Pelajaran-Pelajaran dari Kitab Yeremia
Materi ini dalam bentuk ebook untuk Apple(Ibooks) dan Android (MoonReader) download di sini
Materi ini dalam bentuk ebook untuk Apple(Ibooks) dan Android (MoonReader) download di sini
SABAT
PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini,
Bacalah: Yer. 2:13; 6:20; 7:1-10; Mat. 9:12; Ul. 6:5; Yer. 10:1-15; 23:1-8.
AYAT HAFALAN:
"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku
akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang
bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri" (Yeremia
23:5).
Sekarang kita berada pada akhir
pelajaran kita tentang kitab Yeremia. Itu telah menjadi sebuah petualangan;
begitu banyak drama, emosi, dan energi yang dikeluarkan dalam hikayat nabi kita
ini. Seperti nabi-nabi lainnya, Yeremia tidak menulis dalam kehampaan:
pekabarannya adalah dari Tuhan dan untuk orang-orang di zaman dan waktu yang
spesifik, serta di bawah keadaan yang spesifik juga.
Namun, meski keadaannya secara radikal berbeda dengan keadaan kita atau
mereka dari banyak generasi lain yang membaca tulisan Yeremia, namun prinsip-prinsip
krusial yang tergambar di sana sama bagi umat Allah dalam semua generasi.
Seperti kesetiaan kepada Allah dan penurutan kepada hukum-hukumnya. Seperti
agama yang benar, sebuah agama hati, sebagai lawan dari ritual-ritual yang
kosong dan mati yang dapat menuntun orang dalam kepuasan palsu. Seperti
kerelaan orang untuk mendengar koreksi, bahkan ketika itu menghentikan apa
yang mereka ingin dengar. Seperti kebangunan dan reformasi yang benar. Seperti
percaya kepada Tuhan dan janji-janji-Nya gantinya percaya kepada manusia.
Seperti....
Daftar ini terus berlanjut. Pekan ini, mari kila lihat beberapa dari banyak
pelajaran yang dapat kita pelajari dari penyataan kasih Allah bagi umat-Nya,
bahkan di tengah banyaknya gemuruh amaran bagi mereka tentang ke mana tindakan
mereka akan membawa mereka.
Pelajari pelajaran pekan ini
untuk persiapan Sabat, 26 Desember.
Minggu 20 Desember
Tuhannya Yeremia
Umat Advent mengerti bahwa di pusat pertentangan
yang besar terdapat isu yang sangat penting: Apakah karakter Allah? Seperti
apakah Allah itu? Apakah Ia adalah penguasa sewenang-wenang yang coba
digambarkan oleh Setan, atau apakah Ia adalah Bapa penyayang dan pengasih yang
hanya menginginkan yang terbaik bagi kita? Pertanyaan-pertanyaan ini sungguh
adalah pertanyaan terpenting di seluruh jagad raya. Bagaimanapun, apakah
jadinya keadaan kita jika Allah tidak baik dan penyayang serta mengorbankan
diri, tetapi semena-mena dan sadis? Lebih baik kita keluar jika tidak ada
Allah, daripada memiliki Allah seperti itu.
Jadi, pertanyaan-pertanyaan itu adalah sangat
penting. Untungnya, kita memiliki jawabannya, dan itu terlihat di Salib.
"Tidak akan pernah dilupakan bahwa Ia yang berkuasa menciptakan dan
menopang dunia-dunia yang tak terhitung banyaknya di seantero jagad raya ini,
Allah yang Mahakasih, Penguasa surga, Ia yang dipuja oleh kerub dan seraphim
yang bersinar dengan sukacita—merendahkan diri-Nya untuk mengangkat manusia
yang jatuh, yang menanggung kejahatan dan kehinaan dosa, dan wajah Bapa-Nya
yang disembunyikan, hingga kutukan dunia yang hilang ini meremukkan hati-Nya,
dan menyerahkan hidup-Nya mati di salib Golgota. Bahwa Pcncipta segala dunia,
Penentu semua tujuan, harus mengesampingkan kemuliaan-Nya, dan merendahkan
diri-Nya kepada manusia, akan selalu membangkitkan keheranan dan kekaguman alam
semesta."- Ellcn G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 687.
Bagaimanakah sifat alamiah dan
karakter Allah yang dinyatakan ayat-ayat kitab Yeremia berikut ini? Yakni,
apakah yang ayat-ayat ini katakan kepada kita tentang Dia?
Yer 2:13
Sebab dua kali umat-Ku
berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali
kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan
air.
Yer. 5:22
Masakan kamu tidak takut
kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, kamu tidak gemetar terhadap Aku? Bukankah
Aku yang membuat pantai pasir sebagai perbatasan bagi laut, sebagai perhinggaan
tetap yang tidak dapat dilampauinya? Biarpun ia bergelora, ia tidak sanggup,
biarpun gelombang-gelombangnya ribut, mereka tidak dapat melampauinya!
Yer. 11:22
11:22 Sebab itu beginilah firman
TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku akan menghukum mereka:
pemuda-pemuda mereka akan mati oleh pedang, anak-anak mereka yang laki-laki dan
perempuan akan habis mati kelaparan;
Yer. 31:3
31:3 Dari jauh TUHAN
menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab
itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
Yer. 3:7
3:7 Pikir-Ku: Sesudah
melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal
itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.
Ini hanyalah beberapa dari banyak gambaran dan
ekspresi yang digunakan dalam kitab ini yung menyalakan kepada kita sesuatu
dari sifat alamiah dan karakter All.ili kita. Dialah sumber hidup, Pcncipta
yang sangat berkuasa, Allah hakim, Allah yang mengasihi kita dan memanggil
berkali-kali untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan berbalik dari jalan yang
menuntun kepada kehancuran kita.
Apakah bukti
yang Anda telah lihat dalam pengalaman Anda sendiri tentang karakter Allah yang
pengasih?
Senin 21 Desember
Ritual-ritual
dan Dosa
"Ada sebuah dokumen yang mencatat kesedihan
Allah yang tidak ada akhirnya dalam pergumulan terhadap agama yang
terorganisasi, yaitu dikenal sebagai Alkitab."—Tcrry Engleton, Reason,
Faith, And Revolution: Reflections on the God debate, hlm. 8, Edisi Kindlc.
