Pelajaran 9
*22-28 Agustus
Download epub untuk Apple dan Android di sini
Petrus dan Bangsa-bangsa Bukan Yahudi
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Kis. 2:5-21; 10:1-8, 23-48; Rm. 2:14-16; Kis. 10:9-22; 11:1-10; 15:1-35.
AYAT HAFALAN: "Jawab Petrus kepada mereka: 'Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita'" (Kisah 2:38-39).
Petrus adalah rasul pertama yang memberitakan keselamatan kepada orang-orang bukan Yahudi. Ia tetap memimpin gereja untuk beberapa tahun setelah berdirinya, bahkan setelah Paulus menjadi misionaris ulung untuk bukan Yahudi. Petrus, bersama Paulus membantu gereja mula-mula dan kepemimpinannya, yang mayoritas orang Yahudi, memahami keuniversalan Amanat Agung itu.
Petrus berupaya menciptakan suatu gereja yang terintegrasi, mempersatukan umat bukan Yahudi yang tidak mempedulikan kebudayaan Yahudi yang lebih halus, dengan umat asal Yahudi yang budayanya cenderung menyandang sifat kemutlakan. Sama seperti semua misionaris perintis, Petrus harus membedakan antara kemutlakan Ilahi yang tidak dapat berubah dengan praktik- praktik yang bersifat budaya yang relatif, yang juga tidak berakibat penting dalam kehidupan umat percaya, apakah Yahudi maupun bukan Yahudi. Jadi Petruslah yang pada konferensi Yerusalem, mengumumkan tentang bangsa- bangsa bukan Yahudi bahwa Allah "sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman" (Kis. 15:9) dan yang membantu menangani persoalan-persoalan yang mengancam persekutuan gereja awal.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 29 Agustus.
Minggu
23 Agustus
Petrus pada Hari Pentakosta
Kata-kata terakhir Yesus sebelum kenaikan-Nya ke surga bersifat misionaris: "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Sa- maria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah 1:8). Sekali lagi di sini kita melihat perintah penyebaran Injil ke seluruh dunia. Hanya 50 hari kemudian, panggilan ini mulai diperluas, dengan Petrus sebagai pemeran utamanya.
Bacalah Kisah 2:5-21. Bagaimanakah peristiwa ini menunjukkan maksud Allah bagi Injil ke seluruh dunia dan peran orang Yahudi dalam pemberitaan itu?
2:5. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
2:12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
2:14. Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
2:16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
2:19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
2:20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.
2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
Amanat Agung itu digenapi pertama sekali pada hari Pentakosta. Pencurahan Roh Suci diberikan sesuai dengan tujuan untuk penginjilan kepada dunia. Pencurahan Roh Suci kali pertama ini membawa hasil yang besar pada hari Pentakosta. Tentu ini hanyalah awal dari hasil yang jauh lebih besar dalam tahun-tahun kemudian.
Khotbah Petrus berisi beberapa poin utama yang tetap relevan sampai sekarang: Pertama, banyak nubuatan dan janji Perjanjian Lama telah digenapi di dalam Kristus (Kis.2:17-21), suatu kebenaran yang dinyatakan melalui perbuatan dan tanda-tanda yang sangat kuat yang menyertai pelayanan-Nya, dan juga melalui kematian dan kebangkitan-Nya (ayat 22-24).
Kedua, Yesus telah ditinggikan, duduk di sisi kanan Allah, dan sekarang adalah Kristus (sang Mesias) dan Tuhan dari semua orang (ayat 33-36). Di dalam Dia, semua yang bertobat dan dibaptis akan menerima pengampunan dosa (ayat 38, 39).
Di sini kita melihat Petrus, murid yang aktif dan vokal, berdiri demi kepercayaannya di dalam Yesus. Ia dipanggil Yesus untuk menjadi seorang pemimpin yang kuat pada zaman gereja mula-mula. Walaupun kurang terkenal, kurang efisien, dan kurang mampu beradaptasi dengan kebudayaan dan dengan agama lain dibanding dengan rasul Paulus (lihat Gal. 2:11-14), Petruslah yang membuka jalan agar Injil tersebar ke sekitar 15 bangsa, ketika ia berkhotbah kepada orang-orang Yahudi yang tersebar (diaspora) yang datang ke Yerusalem. Dalam cara ini ia menggunakan suatu jembatan yang paling penting untuk membawakan kabar baik bagi dunia Timur Dekat di zamannya.
Apakah yang kisah Pentakosta ini nyatakan tentang kebutuhan mutlak kita akan Roh Suci dalam kehidupan kita? Pilihan-pilihan apakah yang dapat kita buat supaya menjadi lebih membiasakan diri dengan pimpinan Roh?
Senin
24 Agustus
Pertobatan Kornelius: Bagian 1
Bacalah Kisah 10:1-8, 23-48. Apakah yang kisah seorang bukan Yahudi menjadi pengikut Yesus diajarkan kepada kita tentang keselamatan dan kesaksian?
Kisah 10:1-8, 23-48
10:1. Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.
10:5 Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus.
10:6 Ia menumpang di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang tinggal di tepi laut."
10:7 Setelah malaikat yang berbicara kepadanya itu meninggalkan dia, dipanggilnya dua orang hambanya beserta seorang prajurit yang saleh dari orang-orang yang selalu bersama-sama dengan dia.
