Penciptaan
Diselesaikan
SABAT
PETANG
BACA
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI:
Kej. 1; Mzm. 8:3; Rm. 8:19-22; Im. 11:14-22; Kej. 2:1-3; Mrk. 2:28.
AYAT
HAFALAN: "Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan
yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan
yang telah dibuat-Nya itu"
(Kej. 2:2).
Pelajaran pekan ini meninjau gambaran
ringkas Alkitab tentang 3 hari ter akhir penciptaan dan perhentian Sabat.
Gambaran tersebut terdapat dalam Kejadian 1-2:1-3, tetapi sejumlah referensinya
ada di bagian lain Alkitab. Salah satu aspek yang paling mencolok dari kisah
penciptaan adalah pembagian ke dalam hari-hari penciptaan. Mengapa Dia memilih
untuk membuat siklus waktu tujuh hari yang kita sebut satu pekan?
Alkitab
tidak mengatakan kepada kita secara langsung, tetapi kita dapat mencari
petunjuk. Barangkali petunjuk yang paling penting adalah Sabat itu sendiri,
yang merupakan waktu yang disiapkan khusus untuk komunikasi antara Allah dan
manusia. Barangkali Allah membuat periode sepekan sebagai waktu yang cocok
untuk pekerjaan biasa, namun dengan suatu waktu regular yang diasingkan
sebagai suatu pengingat akan hubungan kita dengan Allah (lihat Markus 2:28).
Ini akan menolong manusia mengingat bahwa Allah adalah Penyedia sejati dan
bahwa kita bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
Apa
pun alasannya, adalah jelas bahwa kisah penciptaan dalam kitab Kejadian
menyatakan suatu penciptaan yang dilaksanakan dengan tujuan dan ketelitian
yang sangat. Tidak ada yang dibiarkan terjadi secara kebetulan.
* Pelajari pelajaran pekan ini untuk
persiapan Sabat, 19 Januari.
Minggu 13 Januari
MATAHARI, BULAN DAN
BINTANG-BINTANG
Baca Kejadian 1:14-19. Tindakan apakah yang disebutkan
pada hari keempat penciptaan? Bagaimanakah kita memahami hal ini, terutama
mengingat pemahaman kita sekarang tentang dunia fisik?
Kejadian 1:14-19
1:14. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda
penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda
penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari
dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah
benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang
yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih
kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk
menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk
memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
keempat.
Hari
keempat barangkali telah lebih diperbincangkan daripada enam hari penciptaan
lainnya. Jika matahari diciptakan pada hari keempat, apakah yang menyebabkan
adanya siklus harian untuk tiga hari pertama penciptaan? Di sisi lain, jika
matahari sudah ada sebelumnya, apakah yang terjadi pada hari keempat?
Ketidakpastian
atas peristiwa hari keempat penciptaan tidak muncul dari kontradiksi logis
tetapi dari sejumlah kemungkinan. Salah satu kemungkinan adalah bahwa matahari
diciptakan pada hari keempat, dan terang untuk tiga hari pertama berasal dari
kehadiran Allah atau dari sumber lain seperti supernova.3 Wahyu
21:23 konsisten dengan ide ini, sebagaimana halnya matahari tidak dibutuhkan
di dunia baru karena Allah ada di sana. Kemungkinan kedua adalah bahwa
matahari, bulan, dan bintang-bintang ditentukan fungsinya pada saat itu. Mazmur
8:3 tampaknya konsisten dengan pandangan ini. Ahli Ibrani C. John Collins
menulis bahwa kata-kata Ibrani dari Kejadian 1:14 mungkin memenuhi salah satu
dari dua kemungkinan ini. (Lihat C. John Collins, Genesis 1-4: A Linguistic,
Literary, and Theological Commentary [Phillipsburg, New Jersey: P&R
Publishing Co., 2006], hlm. 57.)
Kemungkinan
ketiga adalah bahwa matahari memang sudah ada tetapi tertutup dengan awan atau
abu vulkanik sehingga tidak kelihatan atau berfungsi sepenuhnya sampai hari
keempat. Seseorang dapat membandingkan kemungkinan ini dengan planet Venus, di
mana muncul keadaan yang mirip sekarang ini.
