Pelajaran 11 dalam bentuk ebook/epub untuk smart phones/tablets download di sini
Pembaruan: Memikirkan
Gagasan-gagasan Baru
Sabat Petang
Bacalah Untuk
Pelajaran Pekan Ini: Kol. 3:1-4; 2 Kor. 3:17, 18; 10:3-5; Roma 12:2, 3; Yoh. 10:10; Mat.
5:13-15.
Ayat Hafalan: "Karena itu, kalau kamu
dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana
Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas
bukan yang d bumi." (Kolose 3:1, 2).
Isaac Watts dipercayakan dengan lebih dari tujuh ratus lima hymne, banyak di
antaranya dinyanyikan oleh ribuan orang Kristen saat ini. Dalam satu
kesempatan, sebuah parade diadakan di London untuk menghormati Watts.
Orang-orang memadati jalan-jalan untuk sekadar melihat orang yang terkenal ini.
Saat keretanya lewat di bawah balkon yang penuh dengan para penonton, seorang
wanita terkejut bahwa pria pendek ini, seorang yang sekarang sudah bungkuk
karena usia lanjut telah menulis lagu-lagu hymne yang begitu luar biasa. Dia
menjerit, "Apa saudara Isaac Watts?" Watts memberi isyarat agar
kereta berhenti. Dia meluruskan dirinya sehingga berdiri tegak dan berseru,
"Nyonya, seandainya aku dalam khayalan dapat meraih ujung bumi atau
memegang dunia dengan genggamanku, aku masih tetap diukur oleh pikiranku,
karena pikiran adalah ukuran dari seorang manusia."
Isaac Watts benar.
Pikiran adalah ukuran dari seorang manusia, dan pembaruan adalah tentang
pikiran kita. Jika kita memiliki pembaruan dalam pikiran kita, kita akan
memiliki pembaruan dalam tindakan kita. Pembaruan muncul ketika Roh Kudus
membawa pikiran kita ke dalam keselarasan dengan pikiran Kristus. Ketika itu
terjadi, tindakan kita akan mengikuti.
* Pelajari pelajaran
pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, September 14.
Minggu 8 September
URUSAN PIKIRAN
Pikiranlah kita
pada akhirnya akan mengendalikan perilaku kita. Cara kita berpikir mempengaruhi
cara kita bertindak. Demikian juga sebaliknya. Tindakan yang diulang-ulangi
mempengaruhi pikiran kita. Orang Kristen adalah "ciptaan yang bann"
Pola pikir yang lama telah digantikan dengan yang baru (2 Kor. 5:17).
Ketika sebuah
perahu layar memulaikan perjalanannya menuju laut, layar diatur. Layar yang
diatur memberikan perahu arah perjalanannya. Sepanjang perjalanan, layar perlu
diatur ulang untuk mempertahankan arah yang benar. Jika layar diabaikan, perahu
akan membelok dari jalur dengan begitu cepat. Seperti layar-layar itu, pikiran
kita memberikan arah kepada kehidupan rohani kita. Ketika rasul Paulus
menasihati orang-orang Kristen untuk "pikirkan perkara-perkara yang di
atas" (Kol. 3:1-4), dia mendesak kita untuk memfokuskan pikiran kita
ke Surga. Pikiran kita dipertajam oleh apa yang kita masukkan ke dalamnya.
Pikiran kita dibentuk oleh bagaimana kita menggunakan waktu kita.
Apakah
keajaiban kasih karunia yang terjadi dalam hidup kita saat kita melihat
kemuliaan Allah dalam firman-Nya? 2 Kor. 3:17,18.