10:8 Dan sesudah ia menjelaskan segala sesuatu kepada mereka, ia menyuruh mereka ke Yope.
10:23 Ia mempersilakan mereka untuk bermalam di situ. Keesokan harinya ia bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia.
10:24 Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul.
10:25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.
10:26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja."
10:27 Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul.
10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.
10:29 Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku."
10:30 Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan
10:31 dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.
10:32 Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut.
10:33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu."
10:34. Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
10:35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.
10:37 Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes,
10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
10:39 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.
10:40 Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri,
10:41 bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.
10:42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.
10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
10:44. Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
10:46 sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"
10:48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.
Pertobatan Kornelius, perwira pasukan Romawi dan orang kafir, telah diistilahkan sebagai Pentakosta bukan Yahudi. Suatu kisah yang sangat penting dalam buku Kisah Para Rasul, yang membicarakan tentang suatu persoalan yang paling memecah belah yang dihadapi gereja awal—memperbolehkan seorang bukan Yahudi menjadi Kristen tanpa lebih dahulu menjadi seorang Yahudi?
Markas tentara Roma di seluruh Yudea, termasuk Yerusalem adalah di Kai- sarea. Kornelius mungkin satu dari enam perwira yang membawahi 600 tentara yang merupakan kelompok Italia yang berbasis di situ. Namanya mengidentifikasikan bahwa ia keturunan keluarga militer Roma yang terkenal, yang dulunya menghasilkan komandan yang mengalahkan Hannibal, jenderal dari Kartago yang membawa malapetaka melawan Roma bertahun-tahun lamanya. Lebih penting lagi, Kornelius seorang yang takut akan Allah yang menikmati persekutuan rohani dengan keluarganya, berdoa secara teratur dan dermawan kepada orang yang berkekurangan. Allah mendengar doanya dan mengutus malaikat kepadanya dengan suatu pesan khusus.
"Percaya kepada Allah sebagai Khalik surga dan dunia, Kornelius menyembah Dia, mengakui kekuasaan-Nya, mencari nasihat-Nya dalam segala urusan kehidupan. Ia setia kepada Allah dalam kehidupan di rumah tangganya, dan dalam tugas-tugasnya yang resmi. Ia telah mendirikan mezbah Allah dalam rumah tangganya, karena ia tidak berani berusaha menjalankan rencana-rencananya atau memikul tanggung jawab tanpa pertolongan Allah."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 113.
Perhatikan juga, apa yang terjadi ketika pada akhirnya Kornelius bertemu Petrus. Ia sujud dan menyembah dia, suatu perbuatan yang mengejutkan Petrus. Jadi, apa yang dapat kita lihat adalah bahwa orang bukan Yahudi ini, disukai Allah, seorang yang beribadah, masih mempunyai banyak kebenaran untuk dipelajari, bahkan pada tingkat yang paling dasar; tidak heran, ia sekarang akan mempelajarinya.
Apakah beberapa sifat Kornelius, yang bahkan dalam ketidaktahuannya, yang kita semua perlu untuk meneladaninya dalam kehidupan rohani kita sendiri?
Selasa
25 Agustus
Pertobatan Kornelius: Bagian 2
"Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: 'Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada- Nya'" (Kisah 10:34, 35). Walau kata-kata ini bagi kita tidak lagi bersifat revolusi, tetapi kata-kata yang diucapkan Petrus itu adalah suatu pengalaman yang mengherankan. Kita ingat siapakah Petrus itu, dari manakah ia datang, dan apakah sikap yang dipegang dan masih diperjuangkannya. (Lihat Gal. 2:11- 16.) Tentu, pengalamannya dengan Kornelius membantu dia semakin mengerti cara-caranya yang salah, dan menemukan gambaran yang lebih baik apa yang Allah hendak lakukan dengan pekabaran Injil.
Bacalah Kisah 10:33. Apakah yang dikatakan Kornelius kepada Petrus yang menunjukkan bahwa ia mengerti, walaupun banyak yang tidak ia ketahui, bahwa mengikuti Tuhan berarti taat kepada-Nya?
10:33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu."
Bacalah Kisah 11:14. Apakah yang ayat itu katakan yang menunjukkan kepada kita perlunya menyebarkan Injil bahkan sampai kepada orang-orang yang sesaleh Kornelius?
11:14 Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.
Bagaimanakah Roma 2:14-16 membantu kita mengerti apa yang sedang terjadi dengan Kornelius?
Roma 2:14-16
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.
Seperti yang kita lihat, Kornelius adalah seorang bukan Yahudi, yang "takut akan Allah" (Kisah 10:2), walau ia masih perlu belajar banyak hal lagi (semua kita juga bukan?). Namun, puasa, doa, dan sedekahnya, semuanya menunjukkan suatu hati yang terbuka untuk Tuhan; sehingga, pada waktu yang tepat, Allah mengadakan mukjizat di dalam hidupnya.
Satu poin penting untuk diingat dalam kisah ini adalah bagaimana, walaupun malaikat menampakkan diri padanya, malaikat itu tidak memberitakan Injil padanya. Sebagai gantinya, malaikat membuka jalan baginya untuk bertemu dengan Petrus, yang nanti menceritakan padanya tentang Yesus, (lihat Kisah 10:34-44). Terlihat di sini suatu contoh bagaimana Allah menggunakan manusia sebagai jurukabar-Nya kepada dunia.