Tidak sepenuhnya benar, dan itu disebabkan karena
agama Alkitab, agama yang Allah berikan kepada manusia, adalah selalu
"agama yang terorganisasi." Di sisi lain, tidak diragukan bahwa dalam
kitab Yeremia, Tuhan berusaha menjauhkan manusia dari ritual-ritual yang
dingin, mati, dan sangat terorganisasi, ritual-ritual yang mereka yakini
menutupi dosa mereka.
Seperti
dikatakan sebelumnya, namun ada baiknya diulangi, sebagian besar pergumulan
Yeremia adalah dengan para pemimpin dan imam serta orang- orang yang percaya
bahwa karena mereka adalah bangsa pilihan, anak-anak Abraham, umat perjanjian,
mereka aman bersama Tuhan. Betapa sebuah penipuan yang menyedihkan, sesuatu
yang kita, juga keturunan Abraham (Gal. 3:29), perlu perhatikan.
Apakah
pekabaran ayat-ayat dari kitab Yeremia berikut ini? Yang terpenting, bagaimana
kita mengaplikasikan prinsip-prinsip ini dalam perjalanan kita bersama Tuhan?
(Yer. 6:20; 7:1-10).
6:20 Apakah gunanya bagi-Ku
kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku
tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu
tidak menyenangkan hati-Ku.
7:1. Firman yang datang
kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:
7:2 "Berdirilah di pintu
gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah
firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang
ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!
7:3 Beginilah firman TUHAN
semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka
Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
7:4 Janganlah percaya kepada
perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu
sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu
sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
7:6 tidak menindas orang
asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di
tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau diam
bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek
moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu
percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
7:9 Masakan kamu mencuri,
membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan
mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang
berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata:
Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
Bacalah Yeremia 7:9,10. Jika
seseorang pernah menginginkan untuk menemukan situasi yang cocok dengan apa
yang disebut "karunia murahan," istilah ini tentu berlaku di sini.
Bangsa ini melakukan semua dosa-dosa ini dan kemudian kembali ke Bait Suci dan
"menyembah" Allah yang benar dan meminta pengampunan atas dosa-dosa
mereka Allah tidak dapat dihina. Kecuali bangsa ini mengubah jalan mereka,
khususnya bagaimana mereka memerlakukan yang lemah di antara mereka, mereka
akan menghadapi penghakiman yang keras.
Betapa mereka berada di bawah penipuan hebat, yakni
keyakinan bahwa agama mereka yang terorganisasi serta ritual-ritualnya cukup
untuk menutupi dosa-dosa mereka agar mereka dapat terus berada dalam dosa-dosa
itu.
Apakah perbedaan antara yang
Yeremia amarkan di sini dengan yang Yesus katakan dalam Matius 9:12? Mengapakah
penting untuk mengetahui perbedaannya?
9:12 Yesus mendengarnya dan
berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Selasa 22 Desember
Agama Hati
"Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan
jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah" (Roma 14:12).
Kebanyakan kitab Yeremia diarahkan kepada bangsa
itu secara keseluruhan. Berkali-kali ia berbicara tentang Israel dan Yehuda
bersama-sama sebagai "pokok anggur" pilihan Allah (Yer. 2:21),
atau "kekasih" Tuhan (Yer. 11:15, 12:7), "negeri"
milik-Ku (Yer. 12:7-9), "kebun anggur-Ku" (Yer. 12:10)
dan "kawanan domba-Nya" (Yer. 13:7). Tanpa keraguan, dalam
kitab ini kita temukan sebuah suasana kerja sama yang alamiah dari panggilan
Tuhan kepada bangsa ini.
Tentunya, itu sama dengan di Perjanjian Baru, di
mana berkali-kali gereja dipahami dalam suasana kerja sama (lihat Efesus
1:22; 3:10; 5:27).
Namun keselamatan adalah perorangan, bukan
bersama-sama. Kita tidak diselamatkan sebagai satu paket kesepakatan. Seperti
halnya dengan gereja Perjanjian Baru, bangsa Yehuda terdiri dari
individu-individu, dan di sinilah, dalam tingkat perorangan, isu yang krusial
itu muncul. Ayat yang terkenal dalam Ulangan 6:5, "Kasihilah TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu," meski disampaikan kepada bangsa secara keseluruhan, namun
ditulis dalam bentuk orang kedua tunggal. Yaitu "kamu" dalam setiap
kasus adalah tunggal; Allah berbicara kepada setiap orang secara pribadi. Pada
akhirnya, kita semua, secara pribadi, harus memberi pertanggungjawaban secara
pribadi kepada Allah. Kita menemukan hal yang sama juga dalam kitab Yeremia.
Apakah yang ayat-ayat berikut katakan mengenai
pentingnya berjalan dengan Tuhan secara pribadi?
Yer.
17:7
17:7 Diberkatilah orang yang
mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Yer.
17:10
17:10 Aku, TUHAN, yang
menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang
setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
Yer.
29:13
29:13 apabila kamu mencari
Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Yer.
9:23, 24
9:23. Beginilah firman TUHAN:
"Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah
orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena
kekayaannya,
9:24 tetapi siapa yang mau
bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal
Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di
bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Meskipun Perjanjian Lama dan Baru berbicara tentang
suasana alamiah kebersamaan gereja Allah, namun iman yang sejati adalah
tentang setiap orang, diri sendiri, membuat penyerahan setiap hati kepada
Tuhan, pilihan pribadi untuk berjalan dalam iman dan penurutan.
Meski tidak ada keraguan bahwa kita secara pribadi
bertanggung jawab untuk jiwa kita sendiri, bagaimanakah kita pastikan bahwa
kita melakukan apa yang kita sanggup untuk mengangkat dan menguatkan orang
lain? Siapakah yang Anda kenal, sekarang, yang dapat Anda sampaikan kata-kata
yang menguatkan?
