Pelajaran Sekolah Sabat 13 dalam bentuk ebook untuk Iphone, Ipad Apple, Samsung, dan Android download di sini
Mohon DOA untuk pelayanan Pemuda Advent jemaat Paal Dua Manado di jemaat Makarios Jakarta pada Sabat 6 Juli 2013 mulai jam 08.00 - 16.00.
Jangan Kita Lupa (Maleakhi)
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Mal 1; lm. 1:1-3; Mal. 2; Ef. 5:21-33; Mal. 3; Kel.
32:32; Mal. 4.
Ayat Hafalan: "Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku
besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan
korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di
antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam" (Maleakhi 1:11).
Pokok Pikiran: Maleakhi ajarkan kita luasnya
komitmen Allah kepada umat-Nya tetapi juga menunjuk kepada tanggung jawab suci
mereka.
Arti nama Maleakhi adalah jurukabar saya. Kita tidak tahu apa-apa
tentang dia, kecuali yang dapat kita pungut dari bukunya yang singkat, yang
dibawa kepada bagian Alkitab Perjanjian Lama yang disebut Nabi Kecil (atau
buku yang dua belas) hingga akhir. Bukunya juga buku terakhir di Perjanjian
Lama.
Pusat pekabaran
Maleakhi adalah bahwa sementara Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada
umat-Nya melalui sejarah mereka, yaitu kasih yang membuat umat-Nya bertanggung
jawab kepada-Nya. Tuhan mengharapkan bangsa pilihan dan para pemimpinnya
menuruti perintah-perintahnya. Meskipun penyembahan berhala yang terbuka
kelihatannya sudah dilenyapkan (kelihatannya buku ini ditulis untuk orang
Yahudi yang telah kembali dari penawanan Babylonia), bangsa itu tidak
menghidupkan tuntutan perjanjian itu. Walaupun mereka telah taat beribadah, itu
adalah formalitas tanpa keyakinan yang tulus.
* Pelajari Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat,
29 Juni.
Minggu 23 Juni
BESARLAH ALLAH
Bacalah Maleakhi 1. Masalah apakah yang sedang dihadapi nabi itu?
Bagaimanakah, hari ini, kita dapat berdosa oleh sikap yang sama yang menuntun
kepada teguran ini?
Maleakhi 1
1:1. Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan
perantaraan Maleakhi.
1:2 "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi
kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?"
"Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun
Aku mengasihi Yakub,
1:3 tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat
pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang
gurun."
1:4 Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi
kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN
semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan
orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN
murka sampai selama-lamanya."
1:5 Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata:
"TUHAN maha besar sampai di luar daerah Israel."
1:6. Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba
menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu?
Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta
alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara
menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk
dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang
dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah
ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN
semesta alam.
1:9 Maka sekarang: "Cobalah melunakkan hati Allah,
supaya Ia mengasihani kita!" Oleh tangan kamulah terjadi hal itu, masakan
Ia akan menyambut salah seorang dari padamu dengan baik? firman TUHAN semesta
alam.
1:10 Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu,
supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka
kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima
persembahan dari tanganmu.
1:11 Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari
nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan
korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di
antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.
1:12 Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka:
"Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh
dihinakan!"
1:13 Kamu berkata: "Lihat, alangkah susah
payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman TUHAN semesta alam. Kamu
membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang dan binatang yang sakit,
kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah Aku menerimanya dari
tanganmu? firman TUHAN.
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang
jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia
mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang
besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
Maleakhi bandingkan kasih Allah kepada umat-Nya dengan sikap para imam yang
berdosa karena menghina nama Tuhan yang kudus. Saat melakukan tugas mereka di
bait suci, keturunan Harun menerima, hewan yang pincang, buta dan sakit
sebagai persembahan kepada Tuhan. Dengan cara ini umat itu disesatkan kepada
pemikiran bahwa pengorbanan tidak penting. Namun, Allah telah mengajar Harun
dan anaknya di padang belantara bahwa hewan korban haruslah sempurna secara
fisik, tanpa cacat (lihat Im. 1:1-3; 22:19).
Nabi itu kemudian mendaftarkan tiga alasan penting, mengapa Allah layak
untuk dimuliakan dan dihormati oleh Israel. Pertama, Allah adalah bapa mereka.