Rabu
26 Agustus
Penglihatan Petrus
Seperti yang kita pelajari kemarin, ketika Petrus bertemu Kornelius, ia telah mengubah sikapnya terhadap orang-orang bukan Yahudi, yang orang-orang percaya asal Yahudi masih belum mengerti (lihat Kisah 10:44, 45). Apakah yang terjadi, yang telah mengubah Petrus?
Bacalah Kisah 10:9-22 dan 11:1-10. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini tentang betapa berakarnya sikap Petrus yang salah sehingga memerlukan sesuatu seperti ini untuk membuka pikirannya?
10:9. Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.
10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
10:16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.
10:17 Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu. Sementara itu telah sampai di muka pintu orang-orang yang disuruh oleh Kornelius dan yang berusaha mengetahui di mana rumah Petrus.
10:18 Mereka memanggil seorang dan bertanya, apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah itu.
10:19. Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: "Ada tiga orang mencari engkau.
10:20 Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari."
10:21 Lalu turunlah Petrus ke bawah dan berkata kepada orang-orang itu: "Akulah yang kamu cari; apakah maksud kedatangan kamu?"
10:22 Jawab mereka: "Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan."
11:1. Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.
11:2 Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia.
11:3 Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka."
11:4 Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya:
11:5 "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.
11:6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung.
11:7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!
11:8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!
11:10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit.
Pertobatan Kornelius dan peran Petrus di dalam pekerjaan bersaksi sangatlah penting bagi misi gereja, sehingga Allah menyampaikannya dalam cara yang ajaib baik kepada misionaris maupun kepada bakal sasarannya: Sementara malaikat mengunjungi Kornelius, kepada Petrus diberi suatu penglihatan.
Juga, Petrus tinggal di Yope dengan seorang penyamak kulit (Kisah 9:43: 10:6, 32), suatu rincian yang kita tidak mau lewatkan. Menyamak dan penyamak kulit adalah menjijikkan bagi orang Yahudi karena menangani tubuh yang mati dan menggunakan kotoran dalam prosesnya. Kerajinan ini tidak diizinkan di dalam kota; perhatikan bahwa rumah Simon terletak "di tepi laut" (Kisah 10:6).
Tinggalnya Petrus dengan penyamak kulit sudah mengisyaratkan bahwa, sebelum penglihatannya, ia telah menyadari bahwa beberapa sikapnya sebelumnya berseberangan dengan Injil. Baik Petrus maupun keluarga Kornelius perlu saling berbagi beban budaya. Semua bangsa, yang digambarkan dengan "berbagai jenis binatang-binatang" di dalam penglihatan Petrus, adalah anak- anak Allah.
Panggilan Petrus untuk bersaksi kepada Kornelius menyiratkan bahwa, walaupun semua orang berterima di hadapan Allah, tidak semua agama berterima. Kornelius adalah seorang "beragama", seperti hampir semua orang di masyarakat purba. Sebagai prajurit, ia mungkin akrab dengan penyembahan Mithra, dan sebagai perwira ia mungkin berperan dalam penyembahan kaisar. Semuanya ini tidak berterima bagi Allah.
Ada pelajaran di sini untuk masa kini bagi mereka yang mengadakan pendekatan kepada agama-agama bukan Kristen, berdasarkan kesetaraan dengan Kekristenan. Walaupun ada kalanya dilakukan dengan semangat yang benar secara politis, sikap seperti itu menuntun kepada pelemahan tuntutan Alkitabiah untuk keunikan dan ketegasan Kekeristenan.
Bagaimanakah kita menunjukkan rasa hormat kepada orang yang kepercayaannya kita yakini salah, tanpa memberi kesan bahwa kita sendiri menghargai kepercayaan-kepercayaan itu. Apakah perbedaannya antara menghormati orang yang bertentangan dengan menghormati kepercayaan-kepercayaan mereka?
27 Agustus
Kamis
Keputusan Yerusalem
Keberhasilan awal misi kepada orang-orang bukan Yahudi memunculkan pertanyaan penting bagi gereja awal sehubungan dengan orang-orang bukan Yahudi yang menjadi umat percaya dalam Yesus, suatu kepercayaan yang mencangkokkan mereka ke dalam iman Alkitabiah (Roma 11:17). Selalu timbul ketegangan antara orang yang datang dari agama budaya lain bergabung dengan suatu komunitas percaya yang sudah berdiri teguh. Dalam kasus ini, orang Kristen asal Yahudi, yang sangat memerhatikan tuntutan-tuntutan hukum dan upacara-upacara Perjanjian Lama, menganggap bahwa petobat asal bukan Yahudi harus menerima dan menaati hukum-hukum dan upacara-upa- cara ini. Perhatian utama adalah pada sunat, suatu tanda utama memasuki komunitas Yahudi bagi pria, sebagai simbol kepatuhan pada seluruh tuntutan Yu- daisme. Haruskah petobat-petobat asal bukan Yahudi masuk Kristen dituntut menjalani sunat? Orang-orang Yahudi dari Yudea pasti berpikir demikian, dan menyatakan keyakinan mereka dalam bahasa teologi yang tegas; bagi mereka hal itu sangatlah penting untuk keselamatan.
