Pelajaran 3 Triwulan III 2013

Pelajaran Sekolah Sabat 3 dalam bentuk ebook untuk Iphone, Ipad, Samsung dan Android download di sini
Firman: Dasar dari Kebangunan

Sabat Petang
Bacalah Untuk Pelajaran Pekan Ini: Mzm. 119:50, 74, 116; Ibr. 4:12; 11:3;Yak 5:39; Ibr.4:1, 2; Kisah 20:27-32.

AYAT  HAFALAN: "Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hi­dupkanlah aku sesuai dengan janjimu." (Mazmur 119:154).

Sebagaimana pendalaman Alkitab yang tekun akan melahirkan pergerakan kebangunan rohani masa lalu, kita percaya bahwa itu akan terjadi kembali di hari-hari terakhir. Roh Kudus akan bergerak atas generasi orang-orang Kristen Advent yang berkomitmen, yang telah menemukan kehendak-Nya di dalam Firman-Nya dan yang bersemangat memproklamasikannya kepada dunia.
Mereka akan menemukan kasih karunia dan kekuatan dan pengharapan di dalam Firman-Nya; mereka akan bertemu langsung muka dengan muka dengan pesona Kristus yang tiada taranya di dalam Firman-Nya. Maka, Allah akan meng­hormati komitmen mereka oleh mencurahkan Roh Kudus-Nya dengan berkelimpahan, dan seluruh dunia akan diterangi oleh kemuliaan pekabaran tiga ma­laikat. Roh Kudus akan dicurahkan dengan tak terkira, dan Injil akan dibawa ke seluruh ujung bumi dan Yesus Kristus akan datang kembali (Mat. 24:14).
Sepanjang pelajaran pekan ini kita akan mempelajari peranan Alkitab dalam kebangunan dan bagaimana Firman Allah dapat melakukan suatu perubahan kehidupan yang berbeda dalam diri kita jika kita menyerahkan diri kita dalam iman dan penurutan kepada ajaran dan kebenarannya.
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 20 Juli.

Minggu 14 Juli
DIHIDUPKAN MELALUI FIRMAN
Lihatlah ayat-ayat di bawah ini. Pada baris pertama tuliskan permo­honan. Pada baris kedua tuliskan situasi-situasi yang mendorong Daud untuk membuat permohonan.
Mzm. 119:25 (Permohonan)
119:25. Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.
(Situasi)
Mzm. 119:107 (Permohonan)
119:107. Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.
(Situasi)
Mzm. 119:153,154 (Permohonan)
119:153. Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku, sebab Taurat-Mu tidak kulupakan.
119:154 Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu.
(Situasi)
Dalam buku Mazmur, Daud berbicara tentang berkat-berkat dari Fir­man dalam kehidupan kerohaniannya. Baca ayat-ayat berikut dari Maz­mur 119 dan pilihlah satu kata dari setiap ayat yang merangkum secara tepat berkat-berkat yang pemazmur temukan di dalam Firman itu. (Mzm. 119:50, 74,116, 130, 160,169, 170).
Mzm. 119:50, 74,116, 130, 160,169, 170
119:50. Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.
119:74. Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu.
119:116. Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.
119:130. Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
119:160. Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.
119:169. Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu.
119:170 Biarlah permohonanku datang ke hadapan-Mu; lepaskanlah aku sesuai dengan janji-Mu.
Daud memperoleh keberanian dan kekuatan dalam Firman Allah, Ia mene­mukan pengharapan dan tuntunan dalam Firman Allah. Firman Allah membawa terang ke dalam pikirannya yang gelap (Mzm. 119:130). Itu memberi makan kepada hatinya yang lapar dan memuaskan jiwanya yang haus (Mzm.119:81). Ketika Saul mengancam hendak membunuhnya, ia berpegang kepadajanj i Allah tentang pembebasan (Mzm. 34:4). Diganggu dengan rasa bersalah setelah ber­zina dengan Batsyeba, ia berpegang kepada janji Allah tentang pengampunan (Mzm. 32:1, 2). Bingung tentang masa depan, ia berpegang kepada janji Allah tentang bimbingan (Mzm. 32:8). Daud penuh sukacita berseru, "bahwa janj i- Mu menghidupkan aku" (Mzm. 119:50). Dasar dari kebangunan adalah tentang menemukan kehidupan yang baru dalam Firman Allah.
Bagaimanakah saudara bisa belajar untuk menggambarkan pengha­rapan, kekuatan, jaminan, dan terang dari Firman Allah? Itu adalah, ba­gaimana saudara memiliki pengalaman yang lebih dalam lagi bersama Tuhan oleh datang untuk mengenal Dia sebagaimana Dia dinyatakan di dalam Alkitab?