3:17 Sebab Tuhan
adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
3:18 Dan kita
semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan
karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Saat kita melihat Yesus di dalam firman-Nya, kita diubahkan. Pikiran baru
menggantikan yang lama. Dengan melihat-Nya, kita semakin seperti Dia. "Adalah
hukum alamiah, baik intelektual maupun spiritual, bahwa oleh memandang kita
berubah. Pikiran secara berangsur-angsur menyesuaikan diri kepada
masalah-masalah yang memenuhi pikiran itu. Pikiran itu menjadi berbaur dengan
apa yang telah biasa dikasihi dan dihormati. Manusia tidak akan pernah naik
lebih tinggi dari standar kemurnian atau kebaikan atau kebenaran. Jikalau diri
sendiri adalah tujuannya yang tertinggi, ia tidak akan pernah mencapai sesuatu
yang lebih tinggi. Sebaliknya, ia akan tenggelam semakin lama semakin dalam.
Hanya kasih karunia Allah saja yang berkuasa meninggikan manusia. Jika
diserahkan kepadanya, mau tidak mau ia pasti jatuh tenggelam"—Ellen G.
White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 583.
Pembaruan
semata-mata adalah memandang kepada Yesus. Ini adalah tentang Yesus mengisi
pikiran kita. Ini adalah tentang Yesus membentuk pikiran kira. Ini adalah
tentang Yesus membimbing tindakan kita. Ketika kita melihat Yesus, Ia akan
menuntun kita kepada standar yang lebih tinggi dari sekadar aturan-aturan yang
kaku. Kita tidak bisa benar-benar melihat kepada Yesus dan tetap tidak berubah.
Ketika kita memikirkan pikiran-Nya, kita hanya memiliki satu kerinduan, dan itu
adalah, melakukan kehendak-Nya.
Nasihat apakah yang saudara akan berikan kepada
seseorang yang bergumul untuk menjadikan Yesus sebagai prioritas dalam proses
berpikirnya? Apakah yang Alkitab maksudkan ketika berbicara tentang "melihat"
atau "memandang kepada Yesus.
PENYARING PIKIRAN
Ada beberapa
orangtua yang begitu peduli tentang kebiasaan anak-anak mereka mengakses
internet hingga mereka telah menginstal program penyaring untuk memblokir
situs-situs tertentu. Yang lain telah melakukan hal yang sama dengan televisi.
Tujuan dari "penyaring elektronika" ini adalah untuk mengizinkan
beberapa hal namun menjaga yang lain agar tidak muncul. Allah telah menyediakan
"penyaring rohani" bagi pikiran kita. Ini telah dibuat dengan hati-
hati untuk mengizinkan hanya hal-hal ke dalam pikiran kita yang akan membangun
pengalaman kerohanian kita bersama Yesus.
Apakah instruksi praktis yang Paulus berikan kepada rekan-rekan sesama
Kristen sebagai penyaring yang dirancang untuk menjaga pikiran mereka dari
pengaruh kejahatan yang memabukkan? Bagaimanakah nasihat ini berlaku saat ini
untuk kebiasaan kita menonton televisi, internet, dan DVD? Flp. 4:7, 8; Roma 12:2.
Flp. 4:7, 8
4:7 Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus.
4:8 Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Roma 12:2
12:2 Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Berikut adalah satu kenyataan yang
sederhana. Adalah tidak mungkin untuk mengembangkan pemikiran rohani yang
dalam jika kita memberi makan pikiran kita pada kekerasan, asusila,
keserakahan, dan materialisme. Indera kita adalah gerbang menuju pikiran kita.
Jika pikiran kita diserang secara bertubi- tubi dengan adegan yang merangsang
dari pertunjukan Holywdod, pikiran akan dibentuk oleh pengalaman-pengalaman
sensual ketimbang oleh prinsip-prinsip Firman Allah. Berjuta-juta dolar
dihabiskan oleh produser film untuk memanipulasi emosi kita, memanjakan
pemikiran kita, dan membentuk nilai-nilai kita. Kita merasa yakin bahwa
pertanyaan mendasar yang hiburan-hiburan ini tanyakan bukanlah,
"Bagaimana mungkin produksi-produksi ini menyiapkan manusia bagi
kedatangan yang segera dari Yesus?" Hal utama yang paling memotivasi
mereka adalah uang. Orang-orang Kristen gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang
bersedia bagi kedatangan Kristus yang kedua seharusnya berpikir dengan
hati-hati sebelum mengobarkan jiwa mereka padamezbah pertunjukan dunia.