Rabu 23 Desember
Berhala-berhala
yang Redup
Apakah salah satu dosa terbesar yang bangsa itu
lakukan yang harus dihadapi secara terus menerus oleh Yeremia? (Yer.
10:1-15).
10:1. Dengarlah firman yang
disampaikan TUHAN kepadamu, hai kaum Israel!
10:2 Beginilah firman TUHAN:
"Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah
gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya.
10:3 Sebab yang disegani
bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang
orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?
10:4 Orang memperindahnya
dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan
goyang.
10:5 Berhala itu sama seperti
orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus
mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab
berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baikpun tidak dapat."
10:6 Tidak ada yang sama
seperti Engkau, ya TUHAN! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan.
10:7 Siapakah yang tidak
takut kepada-Mu, ya Raja bangsa-bangsa? Sungguh, kepada-Mulah seharusnya sikap
yang demikian; sebab di antara semua orang bijaksana dari bangsa-bangsa dan di
antara raja-raja mereka tidak ada yang sama seperti Engkau!
10:8 Berhala itu semuanya
bodoh dan dungu; petunjuk dewa itu sia-sia, karena ia hanya kayu belaka. --
10:9 Perak kepingan dibawa
dari Tarsis, dan emas dari Ufas; berhala itu buatan tukang dan buatan tangan
pandai emas. Pakaiannya dari kain ungu tua dan kain ungu muda, semuanya buatan
orang-orang ahli. --
10:10 Tetapi TUHAN adalah
Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang
karena murka-Nya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geram-Nya.
10:11 Beginilah harus kamu
katakan kepada mereka: "Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi
akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini."
10:12 Tuhanlah yang
menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan
kebijaksanaan-Nya, dan yang membentangkan langit dengan akal budi-Nya.
10:13 Apabila Ia
memperdengarkan suara-Nya, menderulah bunyi air di langit, Ia menaikkan kabut
awan dari ujung bumi, Ia membuat kilat serta dengan hujan, dan mengeluarkan
angin dari perbendaharaan-Nya.
10:14 Setiap manusia ternyata
bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung
buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di
dalamnya,
10:15 semuanya adalah
kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada
waktu dihukum.
Yang menarik dalam ayat-ayat ini tidak hanya cara
nabi dalam menunjukkan betapa berhala-berhala ini sia-sia dan percuma, serta
tidak berarti, tetapi bagaimana ia membedakan mereka dari Allah yang hidup.
Berhala-berhala ini tidak memiliki kuasa, percuma, kosong, dan palsu; betapa
sangat berbeda dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi! Ia kekal
selamanya, sementara berhala-berhala ini akan lenyap selamanya. Jadi, siapakah
yang harus kita sembah dan membaktikan padanya hidup kita: Apakah kepada yang lemah,
palsu, sia-sia dan tidak memiliki kuasa, atau kepada Tuhan yang kuasa dan
kcbcsaran-Nya sangat besar hingga Ia menciptakan dan menopang alam semesta?
Tentu jawabannya adalah jelas.
Namun meski jawabannya jelas, kenyataannya adalah,
kita berada dalam bahaya jatuh ke dalam kemurtadan juga. Meski hari ini kita
mungkin tidak menyembah berhala yang sama seperti orang di zaman Yeremia
lakukan, namun kehidupan modern kita penuh dengan dewa-dewa palsu.
Berhala-berhala modem ini dapat berupa apa saja yang kita cintai lebih daripada
Allah; apa pun yang kita "sembah" (dan menyembah tidak selalu berarti
menyanyi dan berdoa) menjadi ilah kita, dan kita bersalah karena menyembah
berhala.
Apakah beberapa hal yang dapat menempatkan kita dalam bahaya menciptakan
sesuatu menjadi berhala? Bagaimanakah dengan benda-benda seperti perlengkapan
digital, uang, ketenaran, bahkan orang lain? Buatlah daftar benda yang
berpotensi menjadi berhala, kemudian tanyakan diri Anda: Yang pada akhirnya,
keselamatan apakah yang mereka tawarkan?
Tentunya, secara intelektual kita mengetahui bahwa
tidak satu pun dari benda itu yang layak disembah. Kita tahu bahwa pada
akhirnya, tidak ada yang dunia tawarkan kepada kita, tidak ada dari berhala
yang kita buat dapat memuaskan jiwa kita dan tentunya tidak menebus mereka.
Kita tahu semua hal ini, namun, kecuali kita berhati-hati, kecuali kita
menempatkan Yesus di hadapan kita dan apa yang Dia lakukan bagi kita, dan
mengapa Dia melakukannya, kita dapat dengan mudah hanyut ke dalarr. bentuk penyembahan
berhala modern yang dengan sabar ditentang oleh Yeremia.
Kamis 24 Desember
Umat yang
Sisa
"Pada tahun-tahun terakhir kemurtadan Yehuda
nasihat-nasihat para nabi nampaknya sedikit saja hasilnya; dan ketika
tentara-tentara orang Kasdim datang untuk ketiga kalinya dan terakhir kali
untuk mengepung Yerusalem, pengharapan lenyap dari setiap hati. Yeremia
meramalkan kebinasaan yang tuntas; dan adalah oleh sebab desakannya supaya
menyerah sehingga pada akhirnya ia dijebloskan ke dalam penjara. Tetapi Allah
tidak membiarkan kekecewaan tanpa pengharapan orang-orang setia yang sisa,
yang tetap berada di dalam kota itu. Sementara Yeremia terkurung di bawah
pengawasan orang-orang yang mencela pekabaran-pekabarannya, kepadanya datang
kenyataan-kenyataan segar mengenai kerelaan Surga untuk mengampuni dan
menyelamatkan, yang merupakan suatu sumber penghiburan yang tidak gagal bagi
gereja Allah sejak hari itu sampai sekarang."—Ellen G. White, Alfa dan
Omega, jld. 4, hlm. 81.
