Pelajaran 8 Triwulan IV 2012


SSD 8 bagi pengguna android, blackberry, ipad apple dan samsung download disini

Gereja:
Dalam Pelayanan Kemanusiaan

SABAT PETANG
Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: Rm. J6:5; IKor. 1:2; 1 Ptr. 2:9; Mat. 28:19, 20; Yoh. 17:21, 22; Kis.l5:l-29.
AYAT HAFALAN: "Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 Timotius 3:14, 15).
Pokok Pikiran: "Kita harus mengingat bahwa gereja, meskipun lemah dan bercacat, adalah satu-satunya objek    di dunia yang menjadi sasaran perhatian Kristus yang terutama"—EllenG. White, Selected Messages, jld. 2, hlm. 396.
Bagi kebanyakan orang, gereja tidaklah seperti sebagaimana ia seharusnya (apa pun itu). Beberapa orang malah membicarakan mengenai "suatu Kekristenan yang tanpa gereja," suatu konsep yang saling berlawanan. Yang lain menentang "agama yang terorganisasi" (apakah lebih baik, "gere­ja yang tidak terorganisasi?"). Alkitab, dengan jelas mengajarkan mengenai pentingnya gereja. Ini bukanlah sebuah pilihan; ini merupakan bagian penting dalam rencana keselamatan. Tidak heran, kemudian, pertentangan besar dinya­takan, Setan bekerja keras melawannya, khususnya karena gereja adalah salah satu sarana yang penting oleh mana orang-orang berdosa dibawa ke dalam hubungan dengan keselamatan yang ditawarkan Allah. Gereja, tulis Paulus, adalah "keluarga Allah," bahkan "tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 Tim. 3:15). Gereja bukanlah penemuan manusia; itu dijadikan oleh Allah un­tuk maksud membawa orang-orang berdosa ke dalam suatu hubungan yang menyelamatkan dengan Dia.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 24 November.
Minggu 18 November
SIFAT GEREJA: BAGIAN 1
Bilamana kita bicara tentang sifat alami suatu benda, biasanya kita tertarik ke pada asal-usul, fungsi dan tujuannya. Selain menyediakan beberapa gam­baran yang menggambarkan gereja. Alkitab menggunakan kata tertentu sebagai referensi untuk hal itu, ekklesia, yang berarti "dipanggil keluar" atau " yang ter­panggil." Dalam kehidupan Yunani kuno kata ini biasanya digunakan khususnya untuk menggambarkan sekelompok masyarakat yang telah dipanggil keluar dari rumah mereka menuju tempat umum untuk suatu pertemuan atau perkumpulan. Perjanjian Baru menggunakan kata itu dalam pengertian yang umum ini.
Dalam terjemahan Yunani untuk Perjanjian Lama (yang disebut Septuagint), "jemaah" Israel, khususnya saat berkumpul di hadapan Tuhan untuk suatu tu­juan keagamaan, disebut sebagai ekklesia.
Orang Yahudi "dipanggil keluar" untuk menjadi umat Allah yang khusus, dan umat Kristen yang mula-mula mungkin menggunakan kata tersebut untuk menyatakan orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain, sebagai penerima ka­sih karunia Allah, yang telah dipanggil untuk menjadi saksi Kristus. Dalam Per­janjian Baru, gereja menggambarkan kumpulan umat percaya di seluruh dunia. Sangat penting untuk diingat bahwa kata ekklesia tidak pernah digunakan un­tuk menyatakan sebuah bangunan tempat diadakannya kebaktian umum. Sama pentingnya bahwa kata "sinagog" pada mulanya menyatakan kumpulan orang banyak yang berkumpul untuk tujuan tertentu, orang Kristen lebih memilih un­tuk menggunakan kata ekklesia. Meskipun demikian, kedua kata itu menunjuk­kan bahwa gereja Perjanjian Baru secara historis, adalah kelanjutan dari gereja Perjanjian Lama, "sidang jemaah" Israel (Kis. 7:38).
Dalam arti umum, kata ekklesia menunjukkan, sekelompok orang yang di­panggil keluar atas inisiatif Allah. Bagaimanakah hal ini menjelaskan bahwa Paulus menggunakan kata itu untuk tiga tingkatan yang berbeda: (i) gereja di ru­mah-rumah perorangan (Rm. 16:5; l Kor 16:19); (ii) gereja di kota-kota tertentu (1 Kor 1:2; Gal. 1:2); dan (iii) gereja dalam wilayah yang lebih besar (Kis. 9:31).
Rm. 16:5;
16:5 Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.
 l Kor 16:19
16:19. Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu.

