Pelajaran 3 Triwulan 1 2015, Penuntun Guru dan Berita Misi

Pelajaran 3
* 10-16 Januari*

Sebuah Persoalan 
Hidup dan Mati

SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Mat. 5:21-30; Ams. 6:21; 7:3; Ams. 6:23; 7:2; 6:24; 6:30, 31; Ams. 7:26, 27.
AYAT HAFALAN: "Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan" (Amsal 6:23).

Dua kakak beradik ditinggalkan sendirian di rumah, namun diberikan peraturan yang ketat oleh ibu mereka untuk tidak memakan kue yang baru saja ia panggang. Untuk memastikan bahwa kedua anak laki-laki itu akan mematuhinya, sang ibu menambahkan ancaman hukuman.
Ketika sang ibu pergi, hanya membutuhkan beberapa menit bagi kedua anak laki-laki itu untuk memutuskan memakan kue itu. ' Ini bukan masalah hidup dan mati," mereka beralasan, 'ibu kita tidak akan pernah membunuh kita; jadi, mari kita makan!"
Namun, bagi guru di Amsal, isu yang ia bicarakan sesungguhnya adalah masalah hidup dan mati. Bahasanya begitu keras dan terkadang jelas seperti keadaan yang sebenarnya. Tentunya, Yesus menggunakan bahasa-Nya yang begitu keras ketika berbicara tentang hal-hal yang menyangkut hidup yang kekal dan kematian (lihat Mat. 5:21-30). Dan tidak heran, pada akhirnya, tujuan akhir kita, tujuan abadi kita (dan apa yang bisa lebih penting daripada itu?), bergantung pada pilihan-pilihan yang kita buat di sini. Jadi kita seharusnya menerima mendesaknya bahasa yang keras apa adanya.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 17 Januari.

Minggu, 11 Januari
Hukum di Dalam Hidup Kita

Bacalah Amsal 6:21 dan 7:3. Bagaimanakah kita memahami gambaran tubuh dalam ayat-ayat ini berkenaan dengan bagaimana seharusnya berhubungan dengan hukum Allah?
Amsal 6:21 dan 7:3
6:21 Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
7:3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Sebagaimana kita telah lihat dalam pelajaran sebelumnya, dalam Amsal bahwa hati mewakili posisi emosi dan pikiran. Dengan memberitahukan kepada kita untuk mengikat hukum dalam hati kita (Ams. 16:21), sang guru bermaksud agar kita harus selalu berada dalam hubungan yang dekat dengan hukum. Tidak ada satu saat pun kita boleh kehilangan kontak dengan hukum, karena hukum adalah apa yang mendefinisikan dosa (Roma 1:7). Sang guru juga menegaskan bahwa hukum ini harus dituliskan pada kedua loh hati (Ams. 7:3), seperti Sepuluh Perintah yang ditulis oleh Allah pada kedua loh batu (Kel 24:12).
Berbicara tentang hukum yang ditulis pada hati berarti bahwa hukum itu bukan sekadar seperangkat aturan yang dipaksakan kepada kita. Hukum harus menembus motivasi kita, maksud kita yang tersembunyi, dan menjadi bagian diri yang terdekat. Ini adalah ungkapan lain dari memiliki janji Paulus tentang "Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan" (Kol. 1:27) menjadi kenyataan di dalam hidup kita.
Mengikat hukum di sekitar leher juga berarti bahwa kita harus menjagany a tetap dekat kepada diri kita. Orang zaman kuno biasa mengikatkan barang- barang berharga mereka di leher. Leher adalah tempat oleh mana udara menuju ke paru-paru, mengizinkan bernapas dan hidup, suatu gabungan pemikiran yang dibuktikan dalam kata Ibrani nephesh ("jiwa"), yang merujuk kepada "hidup'" dan berasal dari sebuah kata yang berarti "tenggorokan" dan "bernapas."
Mengikatkan hukum pada jari-jari seseorang berarti membawa hukum ke ranah perbuatan. Sang guru fokus pada jari-jari untuk memberi kesan tindakan yang paling halus dan intim. Hukum harus memengaruhi bukan hanya pilihan-pilihan besar yang kita buat melainkan yang kecil juga (lihat Luk. 16:10).
Meskipun tujuan Alkitab dari lambang-lambang ini adalah murni simbol, perlu dicatat bahwa lambang-lambang ini telah diterima secara harfiah dalam tradisi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim. Mal ini terlihat melalui penggunaan tephillin oleh orang Yahudi di sekitar kepala dan jari-jari, salib-salib Kristen di sekitar leher, dan Muslim (dan Kristen) rosario di sekitar jari-jari.
Lambang-lambang dapat membantu, tetapi mengapakah kita harus berhati-hati untuk tidak salah mengartikan lambang bagi yang dilambangkannya dalam kehidupan nyata?

Senin, 12 Januari 
Terang dan Kehidupan

Bacalah Amsal 6:23. Bagaimanakah hukum dihubungkan dengan "terang?"

Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Di dalam Alkitab, firman Allah atau hukum-Nya telah dibandingkan kepada terang: "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mzm, 119:105). Dalam pemikiran Ibrani ada hubungan antara gagasan "hukum" dan "terang." Sama seperti terang menerangi jalan di mana kita berjalan, hukum akan menolong kita tetap di jalur; yaitu, ketika kita menghadapi pilihan-pilihan, moral itu akan menolong kita untuk mengetahui apa pilihan yang benar, bahkan jika kadang-kadang alasan atau kebijaksanaan pribadi menggoda kita untuk mengabaikan hukum.
Contoh-contoh apakah yang Anda dapat temukan di dalam Alkitab dari mereka yang memilih menuruti hukum Allah meskipun ada alasan-alasan kuat untuk tidak menuruti? Apakah yang dapat kita pelajari dari penurutan mereka? Dalam kasus apa, jika ada, apakah pilihan mereka untuk setia kelihatannya salah setidaknya dari pandangan manusia?

Seiring dengan Amsal 6:23, baca Amsal 7:2. Mengapakah hukum dihubungkan kepada "kehidupan"?

Amsal 7:2
7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

Sejak kejatuhan, harapan kita untuk kehidupan kekal tidak dapat ditemukan di dalam hukum, tetapi hanya melalui iman dalam Kristus. Namun, ketaatan kepada hukum dan prinsip-prinsip yang diwakilinya terus memainkan peran yang pokok dalam kehidupan iman (lihat Mal.. 19:17; Why. 14:12). Kita menurut karena, sebagaimana Tuhan berfirman kepada Israel ribuan tahun yang lalu: "Akulah TUHAN, Allahmu" (lm. 18:4). Hukum Allah dihubungkan dengan "kehidupan," hanya karena siapa Allah itu-sumber kehidupan kita. Prinsip ini mewakili spiritualitas yang sejati, yaitu kita percaya kepada Allah dan janji-janji-Nya bagi kehidupan kita saat ini, sebagaimana kita percaya kepada janji- janji-Nya untuk kehidupan kekal.
Yesus berkata: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yoh. 8:12). Bagaimanakah Anda telah mengalami realitas janji indah ini dalam perjalanan Anda bersama Tuhan.

Selasa, 13 Januari
Melawan Pencobaan

Seperti yang baru kita lihat, penulis Amsal 6:23, di bawah inspirasi Roh Kudus, secara langsung menghubungkan terang dan kehidupan kepada hukum Allah. Di ayat selanjutnya ia memberikan contoh yang dalam bagaimana hukum, sebagai terang dan kehidupan, dapat memberikan kepada kita perlindungan rohani yang sangat kuat.
Apakah yang diamarkan kepada kita dalam Amsal 6:24? Selain jeias, apakah amaran yang lebih halus yang diberikan di sini?

Amsal 6:24
6:24 yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.

Ketika seorang yang rohani dicobai, pencobaan terbesar adalah menemukan alasan rohani untuk membenarkan kesalahan. Menyirnakan Allah untuk mencari-cari dalih perilaku buruk bukan hanya bentuk penghujatan yang mengerikan, itu adalah penipuan yang sangat kuat. Bagaimana pun juga, jika seseorang berpikir bahwa "Allah besertaku, " maka apa yang Anda bisa katakan sebagai jawaban? Ini bisa terjadi bahkan dalam kasus perzinahan '"Allah telah menunjukkan kepadaku bahwa pria atau wanita ini adalah pasangan bagiku Jika itu adalah apa yang mereka yakini, siapa atau apa yang bisa mengalahkan apa yang "Allah" telah tunjukkan kepada mereka?
Perhatikan juga, bukan hanya kecantikan fisik yang memikat dia la nieng gunakan bahasa, kata-kata menyanjung, untuk menarik sang korban ke dalam perangkapnya. Betapa sering pria dan wanita telah dituntun ke dalam situasi kompromi dengan kata-kata halus dan menggoda, bahkan terkadang dikemas dalam bahasa keagamaan? Penulis Kitab Amsal berusaha mengamarkan kita terhadap penipuan ini.
Hukum adalah penawar yang sempurna terhadap "lidah penyanjung semang penggoda." Hanya bentuk perintah dari hukum dan tugas kepatuhan akan nic nolong kita melawan kata-katanya yang memikat, yang bisa terdengar begitu indah dan benar. Sesungguhnya, si penggoda akan mendapati Anda tidak ha nya tampan tetapi juga bijaksana dan pintar. Dia tampaknya bisa membangkit kan kebutuhan rohaninya, dan ironisnya, berbahaya, "kasih Allah ' mungkin menjadi pembenaran bagi dosa.
Bayangkan betapa mudahnya kita dapat digiring, bahkan di bawah kedok iman, untuk membenarkan tindakan-tindakan yang salah dalam bentuk apa pun. Lalu, mengapakah perlu sebuah komitmen yang mutlak kepada hukum Allah sebagai satu-satunya perlindungan kita terhadap pi kiran kita dan siasat-siasat yang dapat gunakan pada kita?