Bahkan di tengah kemurtadan dan malapetaka yang umum terjadi, Allah selalu
memiliki umat yang setia, hanya jumlahnya sedikit. Namun seperti kebanyakan
nabi, banyak penekanan dalam kitab Yeremia adalah kemurtadan dan
ketidaksetiaan—karena dari situlah Allah ingin menyelamatkan bangsa itu—
sepanjang sejarah rohani, Tuhan memiliki umat sisa yang setia. Ini tentunya,
akan berlanjut hingga akhir zaman (lihat Why. 12:17).
Bagaimanakah konsep umat yang sisa tergambar dalam
Yeremia 23:1-8? Bagaimanakah ini berlaku di zaman Perjanjian Baru? (Lihat
juga Yer. 33:14-18.)
23:1. "Celakalah para
gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!"
--demikianlah firman TUHAN.
23:2 Sebab itu beginilah
firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku:
"Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan
kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu
perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.
23:3 Dan Aku sendiri akan
mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku
menceraiberaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka:
mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak.
23:4 Aku akan mengangkat atas
mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak
takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman
TUHAN.
23:5 Sesungguhnya, waktunya
akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil
bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan
keadilan dan kebenaran di negeri.
23:6 Dalam zamannya Yehuda
akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang
diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita.
23:7 Sebab itu, demikianlah
firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang tidak lagi mengatakan:
Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!,
23:8 melainkan: Demi TUHAN
yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari
tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah menceraiberaikan mereka!,
maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."
Yer.
33:14-18
33:14 "Sesungguhnya,
waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji
yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
33:15 Pada waktu itu dan pada
masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan
keadilan dan kebenaran di negeri.
33:16 Pada waktu itu Yehuda
akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama
inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!
33:17. Sebab beginilah firman
TUHAN: Keturunan Daud tidak akan terputus duduk di atas takhta kerajaan kaum
Israel!
33:18 Dan keturunan imam-imam
orang Lewi tidak akan terputus mempersembahkan korban bakaran di hadapan-Ku dan
membakar korban sajian dan mengorbankan korban sembelihan sepanjang masa."
Dalam ayat 5-7, para ahli Alkitab telah lama
melihat nubuatan tentang Mesias, satu nubuatan penebusan umat Allah yang setia.
Meski itu benar bahwa, sesudah pembuangan di Babel, umat yang sisa kembali
pulang, tetapi itu bukanlah sebuah kemenangan. Namun, tujuan Allah akan
tergenapi melalui garis keturunan Daud, melalui "tunas adil" raja
yang akan memerintah kemudian hari.
Nubuatan ini sebagian telah digenapi pada kedatangan Yesus yang pertama (lihat
Mat. 1:1: 21:7-9: Yoh. 12:13). Dan puncak kegenapannya pada kedatangan yang kedua (lihat Dan 7:13, 14), saat semua umat
Allah yang setia, umat sisa yang
benar akan tinggal selamanya dalam damai dan ketenangan. Penebusan, yang
pertama kali dilambangkan oleh keluarnya orang Israel dari Mesir, akan akhirnya
terwujud, sempurna dan kekal.
Kepada hal apakah Anda meletakkan
harapan-harapan Anda? Bagaimanakah Anda belajar untuk terus percaya dalam
janji Allah dan puncak kegenapan janji-janji itu dalam hidup Anda sendiri?
Selain itu, apakah lagi yang Anda miliki?
Jumat
25 Desember
Pendalaman:
Bertahun-tahun sebelumnya seorang pendeta Advent bernama W. D. Frazee
mengkhotbahkan sebuah pekabaran yang disebut "Pemenang dan
Pecundang." Dalam khotbah itu ia menerangkan kehidupan beberapa tokoh
Alkitab, melihat pekerjaan dan pelayanan mereka, dan kemudian ia bertanya
sehubungan dengan tokoh-tokoh itu: Apakah ia seorang pemenang atau pecundang?
Sebagai contoh, ia melihat pengalaman Yohanes
pembaptis yang hidup sendiri di padang gurun. Meski pada akhirnya Yohanes
memiliki sedikit pengikut, tidak pernah banyak, dan tentu saja berbeda dengan
yang dimiliki Yesus yang datang kemudian. Dan tentunya, Yohanes menghabiskan
hari-hari terakhirnya di dalam penjara yang lembap, terkadang ia dilecehkan, dan
akhirnya kepalanya dipenggal (Matius 14). Sesudah mengisahkan kembali
semua ini, Pendeta Frazee kemudian bertanya: "Apakah Yohanes seorang
pemenang atau pecundang?"
Bagaimanakah dengan Yeremia? Berapa sukseskah hidupnya? Ia sangat
menderita, dan bahkan ia tidak takut untuk merengek dan merintih. Dengan
beberapa pengecualian, nampaknya para imam, nabi, raja, dan orang biasa bukan
hanya tidak suka dengan apa yang ia harus katakan, tetapi juga sangat membenci
pekabaran itu. Ia bahkan dipandang sebagai pengkhianat melawan bangsanya
sendiri. Pada akhirnya, kehancuran dan malapetaka yang dia amarkan seumur
hidupnya akhirnya datang, karena berkali-kali bangsa itu menolak
perkataan-perkataanya. Mereka melemparnya ke lubang berlumpur, berharap ia mati
di sana. Ia hidup untuk melihat bangsanya menjalani pengasingan yang mengerikan
sementara Yerusalem dan Bait Suci dihancurkan. Maka, dari sudut padang
manusia, tidak banyak hal yang berlangsung baik kepada Yeremia. Dari sudut
pandang seseorang, Anda dapat mengatakan bahwa ia memiliki kehidupan yang
cukup menyedihkan.
Pertanyaan-pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1.
Apakah Yeremia pemenang atau pecundang? Apakah
alasan-alasan dari pilihan yang Anda buat? Jika Anda mengatakan bahwa ia adalah
pemenang, apakah yang hal itu katakan mengenai betapa pentingnya hal itu, bahwa
kita tidak menilai kenyataan dengan standar-standar dunia? Standar-standar
apakah yang kita gunakan untuk coba mengerti apa yang benar dan salah, baik
dan jahat, sukses dan gagal?
2.
Dalam cara apakah kita melihat kehidupan dan
pelayanan Yesus yang digambarkan dalam kitab Yeremia? Apakah paralelnya?