Seperti seorang anak harus menghormati orangtuanya, demikianlah juga bangsa itu
harus menghormati bapa mereka di surga. Kedua, Allah adalah Tuan dan Tuhan
mereka. Sama seperti hamba menuruti tuan mereka, jadi umat Tuhan juga harus
memperlakukan Dia seperti itu. Ketiga, Tuhan adalah Raja yang agung, dan raja
dunia tidak akan menerima hewan yang cacat atau sakit sebagai persembahan.
Jadi, nabi itu bertanya mengapakah bangsa itu mempersembahkan hewan seperti
itu kepada Raja segala raja, Seorang yang menguasai seluruh dunia ini.
Apakah, tentu saja, membuat tindakan mereka bahkan lebih keji lagi dalam
pandangan Allah dalam hal persembahan ini jika diarahkan kepada Yesus, Anak
Allah yang tak bernoda (Yoh. 1:29; 1 Ptr. 1:18,19). Binatang itu harus
tanpa cela karena Yesus harus tanpa cela dalam hal ini sebagai korban kita yang
sempurna.
"Untuk kemuliaan dan kehormatan Allah, Anak-Nya yang kekasih—Jaminan,
Pengganti—telah diserahkan dan diturunkan ke dalam kuburan. Kuburan yang baru
itu mengurung Dia dalam ruangan berbatu itu. Jika ada satu dosa yang mencemari
tabiat-Nya batu itu tidak akan pernah terguling dari pintu kubur batu itu, dan
dunia dengan dosa-dosanya akan binasa."—Ellen G. White, Manuscript
Releases, jld. 10, hlm. 385. Apakah ada di sana keheranan, kemudian,
pengorbanan yang menunjuk kepada Yesus harus sempurna?
MENGASIHI DAN MENGHORMATI ORANG LAIN
Suara Allah,
yang mendominasi buku Maleakhi, adalah .suara dari seorang bapa yang penuh
kasih yang memohon dengan anak-anak-Nya. Ketika bangsa ini mengangkat sebuah
pertanyaan dan membuat tuntutan, Dia siap untuk berdialog dengan mereka.
Kebanyakan masalah yang didiskusikan oleh Allah dan umat-Nya berkenaan dengan
beberapa sikap dasar.
Bacalah Maleakhi 2. Walaupun banyak masalah yang
dihadapi, untuk hal apakah khususnya Tuhan mengutuk mereka? Lihat Mal 2:13-16.
Maleakhi 2
2:1. Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai
para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak
memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka
Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi
kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak
memperhatikan.
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan
melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan
orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.
2:4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini
kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta
alam.
2:5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan
dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya--pada pihak lain ketakutan--dan ia
takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan
tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti
Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan
orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat
banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan
Lewi, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Maka Akupun akan membuat kamu hina dan rendah bagi
seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan,
tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
2:10. Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah
satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan
dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?
2:11 Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di
Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang
dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
2:12 Biarlah TUHAN melenyapkan dari kemah-kemah Yakub
segenap keturunan orang yang berbuat demikian, sekalipun ia membawa persembahan
kepada TUHAN semesta alam!
2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi
mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia
tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari
tanganmu.
2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh
sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang
kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri
seperjanjianmu.
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan
roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah
dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah
Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN
semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
2:17 Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara
kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata
TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di
manakah Allah yang menghukum?"
Sementara semua orang Yahudi
mengakui Allah sebagai Bapa dan Pencipta dalam ibadah mereka, tidak semua
mereka yang hidup sebagaimana jika Allah adalah Tuhan atas kehidupan mereka.
Maleakhi menikah sebagai contoh untuk menggambarkan kurangnya kesetiaan dan komitmen
satu dengan yang lain. Menurut Alkitab, pernikahan adalah lembaga yang kudus
yang didirikan oleh Allah. Bangsa Israel diperingatkan menikah dengan yang
tidak seiman, karena dengan melakukan itu mereka berkompromi dengan komitmen
mereka kepada Tuhan dan jatuh ke dalam penyembahan berhala. (Lihat Yos.
23:12,13).
Allah bermaksud bahwa pernikahan itu adalah komitmen seumur hidup. Pada
zaman Maleakhi, bagaimanapun juga, banyak laki-laki yang melanggar sumpah yang
telah mereka buat pada awal kehidupan pernikahan mereka, sebagaimana nabi
berkata, "istri masa mudamu." Karena melihat istri mereka semakin
tua, suami akan menceraikan mereka dan menikahi wanita yang lebih muda dan
lebih menarik. Untuk alasan ini, Allah berkata, Dia membenci perceraian
(Mal. 2:16). Pernyataan tegas ini menunjukkan betapa seriusnya Allah untuk
janji pernikahan, di mana banyak orang yang anggap remeh. Peraturan yang keras
dalam Alkitab tentang perceraian menunjukkan betapa sucinya pernikahan itu.
