Pelajaran 11 Triwulan 1 2013

SSD 11 dalam bentuk ebook untuk Ipad Apple, Samsung & Android download di sini
SSD 11 dalam bentuk powerpoint (disediakan oleh Pdt. Togu. F. Tampubolon) download di sini

Sabat: Karunia dari Eden


SABAT PETANG

BACA UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kej. 2:1-3; Ibr. 4:3, 4; Ul. 5:12-15; Yeh. 20:12; Mrk. 2:27, 28; 2 Pet. 3:3-7.


AYAT HAFALAN: "Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat"(Matius 12:8).

Pada akhir hari keenam, penciptaan telah selesai (Kej. 2:1, 2).  Dunia telah dibentuk menjadi tempat tinggal, dan sudah penuh dengan makhluk hidup.  Adam dan Hawa telah diciptakan menurut gambar Allah dan telah diberikan taman, yang indah dan lengkap sebagai tempat tinggal mereka.  Mereka telah membentuk pernikahan yang pertama dan mendirikan rumah tangga pertama. Allah puas dengan apa yang telah dibuat-Nya.  Namun ada sesuatu yang lain, yang telah ditambahkan kepada Firdaus ini: Sabat hari ketujuh (lihat Kej. 2:1-3).
   Kejadian 2 membantah anggapan umum bahwa hari ketujuh adalah "Sabat Yahudi."  Mengapa? Karena Allah "memberkati hari ketujuh dan menguduskannya" sejak di Eden, sebelum kejatuhan dan tentunya sebelum Yahudi ada.
   Tambahan pula, hari Sabat adalah peringatan bagi penciptaan seluruh umat manusia (bukan hanya orang Yahudi), dan dengan demikian, semua umat manusia harus menikmati berkat-berkat hari Sabat.
   Pekan ini kita akan membahas ajaran Alkitab tentang hal ini, karunia lain dari Eden.

* Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat. 16 Maret.


Minggu   10 Maret

PENCIPTAAN DAN SABAT HARI KETUJUH

   Dalam Keluaran 20:8-11, perintah keempat merujuk langsung pada minggu atau pekan penciptaan.  Hal ini penting, karena itu menunjuk kembali ke Eden itu sendiri, kepada suatu dunia tanpa dosa, dunia yang sempurna yang berasal dari Sang Pencipta.  "Hari Sabat tidak ditampilkan sebagai suatu lembaga yang baru tetapi sebagai sesuatu yang telah dimulaikan waktu penciptaan bumi ini. Itu harus diingat dan dipelihara sebagai satu peringatan dari pekerjaan Khalik."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 359, 360.

   Baca Kejadian 2:1-3.  Bagaimanakah Sabat hari ketujuh terkait langsung dengan penciptaan itu sendiri?  Bagaimanakah ayat-ayat ini membantu untuk memperkuat gagasan bahwa Tuhan memang menciptakan dunia kita dalam enam hari, yang bertentangan dengan masa yang sangat lama seperti yang dirumuskan oleh teori evolusi teistik?
Kejadian 2:1-3
2:1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.


   Dalam tiga ayat tersebut, perlu dicatat bahwa lima kali referensi dibuat untuk hari ketujuh; tiga dari lima secara khsusus menyebut "hari ketujuh" dan dua kali hari itu disebut dengan kata ganti "itu."  Dalam ayat-ayat ini, kita tidak dibiarkan dengan keraguan tentang hari itu atau mengacu kepada apa itu secara khusus, dan itu adalah enam hari penciptaan yang mendahului hari ketujuh.

   Baca Ibrani 4:3, 4.  Kepada peristiwa apakah penulis Ibrani mengarahkan pembahasannya tentang perhentian, dan mengapa ini penting?
Ibrani 4:3, 4
4:3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."


   Ini adalah referensi Perjanjian Baru yang jelas kepada cerita penciptaan di buk Kejadian, dan menyediakan bukti tambahan untuk kebenaran sejarah penciptaan dalam enam hari, diikuti dengan hari perhentian.
    Banyak orang dewasa ini menolak gagasan bahwa penciptaan terjadi dalam enam hari.  Mereka menuntut bukti ilmiah bahwa catatan itu benar.  Tapi ilmu pengetahuan itu sendiri datang dengan banyak kemungkinan, ketidakpastian, dan praduga.  Lagi pula, bagaimana mungkin penciptaan enam hari harfiah dibuktikan?

