Foto: Keluarga Mamesah-Jacobus
KKR Prince of
Peace akan digelar malam nanti (Minggu 7 Oktober 2012) di Manado Grand Palace.
Sie Transportasi Bapak Jun Mamesah telah menyiapkan transportasi di 15 titik
penjemputan yakni Kolongan-Maumbi-Perum Asabri, Lapangan-Paniki-Kilu Permai,
Paal Dua, Perkamil-Liwas-Ranomuut, Politeknik, Teling, Ranotana, Winangun,
hingga Tinoor. Oleh karena KKR ini terbuka untuk umum, maka siapapun yang
hendak menghadiri KKR namun memiliki kendala di transportasi maka dapat
menghubungi beliau di 0815-2364-3392, beliau dan timnya akan siap melayani.
Sie Acara Dra.
Margaretha Mamesah- Jacobus yang juga merupakan istri dari Jun Mamesah
mengatakan acara KKR yang dirangkaikan dengan seminar kesehatan, telah dikemas
menjadi suatu acara yang benar-benar akan memberikan suatu kebangunan rohani untuk
mengingatkan dunia bahwa “...seorang
anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:5)Acara KKR Prince of Peace akan ditayangkan secara
langsung di www.justin.tv/lannymanaroinsong
dan bagi yang tidak sempat melihat dan menghadirinya secara langsung dapat
menikmati KKR ini melalui siaran tunda di www.youtube.com/lannymanaroinsong . .
Foto: Ronny Matindas-Wakil Ketua Panitia
KKR “Prince of Peace”
Jika kita menghadirkan
Kristus sebagai Raja Damai dalam setiap aspek kehidupan kita, kita senantiasa
mampu berperan menjadi “juru-damai” di tengah-tengah konflik dan perselisihan
dalam keluarga, tempat pekerjaan dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai
“juru-damai” kita akan mengedepankan hikmat Allah sehingga seluruh tindakan dan
pikiran kita hanya dikendalikan oleh kehendak Allah. Selain itu sebagai
“juru-damai” kehidupan kita dipenuhi oleh spiritualitas kesederhanaan, yaitu
sikap hidup yang jauh dari sikap materialistis, duniawi dan sikap loba atau
serakah. Dalam hal ini kehidupan kita hanya dipenuhi oleh spiritualitas ucapan
syukur kepada Tuhan, sebab kita mampu berdamai dengan diri sendiri. Jika
demikian, bagaimanakah dengan kehidupan saudara? Oleh sebab itu jangan lewatkan
untuk menghadiri KKR Prince Of Peace di Manado Grand Palace (Swmimming Pool
Hall Lt.II) pada tanggal 07-13 Oktober 2012 jam 19.00-21.00 Wita dimana KKR ini
terbuka untuk umum.
(Lanny Waworuntu Manaroinsong-sie
Publikasi)
Pertentangan Besar: Sebagai Dasar
SABAT PETANG
Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: Kej. 3:15; Why. 12:1-17; Yes. 14:4-
21; Yeh. 28:12-19; Yes. 53:6; Rm, 1:20-28; Yoh. 16:2.
AYAT
HAFALAN: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kejadian 3:15).
Pokok Pikiran: Motif pertentangan besar merupakan
suatu konsep menyeluruh yang memadukan kepercayaan-kepercayaan dasar umat
Masehi Advent Hari Ketujuh.
Suatu "kebutuhan," adalah "ibu dari sebuah penemuan." Kata
ibu, dalam hal ini, berarti "sumber," suatu "kuasa yang
menggerakkan," suatu "dasar"; itu adalah suatu kebutuhan,
keperluan, akan sesuatu hal yang dapat mendorong manusia untuk bertindak.
Misalnya, kebutuhan untuk udara bersih adalah dasar, kekuatan pendorong, di
balik upaya untuk mencari sumber energi setein bahan bakar fosil.
Sama seperti penemuan-penemuan fisika, sistem
kepercayaan juga membutuhkan dasar, sebuah prinsip yang menjelaskan
kepercayaan tersebut.