Apakah yang terjadi kepada musyawarah Yerusalem yang membantu menyelesaikan masalah penting ini? Kisah 15:1-35.
15:1. Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.
15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.
15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
15:6. Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
15:12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."
15:22. Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
15:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
15:30 Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.
15:31 Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
15:32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka.
15:33 Dan sesudah beberapa waktu keduanya tinggal di situ, saudara-saudara itu melepas mereka dalam damai untuk kembali kepada mereka yang mengutusnya.
15:34 (Tetapi Silas memutuskan untuk tinggal di situ.)
15:35 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan firman Tuhan.
Walaupun masalah sunat merupakan alasan utama musyawarah Yerusalem, musyawarah itu telah menangani praktik budaya yang luas yang tidak dituntut Injil atas petobat-petobatnya. Keputusan musyawarah (ayat 23-29) menyediakan suatu landasan bersama di mana orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi dapat hadir bersama dalam persekutuan. Nilai utama Yahudi dihormati, tetapi yang bukan Yahudi diperbolehkan terhindar dari sunat. Keputusan musyawarah bersifat praktis dan teologis. Ia menetapkan suatu pola bagi gereja menangani persoalan dan masalah sebelum menjadi pemecah belah. Para misionaris berpengalaman tahu membedakan masalah kepercayaan-kepercayaan dasar Kristen dan pusatkan pikiran ke sana, bukannya dihalangi oleh hal-hal yang tidak penting bagi iman.
Pelajaran apakah yang dapat diambil dari musyawarah Yerusalem yang dapat membantu gereja sekarang untuk menangani masalah-masalah pertentangan? Apakah yang mereka lakukan yang bisa menjadi contoh bagi kita?
Jumat
28 Agustus
Pendalaman: Bacalah Ellen G. White "Yahudi dan Kafir," dalam Alfa dan Omega,jld.1, hlm. 159-170.
"Petrus mengatakan kekagumannya ketika membicarakan kata-kata kebenaran kepada mereka yang telah berkumpul di rumah Kornelius, dia telah menyaksikan bagaimana Roh Kudus yang menguasai para pendengarnya, yaitu orang-orang Kafir demikian juga orang-orang Yahudi. Terang dan kemuliaan yang sama yang telah dipantulkan terhadap orang-orang Yahudi yang disunat bersinar juga ke atas muka-muka orang Kafir yang tidak bersunat. Ini adalah nasihat Allah supaya Petrus tidak menganggap ada manusia yang lebih rendah daripada orang lain, karena darah Kristus dapat membersihkan dari semua kenajisan...."
"Pembicaraan Petrus itu telah membawa perkumpulan itu kepada suatu pokok pemikiran di mana mereka dapat mendengar dengan sabar akan pembicaraan Paulus dan Barnabas, yang menghubungkan pengalaman mereka dalam bekerja untuk orang-orang kafir."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 163, 164.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Penglihatan Petrus telah dijelaskan sebagai pendukung argumen bahwa hukum makanan di Perjanjian Lama tidak lagi berlaku— khususnya sebagai pembenaran memakan daging haram. Arti penglihatan itu telah dijelaskan oleh Petrus sendiri: "Aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir" (Kisali 10:28). Jadi penglihatan itu bukanlah mengenai makanan melainkan mengenai penerimaan orang lain sebagai anak-anak Allah, tanpa memandang etnis, bangsa, jabatan, atau agama. Tetapi mengapakah orang menggunakan penglihatan ini sebagai argumen mengenai makanan? Apakah yang seharusnya hal ini amarkan kita tentang betapa kita perlu berhati-hati dalam menafsir Kitab Suci?
2. Renungkanlah Roma 2:14-16. Bagaimanakah seharusnya kita sebagai gereja menghubungkan pemikiran ini dengan misi? Yaitu, jika mereka yang tidak memiliki hukum tertulis, memilikinya dalam hati mereka, mengapa kita perlu berkhotbah kepada mereka?
3. Dalam pelajaran hari Kamis, kita memperbincangkan tentang musyawarah Yerusalem sebagai contoh untuk gereja sekarang. Baca seluruh kisah tentang musyawarah itu (Kisah 15:1-35). Beberapa hal khusus apakah yang dilakukan menjadi pola bagi gereja sekarang? Misalnya, perhatikan hal-hal seperti: (1) Kesaksian pribadi tentang bersaksi, (2) Peran Injil, (3) Peran Alkitab, (4) Peran misi, dan (5) Bagaimana umat saling berkomunikasi dalam musyawarah.
PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Kisah Para Rasul 11:1-10
Anggota Kelas akan:
Mengetahui: Menyadari bahwa setelah Petrus menerima Yesus sebagai Ju- ruselamat, masih banyak lagi hal yang perlu dipelajari atau dibuang/ditinggalkan.
Merasakan: Bergembira atas janji Allah untuk menolong petrus untuk bertumbuh dalam kehidupan Kristiani dan mendorong partisipasi kita dalam misi-Nya.
