Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: Rm. J6:5; IKor.
1:2; 1 Ptr. 2:9; Mat. 28:19, 20; Yoh. 17:21, 22; Kis.l5:l-29.
AYAT HAFALAN: "Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap
segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu
bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah
yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 Timotius 3:14,
15).
Pokok Pikiran: "Kita harus mengingat bahwa
gereja, meskipun lemah dan bercacat, adalah satu-satunya objek
di dunia yang menjadi sasaran perhatian Kristus yang
terutama"—EllenG. White, Selected Messages, jld. 2, hlm. 396.
Bagi kebanyakan orang, gereja tidaklah seperti sebagaimana ia seharusnya
(apa pun itu). Beberapa orang malah membicarakan mengenai "suatu
Kekristenan yang tanpa gereja," suatu konsep yang saling berlawanan. Yang
lain menentang "agama yang terorganisasi" (apakah lebih baik,
"gereja yang tidak terorganisasi?"). Alkitab, dengan jelas
mengajarkan mengenai pentingnya gereja. Ini bukanlah sebuah pilihan; ini
merupakan bagian penting dalam rencana keselamatan. Tidak heran, kemudian,
pertentangan besar dinyatakan, Setan bekerja keras melawannya, khususnya
karena gereja adalah salah satu sarana yang penting oleh mana orang-orang
berdosa dibawa ke dalam hubungan dengan keselamatan yang ditawarkan Allah.
Gereja, tulis Paulus, adalah "keluarga Allah," bahkan "tiang penopang
dan dasar kebenaran" (1 Tim. 3:15). Gereja bukanlah
penemuan manusia; itu dijadikan oleh Allah untuk maksud membawa orang-orang
berdosa ke dalam suatu hubungan yang menyelamatkan dengan Dia.
* Pelajari pelajaran
pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 24 November.
Minggu 18 November
SIFAT GEREJA: BAGIAN 1
Bilamana kita bicara tentang sifat alami
suatu benda, biasanya kita tertarik ke pada asal-usul, fungsi dan tujuannya.
Selain menyediakan beberapa gambaran yang menggambarkan gereja. Alkitab menggunakan
kata tertentu sebagai referensi untuk hal itu, ekklesia, yang berarti
"dipanggil keluar" atau " yang terpanggil." Dalam
kehidupan Yunani kuno kata ini biasanya digunakan khususnya untuk menggambarkan
sekelompok masyarakat yang telah dipanggil keluar dari rumah mereka menuju
tempat umum untuk suatu pertemuan atau perkumpulan. Perjanjian Baru menggunakan
kata itu dalam pengertian yang umum ini.
Dalam terjemahan Yunani untuk Perjanjian
Lama (yang disebut Septuagint), "jemaah" Israel, khususnya saat berkumpul di
hadapan Tuhan untuk suatu tujuan keagamaan, disebut sebagai ekklesia.
Orang Yahudi "dipanggil keluar" untuk menjadi umat Allah yang
khusus, dan umat Kristen yang mula-mula mungkin menggunakan kata tersebut untuk
menyatakan orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain, sebagai penerima kasih
karunia Allah, yang telah dipanggil untuk menjadi saksi Kristus. Dalam Perjanjian
Baru, gereja menggambarkan kumpulan umat percaya di seluruh dunia. Sangat
penting untuk diingat bahwa kata ekklesia tidak pernah
digunakan untuk menyatakan sebuah bangunan tempat diadakannya kebaktian umum.
Sama pentingnya bahwa kata "sinagog" pada mulanya menyatakan kumpulan
orang banyak yang berkumpul untuk tujuan tertentu, orang Kristen lebih memilih
untuk menggunakan kata ekklesia. Meskipun demikian, kedua kata itu menunjukkan bahwa gereja
Perjanjian Baru secara historis, adalah kelanjutan dari gereja Perjanjian Lama,
"sidang jemaah" Israel (Kis. 7:38).
Dalam arti umum, kata ekklesia menunjukkan, sekelompok orang yang
dipanggil keluar atas inisiatif Allah. Bagaimanakah hal ini menjelaskan bahwa
Paulus menggunakan kata itu untuk tiga tingkatan yang berbeda: (i) gereja di rumah-rumah
perorangan (Rm. 16:5; l Kor 16:19); (ii) gereja di kota-kota tertentu (1 Kor 1:2; Gal. 1:2); dan (iii) gereja
dalam wilayah yang lebih besar (Kis. 9:31).
Rm. 16:5;
16:5 Salam juga kepada jemaat di rumah
mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama
dari daerah Asia untuk Kristus.
l Kor 16:19
16:19.
Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat di
rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu.
1 Kor 1:2;
1:2
kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus
dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala
tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka
dan Tuhan kita.
Gal. 1:2
1:2
dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di
Galatia:
Kis. 9:31
9:31
Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam
keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya
makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Ekklesia adalah gambaran dari setiap kelompok orang yang berkumpul bersama-sama
yang ikut ambil bagian dalam suatu hubungan keselamatan dengan Kristus. Ini
berarti bahwa jemaat secara individu tidak hanya menjadi bagian dari gereja
secara keseluruhan; setiap individu juga mewakili gereja secara keseluruhan.
Lebih lanjut lagi, gereja adalah merupakan satu kesatuan di seluruh dunia namun
pada saat yang sama ada dalam setiap perkumpulan.
Pikirkan tentang gereja Anda, yang berfungsi sebagai wakil gereja Tuhan
secara keseluruhan. Apakah jenis tanggung jawab yang diberikan kepada Anda
sebagai bagian dari gereja lokal?
Senin 19 November
SIFAT GEREJA: BAGIAN 2
Selain kata ekklesia itu sendiri, Perjanjian Baru menggambarkan gereja dengan beberapa
gambaran yang menjelaskan lebih lanjut sifat dan fungsinya. Hari ini kita akan
melihat hanya pada dua konsep penting mengenai gereja: gereja sebagai umat
Allah dan gereja sebagai tubuh Kristus.
1.
"Umat Allah" sebagai suatu konsep diterapkan
di dalam Alkitab kepada anak-anak Israel (UI. 14:2). Baca 1 Petrus 2:9,
di mana konsep itu sangat jelas diterapkan kepada umat Kristen. Bagaimanakah
kita dapat memahami artinya ini bagi kita sekarang ini?
1 Petrus 2:9,
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Perhatikan bahwa meskipun konsep itu diterapkan kepada umat Kristen, hal
itu juga masih digunakan untuk menggambarkan bangsa Israel (Luk. 1:68; Rm.
11:1, 2). Ternyata Perjanjian Baru menerapkan
konsep tersebut kepada gereja untuk menunjukkan kesinambungan dan
penyempurnaan. (Lihat Gal. 3:29.)
2.
"Tubuh Kristus," Roma 12:5, 1 Korintus
12:27, dan Efesus 1:22, 23 menggambarkan gereja sebagai tubuh Kristus.
Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita untuk memahami lebih baik lagi sifat
dan fungsinya?
Roma 12:5,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah
satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang
seorang terhadap yang lain.
1 Korintus 12:27,
12:27. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu
masing-masing adalah anggotanya.
Efesus 1:22, 23
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di
bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala
dari segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan
Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Banyak ide yang dapat ditemukan dalam ayat-ayat ini, mungkin yang paling
jelas adalah kesatuan (lihat pelajaran hari Rabu) yang harus terlihat dalam
gereja. Ini juga merupakan ide yang dinyatakan di tempat lainnya dalam
Perjanjian Baru, khususnya dalam 1 Korintus 12, di mana Paulus menulis:
"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan
segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula
Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang
Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan
kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari
satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata, 'Karena aku
bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh,'jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Dan andaikata telinga berkata: 'Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk
tubuh', jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya
adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di
manakah penciuman?" (1 Kor
12:12-17).
Beberapa orang menderita apa yang dikenal sebagai penyakit auto-immune: yakni sistem kekebalan
tubuh mereka sendiri, yang seharusnya melindungi tubuh, malah menyerangnya.
Pikirkan tentang implikasi dari kiasan ini bagi gereja sebagai "tubuh
Kristus."
Selasa 20 November
MISI GEREJA
Gereja sebagai "tubuh Kristus"
berarti bahwa gereja melakukan apa yang Kristus akan lakukan jika Dia masih
berada di dunia ini "secara fisik." Untuk alasan inilah gereja
sebagai suatu "perkumpulan" telah dipanggil keluar. Gereja tidak
hanya sekadar memiliki misi; gereja itu sendiri adalah misi.
Baca Matius 28:19, 20. Bagaimanakah ayat
itu menyebutkan isu tentang misi gereja?
Matius 28:19, 20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Misi melibatkan pengutusan orang-orang
keluar untuk berbicara bagi Allah. Inilah yang dilakukan oleh Allah sendiri
dengan para nabi Israel (Yer. 7:25) dan para rasul (Luk. 9:1, 2; 10:1, 9). Yesus mengutus
murid-murid-Nya sebagaimana Bapa telah mengutus Dia (Yoh. 20:21). Gereja pada saat
ini tidak boleh berbuat kurang dari itu dan harus tetap setia terhadap
panggilannya.