Rabu, 14 Januari
"Jangan Engkau Mencuri"

Tepat setelah amarannya tentang perzinaan (Ams. 6:24-29) penulis mulai berbicara tentang dosa yang lain: mencuri (ayat 30,31). Hubungan antara dua perintah (mencuri dan berzina) menunjukkan bagaimana ketidaktaatan kepada satu perintah dan memengaruhi ketaatan kita kepada yang lain. Sikap kompromi, seharusnya memilih dengan teliti berkenaan kepada hukum Allah, bahkan bisa lebih berbahaya daripada ketidaktaatan yang sepenuhnya kepada hukum. "Benteng kejahatan yang paling kuat di dunia kita bukanlah kehidupan yang jahat dari orang berdosa yang telah rusak, atau sampah masyarakat yang hina, melainkan kehidupan yang kelihatan baik, terhormat dan agung, tetapi di dalamnya satu dosa dipelihara, satu kejahatan dimanjakan... Orang yang dianugerahi wawasan hidup yang tinggi dan kebenaran serta kehormatan, namun dengan sengaja melanggar satu perintah hukum Allah yang kudus, telah membelokkan pemberian yang mulia kepada bujukan dosa."—Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 137.

Bacalah Amsal 6:30, 31. Apakah yang ayat-ayat ini nyatakan tentang apa yang dilakukan seorang yang putus asa?

Amsal 6:30, 31
6:30 Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar?
6:31 Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan.

Kemiskinan dan kebutuhan tidak membenarkan mencuri. Pencuri bersalah meskipun "ia kelaparan" (ayat 30, NKJV). Meskipun pencuri yang kelaparan tidak akan dihina, ia tetap harus mengembalikan tujuh kali lipat apa yang ia telah curi; ini menunjukkan bahwa bahkan situasi keputusasaannya tidak membenarkan dosa. Di sisi yang lain, Alkitab menegaskan bahwa tugas kita untuk memenuhi kebutuhan orang miskin, sehingga mereka tidak terdorong untuk mencuri untuk dapat bertahan hidup (1)1 15:7, 8).
Betapa menarik bahwa setelah berangkat dari perzinaan kepada pencurian, sekarang ayat kembali kepada perzinaan (Ams, 6:32-35). Kedua dosa memang agak mirip. Dalam kedua kasus, seseorang secara sah mengambil sesuatu yang menjadi milik orang lain. Perbedaan yang penting, bagaimana pun, antara mencuri dan berzina terletak pada fakta bahwa mencuri hanya menyangkut hilangnya sebuah objek, sementara berzina berurusan dengan sesuatu yang lebih besar. Dalam beberapa kasus seseorang bisa membuat ganti rugi bagi objek yang dicuri; dalam kasus perzinaan, khususnya ketika anak-anak yang dilibatkan, kehancuran bisa jauh lebih parah daripada ketika pencurian dilibatkan.
"'Jangan Berzina.' Hukum ini melarang bukan saja perbuatan-perbuatan yang mesum, tetapi juga pikiran dan keinginan yang penuh dengan hawa nafsu atau setiap perbuatan yang cenderung untuk membangkitkan nafsu... Kristus, yang mengajarkan tentang tuntutan hukum Allah yang mencakup wawasan yang amat luas, menyatakan bahwa pandangan atau pemikiran yang jahat itu adalah juga dosa dalam arti yang sebenarnya sebagaimana halnya perbuatan yang melanggar hukum."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jilid 1, hlm. 362.

Kamis, 15 Januari
Ancaman Kematian

Kebanyakan orang tidak berpikir pada kematian ketika mereka berdosa; mereka memiliki hal-hal lain di pikiran mereka, biasanya kepuasan sesaat dan kesenangan yang mereka peroleh dari dosa mereka. Salah satu di antaranya juga tidak menolong, bahwa budaya populer sering memuji perzinaan dan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Sebaliknya, kitab Amsal menempatkan dosa dalam perspektif yang sesungguhnya, sebuah pandangan yang digemakan bertahun- tahun kemudian oleh Paulus: "Upah dosa adalah maut" (Roma 6:23).
Bacalah Amsal 7:22, 23, Apakah yang membuat pezina rentan terhadap ancaman kematian?
Amsal 7:22, 23
7:22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
7:23 sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.

Orang yang pergi "mengikuti dia" digambarkan sebagai seorang yang kehilangan kepribadian dan kemauan. Ia tidak lagi berpikir. Kata segera menunjukkan bahwa ia tidak memberikan kepada dirinya waktu untuk banyak pertimbangan. Ia dibandingkan kepada seekor lembu yang "pergi ke rumah pembantaian," kepada seorang bodoh yang "terbelenggu untuk dihukum," dan kepada seekor burung yang "dengan cepat menuju perangkap." tak satu pun di antara mereka menyadari bahwa nyawa mereka terancam.
Bacalah Amsal 7:26, 27. Apakah yang membuat wanita tidak bermoral itu mematikan?
Amsal 7:26, 27
7:26 Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya.
7:27 Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