Melakukan: Berupaya mendapatkan kesempatan untuk bergerak ke luar komunitas Kristen agar membagikan kasih Allah kepada mereka yang tidak pernah masuk dalam Gereja MAHK.
Garis Besar Pelajaran:
I. Mengetahui: Belajar dari Yesus
A. Kehidupan Petrus merupakan suatu pengalaman belajar yang tiada hentinya. Bagaimanakah menurut Anda pelayanan Petrus pada masa mendatang dipengaruhi oleh sikapnya yang menyangkal Yesus dan pengampunan yang diberikan oleh Yesus?
B. Bahkan ide memakan makanan haram merupakan kekejian bagi Petrus, seorang Yahudi yang setia. Bagaimanakah kita dapat merasa pasti bahwa kita terbuka pada tuntunan Allah dan rela untuk keluar dari zona nyaman, bilamana dibutuhkan?
C. Dalam rumah Kornelius, Petrus makan bersama orang yang bukan Yahudi untuk pertama kalinya, ini merupakan suatu pengalaman yang sangat menantang baginya. Mengapakah hal ini menjadi suatu pengalaman yang sulit bagi Petrus sementara dia sudah sangat sering mendengar bahwa Yesus juga duduk dan makan bersama orang "berdosa"?
II. Merasakan: Menghadapi Hal yang Tidak Diduga
A. Gambarkanlah perasaan Petrus, makan untuk pertama kalinya di rumah seorang bukan Yahudi.
B. Bagaimanakah kita dapat memiliki kerelaan untuk membuat diri kita tidak nyaman demi Injil?
III. Melakukan: Siap dan Rela
A. Berdoalah agar Allah menjaga hati dan pikiran Anda tetap terbuka bagi pemikiran-pemikiran yang baru dan kepada kesempatan-kesempatan yang terbuka bagi Anda.
Rangkuman: Rasul Petrus membuat banyak kesalahan, namun sifatnya yang selalu siap diajar dan keterbukaannya kepada pimpinan Allah dalam hidupnya adalah suatu pelajaran yang sangat berkuasa bagi kita pada hari ini.
Siklus Belajar
LANGKAH I- Memotivasi
Komentar Alkitab: Kisah 11:17,18
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Kisah tentang apa yang Allah dapat perbuat lewat hidup dan pelayanan Petrus merupakan sebuah penghiburan dan dorongan bagi umat Kristen pada hari ini. Jika Allah dapat menggunakan Petrus yang pernah terserandung dan jatuh, Dia juga dapat menggunakan kita.
Untuk Guru: Petrus memiliki pengalaman pahit ketika mencoba melakukan segala sesuatunya dengan caranya sendiri: ketika mengkritik komentar Yesus tentang kematian-Nya (Mat. 16:22-24), memalingkan matanya dari Yesus dan tenggelam dalam ombak (Mat. 14:22-32), memotong telinga hamba dari imam besar (Yohanes 18:10, 11), tertidur di Getsemani (Mat. 26:36-46), dan pada akhirnya menyangkal Yesus beberapa jam sebelum kematian-Nya (Mat. 26:69-75). Ambil kesempatan untuk menyelidiki cara-cara di mana pengalaman Petrus dapat memengaruhi pelayanannya di kemudian hari dan membuatnya lebih terbuka dalam penyampaian Injil kepada bangsa-bangsa lain.
Aktivitas Pembuka:
Bandingkan dan diskusikan kutipan berikut ini:
1. "[Gereja] diorganisasi untuk pelayanan, dan misinya membawa Injil ke seluruh dunia."—Ellen G. White, TheActs of the Apostles, hlm. 9.
2. "Gereja adalah gereja bilamana keberadaannya dapat bermanfaat bagi orang lain."—Dietrich Bonhoeffer, dikutip dalam Joel Lawrence, Bonhoeffer: A Guide for the Perplexed, (Continuum International Publishing, 2010), hlm. 36.
3. "Gereja ada karena misi, sama seperti api ada karena ada zat yang terbakar."— Emil H. Brunner, The Word and the World (London: SCM Press, 1931), hlm. 108.
Ada jurang pemisah yang sangat lebar di antara Petrus dalam kitab Injil dan Petrus dalam kitab Kisah Para Rasul. Petrus yang masih muda kurang bijak dan berpikiran sempit, gagal memahami misi Yesus yang luas (Mat. 16:21- 23). Petrus yang lebih dewasa, lebih dewasa secara rohani memiliki kecintaan kepada misi yang melampaui semua hambatan geografis dan budaya. Petrus inilah yang dengan berani menyatakan bahwa "Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada- Nya." (Kisah 10:35).
Pertanyaan untuk Didiskusikan: Apakah jemaat Anda selalu memerhatikan jiwa-jiwa di luar atau hanya memerhatikan mereka yang di dalam gereja saja? Tipe kegiatan apa saja yang selama ini mendapat dukungan waktu dan dana dari gereja Anda namun tidak sesuai dengan misi gereja? Langkah-lang- kah praktis apa sajakah yang dapat kita ambil agar dapat tetap fokus kepada
misi sebagaimana Petrus dan jemaat mula-mula?