Apakah yang diajarkan oleh ayat-ayat
berikut ini kepada kita tentang misi gereja? Ef. 4:11-13; Mat.
10:5-8; Yak. 1:27; Ef. 1:6; dan 1 Ptr. 2:9.
Ef. 4:11-13;
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Mat. 10:5-8;
10:5. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia
berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain
atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang
hilang dari umat Israel.
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah
dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang
mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya
dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Yak. 1:27;
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di
hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam
kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh
dunia.
Ef. 1:6;
1:6 supaya
terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di
dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
1 Ptr. 2:9.
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Jelas sekali, bahwa penginjilan adalah
pusat bagi misi gereja. Gereja juga ada untuk membangun orang-orang percaya,
untuk meningkatkan penyembahan yang benar, dan untuk terlibat dalam berbagai
kegiatan sosial.
Meskipun gereja menghadapi banyak tantangan, salah satu yang paling sulit
adalah untuk menjaga keseimbangan dalam pemahamannya tentang misi. Pada satu
sisi, sangat mudah untuk terjebak dalam reformasi sosial, dan dalam bekerja
bagi perbaikan masyarakat dan penyakit-penyakit masyarakat. Meskipun pekerjaan
itu penting, namun hal itu tidak diizinkan untuk menelan misi utama gereja,
yaitu menjangkau yang hilang bagi Kristus dan mempersiapkan orang bagi
kedatangan-Nya. Pada saat yang sama, kita juga perlu menghindari sikap hidup
yang ekstrem seakan-akan setiap topik pembicaraan merupakan pertanda bahwa
dunia akan berakhir, dan dengan demikian, mengabaikan tugas-tugas mendasar dari
kehidupan setiap hari. Kita memerlukan kebijakan Ilahi agar kita dapat
mengetahui bagaimana menjaga keseimbangan yang benar.
Seberapa jauhkah Anda terlibat dalam misi gereja? Dalam cara apakah Anda
dapat melakukan lebih daripada yang Anda lakukan sekarang? Mengapa begitu
penting untuk pertumbuhan kerohanian Anda keterlibatan Anda dalam panggilan
gereja?
Rabu 21 November
KESATUAN GEREJA
Gereja—digambarkan sebagai "dipanggil keluar" oleh Allah,
"umat Allah," "tubuh Kristus" dan "bait Roh
Kudus"—dilayakkan untuk pelayanan atau misi. Kesatuan sangat penting bagi
gereja karena tanpa itu gereja tidak berhasil menyelesaikan misinya. Tidak
heran bahwa isu kesatuan ada dalam pikiran Kristus menjelang akhir
kehidupan-Nya di dunia (Yoh. 17:21, 22).
Yesus berdoa untuk kesatuan gereja (Yoh. 17:21, 22); Paulus menasihati
orang-orang percaya akan hal itu (Rm. 15:5, 6). Bagaimanakah kita
memahami kesatuan sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat-ayat ini? Apakah
maksudnya kesatuan ini?
Yoh. 17:21, 22
17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di
dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama
seperti Kita adalah satu:
Rm. 15:5, 6
15:5. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan
penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak
Kristus Yesus,
15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu
memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Kesatuan yang didoakan oleh Kristus dan yang dinasihatkan Paulus untuk
dicapai oleh umat percaya melibatkan kesatuan perasaan, pemikiran, tindakan,
dan masih banyak lagi. Itu bukanlah merupakan keselarasan yang dicapai melalui
"rekayasa" sosial, manajemen diplomasi, atau politik akal-akalan. Itu
merupakan sebuah karunia yang diberikan kepada umat percaya dengan berdiamnya
Kristus dalam hidup mereka (Yoh. 17:22, 23) dan dipelihara
oleh kuasa Allah Bapa (Yoh. 17:11).
Baca 1 Korintus 1:10 dan 2 Korintus 13:11. Bagaimanakah kita mencapai
ajakan Paulus dalam ayat-ayat ini?
1 Korintus 1:10
1:10. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara,
demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada
perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan
sehati sepikir.
2 Korintus 13:11
13:11. Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah,
usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati
sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih
dan damai sejahtera akan menyertai kamu!