Ayat ini
tampaknya tidak jelas mendukung atau mengesampingkan salah satu dari
interpretasi ini, walaupun hal ini tidak menghalangi opini-opini kuat pada topik
ini. Mungkin aturan yang baik untuk tidak memberikan pertanyaan lebih berarti
daripada yang Alkitab berikan, dan kita harus mengakui bahwa pemahaman kita
terbatas. Pengakuan ini, terutama perihal penciptaan, mestinya tidak sulit
diterima. Namun demikian, pikirkanlah tentang begitu banyak misteri ilmiah yang
ada sekarang, yang siap untuk diselidiki melalui penelitian ilmiah namun masih
tetap misteri. Seberapa banyakkah lagi misteri yang tersembunyi dahulu kala?
3 Supernova, ledakan dari suatu bintang di galaksi yang
memancarkan energi lebih banyak dari nova.
Senin 14 Januari
PENCIPTAAN
HEWAN-HEWAN DI AIR DAN UDARA
Baca Kejadian 1:20-23. Bukti apakah, jika ada, dalam ayat
itu yang bisa berarti pengacakan?
Kejadian 1:20-23
1:20. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air
berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi
melintasi cakrawala."
1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut
yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam
air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya:
"Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut,
dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
kelima.
Air
dan atmosfer dihuni pada hari kelima penciptaan. Banyak orang melihat hubungan
antara hari kedua dan kelima penciptaan. Air dipisahkan oleh atmosfer pada hari
kedua, dan keduanya diisi makhluk hidup pada hari kelima. Peristiwa- peristiwa
penciptaan tampaknya telah terjadi dalam urutan pola yang disengaja, yang
menunjukkan ketelitian dan keteraturan dari aktivitas Allah. Dengan kata lain,
tidak ada peluang ketidaksengajaan dalam kisah penciptaan.
Perhatikan
bahwa baik makhluk-makhluk di air maupun di udara disebutkan dalam bentuk
jamak, yang mengindikasikan bahwa beragam organisme diciptakan pada hari
kelima. Tiap-tiap ciptaan diberi dengan kesanggupan untuk berkembang biak.
Keragaman telah ada sejak permulaan. Tidak ada satu pun sebagai nenek moyang
yang dari padanya diturunkan spesis-spesis lainnya, tetapi tiap-tiap spesis
tampaknya dikaruniai kemungkinan menghasilkan beraneka-ragam individu. Sebagai
contoh, ada lebih dari 400 jenis telah dibiakkan dari burung merpati, dan
setidaknya ada 27 jenis ikan mas yang dikenal. Rupanya Allah memberikan setiap
makhluk ciptaan-Nya potensi untuk menghasilkan berbagai macam keturunan, yang
selanjutnya menambah keragaman penciptaan.
Pada
ayat 21, Allah melihat bahwa semua yang diciptakan-Nya itu baik adanya. Ini
berarti semua itu dirancang dengan baik, menarik bagi mata, bebas dari cacat,
dan berperan harmonis dalam tujuan penciptaan.
Tidak
banyak makhluk hidup yang membangkitkan imajinasi dan kekaguman kita lebih
daripada burung-burung. Burung adalah makhluk yang benar-benar menakjubkan dan
dirancang dengan sangat bagus. Bulu-bulunya ringan tapi kuat, keras namun
lentur. Bagian-bagian dari bulu untuk terbang terajut oleh kumpulan kompleks
dari kaitan-kaitan kecil yang membentuk pengait yang ringan tapi kuat.
Paru-paru seekor burung itu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
memperoleh oksigen saat menghirup dan saat menghembus. Ini menyediakan banyak
oksigen yang dibutuhkan untuk kekuatan terbang. Hasil ini dilengkapi oleh
adanya kantong-kantong udara di beberapa tulang. Kantong-kantong ini berfungsi
untuk mempertahankan aliran oksigen dan, pada saat yang sama, untuk meringankan
tubuh burung, membuat terbangnya lebih mudah untuk dipertahankan dan
dikendalikan. Burung dibuat secara luar biasa.
Sambil mengingat semua ini, baca Matius 10:29-31.
Kenyamanan apakah yang dapat Anda temukan dalam kata-kata ini?
Matius 10:29-31
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit?
Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung
semuanya.
10:31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu
lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Selasa 15 Januari
PENCIPTAAN
HEWAN-HEWAN DARAT
Dalam
Kejadian 1:24-31, hewan darat dan manusia diciptakan pada hari keenam.