LANGKAH 2 - Menyelidiki
Untuk Guru: Petrus hancur karena sikapnya yang pengecut (Markus 14:29-31, 66-72), namun karena kasih karunia dan pengampunan Yesus, dia dilahirkan kembali dan diberikan kesempatan yang baru (Yoh. 21:15-17). Dalam waktu singkat kita melihat Petrus berkhotbah dengan penuh kuasa, menyembuhkan yang sakit, dan menuntun orang banyak melihat bahwa selama ini "dia telah bersama-sama dengan Yesus" (Kisah 4:13). Mungkin Petrus yang lama tidak akan pernah menyetujui untuk pergi ke Yope dan bergaul dengan orang bukan Yahudi. Tetapi Petrus yang baru sangat terbuka terhadap pimpinan Allah. Selidikilah dengan anggota kelas pada minggu ini bagaimanakah Allah dapat mengerjakan perkara-perkara besar melalui orang yang sederhana.
Komentar Alkitab
I. Simon, Anak Yunus
(Pelajari kembali Kisah 10:1-8 dengan UKSS.)
Teolog Robert Wall mengatakan bahwa kisah Rasul Petrus dalam pasal ini memiliki banyak persamaan dengan kisah Yunus.—Robert W. Wall, "Petrus, 'Anak' Yunus: Pertobatan Kornelius dalam konteks Kanon," Journal for the Study of the New Testament (0142-064X), (Sage Publishing, 1987), jld. 9, is- sue 29, hlm. 79, 90). Sudah tentu, petunjuknya kita bisa temui dalam nama Aramaic Petrus—Simon Bar-Jonah atau Simon Anak Yunus (Mat. 16:17).
Dalam kedua cerita itu, Allah mengatakan kepada utusan-Nya untuk pergi dari Yope ke Goyim—tempat orang bukan Yahudi (Ynn. 1:2, Kisah 9:43). Dalam cerita Yunus, ia ditugaskan ke Kota Niniwe. Dalam cerita Petrus, dia diutus kepada Kornelius dan keluarganya. Keduanya memberikan protes—Yunus memprotes melalui tindakannya (mengambil kapal menyusuri Laut Tengah) dan Petrus lewat perkataan: "Tidak, Tuhan tidak!" (Kisah 10:14). Dan untuk meyakinkan mereka melakukan tugas itu, Allah harus melakukan intervensi dengan cara yang sangat dramatis. Dalam kasus Yunus, Allah mengintervensi lewat badai dan ikan besar, sementara Petrus lewat penglihatan memakan makanan haram (Yoh. 2:1, Kisah 10:16). Perlu diingat bahwa Yunus tinggal dalam perut ikan selama tiga hari, dan Allah harus berbicara tiga kali dalam penglihatan kepada Petrus.
Allah mengatakan pada Yunus untuk bangkit lalu bangkit dan pergi (Yoh. 3:2) dan juga kepada Petrus untuk bangkit dan pergi (Kisah 10:20) untuk menyampaikan pekabaran-Nya kepada bangsa-bangsa lain. Dalam kedua kasus, bangsa-bangsa lain percaya dan diampuni (Yoh. 3:5; Kisah 10:43). Juga, dalam kedua cerita pertobatan menimbulkan sikap permusuhan. Dalam peristiwa Yunus, ironisnya, nabi itu sendiri, yang menyampaikan pekabaran tersebut, yang kecewa (Yun. 4:1). Dalam peristiwa Petrus, yang memiliki reaksi negatif adalah "saudara-saudara yang disunat" (Kisah 11:2). Pada akhirnya, Allah bertindak untuk menangkis protes tersebut. "Bagaimana tidak Aku akan sayang 110 Para Misionaris
kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" Allah bertanya kepada Yunus (Yun. 4:11). Dan "Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" tanya Petrus (Kisah 11:17).
Perumpamaan ini mengingatkan para pembaca bahwa Aliahnya Yunus, yang mengampuni dan menyelamatkan orang Bukan Yahudi, adalah juga Allah Petrus- Allah yang selalu memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya bukan hanya untuk umat pilihan-Nya saja. Sudah tentu, ini juga adalah tema di antara nabi-nabi Perjanjian Lama. Sebagai contoh, dalam menggambarkan misi mereka, Paulus dan Barnabas mengutip nabi Yesaya: "Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." (Kisah 13:47). Dan Petrus sendiri—sangat mudah mengerti—kemudian berkata pada Kornelius dan keluarganya: "Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya" (Kisah 10:43).
Dengan demikian, lewat cerita yang disampaikan oleh Lukas, pertobatan Kornelius menunjukkan "kelanjutan pekerjaan Allah yang penuh rahmat di Niniwe" dan "Simon Petrus adalah anak Yunus, yang dipanggil oleh Allah nenek moyangnya untuk mempertobatkan bangsa-bangsa asing, dan umat Allah hendaknya memuji Allah dan berkata, Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: 'Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup'" (Kisah 11:18).—Journal for the Study ofthe New Testament, hlm. 85.
Pertimbangkanlah: Bagaimanakah "kelanjutan pekerjaan Allah yang penuh kasih," yang terlihat dalam kitab Yunus dan Kisah, terlihat juga dalam gereja kita saat ini? Dalam cara apakah kita berfokus pada misi? Pada sisi lain, cara-cara apa saja yang menunjukkan bahwa kita hanya tertarik dalam memelihara apa yang ada pada kita?