Ada kemungkinan bahwa wanita di sini menggambarkan lebih dari "sekadar" pezina. Faktanya, ia mewakili nilai-nilai yang bertentangan dengan hikmat. Salomo menggunakan gambaran ini untuk mengamarkan muridnya terhadap segala bentuk kejahatan. Risikonya sangat besar, karena wanita ini bukan hanya melukai; ia membunuh, dan kekuatannya adalah di mana ia telah membunuh bahkan pria-pria yang kuat. Dengan kata lain, orang lain sebelum Anda, lebih kuat daripada Anda, belum mampu bertahan di tangannya. Bahasa universal dari ayat ini jelas menunjukkan bahwa penulis Alkitab sedang berbicara tentang manusia secara umum. (Kata Ibrani sheol di ayat tersebut tidak ada kaitannya dengan "neraka," seperti yang biasa dipikirkan; itu menunjuk kepada tempat di mana orang mati sekarang berada, yaitu kuburan).
Pada akhirnya, intinya adalah bahwa dosa, entah perzinaan atau sesuatu yang lainnya, menuntun kepada pembinasaan, kebalikan dari kehidupan kekal yang Allah ingin semua kita miliki melalui Yesus Kristus.
Tidak heran, sebagaimana disampaikan dalam pendahuluan hari Sabtu, bahasanya begitu kuat, kita berhadapan, secara harfiah, dengan persoalan hidup dan mati.
Pikirkan beberapa orang "kuat" yang telah jatuh dalam hal yang besar. Mengapakah ini seharusnya membuat Anda gemetar terhadap diri Anda sendiri? Apakah satu-satunya perlindungan Anda?

Jumat, 16 Januari

Pendalaman: "Setan menawarkan kepada manusia kerajaan-kerajaan dunia jika mereka akan menghasilkan keunggulan kepadanya. Banyak yang melakukan ini dan mengorbankan surga. Lebih baik mati daripada berdosa; lebih baik kekurangan daripada menipu; lebih baik lapar daripada berbohong."—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 4, hlm. 495.
"Pilihlah kemiskinan, celaan, terpisah dari sahabat, atau penderitaan daripada mencemari jiwa dengan dosa. Kematian sebelum kecemaran atau pelanggaran hukum Allah harus menjadi semboyan setiap orang Kristen. Sebagai orang-orang yang mengaku reformis, menghargai hal-hal yang khidmat, memurnikan kebenaran-kebenaran Firman Allah, kita harus mengangkat standar jauh lebih tinggi daripada saat ini." -Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 5, hlm. 147.

Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
Bagaimanakah kita bisa sungguh-sungguh merasakan gawatnya dosa tanpa jatuh ke dalam perangkap fanatisme? Pada saat yang sama, bagaimanakah kita bisa taat kepada hukum Allah tanpa jatuh ke dalam legalisme.
Bacalah Keluaran 20:1-7. Bagaimanakah seluruh Sepuluh Hukum berhubungan satu sama lain? Mengapakah, jika kita secara terbuka melanggar satu perintah, kita cenderung melanggar perintah- perintah yang lainnya? (Lihat Yakohus 2:11). Contoh apakah yang Anda dapat temukan di mana pelanggaran terhadap satu perintah telah menyebabkan pelanggaran yang lainnya?
Dalamilah lebih lanjut gagasan tentang bagaimana orang bisa menggunakan agama untuk membenarkan tindakan yang salah. Ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan, terutama jika Anda tergoda untuk meninggikan "kasih" sebagai standar utama bagi yang benar dan yang salah. Juga, pikirkan tentang semua hal-hal yang buruk yang dilakukan dengan dalih "kasih." Lalu, bagaimanakah hukum terus bertindak sebagai jalan perlindungan manusia, entah dari dirinya sendiri atau orang lain, yang mungkin sebaliknya dituntun ke dalam dosa?
Lihat kembali pertanyaan pada akhir pelajaran hari Minggu, yang berkaitan dengan simbol yang salah terhadap realitas. Bagaimanakah kita bisa melakukan ini? Sebagai contoh, bagaimanakah penyembahan berhala mungkin menjadi salah satu cara untuk melakukan ini? Tradisi apakah, yang merupakan simbol-simbol kebenaran rohani, dapat keliru bagi kebenaran itu sendiri?