   Allah "tidak menyingkirkan kemungkinan menjadi ragu-ragu, iman harus bertengger di atas bukti, bukan demonstrasi; mereka yang berharap akan ragu-ragu memiliki kesempatan jadi ragu-ragu, tetapi mereka yang ingin mengetahui kebenaran memperoleh dasar yang teguh untuk percaya."---Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 156.  Apakah alasan yang Anda miliki untuk iman? Mengapa hal itu mengalahkan semua alasan untuk ragu?


Senin  11 Maret

MAKNA LUAR BIASA DARI PERHENTIAN SABAT

   Baca Ulangan 5:12-15.  Bagaimanakah penekanan perintah Sabat  disini berbeda dari Keluaran 20:8-11?
Ulangan 5:12-15
5:12 Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
5:13 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
5:14 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
5:15 Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.

Keluaran 20:8-11
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.


   Di sini Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka harus memelihara Sabat, dan ia menyatakan bahwa mereka harus melakukan ini karena Allah telah melepaskan mereka dari Mesir.  Ayat-ayat ini tidak mengatakan apa-apa tentang enam hari penciptaan atau Sabat sebagai perhentian Allah.  Sebaliknya, penekanan di sini adalah pada keselamatan, pada pembebasan, pada penebusan, dalam hal ini penebusan dari Mesir, simbol penebusan sejati yang kita miliki dalam Yesus (lihat 1 Kor. 10:1-3).
   Dengan kata lain, tidak ada pertentangan antara ayat-ayat itu, tidak ada alasan untuk mencoba menggunakan satu ayat untuk menolak kebenaran dari ayat lain.  Musa menunjukkan  bahwa mereka adalah milik Tuhan, pertama oleh penciptaan, dan kemudian oleh penebusan.

   Baca Yehezkiel 20:12 dan Keluaran 31:13.  Apakah alasan lain untuk merayakan hari Sabat?
Yehezkiel 20:12
20:12 Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.

Keluaran 31:13
31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.


   Ayat-ayat yang menyebutkan pengudusan mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang bisa membuat kita kudus.  Hanya Sang Pencipta dapat membuat hati yang baru dalam diri kita.
   Kemudian, pikirkanlah tiga alasan yang diberikan untuk perayaan Sabat dan bagaimana alasan-alasan itu saling berhubungan.  Kita memelihara hari Sabat pada hari ketujuh sebagai pengakuan atas fakta bahwa Allah menciptakan dalam enam hari dan berhenti pada hari ketujuh.  Kita juga memelihara Sabat pada hari ketujuh karena Allahlah yang menebus kita, menyelamatkan kita di dalam Kristus.  Dan juga Dialah yang menguduskan kita, yang juga hanya datang dari daya cipta Allah (lihat Mzm. 51:10; 2 Kor. 5:17).
   Oleh karena itu, teori-teori yang menyangkal penciptaan enam hari cenderung mengurangi kasih karunia Tuhan dan memperbesar nilai usaha kita sendiri menjadi cukup baik untuk diselamatkan. Kisah penciptaan mengingatkan kita akan ketergantungan kita sepenuhnya pada kasih karunia dan pengorbanan penebusan Kristus yang menggantikan kita.

   Tetaplah pada kenyataan bahwa kita bergantung pada Allah untuk penebusan kita sebagaimana juga untuk keberadaan (karena, berapa banyakkah yang dikatakan Anda miliki dalam kelahiran Anda?).  Bagaimanakah hari Sabat dapat membantu kita untuk lebih memahami kebutuhan mutlak kita akan rahmat Allah atas segala sesuatu dalam hidup kita? Bagaimanakah seharusnya pengetahuan ini mempengaruhi cara hidup kita?