Umat Masehi
Advent Hari Ketujuh mengakui 28 kepercayaan dasar. Kepercayaan-kepercayaan ini
memiliki dasar dalam sebuah konsep yang kita sebut "pertentangan
besar." Masing-masing pembahasan dari 28 kepercayaan dasar menjelaskan
salah satu aspek tertentu dari pertentangan besar ini. Kepercayaan-kepercayaan
dasar yang akan kita pelajari pada triwulan ini memberikan latar belakang yang
jelas tentang motif pertentangan besar. Pekan ini kita akan melihat pada
beberapa pokok utama dari dasar tersebut.
* Pelajari pelajaran pekan ini
sebagai persiapan untuk Sabat, 6 Oktober.
Minggu 30 September
PERTENTANGAN DAN PARA PEMERANNYA
Sepanjang
sejarah, orang-orang telah merasakan bahwa sesungguhnya umat manusia berada
dalam sebuah pertempuran, peperangan, dan sebuah perjuangan di antara
kekuatan-kekuatan yang bersaing. Penyair T. S. Eliot menulis, "Sepanjang
hidupku, suatu hal tidak berubah. Meskipun engkau menyembunyikannya, hal ini
tidak berubah: Perjuangan abadi antara Kebaikan dan Kejahatan."—T.S. Eliot: The Complete Poems and
Plays (New York,
San Diego, London: Harcourt Brace & Company, 1952), hlm. 98. Meskipun ini
merupakan pengertian umum, banyak orang memiliki pandangan yang berbeda-beda
tentang konflik tersebut, siapa yang terlibat, apa yang dipertaruhkan, dan
bagaimana itu akan berakhir. Sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh,
bagaimanapun juga. kita memiliki sudut pandang supra alami yang jelas
sehubungan dengan peperangan ini, sebuah sudut pandang yang berasal dari
pengertian kita akan Alkitab dan bagaimana Alkitab menggambarkan apa yang kita
sebut "pertentangan besar antara Kristus dan Setan."
Pelajari Kejadian 3:15 dan Wahyu 12:1-17. Siapakah
pemeran utama dalam pertentangan tersebut? Sementara berbagai simbol kadangkala
digunakan untuk menggambarkan para pemeran, mengapa kita percaya banwa kekuatan
yang dijelaskan di sini adalah nyata, makhluk harfiah? Apakah yang akan terjadi
pada seluruh sistem kepercayaan kita jika kita mengartikan secara rohani
realitas dari pertentangan besar antara Kristus dan Setan dan peran kita di
dalamnya?
Kejadian 3:15
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau
dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Wahyu 12: 1-17
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit;
dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk
sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari
bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri
di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera
sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang
akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu
dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana
telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ
seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh
malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka
tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut
Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia
dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga
berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah
kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah
pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan
Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa
mereka sampai ke dalam maut.
12:12. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai
kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena
Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa
waktunya sudah singkat."
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah
dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki
itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap
dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun,
di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air,
sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia
membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu,
lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah
dan memiliki kesaksian Yesus.
Bukanlah tidak biasa orang menggunakan istilah seperti Sdan atau malaikai- malaikat, atau bahkan Allah, Sementara yang mereka maksudkan
adalah sesuatu yang sangat berbeda dari arti yang biasanya dipadukan pada
kata-kata tersebut. Contoh, ada orang yang tertarik menggunakan kata Allah hanya karena berfokus pada fungsi yang diberikan oleh kata tersebut
dalam bahasa manusia dan masyarakat: mereka tidak memiliki perhatian apakah
"Allah" itu ada, dalam bentuk apa pun.
Simbol apa pun yang digunakan untuk menggambarkannya,
Alkitab mengajarkan bahwa tokoh-tokoh ini sangat nyata dan terlibat dalam
konflik yang nyata. Demikianlah kita sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh
memahaminya. Kebanyakan doktrin yang dipelajari dalam triwulan ini tidak
memiliki arti jika para pemeran dalam pertikaian ini tidak nyata, yang mana hal
ini seringkali menempatkan kita pada posisi yang berlawanan dengan budaya yang
berlaku.