Senin 15 Juli
KUASA KREATIF FIRMAN
Bacalah Ibrani 4:12, Ayat tersebut menyatakan bahwa Firman Allah adalah hidup, kuat, dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun menusuk batin kita. Bagaimanakah Firman Allah hidup? Apakah ar­tinya itu?
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.


Dalam hal apakah Firman Allah berbeda dari nasihat yang cerdas dari setiap guru bijaksana, pendeta, atau konselor? Apakah yang ayat-ayat berikut ini katakan tentang kuasa Firman Allah? Mzm. 33:6, 9; Ibr. 11:3; 2 Tim. 3:16, 17.

Mzm. 33:6, 9;
33:6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.
33:7 Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah.
33:8 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia!
33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

 Ibr. 11:3;
11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

 2 Tim. 3:16, 17.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Ada nilai yang berharga dalam nasihat manusia yang bijaksana. Kita semua telah dibantu oleh saran orang lain. Masalahnya adalah bahwa nasihat manusia tidak berisi kuasa untuk mencapai jenis perubahan yang Firman Allah dapat la­kukan. Firman Allah adalah hidup, dinamis,alat perubahan yang kuat. Kuasa yang sama yang ada pada Firman Allah yang diucapkan saat penciptaan juga ada dalam Firman Allah yang tertulis. Menerima perintah-perintah Allah dan janji-janji oleh iman, kita menerima kuasa Roh Kudus untuk mencapai yang Kristus perintahkan.
"Tenaga kreatif yang mencipta dunia sehingga terwujud berada dalam Fir­man Allah. Firman ini memberi kuasa; melahirkan kehidupan. Setiap perintah adalah sebuah janji; yang diterima oleh kemauan, yang diterima ke dalam jiwa, membawa sertanya kehidupan Yang Mahakuasa. Itu mengubah sifat dan men- cipta Kembali jiwa itu dalam citra Allah.''—Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 112.                              '
Membaca Alkitab dengan sepintas lalu jarang menghasilkan kebangunan rohani. Mempelajari Alkitab untuk membuktikan posisi seseorang, atau untuk meyakinkan seseorang atas kesalahannya, menghasilkan sedikit kebaikan bagi kehidupan rohani kita sendiri. Perubahan datang ketika kita membaca Firman Allah dengan doa, meminta Roh Kudus memberikan kepada kita kuasa untuk menjadi seperti Kristus. Transformasi yang sesungguhnya mengambil tempat ketika kita meminta Allah Pencipta untuk menciptakan kita kembali di dalam gambar-Nya. Perubahan datang ketika pengajaran Yesus dalam Alkitab men­jadi bagian dari kehidupan kita, dan kita hidup "'oleh setiap Firman yang ke­luar dari mulut Allah'" (Mat. 4:4). 
 Dalam hal apakah kuasa Firman Allah telah mengubah kehidupanmu? Di bidang manakah saudara perlu melihat lebih jauh terhadap perubah­an itu?

Selasa 16 Juli
YESUS DAN FIRMAN
Bagaimanakah fungsi Firman Allah dan Roh Allah adalah sama? Baca Yoh. 5:39; 16:14,15.
Yoh. 5:39;
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
16:14,15
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Firman Allah membawa kesaksian Yesus. Roh Kudus juga membawa kesak­sian Yesus. Roh menuntun kita kepada pengalaman yang lebih dalam bersama Yesus melalui Firman-Nya. Tujuan Roh Kudus dalam kebangunan bukanlah semata-mata untuk menyatakan Diri-Nya melalui tanda-tanda supernatural dan mukjizat tetapi untuk meninggikan Yesus melalui Firman-Nya. Baptisan Roh Kudus bukanlah tentang kekuatan kita untuk mencapai mukjizat-mukjizat be­sar. Itu tentang kuasa Allah untuk mengubah hidup kita-dan itulah sebenarnya arti kebangunan dan pembaruan.
Firman Allah menyediakan fondasi atau dasar bagi semua kebangunan yang murni. Pengalaman kita mengalir keluar dari suatu pengertian akan Firman Allah. Pujian dan penyembahan kita bersumber dari pikiran yang dipenuhi de­ngan Firman. Kehidupan yang diubahkan adalah kesaksian terbesar dari keba­ngunan yang sejati.
Perasaan positif dari pujian mungkin membawa kebangunan, tetapi mereka tidak pernah menjadi dasar kebangunan. Setiap “kebangunan" yang didasarkan hanya pada perasaan eksternal atau pengalaman adalah teramat dangkal, peni­puan yang terburuk. Itu adalah suatu ilusi spiritualitas, bukan kesalehan sejati. Ketika kebangunan berakar pada Firman Allah, itu adalah suatu pengalaman yang bertahan dan membuat suatu perbedaan dalam hidup kita dan di dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita.
Kisah penampakan Yesus kepada ke dua murid dijalan Emaus mengung­kapkan peran yang Alkitab mainkan dalam memulai kebangunan yang sejati. Pengikut-pengikut Yesus ini dipenuhi dengan kebingungan. Secara bertahap, bagaimanapun juga, Ia "menjelaskan kepada mereka hal-hal yang tertulis di da­lam seluruh Alkitab mengenai Diri-Nya (Lukas 24:27), Ia mengulangi nubua- tan-nubuatan Perjanjian Lama mengenai Mesias. Yesus dapat saja melakukan mukjizat untuk membuktikan identitas-Nya atau menunjukkan bekas luka di tangan-Nya. Tetapi Dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Dia memberikan ke­pada mereka pendalaman Alkitab.
Perhatikan sambutan mereka ketika mereka mengenang apayang terjadi hari itu. "Kata mereka seorang kepada yang lain, 'bukankah hati kita berkobar-ko­bar ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?'" (Lukas 24:32).
Suatu contoh kebangunan yang murni!
Mengapakah kita tidak dapat mempercayai perasaan kita? Bagaima­nakah perasaan kita dapat menipu kita? Peran apakah yang perasaan miliki dalam perjalanan kita dengan Tuhan, dan peran apa yang mereka tidak miliki?