Selasa  12 Maret

YESUS DAN SABAT

   Baca Markus 2:27, 28.  Apakah kebenaran penting tentang hari Sabat yang Yesus ungkapkan di sini?  Bagaimanakah kita bisa mengambil prinsip ini dan menerapkannya pada pengalaman Sabat kita?
Markus 2:27, 28
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

   Yesus dan murid-murid-Nya baru saja berjalan melalui ladang gandum, dan murid-murid yang lapar, telah memilih beberapa butir gandum dan memakannya.  Tindakan memilih gandum sementara seseorang sedang melewati ladang bukanlah suatu masalah, karena aturan masyarakat mengizinkan hal ini.  Makanan adalah kebutuhan, dan bisa diterima bagi para murid untuk meringankan rasa lapar mereka dengan makan apa yang mereka temukan saat mereka berjalan.  Masalahnya adalah bahwa para pemimpin agama menganggap peraturan perayaan Sabat yang mereka buat sendiri itu lebih penting daripada kebutuhan manusia.  Ini adalah pokok pertentangan terus-menerus antara Kristus dan orang Farisi.  Jawaban Yesus menunjukkan bahwa prioritas mereka itu salah.  Hari Sabat harus menjadi hari berkat bagi manusia, tidak digunakan sebagai alasan untuk memperpanjang penderitaan.

   Apakah kegiatan lain yang dilakukan Yesus pada hari Sabat, tidak peduli dengan kontroversi yang ditimbulkannya? Lihat Mat. 12:9-13; Luk. 13:10-17; Yoh. 5:1-17.
5:1. Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
5:10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
5:11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

5:17. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."

Mat. 12:9-13;
12:9 Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka.
12:10 Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.
12:11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?
12:12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."
12:13 Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain.

Luk. 13:10-17;
13:10. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."
13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"
13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.


Yoh. 5:1-17.
5:1. Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
5:10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
5:11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

5:17. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."


   Dalam semua kontroversi Sabat yang dicatat dalam Injil tidak pernah muncul soal keabsahan hari Sabat.  Sebaliknya, masalahnya adalah bagaimana seharusnya hari ketujuh dipelihara, bukan apakah itu harus dihapuskan atau digantikan oleh sesuatu yang lain.
   Teladan Yesus tidak hanya menunjukkan bahwa Sabat tetap sesuatu yang harus ditaati tetapi juga menunjukkan kepada kita bagaimana hari Sabat seharusnya dipelihara.  Dan satu hal yang dapat kita lihat dengan jelas dari teladan-Nya adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan pada hari Sabat untuk membantu meringankan penderitaan manusia tidaklah melanggar hari Sabat.  Sebaliknya, teladan-Nya menunjukkan bahwa berbuat baik bagi orang lain adalah cara yang tepat untuk menguduskan Sabat.

   Dalam cara apakah pemeliharaan Anda akan hari Sabat lebih mencerminkan prinsip yang kelihatan dalam teladan Yesus untuk kita?


Rabu  13 Maret

SABAT DAN HARI-HARI TERAKHIR

   Baca 2 Petrus 3:3-7.  Bandingkan gambaran para pengejek hari terakhir (zaman akhir) dengan masyarakat kita sekarang ini.  Apakah yang disangkal oleh para pengejek, dan mengapa?
2 Petrus 3:3-7
3:3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

   Para pengejek mengklaim bahwa alam berlangsung terus tanpa gangguan, suatu klaim yang dikenal di kalangan ilmuwan sebagai "penganut paham uniformitas" atau keseragaman.  Ini sama dengan menyangkal terjadinya mukjizat.  Klaim ini kemudian digunakan untuk menyangkal bahwa Tuhan akan datang seperti yang Ia janjikan.
   Meskipun demikian, perhatikan bagaimana Petrus menghubungkan penolakan mereka terhadap kedatangan Kristus yang kedua kali dengan penolakan mereka terhadap kisah penciptaan (ditambah air bah, juga).  Penolakan terhadap yang satu menuntunkepada penolakan terhadap yang lain!

   Baca Wahyu 14:6, 7.  Di tengah keraguan dan bantahan dari para pengejek, pekabaran apakah yang akan dikabarkan dengan kuasa surgawi?
Wahyu 14:6, 7
14:6. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."