Penuntun Guru

Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Amsal 6:23
Anggota Kelas akan:
Mengetahui: Memahami bahwa mengikuti bimbingan hukum Allah sangat penting untuk kelangsungan hidup utama kita.
Merasakan: Menghargai kehangatan dan keamanan kasih kebapaan Allah sebagaimana Dia mengajarkan apa yang terbaik bagi kita. Melakukan: Terimalah apa yang diajarkan Allah dan berusaha untuk belajar lebih banyak tentang kehendak-Nya, sebagaimana dicatat dalam tulisan- tulisan yang Dia telah ilhamkan.
Garis Besar Pelajaran:
Mengetahui: Mengikuti Hukum Allah adalah Persoalan Hidup dan Mati.
Apakah hukum Allah?
Bagaimanakah perintah Allah menjelaskan cara hidup yang aman?
Bagaimanakah hukum Allah berdasarkan pada sebab dan akibat?
Bagaimanakah hukum Allah mengungkapkan bahaya menjauhi prinsip-prinsip Allah?
Merasakan: Kasih Allah Dinyatakan Melalui Hukum-Nya.
Apakah yang hukum Allah lakukan dengan karakter cinta dan kepedulian-Nya kepada kita?
Jika kita merasa kemurahan dan kasih karunia Allah, mengapa kita perlu hukum-Ny a?
Dengan cara apakah kita merasakan kasih Tuhan ketika Dia mendi- siplin kita karena menjauhi petunjuk-petunjuk-Nya?
Melakukan: Menerima dan Belajar Instruksi Allah yang
Memengaruhi Hidup Anda.
Instruksi dari Allah apakah yang Anda pahami sampai saat ini yang telah Anda terima dan ikuti? Apakah perbedaan setelah komitmen ini dibuat dalam hidup Anda?
Mengapakah Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang perintah Allah?
Cara apa sajakah yang spesifik di mana Anda benar-benar (bukan teoritis) dapat belajar lebih banyak tentang kehendak Allah bagi hidup Anda?
Rangkuman: Tuhan penuh kasih mengajarkan kita prinsip-prinsip hid- up-Nya untuk kebaikan kita sendiri.
Siklus Belajar
LANGKAH 1 - Memotivasi
Fokus Alkitab: Amsal 7:1-4
Kunci Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Tuhan mengajarkan petunjuk- Nya kepada kita seperti orangtua yang penuh kasih mengajarkan anaknya. Tujuannya adalah bukan untuk membebani kita, tetapi untuk membantu kita membuat pilihan yang bijak. Jika kita menghargai bimbingan-Nya sebagai hadiah yang berharga dan memungkinkan untuk membentuk sikap batin kita, kita akan menikmati hidup daripada kita jatuh ke dalam godaan yang sudah menipu orang-orang kurang mengerti.
Untuk Guru: Amsal 7 menyajikan ajaran Ilahi melalui Raja Salomo sebagai kata-kata bijak yang ditujukan kepada anaknya (ay. 1, bandingkan 1:1 j. Ayat 1-4 dari pasal 7 mengulangi 6:20-23, dan kedua bagian ini memperkenalkan peringatan terhadap jatuh ke dalam pencobaan berzina (6:24-35; 7:5-27).
Sepuluh Hukum melarang perzinaan (KeL 20:14). Hukum terkait menghukum mati, di bawah sistem pengadilan Israel, mereka yang melakukan kejahatan ini (Imamat 20:10; U/. 22:22). Amsal ini berkaitan dengan dosa yang sama dan konsekuensi mematikan, tetapi pendekatan itu dari sudut yang berbeda dengan menarik keinginan pendengar untuk kesejahteraan mereka sendiri dan menjelaskan jenis godaan yang menarik yang dapat menyebabkan perzinaan.
Aktivitas Pembuka Diskusi: Allah adalah produser kita yang sempurna, dan Dia memberikan kita Alkitab sebagai buku petunjuk penggunaan produk. Bila Anda membeli mobil dan manual produk mengatakan untuk mengisi oli motor di mesin, Anda mengikuti petunjuk tanpa mengeluh, karena Anda tahu bahwa orang yang membuat kendaraan tahu yang terbaik. Jadi, mengapakah ada orang yang berpikir untuk mengabaikan perintah Allah?
Pertanyaan untuk Diskusi:
Berapa banyakkah prinsip dari Sepuluh Hukum dapat Anda temukan di Amsal 6, 7?
Mengapakah Allah mengajarkan prinsip-prinsip, digambarkan dalam. Sepuluh Hukum Allah, dari sudut yang berbeda di berbagai bagian dari Alkitab? Bisakah kita belajar sesuatu dari metode ini mengenai bagaimana kita dapat membagikan perintah-Nya kepada orang lain, termasuk anak-anak kita?
LANGKAH 2 - Menyelidiki
Untuk Guru: Tiga kata yang paling penting bagi hukum dan konsep terkait muncul bersamaan dalam Amsal 6:23: "Karena perintah [mitzvah] itu pelita, dan ajaran [Taurat] itu cahaya, dan teguran [Musar] yang mendidik itu jalan kehidupan.
Kata mitzvah adalah "perintah" atau "hukum." Taurat adalah "arahan," "instruksi" atau "ajaran" dari seseorang yang bijak (13:14), seperti seorang ibu (1:8) atau ayah (4: 2). Kata torak tampaknya berasal dari akar kata Ibrani yang sama dengan kata kerja yrh, yang berarti "mengajar" (4:04, 11) atau "petunjuk" (6:13). Musar adalah "disiplin" atau "pelatihan" (3:11) atau "amaran" atau "instruksi" (1:8).