Karena
perceraian sah di Israel (UI 24:1-4), beberapa orang laki-laki tidak
ragu-ragu untuk melanggar janji pernikahan mereka. Hingga akhir periode
Perjanjian Lama, perceraian menjadi hal yang biasa, seperti beberapa negara
saat ini. Tetapi di dalam Alkitab, Pernikahan tetap ditunjukkan sebagai perjanjian
yang kudus di hadapan Allah (Kej. 2:24; Ef. 5:21-33).
Bacalah Maleakhi 2:17. Peringatan apakah yang diambil
dari kata- kata ini, khususnya dalam konteks pelajaran untuk masa kini? Atau
bahkan secara umum? Bagaimanakah kita dalam bahaya dengan menyimpan sikap
yang sama, bahkan dengan sadar?
Maleakhi 2:17
2:17 Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara
kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata
TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di
manakah Allah yang menghukum?"
Selasa 25 Juni
PERSEPULUHAN DI RUMAH PERBENDAHARAAN
Bacalah Maleakhi 3:1-10. Apakah yang dikatakan Allah
kepada umat-Nya di sini? Elemen khusus apakah yang ditemukan pada ayat-ayat ini
dan mengapa mereka saling berhubungan? Yaitu, dalam cara apakah semua ini
berhubungan satu dengan yang lain?
Maleakhi 3:1-10
3:1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan
jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke
bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang,
firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan
siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia
seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan
mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas
dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan
korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan
hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang
sudah-sudah.
3:5 Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera
menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan
orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang
upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan
tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam.
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani
Yakub, tidak akan lenyap.
3:7. Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari
ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan
kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan
cara bagaimanakah kami harus kembali?"
3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku.
Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?"
Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya
kamu seluruh bangsa!
3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam
rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku,
firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap
langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Dengan ayat-ayat ini, Allah mengemukakan kembali pekabaran mendasar
Nabi-nabi Kecil. Kasih-Nya tetap dan teguh. Dalam ayat tujuh, panggilan Allah
didengar sekali lagi: "Kembalilah kepada-Ku dan Aku akan kembali kepadamu.
Bangsa itu kemudian bertanya: "Bagaimanakah kami kembali?" Pertanyaan
ini mirip dengan pertanyaan di Mikha 6:6, tentang membawa korban kepada Tuhan.
Dalam Maleakhi, jawaban spesifik diberikan dan cukup mengejutkan, ini adalah
pertanyaan yang berhubungan dengan persepuluhan mereka, atau kurangnya hal itu.
Faktanya, mereka dituduh mencuri miliki Allah. Ini terjadi karena mereka
tidak setia mengembalikan persembahan dan persepuluhan.
Kebiasaan persepuluhan adalah memberikan sepuluh persen dari penghasilan
kita, dituliskan dalam Alkitab sebagai peringatan bahwa Allah adalah pemilik
semua dan semua yang dimiliki manusia datangnya dari Dia. Persepuluhan
digunakan di Israel untuk orang Lewi, yang melayani di bait suci. Lalai dalam
mengembalikan persepuluhan, menurut Maleakhi adalah sama dengan merampok Allah.
Maleakhi 3:10
adalah salah satu ayat yang aneh di dalam Alkitab yang mana Allah menantang
manusia untuk membuat Dia sebagai ujian. Di air Meriba di padang belantara,
anak-anak Israel berulangkah "menguji" kesabaran Allah, sesuatu yang
membuat Dia marah (Mzm. 95:8-11). Di sini, Allah mengundang Israel untuk
membuat Dia kepada ujian. Dia menginginkan mereka untuk melihat bahwa mereka
dapat mempercayai-Nya dalam hal ini, sesuai dengan ayat ini, adalah suatu makna
rohani yang besar.
Bagaimanakah sikap dalam persepuluhan (dan juga memberi persembahan)
menguatkan kerohanianmu? Dengan kata lain, ketika kamu menipu dalam
persepuluhan, mengapakah kamu menipu dirimu sendiri, bukan hanya Allah?