Adalah sebuah Katedral yang besar di kota Milan,
Italia, yang memiliki tiga pintu kayu yang besar sebagai pintu masuk. Terukir
di atas pintu kiri kata-kata berikut: "Segala yang menyenangkan adalah
untuk sesaat." Di atas pintu kanan, kata-kata ini menonjol dalam tulisan
tim bul tebal: "Segala yang menyusahkan adalah juga untuk sesaat."
Dan terpampang dengan huruf tebal pada pintu utama adalah sebuah ungkapan yang
memilukan: "Hanya orang yang bertahan yang adalah kekal." Tanyakan
diri saudara sendiri: Berapa sering saudara memikirkan tentang apa itu
kekekalan? Bagaimanakah pilihan saudara menggambarkan pikiran-pikiran itu?
Selasa 10 September
PELINDUNG PIKIRAN
"Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus" (Flp. 4:7). Ini adalah satu janji yang indah
tetapi satu bahwa kita harus secara aktif berusaha untuk membuatnya nyata dalam
kehidupan kita. Ada banyak cara yang mana kita dapat melepaskan pelindung
kita. Kita dapat melepaskan dalam jamban hiburan dunia ini. Pikiran kita
mungkin dikalahkan kemarahan, kepahitan, dan dendam. Mereka mungkin terendam
dalam lautan kesenangan yang memabukkan atau kebiasaan-kebiasaan adiktif. Kabar
baiknya adalah bahwa Yesus telah menjanjikan untuk melindungi pikiran kita-jika
kita mengizinkan-Nya.
Bacalah 2 Korintus 10:3-5. Ketika Paulus berkata bahwa "senjata peperangan
kita bukanlah duniawi” tetapi rohani, apa yang ia maksudkan? Apakah
senjata-senjata duniawi? Apakah senjata-senjata rohani? Rasul ini juga berbicara tentang
"menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2 Kor. 10:5). Apakah yang ia maksudkan, dan bagaimana
itu dapat dicapai?
2 Korintus 10:3-5
10:3 Memang kami
masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
10:4 karena
senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang
diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan
benteng-benteng.
10:5 Kami
mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh
keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala
pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Kutipan dari pernyataan Billy
Graham, "Engkau tidak dapat menghentikan burung terbang di atas kepalamu,
tetapi engkau dapat menghentikan mereka bersarang di rambutmu." Dengan
kata lain, ide-ide akari buru-buru menemui pikiran kita. Ada berbagai macam
pemandangan, suara, dan bau yang merangsang ide-ide tertentu. Pengalaman yang
berbeda membangkitkan emosi yang berbeda. Kita tidak bisa selalu memilih
ide-ide yang berlomba melalui pikiran kita. Kita bisa memilih apakah kita akan
tinggal atasnya dan mengizinkannya mengendalikan pikiran kita. Untuk membawa
setiap ide kepada ketaatan kepada Kristus adalah menyerahkan pikiran kita
kepada Yesus. Pikiran duniawi tidak akan hilang hanya oleh mengharapkan mereka
pergi. Pikiran yang demikian akan diusirketika pikiran dipenuhi dengan sesuatu
yang lain. Pikiran difolkuskan pada prinsip-prinsip positif dari firman Allah
adalah pikiran yang "dilindungi" dan "dyaga" oleh kasih
karunia Allah dari tipu muslihat si jahat.
Ketika Paulus berkata, "menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Flp. 2:5), apakah yang ia maksudkan secara
khusus? Bagaimana mungkin bagi kita untuk memiliki pikiran Kristus? Di manakah
kata-kata hendaklah atau izinkan dalam ayat ini menempatkan tanggung jawab
bagi perubahan?