LANGKAH 3 - Mempraktikkan
Untuk Guru: Jika kita jujur, setiap kita memiliki pengalaman Petrus dalam diri kita. Sebagai manusia kita memiliki kecenderungan melakukan segalanya dengan cara kita gantinya memercayai Allah sepenuhnya. Namun suatu hal yang sangat mengesankan menyaksikan Petrus diubahkan menjadi suatu alat yang dapat digunakan Allah untuk menolong mengantarkan gereja yang mula-mula kepada wilayah misi yang baru, baik secara literal atau kiasan. Selidikilah dengan anggota kelas hal-hal praktis yang dapat menguatkan ketergantungan kita kepada Allah.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
● Hal apa sajakah yang menjadi bukti bahwa Petrus dan Yohanes pernah "bersama-sama dengan Yesus" (Kisah 4:13) ? Apakah orang yang memerhatikan kita dapat memiliki kesimpulan yang sama?
● Ketika kita melihat tantangan misi di kota-kota yang bertumbuh dengan cepat, di jendela 10-40, pada masyarakat sekular dan post modern, tugas ini sangat menakutkan. Apakah yang kita dapat pelajari dari pengalaman Petrus yang dapat menolong kita untuk melihat berbagai hal dengan jelas?
● Prasangka budaya apa saja yang dapat kita miliki yang memberikan pengaruh negatif terhadap misi gereja?
Aktivitas: Minta setiap anggota kelas mendaftarkan setiap kegiatan yang dilakukan di gerejanya. Mulai dari kelas Sekolah Sabat sampai kumpulan permintaan doa dan memperbaiki gedung gereja. Setelah selesai, minta mereka memberikan keterangan untuk setiap kegiatan itu apakah ditujukan untuk anggota jemaat atau untuk masyarakat di sekitar gereja. Diskusikan hasilnya.
LANGKAH 4-Menciptakan
Untuk Guru: Umat Advent yang mula-mula memiliki konsep yang terbatas tentang misi. Sampai tahun 1870 mereka melihat misi mereka hanya sampai ke Lautan Atlantik di Timur dan Lautan Pasifik di Barat. Segera mereka menerima panggilan untuk pergi ke seluruh dunia.
Pada tahun 1874, J. N. Andrews, misionaris resmi GMAHK, bertujuan agar pelayanannya 100 persen diberikan kepada umat Kristen di Swiss. Sampai tahun 1890-an barulah misionaris Advent dikirim ke daerah non-Kristen. Selidikilah dengan anggota kelas cara-cara yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan visi dan misi kita menjangkau "bangsa-bangsa lain" pada saat sekarang (sebagai contoh, memulai pekerjaan di kota-kota yang telah diabaikan, bekerja untuk menjangkau orang dari latar belakang agama non-Kristen, menjangkau mahasiswa sekular di berbagai kampus). Ingatkan anggota kelas bahwa inovasi atau perubahan apa pun juga dalam melakukan misi sangat terbuka kepada kritikan. Baca Kisah 11:2 di mana "orang percaya yang disunat" mengkritik Petrus karena dia pergi ke rumah orang bukan Yahudi dan makan bersama dengan mereka. Bagaimanapun juga, diskusikanlah reaksi mereka setelah Petrus mengatakan kepada mereka tentang pengalamannya (Kisah 11:18). Bagaimanakah supaya kita dapat memiliki sikap terbuka terhadap perkembangan dalam misi seperti umat percaya pada waktu itu?
Aktifitas: Berdasarkan jumlah anggota kelas, undang mereka untuk memikirkan secara individu atau kelompok paling sedikit lima langkah praktis yang dapat mereka ambil pada minggu depan agar dapat meningkatkan jumlah hubungan mereka dengan orang yang memiliki iman yang berbeda. Mungkin saja dapat dilakukan dengan mempererat hubungan dengan tetangga yang sudah dikenal atau memulai persahabatan dengan tetangga yang belum dikenal. Undang anggota kelas untuk membagikan dan mendiskusikan ide yang mereka telah tuliskan.
Berita Misi
Bekerja Bersama Bangladesh
Oleh Dipa Roy
Saya dibesarkan di keluarga Advent dan belajar cerita-cerita Alkitab dari orang tua saya, kakak laki-laki dan perempuan, dan juga dari kelas sekolah sabat. Jadi saya tahu tentang Allah sejak masa kecil saya. Ketika saya bersekolah, saya belajar lebih banyak tentang Allah dan dibaptiskan.
Sekarang saya telah menikah dan memiliki anak-anak. Kami tinggal di Narayonpur Uchadanga, daerah misi di Bangladesh. Disini saya bertemu dengan banyak orang yang tidak memercayai Allah. Banyak orang pecandu obat-obatan yang memabukkan. Setelah tiba di desa ini, saya mengunjungi banyak rumah-rumah dan mendorong orang-orang untuk datang ke gereja. Saya juga mengadakan banyak kelas pelajaran Alkitab. Puji Tuhan, banyak orang yang telah melepaskan kecanduan mereka dan datang ke gereja. Sangat senang melihat bagaimana mereka telah banyak berubah.
