jenis musik seperti apakah yang Anda dengarkan, dan bagaimanakah
musik itu mempengaruhi hubungan Anda dengan Tuhan?
"NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU BAGI TUHAN!"
Sayang sekali, meskipun kita memiliki jalan masuk kepada beberapa
tema dan lirik lagu-lagu Ilahi yang diinspirasikan, kita tidak memiliki satu
pun dari musik itu sendiri. Itulah sebabnya, dengan menggunakan karunia yang
Tuhan berikan (paling tidak siapa saja di antara kita yang memilikinya) kita
menulis sendiri musik dan liriknya. Tetapi, seperti yang kita semua ketahui,
kita tidak melakukannya di dalam ruang hampa. Kita menyembah berkaitan dengan
kebudayaan di mana kita hidup, suatu kebudayaan dalam tingkatan tertentu mempengaruhi
kita dan musik kita. Hal ini bisa menjadi
suatu hal yang baik, namun juga buruk. Yang sulit adalah, mengetahui
perbedaannya.
Bacalah ayat-ayat berikut ini. Bagaimanakah kita bisa mendapatkan
prinsip yang seharusnya menuntun kita dalam jenis musik yang kita miliki dalam
penyembahan kita? / Kor. 10:31; Flp. 4:8;
Kol. 1:18.
/ Kor. 10:31
10:31 Aku
menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Flp. 4:8
4:8 Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Kol. 1:18
1:18 Ialah
kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara
orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
Selama bertahun-tahun, pertanyaan seputar musik dan jenis musik
dalam penyembahan bermunculan dalam gereja kita. Dalam beberapa kasus, nyanyian
pujian diberikan status yang suci; yang lainnya, sangat sulit untuk mengetahui
perbedaan antara apa yang dimainkan di dalam gereja dan yang dimainkan sebagai
musik sekuler (karena sejujurnya, tidak ada bedanya).
Yang terpenting dalam musik penyembahan adalah, harus mengarahkan
kita kepada yang paling mulia dan terbaik, yaitu Tuhan itu sendiri. Itu
haruslah menarik, bukan kepada elemen dasar dari keberadaan kita tetapi kepada
satu Oknum yang jauh lebih tinggi dari kita. Secara moral, musik tidaklah
netral: itu bisa menggerakkan kita kepada pengalaman spiritual kita yang
tertinggi, atau itu juga bisa digunakan untuk menurunkan derajat kita, membangkitkan
nafsu dan keinginan besar serta keputusasaan dan kemarahan. Kita bisa lihat
segalanya lewat industri musik sekarang ini yang memproduksi contoh-contoh yang
luar biasa di mana Setan telah menyesatkan salah satu dari karunia yang indah
yang telah diberikan Allah kepada manusia.
Musik dalam pelayanan penyembahan kita haruslah seimbang dalam hal
spiritual, intelektual dan emosional. Liriknya, harus harmonis dengan musiknya,
harus mengangkat kita, meningkatkan pikiran dan membuat kita lebih merindukan Tuhan
yang telah melakukan banyak hal bagi kita. Musik yang menuntun kita kepada kaki Salib-Nya,
yang menolong kita untuk menyadari apa yang telah diberikan Kristus, itulah
jenis musik yang dibutuhkan dalam penyembahan kita.
Sekali lagi, kebudayaan yang
berbeda memiliki cita rasa yang
berbeda dalam musik, karena musik dan alat-alat musik sangat bervariasi di
dunia kita. Di satu kebudayaan musik bisa mengangkat dan memberikan dorongan
bagi mereka, namun di tempat lain hal itu bisa saja terdengar aneh. Sebaliknya,
betapa penting'kita mencari tuntunan Tuhan untuk mendapatkan jenis musik yang
cocok untuk pelayanan penyembahan kita.
PENDALAMAN: "Biarlah topik ini
menjadi jelas dan terang bahwa adalah tidak mungkin untuk mempengaruhi sesuatu
dalam pendirian kita di hadapan Allah atau dalam karunia Allah kepada kita
melalui usaha manusia. Jika iman dan usaha dapat membeli karunia keselamatan
bagi seseorang, maka Sang Pencipta memi-liki kewajiban kepada ciptaan-Nya. Di
sinilah letak kesempatan bagi kesalahan untuk diterima sebagai kebenaran. Jika
seorang dapat mengusahakan keselamatan melalui apa yang dia dapat lakukan, itu
berarti dia berada pada posisi yang sama seperti gereja Katolikyang memberikan
pengampunan atas dosa-dosajemaatnya. Maka, keselamatan setengahnya adalah
utang, yang bisa diupayakan selayaknya upah. Jika manusia tidak dapat
memperoleh keselamatan melalui usaha baik apa pun yang dilakukannya, itu
berarti, sepenuhnya adalah kasih karunia, yang dite-rima oleh manusia sebagai
orang berdosa karena ia percaya kepada Yesus. Hal itu sepenuhnya adalah
pemberian yang cuma-cuma. Pembenaran oleh iman begitu ditentang. Dan seluruh
pertentangan ini telah berakhir, segera setelah hal ini diselesaikan dengan
pemahaman bahwa perbuatan baik apa pun yang dilakukan oleh manusia yang berdosa
tidak akan pernah dapat membayar kehidupan kekal baginya."—Ellen G. White, Faith
and Works, hlm. 19, 20.
Musik "adalah salah satu alat yang sangat efektif yang bisa
mempengaruhi had dengan kebenaran rohani. Betapa sering hati yang telah
dikeraskan dan putus asa, mengingat kembali kata-kataAllah—beban dilupakan oleh
lagu masa kecil—dan pencobaan pun kehilangan kuasanya, hidup menjadi lebih
berarti dan penuh mak-na, dan semangat serta kegembiraan melingkupi jiwa-jiwa
yang lain!... Sebagai bagian dari pelayanan keagamaan, menyanyi juga merupakan
tindakan penyem-bahan selayaknya doa. Sesungguhnya, banyak lagu yang merupakan
doa....
"Saat Penebus kita menuntun kita ke pintu gerbang kekekalan,
dilingkupi dengan kemuliaan Allah, kita mungkin dapat menangkap tema-tema
pujian dan ucapan syukur dari koor surgawi di sekeliling takhta; dan ketika
gema pujian malaikat surgawi terdengar oleh manusia di bumi, setiap hati akan
diangkat lebih dekat kepada penyanyi surgawi. Di sinilah kita temukan makna
dan arti dari pujian itu."—Ellen G. White, Education, hlm. 168.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Bagaimanakah kebudayaan dan lingkungan setempat mempengaruhi musik
di gereja Anda, atau apakah Anda menolak kenyataan tersebut?
2.
Bacalah
kutipan Ellen White pada pelajaran hari Jumat tentang musik. Berapa banyakkah
hal seperti ini yang Anda alami dengan jenis musik yang menjadi bagian dari
pelayanan penyembahan di gereja Anda? Dengan cara apakah kita bisa mengevaluasi
peranan musik dalam pelayanan di gereja kita? Bagaimanakah gereja Anda bisa bekerja
sama untuk memastikan bahwa musik yang digunakan, benar-benar mengangkat hati
dan memberi semangat, serta memenuhi syarat yang seharusnya?
No comments:
Post a Comment