Rabu 11 September
HUBUNGAN PIKIRAN/TUBUH
Orang Yunani
kuno mengajarkan suatu bentuk dualisme; yaitu, mereka percaya bahwa ada satu
perbedaan yang besar antara tubuh dan jiwa kita. Sebaliknya, Alkitab
mengajarkan bahwa manusia adalah sebuah kesatuan yang terintegrasi dari dimensi
fisik, mental, emosi, dan rohani. Apa saja yang mempengaruhi satu bagian dari
kerangka manusia mempengaruhi semua bagian. Murid-murid berpikir bahwa
kesehatan fisik, mental, emosi, dan rohani saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Bagaimanakah ide ini digambarkan di
1Tesalonika 5:23?
1Tesalonika 5:23
5:23. Semoga
Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan
tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus,
Tuhan kita.
Bagi umat-umat
percaya Perjanjian Baru, kesejahteraan fisik, mental, dan emosi tidak dapat
dipisahkan dari kesejahteraan rohani. Rasul Paulus mengimbau orang-orang
percaya untuk "memuliakan Allah dalam tubuh mereka." la percaya bahwa
seluruh umat manusia dibeli dengan harga dan kita bukan milik kita sendiri
(I Kor. 6:19,20). Merawat tubuh kita oleh menerapkan gaya hidup yang lebih
sehat bukan sekadar menambahkan beberapa tahun kepada usia kita; dilakukan
dengan motif yang tepat, itu dapat menjadi sebuah tindakan penyembahan.
Bagaimanakah Roma 12:2, 3; dan Yohanes 10:10; dan 1 Korintus 10:31
menunjukkan hubungan yang erat antara kesehatan fisik dan rohani kita?
Roma 12:2, 3
12:2 Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
12:3 Berdasarkan
kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di
antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang
patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu
menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing.
Yohanes 10:10
10:10 Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
1 Korintus 10:31
10:31 Aku
menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Roh Kudus tidak membatasi Diri-Nya kepada satu aspek dari kehidupan kita
ketika la menginsafkan kita akan kebutuhan kita untuk bertumbuh. Pembaruan
bukanlah satu dimensi saja. Roh rindu untuk membawa kehidupan kita ke dalam
persesuaian yang mutlak kepada kehendak Kristus dalam setiap bidang. Jika ada
praktik gaya hidup secara fisik yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya, Allah
mengundang kita untuk menyerahkannya bagi kemuliaan-Nya. Setan ingin mengendalikan
pikiran kita melalui tubuh kita; Yesus ingin mengendalikan tubuh kita melalui
pikiran kita. Tubuh kita adalah sebuah kaabah, bukan rumah pelesir. Oleh
mengikuti prinsip-prinsip surgawi kita bisa hidup lebih berbahagia, produktif,
melimpah, hidup sehat.
Apakah pengalaman pribadi yang membuktikan kepada
saudara bagaimana tidak dapat dipisahkannya hubungan antara sifat alami fisik
dan rohani? Pilihan apakah yang saudara dapat buat untuk menolong membawa
mereka ke dalam keharmonisan yang lebih menguntungkan?
Kamis 12 September
PENGARUH DARI GAMBAR
Ada banyak
gambaran yang Yesus gunakan untuk menjelaskan Diri-Nya sendiri dan gereja-Nya.
Salah satunya adalah "Terang." Ia adalah "Terang dunia"
(Yoh. 8:12). Ia juga adalah "Terang yang sesungguhnya, yang menerangi
setiap orang, sedang datang ke dalam dunia" (Yoh. 1:9). Ia
mendorong kita untuk "berjalan sementara engkau memiliki terang itu"
dan "percayalah kepada terang itu" (Yoh. 12:35, 36).
Bandingkanlah Matius 5:13-15 dengan Filipi 2:14-16. Apakah tujuan Tuhan
kita bagi umat-Nya di dunia ini? Apakah artinya dalam hai praktis? Bagaimana
kita bisa menjadi seperti apa kita dipanggil untuk menjadi?