Tidak perlu dipertanyakan bahwa kita semua
adalah berbeda, dan kita memiliki pandangan yang berbeda tentang banyak hal,
berbagai pandangan yang boleh saja satu saat membuat kesatuan itu menjadi
sulit. Meskipun tekanan- tekanan dan ketegangan tidak terelakkan di setiap
tingkatan gereja, semua kita perlu menjaga sikap rendah hati, penyangkalan
diri, dan suatu keinginan untuk kebaikan yang lebih besar dari diri kita
sendiri. Ada begitu banyak perpecahan yang muncul oleh karena sifat
mementingkan diri, kesombongan, dan keinginan untuk meninggikan diri dan
pendapat pribadi di atas pendapat orang lain. Tak seorang pun dari antara kita
yang benar seluruhnya; tidak seorang pun kita yang mengerti segalanya secara
sempurna. Apa pun perbedaan yang tak terelakkan yang akan muncul nantinya,
bilamana kita memikul salib kita setiap hari, mati bagi diri sendiri, dan
setiap hari tidak hanya mencari kebaikan kita sendiri melainkan kebaikan orang
lain dan kebaikan gereja secara keseluruhan, maka banyak masalah yang kita
hadapi dengan penuh pergumulan dan yang membuat pekerjaan Tuhan terhalang, akan
lenyap.
Singkatnya, kesatuan itu dimulai dari masing-masing kita, secara pribadi,
sebagai pengikut Kristus bukan hanya sekadar nama saja namun dalam kehidupan
yang rela berkorban; suatu kehidupan yang didedikasikan untuk suatu alasan dan
kebaikan yang lebih besar daripada diri kita sendiri.
Kamis 22 November
PEMERINTAHAN GEREJA
Pemerintahan berarti membuat sesuatu jadi.
Hal ini benar dalam kehidupan sosial secara umum, dan ini benar dalam kehidupan
gereja. Pemerintahan juga melibatkan organisasi, yang berarti mengorganisir
sesuatu untuk dapat berfungsi, sejalan dengan seluruh peraturan,
ketentuan-ketentuan, dan struktur-struktur yang dirancang untuk memudahkan
tugas-tugas yang sedang dihadapi. Kekuasaan juga sangat penting bagi
pemerintahan. Dalam tingkatan praktis kehidupan jemaat, siapakah yang memiliki
kekuasaan untuk mensahkan segala hal dan siapakah yang diberi kuasa untuk
melakukan sesuatu? Jawaban yang berbeda-beda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini
telah menuntun kepada berbagai bentuk pemerintahan gereja.
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memiliki satu bentuk pemerintahan gereja
dengan sistem perwakilan. Idealnya, pemimpin hanya bertindak sebagai
perwakilan, yang menerima kekuasaan dan tanggung jawab yang didelegasikan dari
anggota jemaat. Tidak cukup hanya sekadar menunjukkan bahwa sistem pemerintahan
gereja didasarkan atas Alkitab; pelaksanaan kewenangan dalam sistem itu harus
menunjukkan kepekaan terhadap nilai-nilai Alkitabiah.
Lihat Kisah 15:1-29. Apakah yang dapat kita pelajari dari ayat ini tentang
beberapa prinsip dasar yang ada dalam organisasi dan pemerintahan gereja?
Kisah 15:1-29
15:1. Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia
dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak
disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat
diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan
dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan
Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan
penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.
15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar
kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat
itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal
Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.
15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh
jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan
segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi,
yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi
harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
15:6. Maka bersidanglah rasul-rasul dan
penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung
pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada
mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah
memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa
lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah
menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus
juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan
antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai
Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak
dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih
karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka
juga."
15:12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka
mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang
dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara,
berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula
Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih
suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi
seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan
kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali
dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan
segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah
firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak
boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik
kepada Allah,
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka,
supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan
berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan
dari darah.
15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa
diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan
tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."
15:22. Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta
seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka
beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan
Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang
terpandang di antara saudara-saudara itu.
15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya:
"Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada
saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa
lain.
15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang
di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan
menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
15:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah
memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama
dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan
nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang
dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan
kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang
perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang
dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati
dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini,
kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Apa pun yang dapat kita pelajari dari
ayat-ayat ini tentang pemerintahan gereja, satu hal yang harus jelas:
organisasi gereja perlu dipusatkan pada hal-hal yang memajukan penyebaran
Injil. Secara Alkitabiah, pemerintahan gereja itu hanya dinilai baik
sebagaimana baiknya gereja itu dalam menyampaikan misi dan penginjilannya.