3.
Di awal pekan ini kita melihat masalah
"karunia murahan," kepercayaan yang berlangsung di beberapa agama
semuanya dilakukan adalah untuk menutupi dosa. Apakah karunia yang benar, yang
berbeda dengan versi murahan, tidak berharga, dan bahkan menipu yang diamarkan
di sini?
PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Yeremia 2:13; Ulangan 6:5; Yeremia
23:1-8
Anggota Kelas akan:
Mengetahui:
Mengidentifikasikan pelajaran-pelajaran utama dari kitab Yeremia, yang berpusat
terutama pada karakter Allah dan sambutan kita kepada-Nya.
Merasakan: Menyadari
maksud serius dari tema umat yang sisa di buku Yeremia dan perbedaan antara
"banyak" dan "beberapa."
Melakukan: Menerima
konsep agama hati, yang merupakan satu-satunya jalan menuju kebahagiaan yang
sejati dan kehidupan kekal.
Garis Besar Pelajaran:
I. Mengetahui: Karakter Allah
A.
Apakah penyimpangan umum akan karakter Allah selama
masa Yeremia?
B.
Apakah pekabaran penghakiman—pekabaran Yeremia yang
paling umum—menyiratkan gambar Allah sebagai hakim yang jahat yang datang untuk
menemui kita? Mengapa ya, atau mengapa tidak?
II. Merasakan: Hanya Beberapa
A.
Apakah maksud serius dari tema umat yang sisa?
Bagaimanakah itu terjadi dalam diri Yeremia?
B.
Bagaimanakah tema umat yang sisa masih relevan saat
ini sebagaimana kita melihat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bertumbuh
dengan pesat?
III. Melakukan: Agama Hati
A.
Apakah agama hati sebuah model pengalaman rohani
yang didasarkan pada emosi?
B.
Apakah yang akan menjadi kebalikan dari agama hati?
C.
Bagaimanakah agama hati dihidupkan setiap hari?
Rangkuman: Ketika kita melihat kembali
pada kitab Yeremia, kita melihat sebuah tema mengalir di seluruh buku yang
benar-benar menjadi pusat dari pertentangan besar: Karakter Allah dan
kesalahpahaman dan penggambaran yang keliru dari manusia akan hal itu. Allah
menginginkan hati kita dan tidak puas dengan sesuatu yang kurang lengkap. Kita
juga tidak akan puas dengan sesuatu yang kurang lengkap.
Siklus Pelajaran
Langkah 1 — Motivasi Fokus Alkitab: Yeremia 2:13
Kunci Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Biaya
pemuridan tinggi. Yeremia, sepanjang hidupnya, menghadapi kesulitan yang luar
biasa, semua dalam rangka untuk memberitakan pekabaran Allah dan menggambarkan
Allah yang adalah "sumber air hidup" yang sesungguhnya, Allah yang
menjangkau dalam kasih kepada umat-Nya untuk menarik mereka kembali kepada-Nya
lagi dan lagi dan kemudian sekali lagi.
Untuk
Guru: Yeremia bernubuat lebih dari empat puluh tahun kepada bangsanya, pertama
di Yehuda dan kemudian di Mesir. Pada berbagai titik dalam hidupnya, ia
mengeluh dengan hebat kepada Allah tentang pelayanan dan pe- kabarannya
(Yer. 11:18-12:15; 15:10-18; 17:12-18; 18:19-23), yang akhirnya menyebabkan
keluhan utamanya di mana ia mengutuki hari kelahirannya (Yer. 20:14-18).
Namun, ia terus menemani Yehuda melalui hari-hari terakhirnya, yang ditandai
dengan pemberontakan dan kehancuran.
Meskipun ia bisa memilih keluar, ia terpikat bersama umat Allah dan bahkan
menemani mereka ke Mesir di mana ia meninggal dalam keadaan yang tidak
diketahui. Dia sungguh merupakan salah satu dari nabi-nabi besar di mana, pada
saat yang sama, begitu manusiawi. Diskusikan dengan UKSS kebesaran Yeremia yang
bersinar melalui kemanusiaannya.
Aktivitas
Pembuka: Kita semua menyukai akhir yang bahagia. Namun, kisah Yeremia tidak
berakhir dengan baik. Yerusalem dihancurkan, Gedalya dibunuh secara brutal,
nabi Allah sekali lagi diabaikan, orang-orang Yahudi yang tersisa menghilang
bersama Yeremia kembali ke Mesir, dan di sana seluruh kisah memudar di tengah
kemurtadan (sinkritisme) dan kematian.
Bayangkan seorang pendeta yang telah berkhotbah
sepanjang hidup yang berharga akan khotbah-khotbah penginjilan, yang selalu
melawat anggota- anggota kawanan domba, dan yang telah setia melakukan semua
tugas-tugas pendeta namun tidak pernah membaptis satu jiwa pun. Betapa sangat
mengecewakan! Atau pikirkan banyaknya misionaris-misionaris yang napas kehidupan
mereka di hutan-hutan lembap tanpa melihat hasil yang nyata bagi upaya seumur
hidup mereka.
Biaya pemuridan benar-benar tidak murah. Bagaimanakah Anda bersikap ketika
perjalanan menjadi sulit dalam perjalanan kekristenan Anda dan ketika Anda
menghadapi oposisi dari setiap sudut yang mungkin?^
Langkah 2 — Menyelidiki
Untuk
Guru: Saat kita menyimpulkan pelajaran triwulan ini, kita perlu untuk melihat
gambaran keseluruhan yang muncul dari pelajaran kitab Yeremia dan bagaimana ini
cocok dalam gambaran yang lebih besar dari pertentangan
besar. Kitab ini bukan hanya tentang hari-hari terakhir dari Yehuda dan
pekabaran penghakiman tetapi karakter Allah dan bagaimana Setan telah berhasil
menyelewengkan karakter Allah dan, akibatnya, rupa Allah dalam diri kita.