Sebagaimana dengan korelasi yang terdapat antara hari kedua dan kelima,
korelasi juga terlihat antara pemisahan darat dan laut pada hari ketiga dan
pengisian darat pada hari keenam. Orang diingatkan kembali terhadap urutan yang
teratur dan terarah dari peristiwa-peristiwa penciptaan, yang cocok dengan
Allah yang teratur (bandingkan 1 Kor. 14:33).
Sebagaimana
halnya makhluk-makhluk yang diciptakan pada hari kelima, kata-kata ayat itu
mengindikasikan bahwa berbagai jenis makhluk hidup diciptakan pada hari keenam
penciptaan. Berbagai macam hewan, ternak, dan binatang melata diciptakan juga.
Tidak ada nenek moyang tunggal dari semua hewan darat; malahan Allah
menciptakan banyak garis keturunan yang berbeda dan terpisah.
Perhatikan
ungkapan "menurut jenisnya" atau frase serupa dalam Kej. 1:11, 21,
24, 25. Sebagian orang telah mencoba menggunakan frase ini untuk mendukung
gagasan "jenis" yang tetap, suatu gagasan yang diambil dari filsafat
Yunani. Orang Yunani kuno mengira bahwa masing-masing individu merupakan suatu
ekspresi yang tidak sempurna dari suatu bentuk idaman yang tidak berubah yang
dikenal sebagai tipe. Namun, ketetapan spesies itu tidak cocok dengan ajaran
Alkitab bahwa seluruh alam menderita kutuk dosa (Rm. 8:19- 22). Kita
tahu bahwa spesies telah berubah, sebagaimana yang dinyatakan dalam
kutukan-kutukan di Kejadian 3 (Ellen G. White menulis tentang kutukan rangkap
tiga terhadap bumi—kutuk setelah kejatuhan, setelah Kain berdosa, dan setelah
air bah), dan sebagaimana terlihat pada parasit-parasit dan predator-predator4
yang menyebabkan banyak penderitaan dan kekerasan. Arti dari frase
"menurut jenisnya" paling baik dipahami dengan memeriksa konteks di
mana itu digunakan.
Baca
Kejadian 6:20; 7:14, dan Imamat 11:14-22. Bagaimanakah ungkapan "menurut
jenisnya" atau ungkapan yang serupa diterapkan? Bagaimanakah
contoh-contoh ini menolong kita memahami ungkapan dalam Kejadian 1?
Kejadian 6:20; 7:14
6:20 Dari segala jenis burung dan dari segala jenis
hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus
datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
7:14 mereka itu dan segala jenis binatang liar dan
segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan
segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
Imamat 11:14-22
11:14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya;
11:15 setiap burung gagak menurut jenisnya;
11:16 burung unta, burung hantu, camar dan elang
sikap menurut jenisnya;
11:17 burung pungguk, burung dendang air dan burung
hantu besar;
11:18 burung hantu putih, burung undan, burung
ering;
11:19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya,
meragai dan kelelawar.
11:20. Segala binatang yang merayap dan bersayap
dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu.
11:21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari
segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat
kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di
atas tanah.
11:22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya:
belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut
jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi
menurut jenisnya.
Ungkapan
"menurut jenisnya" atau yang setara dengan itu, tidak harus diinterpretasi
sebagai aturan reproduksi. Sebaliknya, itu merujuk pada fakta bahwa ada beragam
jenis makhluk hidup yang terlibat dalam kisahnya masing-masing. Beberapa
terjemahan Alkitab menggunakan ungkapan "dari segala jenis" yang
tampaknya lebih cocok dengan konteks. Gantinya merujuk pada ketetapan spesies,
ungkapan itu merujuk pada beragam makhluk yang diciptakan pada hari keenam.
Sejak saat penciptaan, telah ada banyak tumbuhan dan hewan.
4 Predator, binatang yang hidupnya dari memangsa
binatang lain; hewan pemangsa hewan lain.
Rabu
16 Januari
PENCIPTAAN
DISELESAIKAN
Setelah penciptaan selesai pada hari
keenam (kita akan mempelajari pen- ciptaan manusia nanti), kita menemukan hari
ketujuh disebutkan pertama kali dalam Alkitab.
Baca Kejadian 2:1-3. Secara khusus
perhatikan ayat 1, yang menekankan selesainya segala sesuatu yang Allah
ciptakan. Mengapa hal ini begitu penting dalam pemahaman kita akan pentingnya
hari ketujuh?