1 Kor 1:2;
1:2 kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.

Gal. 1:2
1:2 dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia:

Kis. 9:31
9:31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.


Ekklesia adalah gambaran dari setiap kelompok orang yang berkumpul ber­sama-sama yang ikut ambil bagian dalam suatu hubungan keselamatan dengan Kristus. Ini berarti bahwa jemaat secara individu tidak hanya menjadi bagian dari gereja secara keseluruhan; setiap individu juga mewakili gereja secara ke­seluruhan. Lebih lanjut lagi, gereja adalah merupakan satu kesatuan di seluruh dunia namun pada saat yang sama ada dalam setiap perkumpulan.
Pikirkan tentang gereja Anda, yang berfungsi sebagai wakil gereja Tuhan secara keseluruhan. Apakah jenis tanggung jawab yang diberikan kepada Anda sebagai bagian dari gereja lokal?
Senin 19 November
SIFAT GEREJA: BAGIAN 2
Selain kata ekklesia itu sendiri, Perjanjian Baru menggambarkan gereja de­ngan beberapa gambaran yang menjelaskan lebih lanjut sifat dan fungsinya. Hari ini kita akan melihat hanya pada dua konsep penting mengenai gereja: gereja sebagai umat Allah dan gereja sebagai tubuh Kristus.
1.            "Umat Allah" sebagai suatu konsep diterapkan di dalam Alkitab ke­pada anak-anak Israel (UI. 14:2). Baca 1 Petrus 2:9, di mana konsep itu sangat jelas diterapkan kepada umat Kristen. Bagaimanakah kita dapat memahami artinya ini bagi kita sekarang ini?

1 Petrus 2:9,
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Perhatikan bahwa meskipun konsep itu diterapkan kepada umat Kristen, hal itu juga masih digunakan untuk menggambarkan bangsa Israel (Luk. 1:68; Rm. 11:1, 2). Ternyata Perjanjian Baru menerapkan konsep tersebut kepada gereja untuk menunjukkan kesinambungan dan penyempurnaan. (Lihat Gal. 3:29.)
2.            "Tubuh Kristus," Roma 12:5, 1 Korintus 12:27, dan Efesus 1:22, 23 menggambarkan gereja sebagai tubuh Kristus. Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita untuk memahami lebih baik lagi sifat dan fungsinya?
Roma 12:5,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

1 Korintus 12:27,
12:27. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

Efesus 1:22, 23
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Banyak ide yang dapat ditemukan dalam ayat-ayat ini, mungkin yang paling jelas adalah kesatuan (lihat pelajaran hari Rabu) yang harus terlihat dalam gere­ja. Ini juga merupakan ide yang dinyatakan di tempat lainnya dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam 1 Korintus 12, di mana Paulus menulis: "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua di­beri minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata, 'Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh,'jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andai­kata telinga berkata: 'Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh', jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah pen­ciuman?" (1 Kor 12:12-17).
Beberapa orang menderita apa yang dikenal sebagai penyakit auto-immune: yakni sistem kekebalan tubuh mereka sendiri, yang seharusnya melindungi tubuh, malah menyerangnya. Pikirkan tentang implikasi dari kiasan ini bagi gereja sebagai "tubuh Kristus."
Selasa 20 November
MISI GEREJA
Gereja sebagai "tubuh Kristus" berarti bahwa gereja melakukan apa yang Kristus akan lakukan jika Dia masih berada di dunia ini "secara fisik." Untuk alasan inilah gereja sebagai suatu "perkumpulan" telah dipanggil keluar. Gereja tidak hanya sekadar memiliki misi; gereja itu sendiri adalah misi.