Rabu 26 Juni
SEBUAH BUKU PERINGATAN
Dalam Maleakhi
3:13-18, bangsa itu mengeluh bahwa Tuhan tidak mem- pedulikan tentang dosa
bangsa itu. Mereka yang telah melakukan kejahatan dan ketidakadilan
kelihatannya melarikan diri tanpa diketahui, sehingga banyak yang berpikir
mengapakah mereka harus melayani Tuhan dan hidup benar sementara kejahatan
kelihatannya tidak akan dihukum.
Bacalah Maleakhi 3:14,15. Mengapakah sangat mudah untuk memahami tuntutan
mereka?
Apakah tanggapan Allah? (Mal. 3:16-18).
Maleakhi 3:14,15
3:14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada
Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya
dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?
3:15 Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang
yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi
dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."
Mal. 3:16-18
3:16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang
takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab
peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan
bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."
3:17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman
TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama
seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang
benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang
tidak beribadah kepada-Nya.
Adalah mudah di dunia ini, di mana
sangat banyak ketidakadilan muncul, akan bertanya-tanya apakah ada keadilan.
Pekabaran di sini adalah Allah mengetahui semua hal, dan Dia akan
menghargai semua yang setia kepada-Nya.
Di dalam Alkitab pernyataan "gulungan (atau buku)
peringatan" hanya ditemukan di sini. Apakah yang diajarkan perikop ini tentang buku-
buku Allah di mana dicatat semua nama dan perbuatan manusia? Kel.32:32;Mzm. 139:16; Yes. 4:3; 65:6; Wah. 20:11-15.
Kel. 32:32;
32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka
itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah
Kautulis."
Mzm. 139:16;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam
kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun
dari padanya.
Yes. 4:3; 65:6;
4:3 Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di
Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat
untuk beroleh hidup,
65:6 Sesungguhnya, telah ada tertulis di hadapan-Ku: Aku
tidak akan tinggal diam, malah Aku akan mengadakan pembalasan, ya, pembalasan
terhadap diri mereka,
Wah. 20:11-15.
20:11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan
Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan
tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil,
berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah
kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut
perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di
dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di
dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam
lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis
di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Garis bawah adalah Allah mengetahui
semuanya. Dia mengetahui siapakah milik-Nya (2 Tim. 2:19) dan siapa yang
bukan. Apa yang dapat kita lakukan adalah, sebagai orang berdosa, menuntut
kebenaran-Nya, menuntut janji pengampunan dan kuasa-Nya, dan kemudian —dengan
mengandalkan jasa Kristus—mati untuk diri sendiri dan hidup untilk Dia dan
orang lain, mengetahui akhir dari pengharapan kita adalah di dalam
anugerah-Nya. Jika kita meletakkan pengharapan pada diri kita sendiri, kita
pasti akan kecewa.
Kamis 27 Juni
MATAHARI KEBENARAN
Pada kesempatan
sebelumnya bangsa itu bertanya, "Di manakah keadilan Allah?"
(MaL2:17). Pada permulaan pasal 4, jaminan yang sungguh-sungguh diberikan
bahwa suatu hari Allah akan melaksanakan penghakiman atas dunia ini. Sebagai
hasilnya, orang yang sombong akan dihancurkan bersama dengan orang yang jahat,
sama seperti tunggul yang dimakan oleh api. Tunggul bagian yang tidak berguna
dari padi, dan itu hanya bertahan sebentar ketika itu dilemparkan ke dapur
api. Pada hari Tuhan, api adalah alat untuk menghancurkan, sama seperti air
pada zaman Nuh.
Baca Maleakhi 4. Perbedaan besar apa yang ditunjukkan di sini antara orang
yang diselamatkan dan orang yang binasa? Lihat juga Ul. 30:19; Yoh..3:16.
Maleakhi 4
4:1. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti
perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi
seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN
semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit
surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan
berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.
4:3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab
mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu,
firman TUHAN semesta alam.
4:4. Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada
Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni
ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum.