Kejadian
2:1-3
2:1. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan
segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah
menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh
dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan
menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan
penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Kata Ibrani untuk istirahat dalam ayat
ini adalah shabath, yang erat kaitannya dengan kata Sabat. Hal itu menyatakan
berhenti bekerja setelah selesainya suatu proyek. Allah bukannya lelah dan
membutuhkan istirahat; Ia telah menyelesaikan pekerjaan penciptaan-Nya
sehingga Ia berhenti. Berkat khusus Allah terdapat pada hari ketujuh. Hari itu
bukan hanya "diberkati" tetapi juga "dikuduskan," yang
berarti diasingkan dan secara khusus ditujukan untuk Allah. Dengan demikian,
Allah memberikan arti penting khusus untuk hari Sabat dalam konteks hubungan
antara Allah dan manusia.
Baca Markus 2:27, 28.
Kata Yesus, apakah tujuan Sabat ?
Markus 2:27, 28
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari
Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari
Sabat.
Perhatikan bahwa Sabat tidak dibuat
karena Tuhan membutuhkannya tetapi karena manusia yang membutuhkan sehingga
Tuhan membuat ketentuan tersebut. Pada akhir pekan pertama, Allah beristirahat
dari pekerjaan penciptaan dan mencurahkan waktu-Nya untuk menjalin hubungan
dengan ciptaan-Nya. Manusia membutuhkan persekutuan dengan Pencipta mereka
untuk memahami tempat mereka di alam semesta. Bayangkan sukacita dan kekaguman
yang Adam dan Hawa alami saat mereka berbicara dengan Allah dan melihat dunia
yang telah Dia ciptakan. Kebijaksanaan penentuan hari istirahat ini menjadi
lebih jelas setelah dosa. Kita memerlukan istirahat Sabat untuk mencegah agar
kita tidak kehilangan pandangan kepada Allah dan terperangkap dalam materialisme
dan kerja berlebihan.
Allah menyuruh kita untuk memberikan
sepertujuh dari kehidupan kita untuk mengingat tindakan penciptaan. Apakah yang
seharusnya dikatakan hal itu kepada kita tentang pentingnya doktrin ini?
Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk memiliki pengalaman yang lebih kaya dan
lebih mendalam dengan Tuhan melalui beristirahat pada hari Sabat seperti yang
Ia lakukan?
Kamis 17 Januari
HARI LITERAL
Baca
Kejadian 1:5, 8, 31. Apa sajakah komponen dari satu hari pen-ciptaan? Apakah
ada di dalam ayat-ayat itu yang menyiratkan bahwa ini bukannya hari literal 24
jam seperti yang kita alami sekarang?
Kejadian 1:5, 8, 31
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap
itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya
itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Sifat
dari hari penciptaan telah menjadi pokok dari banyak diskusi. Ada yang
mempertanyakan apakah hari-hari itu merupakan hari-hari biasa atau apakah
hari-hari itu mungkin melambangkan jangka waktu yang jauh lebih lama. Gambaran
ayat tentang hari-hari penciptaan memberikan jawaban untuk pertanyaan itu.
Hari terdiri dari petang (periode gelap) dan pagi (periode terang) dan sudah
diberi nomor urut. Artinya, hari disajikan dengan cara yang sangat jelas
menunjukkan bahwa hari-hari itu adalah sama seperti hari-hari yang kita alami
sekarang, yang terdiri dari petang dan pagi, satu periode gelap dan satu
periode terang. Sulit untuk melihat bagaimana pernyataan itu bisa lebih jelas
atau terang dalam menggambarkan hari-hari dalam sepekan. Ekspresi yang
diulang-ulang "Jadilah petang dan jadilah pagi" menekankan aspek
literal dari setiap hari.
Baca
Imamat 23:3. Indikasi apakah yang kita miliki bahwa tujuh hari dalam pekan
penciptaan itu semuanya merupakan jenis hari yang sama seperti yang kita alami
sekarang?
Imamat 23:3
23:3 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan,
tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni
hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat
bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.