Baca Matius 28:19, 20. Bagaimanakah ayat itu menyebutkan isu ten­tang misi gereja?
Matius 28:19, 20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Misi melibatkan pengutusan orang-orang keluar untuk berbicara bagi Allah. Inilah yang dilakukan oleh Allah sendiri dengan para nabi Israel (Yer. 7:25) dan para rasul (Luk. 9:1, 2; 10:1, 9). Yesus mengutus murid-murid-Nya sebagaima­na Bapa telah mengutus Dia (Yoh. 20:21). Gereja pada saat ini tidak boleh ber­buat kurang dari itu dan harus tetap setia terhadap panggilannya.

Apakah yang diajarkan oleh ayat-ayat berikut ini kepada kita tentang misi gereja? Ef. 4:11-13; Mat. 10:5-8; Yak. 1:27; Ef. 1:6; dan 1 Ptr. 2:9.
Ef. 4:11-13;
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Mat. 10:5-8;
10:5. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Yak. 1:27;
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Ef. 1:6;
1:6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.

1 Ptr. 2:9.
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Jelas sekali, bahwa penginjilan adalah pusat bagi misi gereja. Gereja juga ada untuk membangun orang-orang percaya, untuk meningkatkan penyembah­an yang benar, dan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.
Meskipun gereja menghadapi banyak tantangan, salah satu yang paling sulit adalah untuk menjaga keseimbangan dalam pemahamannya tentang misi. Pada satu sisi, sangat mudah untuk terjebak dalam reformasi sosial, dan dalam be­kerja bagi perbaikan masyarakat dan penyakit-penyakit masyarakat. Meskipun pekerjaan itu penting, namun hal itu tidak diizinkan untuk menelan misi utama gereja, yaitu menjangkau yang hilang bagi Kristus dan mempersiapkan orang bagi kedatangan-Nya. Pada saat yang sama, kita juga perlu menghindari sikap hidup yang ekstrem seakan-akan setiap topik pembicaraan merupakan pertan­da bahwa dunia akan berakhir, dan dengan demikian, mengabaikan tugas-tugas mendasar dari kehidupan setiap hari. Kita memerlukan kebijakan Ilahi agar kita dapat mengetahui bagaimana menjaga keseimbangan yang benar.
Seberapa jauhkah Anda terlibat dalam misi gereja? Dalam cara apa­kah Anda dapat melakukan lebih daripada yang Anda lakukan sekarang? Mengapa begitu penting untuk pertumbuhan kerohanian Anda keterlibat­an Anda dalam panggilan gereja?
Rabu 21 November
KESATUAN GEREJA
Gereja—digambarkan sebagai "dipanggil keluar" oleh Allah, "umat Allah," "tubuh Kristus" dan "bait Roh Kudus"—dilayakkan untuk pelayanan atau misi. Kesatuan sangat penting bagi gereja karena tanpa itu gereja tidak berhasil me­nyelesaikan misinya. Tidak heran bahwa isu kesatuan ada dalam pikiran Kris­tus menjelang akhir kehidupan-Nya di dunia (Yoh. 17:21, 22).
Yesus berdoa untuk kesatuan gereja (Yoh. 17:21, 22); Paulus menasi­hati orang-orang percaya akan hal itu (Rm. 15:5, 6). Bagaimanakah kita memahami kesatuan sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat-ayat ini? Apakah maksudnya kesatuan ini?
Yoh. 17:21, 22
17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Rm. 15:5, 6
15:5. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

Kesatuan yang didoakan oleh Kristus dan yang dinasihatkan Paulus untuk dicapai oleh umat percaya melibatkan kesatuan perasaan, pemikiran, tindakan, dan masih banyak lagi. Itu bukanlah merupakan keselarasan yang dicapai melalui "rekayasa" sosial, manajemen diplomasi, atau politik akal-akalan. Itu merupakan sebuah karu­nia yang diberikan kepada umat percaya dengan berdiamnya Kristus dalam hidup mereka (Yoh. 17:22, 23) dan dipelihara oleh kuasa Allah Bapa (Yoh. 17:11).
Baca 1 Korintus 1:10 dan 2 Korintus 13:11. Bagaimanakah kita men­capai ajakan Paulus dalam ayat-ayat ini?
1 Korintus 1:10
1:10. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.