4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu
menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
4:6 Maka ia akan
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Ul. 30:19;
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap
kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan
kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Yoh.3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sementara nasib orang jahat digambarkan dalam ayat 1, ayat 2 berfokus
kepada berkat bagi yang benar. Pertanyaannya "Di manakah Allah
keadilan?" Dijawab kembali, tetapi saat ini dengan jaminan untuk masa yang
akan datang saat Matahari Kebenaran akan terbit dengan kesembuhan pada
sayapnya. Terbitnya "Matahari Kebenaran" adalah metafora fajar di
pagi hari, satu yang menggambarkan era baru dalam sejarah keselamatan. Pada
saat ini, sekali dan untuk semuanya, kejahatan akan dihancurkan selamanya,
mereka yang diselamatkan akan menikmati buah dari apa yang Kristus telah
lakukan bagi mereka, dan alam semesta ini akan dijadikan aman selama-lamanya.
Maleakhi menutup bukunya dengan dua teguran yang menggambarkan iman yang
Alkitablah. Yang pertama adalah panggilan untuk mengingat wahyu Allah melalui
Musa, lima buku pertama dalam Alkitab dan yang menjadi dasar dari Perjanjian
Lama.
Peringatan yang
kedua berbicara tentang peranan nubuatan Elia. Dipenuhi oleh Roh Kudus, nabi
ini mengajak bangsa itu untuk bertobat dan berbalik kepada Allah. Walaupun
Yesus sendiri melihat bahwa Yohanes Pembaptis adalah penggenapan dari nubuatan
ini, (Mal 11:13,14), kita juga percaya pada akhir zaman, ketika Allah
akan memiliki umat yang tidak takut untuk memberitakan pekabaran-Nya ke dunia
ini. "Mereka yang telah mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus yang
kedua kali, digambarkan seperti Elia yang setia, sebagaimana Yohanes datang
dalam roh Elia untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang
pertama."—Ellen G. White, Counsel on Health, him.72,73.
Bagaimanakah kita menggenapi peranan
yang kudus ini?
Jumat 28 Juni
Pendalaman : Allah memberkati pekerjaan tangan
manusia, supaya mereka dapat mengembalikan kepada-Nya bagian-Nya. Ia memberi
mereka sinar matahari dan hujan; Ia yang menumbuhkan sayur-sayuran dengan
segar; Ia memberi kesehatan dan kesanggupan untuk memperoleh pendapatan. Setiap
berkat berasal dari tangan-Nya yang berkelimpahan, dan Ia menginginkan pria
dan wanita supaya menunjukkan rasa syukur dan terima kasih mereka dengan
mengembalikan kepada-Nya sebagian dalam bentuk persepuluhan dan persembahan-persembahan—dalam
persembahan syukur, dalam persembahan suka rela, dalam persembahan
pelanggaran. Mereka harus mengabdikan harta mereka kepada pekerjaan-Nya, supaya
kebun anggur-Nya tidak tinggal hampa dan tandus. Mereka harus mempelajari apa
yang akan dilakukan Tuhan sekiranya Ia berada di tempat mereka. Mereka harus
menghadapkan segala perkara yang sulit kepada-Nya di dalam doa. Mereka harus
menunjukkan perhatian yang tidak mementingkan diri sendiri dalam membangun
pekerjaan-Nya di seluruh pelosok dunia."—Ellen G. White, Alfa dan
Omega, jld. 4, hlm. 294.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.
Pikirkan lagi tentang Alkitab dan pernikahan. Karena pernikahan itu sendiri
sangat kudus, sesuatu yang diciptakan Allah sendiri, pernikahan itu diberikan
dengan pedoman yang ketat tentang apa yang diizinkan Alkitab untuk
mengakhirinya. Pada akhirnya, bagaimana sucinya, bagaimanapun pentingnya
pernikahan itu dengan sangat mudah diakhiri? Jika kamu dapat keluar dari
pernikahan karena masalah sepele, maka pernikahan itu sendiri juga sepele.
Bagaimanakah peraturan yang keras tentang mengakhiri pernikahan membuktikan
bahwa itu sangat istimewa?
2.
Di kelas, baca lagi dengan hati-hati Maleakhi 2:17. Apakah kita sebagai
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan pemahaman kita akan penghakiman pra
advent, akan katakan kepada orang yang mengatakan hal yang sama dengan ayat
ini?
3.
Maleakhi 4 berbicara tentang kehancuran akhir dari orang sesat. Tidak ada
yang tertinggal. Bagaimanakah pengajaran ini bertentangan pemikiran adanya api
kekal di neraka? Mengapakah perbedaan antara kedua pandangan ini adalah contoh
yang baik, bahwa doktrin yang salah dapat menuntun orang kepada pemahaman yang
salah tentang tabiat Allah?
No comments:
Post a Comment