Orang
Ibrani kuno tidak meragukan sifat dari hari Sabat. Itu adalah satu hari yang
panjangnya biasa tetapi membawa berkat khusus dari Allah. Perhatikan
perbandingan yang jelas dari minggu kerja Allah selama enam hari dan minggu
kerja kita selama enam hari serta perbandingan yang cocok dari hari perhentian
bagi Allah dan bagi kita (lihat juga Kel. 20:9, II). Bahkan banyak ahli yang menolak gagasan tentang hari
literai ini seringkah mengakui bahwa para penulis Alkitab mengerti bahwa hari
literallah yang dimaksud.
Yang
sangat penting untuk hubungan kita dengan Allah adalah kepercayaan kita kepada
Allah dan Firman-Nya. Jika kita tidak bisa mempercayai Firman Allah perihal
sesuatu yang mendasar dan yang secara jelas dinyatakan sebagai penciptaan
Kejadian dalam enam hari secara harfiah, dalam hal apakah kita dapat
mempercayai Dia?
Jumat 18 Januari
PENDALAMAN: Seperti yang dinyatakan sebelumnya,
hari-hari pekan penciptaan itu diberi nomor urut dan dikenal terdiri dari masa
gelap yaitu petang, dan masa terang, yaitu pagi. Tidak ada cara yang masuk akal
untuk menginterpretasi hari-hari ini lain daripada hari seperti yang kita alami
sekarang ini. Beberapa orang telah menggunakan ayat-ayat seperti Mazmur 90:4
dan 2 Petrus 3:8 ketika bersikukuh bahwa setiap hari penciptaan sebenarnya
melambangkan 1000 tahun. Kesimpulan ini tidak dianjurkan oleh ayat-ayat
tersebut dan itu tidak menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan oleh mereka
yang berpikir bahwa hari-hari tersebut melambangkan milyaran tahun.
Juga, jika hari-hari dalam Kejadian
melambangkan zaman yang panjang, orang akan berharap untuk menemukan sebuah
urutan dalam catatan fosil yang cocok dengan urutan makhluk hidup yang
diciptakan dalam urutan enam hari penciptaan. Jadi fosil pertama haruslah
tanaman, yang diciptakan pada hari ketiga. Berikutnya haruslah hewan pertama
di air dan udara. Akhirnya, kita harus menemukan hewan darat pertama. Catatan
fosil tidak sesuai dengan urutan ini. Makhluk air muncul sebelum tumbuhan, dan
makhluk darat muncul sebelum makhluk udara. Fosil pertama dari pohon-pohon buah
dan tanaman berbunga lainnya muncul setelah semua kelompok lain ini. Satu-satunya
titik kesamaan adalah bahwa manusia muncul terakhir di kedua kisah itu.
"Alkitab menyatakan bahwa setiap
hari penciptaan itu terdiri dari malam dan siang sebagaimana hari-hari yang
lainnya sesudah itu."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm.
121.
"Tetapi teori kafir, bahwa
peristiwa-peristiwa dari minggu pertama memerlukan tujuh jangka waktu yang
lama dan tidak terbatas untuk penyelesaiannya, menyerang secara langsung pada
fondasi hari Sabat hukum keempat. Hal itu mengaburkan apa yang telah Allah buat
sangat jelas. Ini merupakan bentuk terburuk dari ketidaksetiaan, bagi banyak
orang yang mengaku mempercayai catatan penciptaan, itu adalah ketidaksetiaan
yang samar-samar"—Ellen G. White, Spiritual Gift, jld. 3, hlm. 91.
PERTANYAAN
UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Bahkan dari interpretasi nonliteral
terhadap Kejadian, ada dua hal yang jelas: tidak ada yang acak dalam tindakan
penciptaan, dan tidak ada nenek moyang yang sama untuk semua spesies. Sekarang
muncul evolusi Darwin, yang dalam berbagai versinya mengajarkan dua hal:
keacakan dan nenek moyang yang sama bagi semua spesies. Lalu, bagaimanakah
seseorang menafsirkan Kejadian melalui sebuah teori yang, pada dasarnya
menentang Kejadian pada tingkat yang paling mendasar?
2. Mengapa penting untuk memahami bahwa
ilmu pengetahuan, walaupun banyak kebaikannya, tetaplah hanya sebuah usaha
manusia?
3. Semua yang ilmu pengetahuan pelajari
adalah dunia yang telah jatuh dalam dosa, yang dalam banyak hal sangat berbeda
dari ciptaan aslinya. Mengapa penting untuk berpegang pada kebenaran tersebut?
No comments:
Post a Comment