2 Korintus 13:11
13:11. Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!

Tidak perlu dipertanyakan bahwa kita semua adalah berbeda, dan kita me­miliki pandangan yang berbeda tentang banyak hal, berbagai pandangan yang boleh saja satu saat membuat kesatuan itu menjadi sulit. Meskipun tekanan- tekanan dan ketegangan tidak terelakkan di setiap tingkatan gereja, semua kita perlu menjaga sikap rendah hati, penyangkalan diri, dan suatu keinginan untuk kebaikan yang lebih besar dari diri kita sendiri. Ada begitu banyak perpecahan yang muncul oleh karena sifat mementingkan diri, kesombongan, dan keinginan untuk meninggikan diri dan pendapat pribadi di atas pendapat orang lain. Tak seorang pun dari antara kita yang benar seluruhnya; tidak seorang pun kita yang mengerti segalanya secara sempurna. Apa pun perbedaan yang tak terelakkan yang akan muncul nantinya, bilamana kita memikul salib kita setiap hari, mati bagi diri sendiri, dan setiap hari tidak hanya mencari kebaikan kita sendiri me­lainkan kebaikan orang lain dan kebaikan gereja secara keseluruhan, maka ba­nyak masalah yang kita hadapi dengan penuh pergumulan dan yang membuat pekerjaan Tuhan terhalang, akan lenyap.
Singkatnya, kesatuan itu dimulai dari masing-masing kita, secara pribadi, sebagai pengikut Kristus bukan hanya sekadar nama saja namun dalam kehi­dupan yang rela berkorban; suatu kehidupan yang didedikasikan untuk suatu alasan dan kebaikan yang lebih besar daripada diri kita sendiri.
Kamis 22 November
PEMERINTAHAN GEREJA
Pemerintahan berarti membuat sesuatu jadi. Hal ini benar dalam kehidupan sosial secara umum, dan ini benar dalam kehidupan gereja. Pemerintahan juga melibatkan organisasi, yang berarti mengorganisir sesuatu untuk dapat berfung­si, sejalan dengan seluruh peraturan, ketentuan-ketentuan, dan struktur-struktur yang dirancang untuk memudahkan tugas-tugas yang sedang dihadapi. Kekua­saan juga sangat penting bagi pemerintahan. Dalam tingkatan praktis kehidup­an jemaat, siapakah yang memiliki kekuasaan untuk mensahkan segala hal dan siapakah yang diberi kuasa untuk melakukan sesuatu? Jawaban yang berbeda-beda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini telah menuntun kepada berbagai ben­tuk pemerintahan gereja.
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memiliki satu bentuk pemerintahan gereja dengan sistem perwakilan. Idealnya, pemimpin hanya bertindak seba­gai perwakilan, yang menerima kekuasaan dan tanggung jawab yang didele­gasikan dari anggota jemaat. Tidak cukup hanya sekadar menunjukkan bahwa sistem pemerintahan gereja didasarkan atas Alkitab; pelaksanaan kewenangan dalam sistem itu harus menunjukkan kepekaan terhadap nilai-nilai Alkitabiah.
Lihat Kisah 15:1-29. Apakah yang dapat kita pelajari dari ayat ini tentang be­berapa prinsip dasar yang ada dalam organisasi dan pemerintahan gereja?
Kisah 15:1-29
15:1. Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.
15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.
15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."

15:6. Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
15:12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."

15:22. Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
15:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."