Ketika kami datang di desa Uchadanga, setiap petang keluaga kami berkumpul bersama untuk kebaktian. Hari yang pertama ketika kami mulai bernyanyi, anak-anak di lingkungan tempat tinggal kami datang dan bergabung bersama kami menyanyi dan berdoa. Setelah beberapa hari, seseorang bertanya, “Ada banyak orang yang ingin datang dan bergabung dengan kebaktian anda, apakah anda mau menerima mereka?”
Saya berkata kepada mereka, “Ya, semua orang bisa datang ke gereja, jadi sekarang kita berkumpul bersama di gereja setiap malam untuk mengadakan ibadah bagi Tuhan.”
Pasal kesukaan saya di dalam Alkitab terdapat dalam Mazmur 91. Mulai dari awal hingga akhir, saya sangat menyukai pasal ini. Ketika saya jatuh dalam bahaya, saya mengingat ayat-ayat dalam pasal ini dan merasa aman. Saya menceritakan kepada anak-anak saya tentang ayat ini dan mereka memercayainya. Dalam bahaya saya mengulang-ulangi ayat ini dalam pikiran saya dan saya merasakan kedamaian dalam jiwa saya. Saya bersyukur kepada Tuhan atas firmanNya bagi kita.
Jangan Biarkan Mereka Pergi!
Mengkhotbahkan dan mengajar firman Tuhan tidaklah selalu mudah; seringkali kami menghadapi situasi yang sangat sulit. Suatu kali kami pergi ke sebuah desa, namun kami berhenti di desa yang lain dalam perjalanan untuk mengunjungi rumah-rumah dan berdoa bagi penduduk disana. Ketika kami kembali pulang melewati desa tersebut, beberapa orang muda menangkap kami dan mulai berteriak, “Orang-orang ini datang untuk menjadikan kita orang Kristen. Tangkap mereka dan ikat mereka – jangan biarkan mereka pergi.” Mereka memanggil lebih banyak orang. Kami merasa takut dan berdoa kepada Tuhan untuk memohon bantuan.
Allah sungguh dahsyat! Dengan segera, Ia menjawab doa-doa kami. Sementara rombongan besar orang berkumpul, kami berdoa. Kemudian beberapa orang berkata, “Lepaskan mereka. Kami tidak mau ada gangguan lagi sekarang.”
Kemudian mereka berkata, “Jika kami melihat kamu lagi, kami akan memukulmu hingga babak belur.” Saya yakin Tuhan menyelamatkan kami, dan banyak kali Ia juga menyelamatkan orang-orang dalam perjalanan misiNya seperti kami. Setelah tiba di rumah kami berdoa dan mengucap syukur kepada Allah karena perlindunganNya dan karena jawaban doa-doa kami.
Kami sering berkhotbah di desa-desa dan harus melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki. Ketika kami pergi ke desa-desa, kami mengunjungi banyak rumah-rumah. Kebanyakan dari penduduk desa sudah berada di rumah pada petang hari dan pergi bekerja pada pagi hari. Selama musim dingin, ketika kami pergi berkunjung, kami harus kembali ke rumah lebih awal karena hari cepat menjadi gelap. Tetapi saat musim panas tiba, kami memiliki lebih banyak waktu untuk berkunjung dan bercakap-cakap dengan penduduk desa.
Suatu Kesempatan
Hingga saat ini, saya senang oleh karena telah membawa banyak jiwa kepada Tuhan. Sebuah pengalaman yang ingin saya bagikan yaitu mengenai seorang wanita Hindu yang dengannya kami berteman sangat dekat. Setiap hari saya akan mengunjunginya dan bercerita banyak dengan dia. Suatu hari dia bertanya, “saudaraku, kamu telah menikah dan memiliki seorang suami. Tetapi mengapa kamu tidak memakai gelang di tangan dan perhiasan di kepalamu?”
Pertanyaan ini memberi saya kesempatan untuk menjelaskan iman dan cara hidup Kristen kepadanya. Dengan rutin, saya menunjukkan kepadanya dari Alkitab tentang makanan dan hal-hal yang lain. Dengan cara ini, persahabatan kami menjadi sangat kuat. Suatu hari ia datang ke gereja kami dan berkata bahwa ia ingin melihat bagaimana kami bernyanyi. Setelah itu, dia sering datang ke gereja. Suatu sabat, ia mulai bernyanyi dengan kami. Kemudian ia mengajari lagu itu kepada suaminya. Saat malam hari, dia dan suaminya mulai bernyanyi. Saya mengundang mereka berdua untuk bergabung bersama kami bernyanyi di gereja, dan mereka berdua datang.
Suatu kali mereka berkata kepada saya bahwa mereka ingin menjadi Kristen. Mereka sangat menyukai gereja Advent dan nyanyian serta doa-doa kami. Suatu kali suami saya berkhotbah tentang tidak boleh menyembah patung. Selesai khotbah, pasangan suami istri ini mengakui bahwa itu benar. “Mengapa kami sujud menyebah pada allah yang dibuat tangan manusia?” merek berkata. “Mulai sekarang, kami akan melayani dan menerima Allahmu menjadi Allah kami.” Kami memberikan mereka lebih banyak kelas Alkitab dan mereka dibaptiskan. Sekarang mereka setia datang ke gereja.
No comments:
Post a Comment