Rabu 17 Juli
KEBANGUNAN, IMAN, DAN FIRMAN
Berbicara tentang waktu sesaat sebelum kedatangan-Nya, Yesus berkata, "Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" {Lukas 18:8). Terbukti, iman akan sangat terbatas pada hari-hari terakhir.
Bagaimanakah kita mendefinisikan iman yang Alkitabiah? Apakah iman percaya bahwa Allah akan memberikan apa pun yang kita inginkan? Apakah iman berpusat pada kerinduan kita? Apakah iman tentang meminta kepada Allah untuk apa yang kita inginkan dan percaya kita akan menerimanya jika kita ha­nya percaya saja?
Kita harus mengetahui jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan retoris tersebut, bukankah seharusnya demikian?
Iman, iman yang sejati, selalu berfokus pada kehendak Allah, bukan pada keinginan-keinginan kita. Itu adalah percaya pada Tuhan, percaya pada janji-janji-Nya, dan bertindak atas firman-Nya. Iman kita bertumbuh ketika kita mendengarkan Firman Allah dan mempraktikkannya (Roma 10:17; Yak. 2:17, 18). Membuka pikiran kita kepada pengajaran Firman Allah akan membangun iman; dan melakukan apa yang Allah katakan—bahkan jika itu bertentangan dengan kerinduan pribadi kita—menyiapkan kita untuk menerima kepenuhan kuasa Roh.
Mengapakah beberapa orang menerima sedikit manfaat dari mem­baca Alkitab? Ibr. 4:1, 2.
Ibr. 4:1, 2.
4:1. Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

                Pengalaman rohani kita dibangunkan ketika kita menerima dan menuntut Firman Allah oleh iman. Ada sedikit manfaat yang diperoleh dari membaca Al­kitab dengan tergesa-gesa sekadar sebagai suatu bagian tanggung jawab atau tu­gas. Kita diubahkan ketika kita mengimplementasikan apa yang kita baca, dan mengizinkan pengajaran Alkitab membentuk pikiran dan kehidupan kita.
Bandingkanlah iman dari perwira Roma, orang lumpuh di kolam Betsaida, dan murid-murid di atas badan laut Galilea (Mat. 8:8-10, Yoh. 5:6-9, Mat.14:29-33). Apa yang dapat kita pelajari dari setiap cerita?
Mat. 8:8-10,
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.

Yoh. 5:6-9,
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.

Mat.14:29-33
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

Iman tidak tumbuh hanya karena membaca atau mendengarkan Firman Allah. Itu datang ketika kita menuntut janji-Nya sebagai milik kita dan ketika kita per­caya bahwa apa yang Ia katakan berlaku kepada kita secara pribadi. Allah te­lah memberikan kepada masing-masing kita ukuran iman. Ini adalah salah satu karunia Surga (Roma 12:3). Ketika kita melatih iman yang la telah letakkan di dalam hati kita, iman itu tidak dapat menolong tetapi bertumbuh.