   Para pengejek salah.  Penghakiman akan datang, dan kita dipanggil untuk menyembah Dia yang "menciptakan langit dan bumi, laut" dan yang lainnya.  Ini adalah bahasa penciptaan.  Ayat itu menyinggung Keluaran 20:11 dan menunjukkan pentingnya penciptaan dan Sabat di akhir zaman.  Sebagaimana hari Sabat melambangkan kisah Alkitab tentang penciptaan dan penebusan, demikian juga penolakan terhadap kisah penciptaan menyebabkan penolakan terhadap Sabat hari ketujuh dan mendirikan pengganti buatan manusia.  Akibatnya, ditunjukkan dalam Wahyu 14:8-10, adalah perzinaan rohani dan pemisahan dari Allah.
   Allah memanggil umat manusia untuk menyembah Dia sebagai Pencipta, dan kita tidak akan menemukan dalam Alkitab sesuatu yang menunjuk sepenuhnya kepada-Nya sebagai Pencipta seperti halnya Sabat hari ketujuh.  Maka tidak heran, kita melihat hari Sabat, tanda asli dari Allah sebagai Pencipta menjadi sangat penting di hari-hari terakhir.

   Pikirkan dengan saksama: bagaimanakah penolakan terhadap penciptaan enam hari harfiah melemahkan pentingnya Sabat hari ketujuh?  Dan jika pemahaman kita tentang Sabat hari ketujuh menjadi lemah, mengapa menaatinya ketika penganiayaan datang?


Kamis  14 Maret

SEBUAH MAZMUR UNTUK HARI SABAT

   Baca Mazmur 92.  Apakah yang dikatakan mazmur ini kepada kita, setidaknya sebagian, tentang seperti apakah seharusnya pengalaman memelihara Sabat itu?  Mengapa, ketika berpikir tentang Tuhan, kita harus mengungkapkan jenis sukacita yang dinyatakan dalam mazmur ini?
Mazmur 92
92:1. Mazmur. Nyanyian untuk hari Sabat. (92-2) Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,
92:2 (92-3) untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam,
92:3 (92-4) dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi.
92:4 (92-5) Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.
92:5 (92-6) Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.
92:6 (92-7) Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.

92:7. (92-8) Apabila orang-orang fasik bertunas seperti tumbuh-tumbuhan, dan orang-orang yang melakukan kejahatan berkembang, ialah supaya mereka dipunahkan untuk selama-lamanya.
92:8 (92-9) Tetapi Engkau di tempat yang tinggi untuk selama-lamanya, ya TUHAN!
92:9 (92-10) Sebab, sesungguhnya musuh-Mu, ya TUHAN, sebab, sesungguhnya musuh-Mu akan binasa, semua orang yang melakukan kejahatan akan diceraiberaikan.
92:10 (92-11) Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi dengan minyak baru;
92:11 (92-12) mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku.
92:12 (92-13) Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
92:13 (92-14) mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
92:14 (92-15) Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:15 (92-16) untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.


   Pemazmur jelas mengenal Tuhan, tahu seperti apa Tuhan itu, tahu apa yang Tuhan telah lakukan, dan tahu apa yang Tuhan akan lakukan suatu hari nanti.  Dan untuk alasan-alasan inilah ia mengekspresikan sukacita seperti yang dilakukan.
   Lihat juga pada tema-tema yang dinyatakan dalam pasal ini, suatu "mazmur untuk hari Sabat."
   Pertama dan terpenting, ada pujian dan rasa syukur kepada Tuhan untuk kasih kebaikan dan kesetiaan-Nya.  Ditambah pula, setiap "mazmur untuk hari  Sabat," tentu saja, akan mencakup pengakuan terhadap Allah sebagai Pencipta, yangkita lihat di sini, juga.
   Demikian pula, lihatlah tema penghakiman di sini.  Dalam Alkitab, penghakiman Allah bukan hanya terhadap orang fasik, tetapi juga demi kepentingan orang benar  (lihat Dan. 7:20-28).  Kedua aspek penghakiman ini juga diungkapkan di dalam mazmur ini.  Bahkan jika kita tidak melihat janji-janji ini terpenuhi sekarang, kita memiliki janji bahwa penghakiman ini pada akhirnya akan datang pada akhir zaman, ketika Allah menciptakan segala sesuatu menjadi baru (Why. 21:5).
   Jika kita tidak mendapatkan apa-apa lagi dari mazmur ini, kita harus melihat bahwa Sabat, bagaimanapun sucinya, adalah waktu untuk bersukacita dalam Tuhan, bersukacita di dalam Dia dalam semua yang Dia telah lakukan bagi kita dan yang telah Dia janjikan.  Keseluruhan nada dari mazmur adalah tentang pujian, sukacita, dan kebahagiaan, bukan karena sesuatu yang telah pemazmur lakukan tetapi hanya karena semua yang Tuhan telah lakukan dan janjikan.
   Sungguh suatu karunia yang laur biasa:  sepertujuh dari kehidupan kita dipisahkan setiap pekan untuk beristirahat dan untuk dapat terbebas dari kesibukan dan stres yang biasanya ada---untuk bersukacita dalam pekerjaan Tuhan bagi kita.

   Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk bersukacita di hari Sabat seperti halnya pemazmur di dalam mazmur ini?  Jika Anda tidak memiliki pengalaman itu, mengapa tidak?


Jumat  15 Maret

PENDALAMAN: "Tuhan telah menciptakan manusia di dalam peta-Nya sendiri.  Di dalam hal ini tidak ada rahasia yang tersembunyi.  Tidak ada dasar bagi pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu bertumbuh perlahan-lahan dari bentuk kehidupan binatang atau tumbuh-tumbuhan yang lebih rendah.  Pengajaran seperti itu merendahkan pekerjaan Khalik Yang Agung menjadi setaraf dengan pemikiran manusia yang picik dan bersifat duniawi.  Manusia begitu nekad untuk menyisihkan Allah dari pemerintahan-Nya atas alam semesta sehingga mereka menghinakan dirinya dan menyangkal asalnya yang mulia itu.  Ia yang menetapkan bintang-bintang di tempat yang tinggi dan dengan keahlian yang sempurna menjadikan bunga-bunga di padang, yang memenuhi langit dan bumi dengan keajaiban kuasan-Nya, bilamana Ia hendak memahkotai pekerjaan-Nya yang mulia, untuk menetapkan seseorang sebagai pemerintah bumi yang indah itu, tidak lupa untuk menciptakan suatu makhluk yang sepadan dengan tangan yang telah memberikan hidup kepadanya.  Silsilah umat manusia sebagaimana dinyatakan oleh ilham, berasal bukan dari perkembangan kuman-kuman, kerang dan bintang berkaki empat, tetapi dari Khaliknya yang agung."----Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld 1, hlm. 36.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1  Mengapa hubungan antara Sabat dan Penciptaan begitu penting pada hari-hari terakhir ini?  Bagaimanakah kebenaran ini dinyatakan dalam Wahyu 14:6, 7?  Lihat kembali pertanyaan di akhir pelajaran hari Rabu sewaktu Anda membahas pertanyaan di atas.
2  Kira-kira pada waktu yang sama ketika Charles Darwin mulai mempromosikan teori evolusi, Allah membangkitkan sebuah gereja yang menjunjung tinggi Sabat hari ketujuh sebagai keyakinan khas.  Lebih daripada itu, Allah membangkitkan gereja tersebut untuk mengabarkan pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14, yang menyerukan kepada kita secara khusus untuk menyembah Dia yang menciptakan langit dan bumi.  Lalu, apakah yang bisa lebih tragis, atau kejatuhan yang lebih dalam dari iman, lebih daripada mereka yang mengaku menjadi anggota gereja tersebut tetapi mendukung evolusi?
3  Dalam beberapa tahun terakhir, ilmu pengetahuan telah mengungkapkan kerumitan dalam kehidupan yang mengejutkan.  Charles Darwin tidak memiliki petunjuk apa pun tentang betapa rumitnya apa yang disebut sel "sederhana" itu.  Kita tahu sekarang bahwa sel yang paling "sederhana" pun leibh rumit dan lebih ruwet daripada yang mungkin perha Darwin bayangkan.
4  Lihatlah ironi di sini:  Banyak ilmuwan percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan saja.  Namun, semakin banyak kerumitan yang ilmu pengetahuan temuakan dalam kehidupan, semakin kecil kemungkinan bahwa itu terjadi secara kebetulan.  Artinya, semakin banyak ilmu pengetahuan mengungkapkan tentang kompleksitas kehidupan, semakin kecil  kemungkinan benar bagi teori yang terkenal tentang asal-usul kehidupan yaitu evolusi ateistik. Diskusikan.



No comments:

Post a Comment