Dengan menggunakan beberapa istilah dengan makna terkait tetapi berbeda, ayat Alkitab memperluas pemahaman konsep. Hukum diperintahkan oleh orang besar, seperti orangtua atau Tuhan (mitzvah), tetapi tidak sewenang- wenang, melainkan instruksi yang menunjukkan belajar bertindak bijaksana (Taurat) dan melatih seseorang melalui peringatan dan disiplin {Musar). Melalui ekspresi paralel, Amsal 6:23 ciri hukum sebagai "lampu," "cahaya,11 dan "cara hidup." Sebuah "lampu" yang menyediakan "terang," begitulah kata- kata ini terkait erat dan menunjukkan bahwa fungsi hukum untuk mengusir kegelapan sehingga orang dapat melihat apa yang sedang terjadi. Dengan menambahkan bahwa hukum adalah "cara hidup," Amsal menunjukkan bahwa cahaya dari hukum menerangi hidup yang pasti aman yang menghasilkan kehidupan daripada kematian.
Komentar Alkitab
Amsal 7:1-3 mendesak pendengar untuk menghayati perintah bijaksana "dalam hatimu," dengan menggunakan metafora untuk menuliskan "pada loh hatimu." Ketaatan yang benar dan tidak putus-putusnya mengalir dari sikap hati yang dibentuk oleh perintah, itu bukan sesuatu yang dibuat-buat dipaksakan dari luar. Kehendak kita yang berdosa dan kurangnya pemahaman mencegah kita dari menghayati hukum Allah oleh diri kita sendiri. Tetapi Tuhan berjanji untuk menempatkan hukum-Nya dalam pikiran kita dan menuliskannya dalam hati kita (Yer. 31:33; bandingkan Yeh. 36:26).
Menempatkan hati yang bersih dalam diri kita adalah sebuah keajaiban dari kuasa penciptaan Allah (Mzm. 51:10). Untuk menerima hal itu, kita harus mengakui kelemahan kita dan menerima pengampunan dan penyucian akhlak yang Allah tawarkan melalui Yesus Kristus (Mzm. 51; Yer. 31:34; / Yoh. 1:7- 9). Tuhan mengubah kita, membuat kita manusia baru melalui Roh Kudus-Nya (Yohanes 3:3-8; Titus 3:4-7).
I. Kata-kata Bijak Memberikan Cahaya bagi Kehidupan
(Pelajari kembali Amsal 4, 6:20-23 bersama kelas.)
Amsal 4 menyajikan instruksi dari seorang ayah yang bijaksana, yang mengatakan: "Berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup." (ayat 4). Lalu ia mengibaratkan jalan orang benar dengan cahaya (ay. 18), sebaliknya dengan cara kegelapan orang fasik, "mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung" (ay. 19). Kehidupan orang benar memungkinkan mereka diterangi oleh hikmat sehingga mereka tidak jatuh ke
dalam bahaya ketidaktahuan. Oleh karena itu, kata-kata bijak "yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka" (ayat 22). Amsal 6:20-23 menarik bersama-sama konsep perintah bijaksana, cahaya, dan kehidupan lebih erat. Berikut ini perintah orangtua yang akan memimpin dan menjaga Anda (ay. 22), "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (ayat 23).
Dalam Mazmur 119:105, Firman Allah "itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." Dalam Yohanes 1:1-5, 14, Kristus, Sang Mahapencipta, telah datang ke bumi sebagai Firman yang utama (Komunikasi) dari Allah. "Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia" (ayat 4). Dengan menghayati firman-Nya (Yohanes 6:53-58 membandingkan, 63), kita memperoleh hikmat tertinggi yang mempersiapkan kita untuk kehidupan kekal bersama-Nya.
Pertimbangkanlah: Bagaimanakah melihat kehidupan Kristus dapat mengubah kita (bandingkan 2 Korintus 3:18)1 Dengan cara apakah efek ini melampaui pengaruh setiap pahlawan yang mempunyai seseorang yang mengaguminya? Perbedaan apakah yang dibuat oleh kekaguman kita?
Amaran Instruksi Bijaksana Terhadap Pencobaan
(Pelajari kembali Amsal 6:23-25, 7:1-21 bersama kelas.)
Dalam Amsal 6 dan 7, rayuan oleh wanita (bandingkan dengan seorang pria di Kel. 22:16) menggambarkan bagaimana godaan terjadi. Hal ini bisa jadi menarik untuk telinga, pikiran, (Amsal 6:24, 7:21), mata (6:25), selera seseorang untuk makanan (7:14, daging persembahan di sini dimakan di rumah bersama pembawa persembahan tersebut; bandingkan Im. 7:16), untuk memenuhi keinginan persahabatan (Amsal 7:15), untuk memenuhi kerinduan sentuhan (7:16), dan dapat menarik selera penciuman seseorang (7:17) serta nafsu seksual (7:18). Dari diri mereka sendiri, ini adalah keinginan yang baik yang Tuhan berikan. Tetapi godaan itu ampuh, karena menyajikan bentuk yang menarik untuk memenuhi mereka dengan cara melanggar batasan yang Allah telah tetapkan untuk melindungi kita (Yak. 1:14, 15; bandingkan Kej. 3:6; 1 Yoh. 2:16). Dengan mengajak beberapa keinginan dan menawarkan jaminan bahwa tidak ada bahaya (ay. 19, 20; membandingkan makanan dan seks di Bil. 25:1, 2;. Wahyu 2:14), Amsal 7 menggambarkan bagaimana godaan dapat begitu kuat.
Pertanyaan untuk Diskusi: Apakah jenis godaan yang menarik bagi kita? Mengapakah mereka menarik? Mengapakah mereka berbahaya?