Matius 5:13-15
5:13. "Kamu
adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula
orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di
atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Filipi 2:14-16
2:14. Lakukanlah
segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu
tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di
tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu
bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
2:16 sambil
berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus,
bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Tujuan dari semua kebangunan dan pembaruan adalah untuk mengizinkan terang
kasih Kristus, kasih karunia, dan kebenaran bersinar melalui kehidupan kita.
Terang bersinar melawan kegelapan. Yesus telah memanggil umat-Nya untuk
menjalani gaya hidup yang jelas berbeda dari apa yang dihidupkan di dunia untuk
menunjukkan keunggulan jalan hidup-Nya. Dia memanggil kita untuk berbelas
kasihan, memelihara, dan peduli dalam dunia yang mementingkan diri, serakah,
dan egois. Dia memanggil kita untuk menegakkan standar yang tinggi dalam
hiburan dalam masyarakat yang dimabukkan oleh kesenangan (Kol. 3:1, 2).
Dia memanggil kita untuk hidup sehat pada saat jutaan Drang mati terlalu muda
dari penyakit merosot yang disebabkan oleh diri sendiri (Yoh. 10:10).
Di tengah-tengah tidak adanya sopan santun, fokus kepada seks, generasi yang memiliki gairah yang payah, Yesus memanggil kita kepada sesuatu yang berbeda. Dia memanggil kita kepada kesopanan, kepatutan, dan kemurnian moral (1 Ptr. 3:3, 4).
Nabi Perjanjian
Lama Yesaya
menyampaikan panggilan yang nyaring kepada Israel bagi pembaruan sekitar tujuh ratus tahun sebelum Kristus. Kata-katanya berkaitan kepada gereja yang sedang menunggu kembalinya Tuhan kita. "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi,demikianlah tingginya
jalan-Ku dari jalanmu, dan rancangan-Ku dari rancanganmu (Yes. 55:8, 9). Cita-cita Allah bagi gereja-Nya dan bagi kita secara
individu lebih tinggi dari yang kita bayangkan. Segenap surga rindu menyatakan karakter kasih-Nya melalui umat-Nya.
Lihatlah kepada standar yang menandai gaya hidupmu. Dalam cara apakah (jika
ada) mereka menyatakan bahwa saudara adalah seorang pengikut Yesus dan bahwa
hidup saudara diatur pada sesuatu yang lain dari
dunia yang memudar ini?
Jumat 13 September
Pendalaman: "Banyak mengaku berada di
pihak Tuhan, tetapi sebenarnya tidak; berat dari semua tindakan mereka berada
di pihak Setan. Dengan cara apakah kita akan menentukan di pihak mana kita
berada? Siapa yang memiliki hati? Bersama siapa pikiran kita? Terhadap
siapakah kita suka berbicara? Siapakah yang memiliki kasih sayang kita yang
terhangat dan energi kita yang terbaik? Jika kita berada di pihak Tuhan,
pikiran kita bersama dengan-Nya, dan pikiran kita yang terindah adalah tentang
Dia. Kita tidak memiliki persahabatan dengan dunia; kita telah mengkhususkan
segala yang kita miliki dan adalah bagi-Nya. Kita ingin memiliki rupa-Nya,
menghirup Roh-Nya, melakukan kehendak-Nya, dan menyenangkan-Nya dalam segala
sesuatu."—Ellen G. White, The Faith l Live By, hlm. 220.
"Adalah
kesempatan setiap jiwa untuk menjadi saluran yang hidup dengan mana Allah dapat
menyampaikan kepada dunia permata-permata rahmat-Nya, kekayaan Kristus yang
tidak terselami. Tidak ada sesuatu yang amat dirindukan Kristus lebih daripada
orang-orang yang mau mewakili Roh-Nya dan ta- biat-Nya di dunia ini. Tidak ada
sesuatu yang amat sangat diperlukan dunia ini yang lebih daripada pembuktian
kasih Allah melalui umat manusia. Seluruh surga menunggu saluran-saluran dengan mana dapat dicurahkan minyak
kudus untuk menjadi kesukaan dan berkat bagi hati manusia"—Ellen G.