Apa pun yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini tentang pemerintahan ge­reja, satu hal yang harus jelas: organisasi gereja perlu dipusatkan pada hal-hal yang memajukan penyebaran Injil. Secara Alkitabiah, pemerintahan gereja itu hanya dinilai baik sebagaimana baiknya gereja itu dalam menyampaikan misi dan penginjilannya.
Kita juga perlu mengingat, bahwa meskipun Kristus menggunakan otoritas- Nya melalui gereja-Nya dan para pengurusnya yang telah ditunjuk, Dia tidak pernah menyerahkan kuasa-Nya kepada mereka. Dia tetap sebagai kepala ge­reja (Ef. 1:22). Gereja yang mula-mula sadar akan kenyataan bahwa mereka ti­dak dapat menggunakan otoritas apa pun terlepas dari Kristus dan Firman-Nya. Dalam Kisah 15:28 sangat penting bagi jemaat bahwa apa yang telah mereka putuskan "nampaknya sesuai dengan Roh Kudus" (NKJV) perwakilan Kristus yang sebenarnya. Para pengurus gereja sekarang ini, tidak diperkenankan me­miliki tindakan yang berbeda.
Pertimbangkanlah Matius 20:24-28 dan 23:8. Implikasi apakah yang ada di sana tentang pelaksanaan otoritas dalam gereja pada semua ting­katan? Seberapa besarkah keinginan Anda untuk melayani orang lain? Pikirkan lebih mendalam tentang motif Anda dan kaitannya dengan apa yang Anda lakukan dalam gereja, tanpa memperhatikan posisi yang Anda jabat. Apakah motif-motif tersebut, dan bagaimanakah hal itu dapat lebih selaras dengan prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Firman Allah?
Matius 20:24-28 dan 23:8
20:24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
20:25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
20:26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
20:27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.


Jumat 23 November
PENDALAMAN: Baca Raoul Dederen, "The Church," hlm. 538-581, dalam Raoul Dederen (ed.), Handbook of Seventh-day Adventist Theology\ Ellen G. White, "Thou Shalt Have No Other Gods Before Mehlm. 361-364, dalam Testimonies to Ministers and Gospel IVorkers; "The Church the Light of the World," hlm. 455-467, dalam Testimonies for the Church, 5.
"Jika seseorang optim is terhadap kekuatannya sendiri dan berusaha mengua­sai saudara-saudaranya, merasa bahwa dia diberikan otoritas yang besar untuk menjadikan kehendaknya yang mengatur segalanya, hal yang terbaik dan paling aman adalah memindahkannya, jangan sampai bahaya yang besar dilakukan, dan dia kehilangan jiwanya, dan membahayakan jiwa orang lain....Sikap me­merintah atas warisan Allah akan menyebabkan reaksi kecuali orang ini meng­ubah sikap mereka.. . . Posisi seseorang tidak membuatnya lebih besar setitik pun di hadapan Allah; hanya karakter saja yang dinilai oleh Allah."—Ellen G. White, Testimonies to Ministers and Gospel Workers, hlm. 362.
"Misi gereja Kristus adalah menyelamatkan orang berdosa yang sedang bi­nasa. Untuk menyatakan kasih Allah pada manusia dan memenangkan mereka bagi Kristus oleh pengaruh kasih itu. Kebenaran masa kini harus dibawa ke se­gala penjuru dunia yang gelap, dan pekerjaan ini dapat dimulai di rumah."— Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 381.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN
1.        Tidak ada keraguan bahwa gereja kita, memiliki masalah. Yesus men­jelaskannya sebagai berikut: "Yesus membentangkan suatu perumpa­maan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: 'Hal Kerajaan Sorga itu se­umpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi." (Mat. 13:24, 25). Bacalah pe­rumpamaan itu selanjutnya. Bagaimanakah kita menerapkan apa yang dikatakan Yesus kepada gereja kita, dan bagaimanakah kita berurusan dengan orang-orang yang menyebabkan masalah? Apakah ini berarti bahwa tidak ada kondisi di mana seseorang bisa didisiplin (dikucilkan)? Lihat sebagai contoh: Tit. 3:10, 11 dan Rm. 16:17.
2.       Apakah yang akan Anda katakan pada seseorang yang meyakini bah­wa gereja sudah korup (rusak), dan memutuskan untuk menarik diri dari tubuh gereja secara keseluruhan dan pergi sendirian?
3.       Gereja kita menegaskan pendapat tentang apa yang disebut "keimamat- an seluruh orang percaya." Termasuk ide apakah ini? Tanggung jawab apa sajakah yang diberikan ide ini pada kita?
4.      Diskusikanlah di dalam kelas beberapa potensi yang mengancam kesa­tuan kita sebagai satu gereja. Isu-isu apakah yang telah menyebabkan perpecahan di dalam gereja pada masa yang lalu? Apakah yang dapat kita pelajari dari masa lalu yang dapat membantu untuk mencegah hal- hal yang sama pada masa mendatang?






No comments:

Post a Comment