Upaya terus-menerus dari Allah untuk menarik umat-Nya yang memberontak
kembali kepada Diri-Nya, yang hampir menjadi rasa sakit yang berulang- ulang,
menunjukkan Allah pengasih yang menjangkau lagi dan lagi. Dan bahkan ketika
panggilan untuk pertobatan gagal dan pembuangan tiba, pekabaran selanjutnya
adalah pemulihan dan pengharapan masa depan dari umat yang sisa. Ini,
benar-benar tema-tema Alkitabiah utama yang mengkomunikasikan Injil baik di
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Komentar Alkitab
Para komentator modern biasanya melihat penghakiman
pada pusat pekabaran teologis dari kitab Yeremia. Namun, penghakiman tidak
pernah menjadi akhir teologis dalam dirinya sendiri tetapi selalu hanya alat
untuk sekali lagi menarik umat manusia dekat kepada Pcnciptanya.
Penghakiman—sebagaimana dalam pedang, kelaparan, dan penyakit sampar (kutukan
rangkap tiga yang muncul sekitar lima belas kali dalam Yeremia; sebagai contoh
Yer. 14: !2; 21:7; 29:17, dll.)——tidak pernah menjadi kata-kata terakhir Allah
tetapi keselamatan (bandingkan khususnya Yeremia 30-33, yang disebut Kitab
Penghiburan) dan janji umat yang sisa yang akan menjalani kehendak Allah bagi
kehidupan mereka.
I. Karakter
Allah
(Pelajari Kembali Bersama UKSS, Yeremia 2:11-13.)
Jika karakter Allah yang dipertaruhkan dalam
pertentangan besar, maka Yeremia menjelaskan dari awal kitabnya bahwa
pemberontakan Yehuda berakar pada penyimpangan akan karakter Allah. Yeremia
2:11-13 menjelaskan pusat pekabaran Yeremia: Yehuda (dan Israel sebelum mereka)
telah menggantikan kemuliaan Allah dengan apa yang tidak berguna (ayat II). Istilah Ibrani kabod ("glory")
sehubungan dengan Allah mengacu kepada Nya, pada waktu, hadir di Bait Suci
(contohnya, Kel. 16:10) dan khususnya memenuhi bait suci, menunjukkan
keinginan Allah untuk tinggal di antara manusia dan memenuhi kita dengan
kehadiran-Nya.
Israel (Yehuda) menukar kehadiran Allah yang nyata
ini dengan upacara- upacara kosong, atau "sumber air hidup" dengan
"tangki air yang bocor." Sebuah pcrtukaian \ aur uiinvalihLin. Aii
hidup di dalam Alkitab adalah model Kristologi (bandingkan Kel. 17:6), sebagaimana kuatnya
metafora keselamatan (bandingkan Yoh. 4:10-14), menunjuk kepada
sifat-sifat karakter Allah yang tidak dapat dipisahkan. Dia ingin menyelamatkan
kita, mendukung kita, dan memenuhi kita dengan kehadiran-Nya yang terus-menerus.
Inilah Allah sebagaimana Dia menyatakan Diri-Nya sendiri melalui Yeremia tepat
dari permulaan kitab ini. Dengan apa pun kita menggantikan Dia, kita akan
selalu menipu diri kita sendiri.
Pertimbangkanlah
Hal Ini: Kemuliaan Allah dan air hidup adalah gambaran yang berkuasa dalam
Alkitab. Apakah makna gambaran ini bagi pengalaman kckristenan Anda?
II. Upacara
Keagamaan dan Berhala
(Pelajari Kembali Bersama UKSS, Yeremia 6:20;
7:1-10: 10:1-14.)
Agama formal yang menyatakan dirinya sendiri dalam
upacara-upacara yang tidak berarti sejalan dengan penyembahan berhala dan
sering hidup berdampingan dengannya dalam hubungan simbiosis yang aneh. Tiga
kali ungkapan "Bait TUIIAN" yang Yeremia kutip di struktur pintu
gerbang yang itu-itu saja (Yer. 7:4) berfungsi sebagai ekspresi yang
hidup dari tipe agama pengganti tangki yang kering.
Kehadiran bait suci saja sudah cukup, pikirnya,
untuk berfungsi sebagai mantra terhadap serangan orang Babel, dan Allah telah
nyaman terkunci di dalam bangunan ini sehingga seseorang bisa memanggil-Nya
kapan pun diperlukan. Bahkan tidak peduli bahwa gaya hidup pribadi dan
perilaku etis benar-benar tidak seirama dengan hukum Allah (Yer. 7:5-10)
dan bahwa penyembahan berhala menyebarluas (Yer. 10:1-9) dan bahkan
terjadi di dalam bait suci (bandingkan Yeh. 8).
Namun semua ini hanya agama yang
mati—berorientasi kepada usaha, dan dalam pertentangan yang tajam kepada Allah
Air Hidup yang adalah Allah Pencipta yang dinamis. Sekali lagi pertentangan itu
adalah tentang karakter Allah. ^
Pertimbangkanlah Hal Ini: Mengapakah
ada orang yang dalam kesadarannya menukar Allah yang hidup dengan berhala yang
tak bernyawa? Mengapakah hal ini, sayangnya, tidak terbayangkan seperti yang
kita pikirkan?
III. Agama Hati
dan Umat yang Sisa
(Pelajari Kembali Bersama UKSS, Ulangan 6:4 -6 dan
Yeremia 23:1-8.)
Shema Yisrael
("Dengarlah, hai Israel") masih menjadi pusat dari pelayanan
pelayanan doa sepanjang hari Sabat, menunjuk kepada pentingnya apa yang
berikut, di ayat 5, sebagaimana menjadi pusat dari ibadah yang sejati. Allah
yang pribadi dan hidup menuntut agama hati yang sejati dan tidak kurang. Model
agama seperti ini didasarkan pada hubungan kasih yang melibatkan semua aspek
dari satu pribadi: "hati" sebagai sebagai pusat pemikiran dan
kehendak; "jiwa" (Ibrani nephesh), yang merujuk kepada seluruh
pribadi; dan "kekuatan" kita merujuk kepada aspek fisik.