Menyerah pada Pencobaan adalah Mahal
(Amsal 6:26-35 Tinjau kembali, 7:22-27 bersama kelas.)
Daripada mengajak kepada kebenaran moral untuk menolak godaan karena seseorang bertanggung jawab kepada Allah (bandingkan Kej. 39:9—Yusuf), Amsal menekankan sebab dan akibat duniawi dalam kehidupan sekarang. Konsekuensi dari dosa yang tak terhindarkan (6:27-29) dan mematikan (6:32- 35, 7:22-27). Biaya kesenangan sementara itu terlalu tinggi, itu tidak pantas.
Seorang komedian televisi mendapat banyak tertawa dengan berseru, "Setan telah membuat saya melakukan itu!" Tetapi ini hanya alasan. Setan tidak bisa memaksa Anda melakukan apa-apa, "Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya" (1 Kor. 10:13). Dosa adalah pilihan yang tidak harus kita buat, karena Allah memberikan kita kesempatan untuk melawan, dan Dia mampu menjaga kita dari kejatuhan (Yudas 24).
Pertimbangkanlah: Jika Anda benar-benar percaya bahwa Tuhan, Pencipta dan Juruselamat Anda, mampu menjaga Anda dari jatuh ke dalam pencobaan, maka bagaimanakah pilihan Anda menunjukkan keyakinan ini? Dengan cara apakah mengandalkan sepenuhnya kepada Tuhan membantu Anda untuk menjadi lebih sukses?
LANGKAH 3-Mempraktikkan
Untuk Guru: Banyak orang yang putus asa dan melihat tidak ada harapan untuk mengatasi kelemahan mereka. Bantulah kelas Anda untuk memahami kuasa, melalui doa, membawa pergumulan kepada Kristus. Dia mengerti dan menyediakan jalan kepada kuasa Allah yang besar, yang berjanji untuk membantu di setiap saat dibutuhkan (Ibrani 4:14-16).
Pertanyaan Aplikasi:
Apakah hal-hal praktis yang bisa kita lakukan untuk mengurangi godaan danmembuat diri kita berkurang untuk mudah diserang? 
Bagaimanakah kita dapat membantu orang lain yang putus asa, frustrasi, dan menderita karena kegagalan mereka?
LANGKAH 4-Menciptakan
Untuk Guru: Amsal 6 dan 7 menyajikan contoh-contoh negatif sebagai peringatan. Bantulah kelas Anda untuk melihat pekabaran positif di balik peringatan ini.
Kegiatan:
Daftarkan cara khusus di mana Anda bisa berkenalan dengan orang-orang dari lingkungan Anda, memiliki kesempatan untuk pelajari kebutuhan mereka, dan berbagi dengan mereka tawaran Allah untuk kehidupan yang lebih baik dengan mengikuti hikmat-Nya,
Buatlah jaringan dalam kelompok Anda sehingga setiap kali salah satu dari Anda sedang bergumul dengan pencobaan atau keputusasaan, seseorang dapat memanggil orang lain untuk memberikan dukungan doa.