Bahkan, saat
sekularisme telah mengambil banyak bentuk dan wujud sepanjang dua abad ini,
tidak ada yang menggambarkan sekularisme lebih dari upaya untuk menghilangkan
semua bahasa"duniawi lain" dari wacana manusia. Dengan keberhasilan
ilmu pengetahuan, manusia di berbagai budaya lebih cenderung berpikir tentang
isu-isu ilmiah. Malaikat dan iblis tidak dapat diterima dalam pola pikir
ilmiah. Dengan demikian, budaya pada saat ini secara perlahan-lahan sedang
menyaksikan kematian kepercayaan terhadap supra alami.
Seberapa
besarkah sudut pandang ilmu pengetahuan dan sekularisme mempengaruhi budayamu?
Seberapa jauhkah Anda telah dipengaruhi olehnya? Aspek pandangan dunia apa saja
yang kita harus waspadai?
Senin 1 Oktober
KEJATUHAN LUSIFER
Meskipun
Alkitab tidak secara jelas menceritakan isu-isu sehubungan dengan pertentangan
antara Allah dan Setan, hal itu dapat disimpulkan dari beberapa bagian Kitab
Suci, seperti Yesaya 14:4-21 dan Yehezkiel 28:12-19. Dalam konteks aslinya,
ayat-ayat ini menggambarkan raja-raja Tirus dan Babel; namun, jika kita baca
dengan lebih teliti, ayat-ayat itu memberikan rincian yang lebih daripada hanya
para penguasa timur dekat purbakala ini. Jelas, ayat-ayat ini menunjuk pada
asal-usul, posisi, dan kejatuhan Setan.
Dalam 1 Timotius 3:6, Paulus menentang pengurapan terhadap seorang yang
baru bertobat, sambil mengamarkan bahwa tindakan seperti itu dapat menyebabkan
orang tersebut menjadi sombong dan jatuh di bawah penghakiman yang sama seperti Iblis. Bagaimanakah pernyataan Paulus memberikan pengertian pada dua perikop di
atas, dan dalam hal apakah ketiga bagian ini menolong kita memahami isu-isu
dalam pertentangan?
1 Timotius 3:6
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar
jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
Paling tidak ada tiga isu yang dimunculkan dalam
ayat-ayat tersebut di atas: kesombongan, otonomi, dan kebebasan. Perjanjian
Lama menggambarkan sosok makhluk ciptaan, yang ingin menjadi mandiri dan bebas.
Tetapi kebebasan itu selalu merupakan bentuk ketidakbergantungan dari sesuatu atau seseorang. 1 Yohanes
3:8 mengatakan bahwa Iblis telah berbuat dosa dari mulanya; 1 Yohanes 3:4
mendefinisikan "dosa" sebagai pelanggaran hukum Allah. Selanjutnya, bahwa dosa Setan—yang
ditunjukkan dalam upaya mencari kebebasan dan otonomi— menyatakan sebuah
kerinduan untuk dibebaskan dari "pengaruh" Allah dan hu-
kum-hukum-Nya. Jadi, dengan menolak membiarkan dirinya berada di bawah
kekuasaan hukum Allah, Setan menunjukkan bahwa dia ingin hidup dalam kondisi
yang berbeda. Pemberontakan ini juga mengartikan bahwa sistem hukum di surga
tidak ideal, ada sesuatu yang salah dengan hal itu. Namun karena hukum Allah
merupakan refleksi dari karakter Allah, suatu cacat dalam hukum tersebut penjadi
cacat dalam karakter Allah. Singkatnya, pemberontakan Setan adalah sama dengan
pemberontakan terhadap Allah juga.
Keangkuhan,
otonomi, dan kebebasan. Apakah yang dimunculkan oleh ketiga kata ini dalam
pikiran Anda? Dalam hal apakah masing-masing kita berada dalam bahaya terjatuh
dalam perangkap, yang nampaknya sangat halus, bahwa keangkuhan, otonomi, dan
kebebasan dapat memberikan sesuatu pada kita? Lagi pula, di bawah kondisi yang
tepat, apakah yang salah dengan konsep-konsep tersebut?