Agama hati yang sejati harus holistik
(menyeluruh) dan murni. Hal ini menjadi bagian Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru, meskipun beberapa orang menduga itu memiliki asal-usul dalam bagian
Pentateuk yang disebut Dekalog kedua, menguraikan prinsip-prinsip dari perjanjian
(UI. 5:1-11:32).
Namun, tampaknya hanya umat yang sisa yang ditarik
ke dalam suatu hubungan kasih dengan Allah mereka. Sejak zaman Nuh, itu memang
selalu saja umat yang sisa, dan janji umat yang sisa dalam Yeremia yang akan
kembali dari pembuangan Babel berjumlah hanya sekitar lima puluh ribu orang
(Neh. 7:66-73). Talmud Babelia, salah satu dari dokumen keagamaan yang
terpenting di Rabinic Yudaisme, berasal dari Babel, membuktikan
banyaknya orang- orang Yahudi yang duduk dengan nyaman di Mesopotamia dan telah
membuat Babel rumah mereka.
Namun melampaui pembuangan ada aspek Mesianik dari nubuatan Yeremia yang
menunjuk kepada Kristus sebagai Raja, yang namanya akan disebut "TUIIAN
KEBENARAN KITA" (Yer. 23:6), sebuah sebutan yang dikutip oleh
Paulus di 1 Korintus 1:30. Tetapi bahkan melampaui Kristus, tema umat yang sisa
menunjuk kepada akhir zaman ketika akan ada gereja akhir zaman yang akan
menghidupkan agama hati yang sejati melalui menerima "kesaksian Yesus,"
yang berhubungan dengan keselamatan oleh kasih karunia dan melalui menghidupkan
kehidupan yang taat kepada "perintah-perintah Allah" (Why. 12:17).
Pekabaran Yeremia adalah sebuah undangan yang terus-menerus bagi hati kita
untuk bertemu hati Allah.
Pertimbangkanlah
Hal Ini: Apakah agama hati yang tulus bagi Anda?
Langkah 3 — Menerapkan
Untuk Guru: Karena ini adalah pelajaran
terakhir untuk triwulan ini, penting bagi guru untuk fokus pada aplikasi yang
lebih luas dari seluruh kitab Yeremia.
Pertanyaan-pertanyaan:
·
Apakah yang paling menyentuh Anda dalam pendalaman
kitab Yeremia sepanjang triwulan ini?
·
Apakah yang Anda bisa lakukan di dalam gereja dan
komunitas Anda untuk mempromosikan agama hati yang sejati?
Langkah 4 — Menciptakan
Untuk Guru: Kitab Yeremia adalah cerita
yang hidup dan seharusnya menghidupkan kita juga. Seringkah kita tergerak hati
ketika kita mendengar orang lain membagikan pengalaman mereka dengan Allah.
Aktivitas: Simpulkan
pelajaran triwulan ini dengan kegiatan kelompok yang menyediakan waktu untuk
kesaksian-kesaksian tentang bagaimana orang-orang telah mengalami pelajaran
besar dari kitab Yeremia. Anda bisa makan bersama-sama (mungkin makan ala Timur
Tengah seperti falafel) dan kemudian beri kesempatan untuk kesaksian-kesaksian
pada topik kesetiaan, penurutan, agama hati yang sejati, mendengarkan suara
Allah, kebangunan dan pembaruan, meninggalkan penyembahan berhala dan agama
palsu dan menjadi bagian dari gereja yang sisa.
BERITA MISI
26 Desember Program Sabat Ketigabelas
26 Desember
Selamat Datang Pemimpin SS atau Guru Sekolah Sabat
Lagu Buka LS EL, No. 78 "Tuhan Atas Segala Bangsa"
Doa Buka
Program
Persembahan
Lagu Tutup LS EL No. 480 "Bangunlah Umat Allah"
Doa Penutup
Peserta: Seorang
narator dan dua pembaca cerita.
Perlengkapan: Sebuah peta
besar dari Divisi Afrika Selatan- Samudra Hindia. (Pindai peta di halaman
belakang Berita Misi ini atau download peta dari www.Adventist- Mission.org dan tampilkan
melalui LCD proyektor ke layar.)
Narator: Triwulan ini fokus misi kita adalah
mereka dari Divisi Afrika : Selatan-Samudra India. Persembahan Sabat
Ketigabelas kita triwulan ini memiliki penekanan khusus pada pendidikan dan
kesehatan. Mari , kita dengar cerita, berjudul "Sekolah Mendadak" yang menjelaskan bagaimana pendidikan
Advent memainkan peran besar dalam membangun gereja di
Zambia—salah satu negara yang terletak di wilayah divisi ini.
Pembaca 1: Ketika W. H. Anderson, istrinya, dan beberapa
orang yang lain tiba di Zambia, mereka tidak naik pesawat ke sana atau bahkan
berkendara mobil. Mereka mengadakan perjalanan melalui gerobak yang ditarik
oleh lembu kuat. Setelah hari-hari yang panjang menaiki gerobak melintasi jalan
bergelombang dan berdebu, para pelancong akhirnya tiba di tanah yang telah
diberikan oleh kepala daerah setempat kepada Gereja Advent untuk membuka sekolah bagi anak-anak setempat.
Sementara Ibu Anderson mengumpulkan kayu untuk membuat api agar
menyiapkan makan malam, Bpk. Anderson pergi untuk melihat lahan itu lebih jauh.
Matanya memeriksa tanah itu sebagai tempat yang baik untuk membangun sekolah.
Ada begitu banyak yang harus dilakukan. Pertama Bpk. Anderson harus belajar
bahasa lokal sehingga ia bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang.
Kemudian ia akan mencari pembantu untuk memotong pohon serta mengawasi mereka
mengolahnya menjadi kayu untuk membangun sekolah. Dan ia ingin belajar
bagaimana masyarakat bertani sehingga ia bisa memulai sebuah pertanian sekolah.
Jika saya bekerja keras, pikirnya, saya bisa membuka sekolah dalam dua
tahun.
Pembaca 2: Tapi hari itu—hari di mana Bpk. Anderson memeriksa—seorang
anak menuju kepada ra demi suara ucapan mereka. Lalu ia menyalin suara ucapan
ke papan tulis dan menginstruksikan anak- anak untuk menulis kata itu dan
mengucapkannya.