Kamis18 Juli
FIRMAN: PELINDUNG DAN PENJAGA KEBANGUNAN
Roh Kudus bergerak sekuat tenaga melalui pengajaran dan pemberitaan rasul Paulus ketika ia mendirikan gereja Kristen di Efesus. Efesus adalah sebuah kota dengan penduduk kira-kira seratus lima puluh ribu orang. Itu dianggap pusat pa­sar dari Asia. Itu adalah pasar yang besar. Sebagaimana kapal-kapal membawa barang-barang mereka dari seluruh Asia, orang-orang berbondong-bondong ke Efesus untuk membeli sutera halus, permata yang langka, rempah-rempah be­raroma, karpet tenungan tangan,.benda seni yang indah, dan makanan-makanan yang eksotis. Itu juga adalah pusat penyembahan dewi Diana dan rumah masa depan dari perpustakaan Celcius yang terkenal dengan 12,000 volume. Kota ini memiliki ampiteater yang berkapasitas lima belas ribu orang. Itu digunakan untuk konser besar-besaran dan pertunjukan hasil seni teater. Kegiatan seksual adalah hal yang biasa. Jika ada tempat yang tidak mungkin bagi Kekristenan untuk mengakar, bertumbuh dan berkembang-itu adalah Efesus.
Bacalah Kisah Para Rasul 20:27-32. Apakah yang menjadi kepriha­tinan Paulus bagi orang percaya di Efesus? Apakah nasihat Paulus bagi anggota jemaat di Efesus? Peranan apakah yang ia berikan kepada Fir­man Allah?
Kisah Para Rasul 20:27-32
20:27 Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
20:31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

Bacalah I Petrus 1:22, 23; Yakobus 1:21, 22; 1 Yohanes 2:14.Ringkaskanlah pengajaran Petrus, Yakobus, Yohanes mengenai pentingnya Alkitab di dalam kehidupan setiap orang Kristen? Khususnya perhatikan penga­jaran murid-murid mengenai dampak dari Alkitab dalam kehidupan ro­hani kita.
I Petrus 1:22, 23;
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Yakobus 1:21, 22;
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

1 Yohanes 2:14
2:14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.


Apakah persamaan-persamaan yang saudara lihat pada semua ayat-ayat di atas tentang peranan Firman Allah? Mengapakah, selanjutnya, Fir­man Allah harus menjadi pusat kepada kebangunan rohani, baik secara pribadi dan dalam tingkatan yang lebih luas?

Jumat 19 Juli
Pendalaman: "Untuk hukum dan kesaksian itu: Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan perkataan ini, itu adalah karena tidak ada terang pada mereka,'" Yesaya 8:20. Umat Allah diarahkan kepada Alkitab sebagai pelindung terhadap pengaruh guru-guru palsu dan kekuatan yang menyesatkan dari roh-roh kege­lapan. Setan menggunakan perangkat apa saja yang dapat mencegah manusia dari memperoleh pengetahuan Alkitab; karena ungkapan-ungkapannya yang sederhana mengungkapkan penipuannya. Pada setiap kebangunan dari peker­jaan Allah penguasa kejahatan terpacu kepada aktivitas yang lebih intens; dia kini meletakkan upaya maksimumnya bagi pertentangan terakhir antara Kris­tus dan pengikut-pengikut-Nya. Penipuan besar terakhir akan segera terbuka di hadapan kita. Antikristus akan melakukan karyanya yang ajaib di depan mata kita. Sangat erat yang palsu akan meniru yang benar sehingga adalah mustahil untuk membedakan antara mereka kecuali dengan Alkitab. Oleh kesaksian me­reka setiap pernyataan dan setiap mukjizat harus diuji.
"Mereka yang berusaha untuk menuruti semua perintah Allah akan ditentang dan dicemoohkan. Mereka bisa berdiri hanya di dalam dan oleh pertolongan Allah. Agar dapat menanggung pencobaan yang datang, mereka harus mengerti kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman-Nya. Mereka bisa menghormati-Nya hanya apabila mereka mempunyai pengertian yang benar me­ngenai tabiat-Nya, pemerintahan-Nya dan maksud-maksud-Nya, dan bertindak sesuai dengan itu. Hanya mereka yang telah membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang akan bertahan melewati pertentangan yang besar terakhir itu."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 624, 625.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.     Baca dengan saksama kutipan Ellen G. White dalam kutipan pada pendalaman hari Jumat Peran apakah yang ia berikan kepada Fir­man Allah, khususnya dalam konteks akhir zaman dan penipuan-penipuan terakhir? Tetaplah pada implikasi dari pernyataan ini: "Yang palsu akan meniru yang benar dengan sangat dekat sehingga ada­lah mustahil untuk membedakan antara mereka kecuali dengan Alki­tab." Apakah yang diberitahukan kepada kita tentang perlunya kita berhati-hati tentang menilai kebenaran hanya berdasarkan penga­laman pribadi atau atas cara yang kita rasakan?
2.     Sepanjang pekan kita membaca Yakobus 1:22, di mana kita diberitahu untuk menjadi "pelaku Firman." Apakah artinya itu, dan me­ngapa itu begitu penting bagi kita jika mau memiliki jenis keba­ngunan rohani yang sejati dalam hidup kita? Mengapa membaca ten­tang iman dan ajaran tentang iman dan berbicara tentang iman le­bih muda ketimbang menghidupkannya? Pikirkan sepanjang Ming­gu: Seberapa banyakkah saudara menjadi "pelaku Firman"?



No comments:

Post a Comment