Kita juga perlu mengingat, bahwa meskipun Kristus menggunakan otoritas- Nya
melalui gereja-Nya dan para pengurusnya yang telah ditunjuk, Dia tidak pernah
menyerahkan kuasa-Nya kepada mereka. Dia tetap sebagai kepala gereja (Ef. 1:22). Gereja yang
mula-mula sadar akan kenyataan bahwa mereka tidak dapat menggunakan otoritas
apa pun terlepas dari Kristus dan Firman-Nya. Dalam Kisah 15:28 sangat penting
bagi jemaat bahwa apa yang telah mereka putuskan "nampaknya sesuai dengan
Roh Kudus" (NKJV) perwakilan Kristus yang sebenarnya. Para pengurus gereja sekarang
ini, tidak diperkenankan memiliki tindakan yang berbeda.
Pertimbangkanlah Matius 20:24-28 dan 23:8. Implikasi apakah yang ada di
sana tentang pelaksanaan otoritas dalam gereja pada semua tingkatan? Seberapa
besarkah keinginan Anda untuk melayani orang lain? Pikirkan lebih mendalam
tentang motif Anda dan kaitannya dengan apa yang Anda lakukan dalam gereja,
tanpa memperhatikan posisi yang Anda jabat. Apakah motif-motif tersebut, dan
bagaimanakah hal itu dapat lebih selaras dengan prinsip-prinsip yang dinyatakan
dalam Firman Allah?
Matius 20:24-28 dan 23:8
20:24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang
lain kepada kedua saudara itu.
20:25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata:
"Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya
dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas
mereka.
20:26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa
ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
20:27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di
antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan
bagi banyak orang."
23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi;
karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
Jumat 23
November
PENDALAMAN: Baca Raoul Dederen, "The
Church," hlm. 538-581, dalam Raoul Dederen (ed.), Handbook of
Seventh-day Adventist Theology\ Ellen G. White, "Thou Shalt
Have No Other Gods Before Mehlm. 361-364,
dalam Testimonies to Ministers and Gospel IVorkers; "The Church
the Light of the World," hlm. 455-467, dalam Testimonies for
the Church, 5.
"Jika seseorang optim is terhadap
kekuatannya sendiri dan berusaha menguasai saudara-saudaranya, merasa bahwa
dia diberikan otoritas yang besar untuk menjadikan kehendaknya yang mengatur
segalanya, hal yang terbaik dan paling aman adalah memindahkannya, jangan
sampai bahaya yang besar dilakukan, dan dia kehilangan jiwanya, dan
membahayakan jiwa orang lain....Sikap memerintah atas warisan Allah akan
menyebabkan reaksi kecuali orang ini mengubah sikap mereka.. . . Posisi
seseorang tidak membuatnya lebih besar setitik pun di hadapan Allah; hanya
karakter saja yang dinilai oleh Allah."—Ellen G. White, Testimonies to
Ministers and Gospel Workers, hlm. 362.
"Misi gereja Kristus adalah menyelamatkan orang berdosa yang sedang binasa.
Untuk menyatakan kasih Allah pada manusia dan memenangkan mereka bagi Kristus
oleh pengaruh kasih itu. Kebenaran masa kini harus dibawa ke segala penjuru
dunia yang gelap, dan pekerjaan ini dapat dimulai di rumah."— Ellen G.
White, Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 381.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN
1. Tidak ada keraguan bahwa
gereja kita, memiliki masalah. Yesus menjelaskannya sebagai berikut:
"Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya:
'Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di
ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan
benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi." (Mat. 13:24, 25). Bacalah perumpamaan
itu selanjutnya. Bagaimanakah kita menerapkan apa yang dikatakan Yesus kepada
gereja kita, dan bagaimanakah kita berurusan dengan orang-orang yang
menyebabkan masalah? Apakah ini berarti bahwa tidak ada kondisi di mana
seseorang bisa didisiplin (dikucilkan)? Lihat sebagai contoh:
Tit. 3:10, 11 dan Rm. 16:17.
2. Apakah yang akan Anda
katakan pada seseorang yang meyakini bahwa gereja sudah korup (rusak), dan
memutuskan untuk menarik diri dari tubuh gereja secara keseluruhan dan pergi
sendirian?
3. Gereja kita menegaskan
pendapat tentang apa yang disebut "keimamat- an seluruh orang
percaya." Termasuk ide apakah ini? Tanggung jawab apa sajakah yang
diberikan ide ini pada kita?
4. Diskusikanlah di dalam
kelas beberapa potensi yang mengancam kesatuan kita sebagai satu gereja.
Isu-isu apakah yang telah menyebabkan perpecahan di dalam gereja pada masa yang
lalu? Apakah yang dapat kita pelajari dari masa lalu yang dapat membantu untuk
mencegah hal- hal yang sama pada masa mendatang?
No comments:
Post a Comment