Segera Bpk. Anderson mengumpulkan cerita Alkitab
yang sederhana untuk menceritakan kepada murid-muridnya, dan mereka pada
gilirannya bisa membaca beberapa kata dari bahasa mereka sendiri.
Lebih banyak anak datang, dan sekolah berkembang.
Sebulan kemudian lebih dari 40 anak laki-laki datang mendaftar. Anak perempuan
datang juga.
Dalam setahun Bpk. Anderson telah menulis pelajaran
Alkitab, menceritakan kisah Penciptaan, sampai Air Bah untuk membuat bacaan
pertama dalam bahasa Chitonga. Ketika anak-anak menerima buku pertama dalam
bahasa mereka sendiri, mereka menghafal buku itu sebelum bacaan kedua dicetak.
Sepertinya Mereka adalah pembaca yang bersemangat!
Sementara anak-anak belajar, mereka terus bekerja
bangunan dan pertanian. Mereka menanam jagung (yang mereka sebut
"mealie") dan sayuran, serta membantu membangun asrama pertama,
terbuat dari dinding lumpur, lantai tanah, dan atap rumput. Mereka membangun
ruang makan, ruang kelas, dan sebuah gereja. Dari kayu kotak kemasan yang
disimpan Bpk. Anderson, ia membuat sebuah meja yang panjangnya sepanjang
asrama. Pada malam hari anak-anak
tidur di lantai.
Pembaca 2: Tapi asrama ini tidak akan menampung
semua anak yang datang. Pada satu hari Sabat, setelah gereja, direktur menemukan
lima anak laki-laki yang baru, duduk di dekat rumahnya. Dia tahu mereka ingin
belajar, tapi tidak ada ruangan lebih lagi.Tapi ketika ia mengetahui bahwa
mereka telah berjalan 150 mil untuk belajar di sekolah baru, ia mengangkat tangannya.
"Apakah yang harus kita lakukan?"tanya
Bpk. Anderson kepada Detja, gurunya orang Afrika. "Sekarang ini para
siswa menempati lantai ketika mereka tidur! Musim hujan sudah datang, dan tidak
ada rumput untuk membuat atap. Kita tidak bisa menerima siswa lagi!"
Detja berpikir sejenak dan kemudian berkata,
"Guru, lantai penuh anak laki-laki, tapi tidak ada yang tidur di atas
meja." Dan selama lima bulan meja itu digunakan untuk makan, untuk
belajar, dan untuk tidur.
Pembaca 1: Anak-anak belajar dengan cepat, dan
cerita-cerita dari kasih Allah yang penuh sukacita mengubah hati mereka. David
Livingstone, seorang misionaris terkenal ke Afrika, pernah berkata bahwa jika hati rakyat Bitonga ini berubah, itu akan menjadi keajaiban kasih karunia. Dan
itu terjadi. Anak-anak Bitonga berubah sepenuhnya karena mereka belajar tentang
Yesus di sekolah gubuk lumpur yang kecil
di mana mereka membantu untuk membangunnya.
Anak-anak yang bersemangat itu adalah siswa-siswa
pertama dari Sekolah Misi Rusangu, sebuah sekolah yang terus mengajar
anak-anak tentang kasih Allah bahkan sampai sekarang.
Pembaca 2: Sekolah Advent Rusangu masih
berdiri, dan guru masih mengajar anak-anak tentang Yesus. Bangunan asli lumpur
dan lalang telah digantikan dengan bangunan beton yang beratap logam. Di tanah
yang sama berdiri sebuah sekolah asrama menengah yang besar dan Rusangu
Adventist University, yang telah menerima bagian dari Persembahan Sabat Ketigabelas
kita beberapa tahun yang lalu untuk membantu membangun perpustakaan.
Narator: Persembahan kita hari ini akan
membantu membangun Sekolah Dasar Advent yang sangat dibutuhkan di utara
Botswana, di mana ada akademi tapi tidak ada Sekolah Advent untuk anak-anak.
Nilai pendidikan Advent terkenal di Botswana menjadi bagian integral dalam
menghasilkan warga negara yang baik. Banyak siswa yang bersekolah di sekolah
Advent memilih untuk dibaptis, dan mereka berfungsi sebagai jembatan bagi
anggota keluarga mereka dan teman-teman. SD Advent baru ini akan berfungsi
sebagai pusat misionaris dalam menjangkau seluruh keluarga bagi Kristus.
Pembaca 1: Selain membangun Sekolah Dasar Advent Gateway di
Botswana, persembahan kita hari ini akan sangat membantu para mahasiswa di
Solusi University di Zimbabwe yang setiap hari mereka makan di ruang makan
yang terlalu kecil. Sejak berdirinya pada tahun 1894, sekolah telah berkembang
pesat dan sekarang menjadi tempat bagi lebih dari 14.000 mahasiswa. Solusi
University adalah lembaga pendidikan tinggi swasta pertama di negara
Zimbabwe. Persembahan kita saat ini akan membantu untuk memperluas fasilitas
mereka dan mengakomodasi lebih banyak siswa di ruang makan universitas.
Pembaca 2: Kesehatan juga merupakan
prioritas penting, dan sekarang Persembahan Misi Sabat Ketigabelas kita akan
membantu membangun Pusat Kesehatan Advent Gweru di Zimbabwe. Klinik rawat
jalan ini akanmemberikan pelayanan kepada semua anggota masyarakat, yang
terdiri dari mereka yang berpenghasilan rendah yang rentan terhadap warga
kelas tinggi. Ini akan mencakup unit pediatrik yang khusus melayani semua anak
di wilayah itu.
Narator: Kita telah mendengar tantangan dan melihat peluang
untuk mereka dari Divisi Afrika Selatan-Samudra Hindia yang menjangkau orang
lain melalui Persembahan Sabat Ketigabelas kita. Mari kita memberikan dengan
limpahnya hari ini sehingga orang-orang dari Botswana dan Zimbabwe dapat
menjangkau banyak orang dengan Injil Yesus.
[Persembahan
dikumpulkan.]
No comments:
Post a Comment