White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 305.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Istilah apakah yang Paulus dan Yohanes
gunakan untuk menjelaskan panggilan tertinggi dari umat Allah? 2 Kor. 5:18-20;
6:17,18. Apakah arti gambaran-gambaran ini secara praktis? Bagaimanakah kehidupan
kita menunjukkan bahwa ini sedang berbicara tentang kita?
2 Kor. 5:18-20; 6:17,18.
5:18 Dan semuanya ini dari
Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan
dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita
pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah
utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan
kami; dalam nama Kristus kami
meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
6:17 Sebab itu: Keluarlah kamu
dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang
najis, maka Aku akan menerima kamu.
6:18 Dan Aku akan menjadi
Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang
Mahakuasa."
2.
Jika kita jujur, kita dapat membaca dan menuntut semua janji-janji Alkitab
yang kita inginkan, tetapi kecuali kita membuat sebuah pilihan yang sadar pada
saat pencobaan untuk mengarahkan pikiran kita pada hal-hal yang seharusnya,
kita akan menyerah kepada pencobaan. Apakah prinsip-prinsip atau praktik yang
sudah saudara temukan yang sangat menolong dalam mengendalikan pikiran saudara
ketika dicobai?
3.
Apakah vang saudara akan katakan kepada seseorang yang mengatakan bahwa,
"Ya, pikiranku tidak selalu seperti mereka seharusnya, tetapi tindakan dan
gaya hidupku masih bebas dari celaan?"
4.
Seiring dengan agama yang indah dan kebenaran doktrin yang kita telah terima
sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, kita juga memiliki pekabaran
kesehatan. Bagaimanakah kita dapat belajar untuk lebih mengintegrasikan
orinsip-prinsip ini ke dalam kehidupan kita dan ke dalam usaha kita untuk
jangkauan keluar dan bersaksi? Apakah peran pekabaran kesehatan seharusnya
mainkan dalam kebangunan dan pembaruan?
Pratinjau Pelajaran 12
Pembaruan:
Memulihkan Hubungan-hubungan yang Rusak
Sabat Petang
Bacalah
Untuk Pelajaran Pekan Ini: 2 Tim. 4:11, Flp. 1-25,2 Kor. 10:12-15, Roma 5:8-11, Mal 18:15-17.
AYAT HAFALAN: "Sebab jikalau
kita, ketika masih seteru, diperda- maikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya,
lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan
oleh hidup- Nya" (Roma 5:10).
Bahkan setelah Pentakosta, hubungan antar umat percaya saat itu tegang.
Perjanjian Baru mencatat berulang-ulang contoh-contoh dari metode para pemimpin
gereja dan anggota jemaat menghadapi tantangan tersebut. Prinsip-prinsip ini
sangatlah berharga bagi gereja saat ini. Mereka mengungkapkan hasil-hasil
positif yang bisa muncul ketika kita menggunakan prinsip-prinsip Alkitabiah
untuk menghadapi konflik-konflik.
Dalam pelajaran pekan ini kita akan fokus pada
hubungan yang dipulihkan. Kebangunan yang besar di masa lampau membantu
pemulihan hubungan. Pergerakan Roh-Kudus meliputi membawa manusia lebih dekat
kepada Allah dan sesama. Itu termasuk menghancurkan rintangan dalam hubungan
kita dengan Allah dan menghancurkan rintangan dalam hubungan kita dengan
sesama. Singkatnya, demonstrasi terbesar dari kekuatan Injil tidak selalu pada
apa yang gereja katakan tetapi bagaimana gereja hidup. *
"Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,
yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh. 13:35). Tanpa kasih ini,
segala perbincangan kita tentang kebangunan dan pembaruan akan menjadi sia-sia.
Pelajari pelajaran pekan ini sebagai
persiapan untuk Sabat, September 21
No comments:
Post a Comment