Berita Misi
MENGUBAH KEHIDUPAN MASYARAKAT
17 JANUARI – ALASKA
CHAD

FAKTA TERKINI
Pada 20.320 meter di atas permukaan laut, Gunung McKinley, yang ter- letakdi pedalaman Alaska, menjadi titik tertinggi di Amerika Utara.
Alaskan Malamute adalah kereta luncur anjing yang kuat dan dilapisi tebal. Dikembangkan oleh sekelompok orang Eskimo bernama Malemiuts.
Nama Alaska didasarkan pada Eskimo kata Alakshak berarti tanah besar atau semenanjung.


Saya teringat ketika saya berusia delapan tahun dan saya tidak bisa pergi ke "Perkemahan Junior"(seperti bumi perkemahan Polaris yang dikenal penduduk setempat), karena saya masih terlalu muda. Saya pergi ke sana untuk mengantarkan kakak perempuan dan sepupu saya, dan ketika saya harus kembali ke dalam perahu untuk meninggalkan mereka, saya mulai menangis. Saya sangat ingin tinggal di bumi perkemahan dengan anak-anak lainnya! Mereka bersenang-senang, ada ikatan dan saling merasakan satu sama lain... dan saya ingin menjadi bagian dari itu!
Ketika berumur 9 tahun akhirnya saya pergi ke bumi perkemahan dan benar-benar menyukainya! Setiap tahun saya pergi ke sana, semua yang ada di sana diperuntukkan bagi yang berumur 16 tahun. Sementara saya memiliki banyak pengalaman di perkemahan junior, salah satu pengalaman istimewa saya yang terjadi pada saat musim panas ketika saya berumur 14 tahun.
Cerita Hantu
Kami semua berada di kabin, dan beberapa orang ingin menceritakan beberapa kisah tentang hantu. Saat itu sekitar pukul 12.30 pagi dan saya mengatakan kepada mereka bahwa saya hanya ingin pergi tidur, tetapi mereka mulai menceritakan mengenai hantu. Konselor kami sedang tidur, jadi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Setelah beberapa saat, mulai ada hal-hal yang menakutkan. Salah satu teman baik saya yang sedang duduk di pojok tampak tenang. Setelah cerita hantu yang terakhir diberitahu, ia melompat dan berlari ke sisi lain dari kabin di mana saya berada. Seberkas cahaya yang tertuju melewati pintu ke arah tempat tidurku, dan ia ingin berada di sana di samping saya."Chad," katanya,
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya benar-benar takut sesuatu telah terjadi kepadaku.
Saya juga ketakutan dan berkata "ambilah Alkitab!"saya mulai membacakan Alkitab kepadanya dan seorang teman lain bergabung dengan kami di tempat tidurku dan mengatakan bahwa ia sedang ketakutan juga. Saya melanjutkan membaca kisah-kisah Alkitab, tapi saya bisa melihat bahwa teman- teman saya masih ketakutan, jadi saya bertanya, "Jim, apakah Anda memiliki Alkitab?" Dia mengatakan bahwa dia memilikinya. Tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan pada saat itu, saya menyuruhnya untuk membuka Alkitab dan meletakkannya di dadanya. Saya terus membaca ayat-ayat Alkitab, namun mereka masih ketakutan, jadi saya menyarankan pergi keluar.
Malaikat-malaikat di Gunung
Dengan cahaya bulan, kita bisa melihat Danau Aleknagik, dan pegunungan besar di sekitar kita. Saat saya menatap pegunungan-pegu- nungan tinggi tersebut, saya ingat cerita Alkitab yang saya dengar ketika masih anak-anak-kisahnya adalah ketika hamba Elisa begitu takut waktu mereka dikelilingi oleh musuh, dan Elisa berdoa agar Tuhan membuka mata hambanya. Mengingat cerita itu, saya tiba-tiba berseru kepada teman-teman saya, "Kalian, lihat! Lihatlah di deretan gunung! Semua malaikat di gunung ini!" Anda bisa dapati teman-teman saya mulai merasa tenang. Kami kembali ke kabin (ruangan khusus tempat tidur) dan tertidur.
Keesokan paginya, dengan rendah hati saya merasa bahwa Allah akan benar-benar menggunakan saya untuk membantu orang lain. Saya mengatakan pada diriku sendiri, "saya tidak percaya bahwa saya adalah bagian dari hal tersebut saya terlalu muda untuk ini."Tetapi dengan melihat ke belakang, saya menyadari bahwa itu adalah di mana pekerjaan Allah dimulai pada saya, pada saat itu, di Bumi Perkemahan Polaris. Hal itu karena adanya bumi perkemahan, tidak peduli apa yang Setan coba lakukan untuk mematahkan semangat kami, mencoba membuat kami panik dengan membiarkan kami tahu bahwa ia memiliki kekuatan bahkan di sebuah perkemahan Alkitab, namun Allah telah menaklukkan malam itu. Mengubah Hidup
Staf di Bumi Perkemahan Polaris mempengaruhi saya juga. Suatu hari seorang anggota staf bernama Monica berkata, "Chad, Anda memiliki suara yang bagus. Anda harus bernyanyi.'Tidak ada yang pernah mengatakan kepada saya seperti itu selama hidup saya. Itu karena penguatannya sehingga saya bernyanyi hari ini.
Dan karena kejadian malam itu dengan malaikat di gunung yang saya percaya sehingga saya menjadi seorang pendeta hari ini. Bumi perkemahan Junior sungguh mengubah hidup saya.
Bumi Perkemahan Polaris semakin susut sekarang, tapi saya percaya bahwa orang-orang berusaha keras untuk mendapatkan dana untuk membangun bumi perkemahan itu kembali lagi. Tempat itu telah mengubah begitu banyak kehi dupan masyarakat di sini di Alaska kehidupan setempat! Baru-baru ini, ketika saya sedang menginjil 100 mil jauhnya saya masih mendengar hal-hal baik tentang Bumi Perkemahan Polaris. Saya percaya bahwa jika kita terus membangun itu, sehingga anak-anak akan menjadi lebih baik karenanya, dan itu akan terus mengubah kehidupan, seperti tambang. Dan siapa tahu, mungkin orang lain setempat di sini di Alaska akan menjadi seorang penginjil atau misionaris Advent Hari Ketujuh, mereka akan menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan. Yang pasti saya tahu bahwa pekerjaan Allah belum selesai. Dan bahwa benih kebenaran telah ditanam di hati saya di Bumi Perkemahan Polaris.
Chad Angasan, penduduk asli Inuit/Aleut, adalah seorang pendeta di Global Mission Pioneer melayani di Desa Togiak, Alaska.


No comments:

Post a Comment