Selasa 2 Oktober
SENJATA ALLAH
"Aku
akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu
dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya" (Kej. 3:15). Dalam hal
apakah pertentangan besar itu dinyatakan dalam ayat ini?
Apa yang
tersirat dalam Kejadian 3:15, yang menyatakan bahwa pertentangan itu sudah
diramalkan di sini, memberikan petunjuk kepada kita tentang keterlibatan Allah
dalam konflik ini. Kita dapat melihat konflik, yang baru saja dimulai di bumi
antara ular dan perempuan itu, pada akhirnya akan melibatkan para pengikut
dari pemeran awal: "Benih" perempuan dan "benih" ular itu.
Pada waktunya, sebagaimana kita ketahui, konflik itu akan mencapai klimaksnya
pada pertikaian antara Setan dan seorang laki-laki keturunan perempuan itu,
Yesus dari Nazaret. Senjata pilihan Allah adalah Yesus—yang akan datang untuk
melawan atas nama perempuan itu, menderita "pagutan ular," namun pada
akhirnya memberikan pukulan yang mematikan pada ular tersebut. Senjata pilihan
itu adalah tindakan pengorbanan Yesus, suatu tindakan kasih tanpa pamrih.
Bagaimanakah
ayat berikut ini membantu kita untuk memahami beberapa hal yang terlibat dalam
pertentangan besar? Bagaimanakah rencana keselamatan ini menjadi pusat dari
semuanya?
Bandingkan Kej. 4:4 dengan Ibr. 11:4
Kej. 4:4 dengan Ibr. 11:4
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan
dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN
mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
11:4. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada
Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia
memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan
persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Bandingkan Kej. 12:3; 22:18 dengan Gal. 3:16
Bandingkan
Kel. 25:9 dengan Ibr. 8:2
Bandingkan
Yes. 53:6 dengan Rm. 5:8
Mat. 16:18;
18:16-20
Ibr. 8:1, 2
Rabu 3 Oktober
PERLAWANAN
SETAN
Jika Anda membaca pelajaran kemarin dengan teliti,
Anda akan melihat perkembangan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya dan
kebenaran-Nya di tengah- tengah pertentangan besar. Allah bekerja melalui
pelayanan mezbah para bapa dan bangsa Israel, melalui pengorbanan dan kematian
Yesus yang mendamaikan, melalui gereja, dan melalui pelayanan Kristus dalam
bait suci surgawi.
Namun, Setan bekerja dengan tidak mengenal lelah
mencoba untuk merusak rencana Allah. Demikianlah pertentangan besar itu telah
berlangsung, dan sekarang, berjuang atas pokok-pokok penting ini.
Sebagai
contoh, sistem korban yang dilakukan oleh para bapa, dan dalam pelayanan bait
suci bangsa Israel, dirancang Allah untuk mengingatkan umat manusia pada
Pencipta dan menjaga agar pengharapan akan penebusan itu tetap hidup.
Bagaimanakah
Setan berusaha merampas dan menghancurkan kebenaran tentang rencana
keselamatan, terutama sebagaimana yang terungkap dalam sistem korban? Lihat Rm. 1:20-28; UL.
32:17, 18.
Rm. 1:20-28;
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya,
yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran
dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka
tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya
pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat,
tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak
fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung,
binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada
keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh
mereka.
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah
dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang
harus dipuji selama-lamanya, amin.
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa
nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang
wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman,
laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka
balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk
mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang
terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
UL. 32:17, 18
32:17 mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh
jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang
belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar.
32:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah
kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau.
Tentu saja,
inkarnasi Kristus, pelayanan-Nya di bumi, pengorbanan-Nya di kayu salib dan
kematian-Nya yang membawa penebusan adalah bagian utama dari upaya yang Allah
pilih untuk mengalahkan Setan dalam kontroversi besar. Kematian Kristus akan
menjamin kehancuran Setan, yang bekerja keras tanpa kenal lelah melawan Kristus.
Apakah yang
ayat-ayat ini (Mat
2:1-18; 4:1-11; 16:21-23; 27:39-42) beritahukan pada kita tentang cara-cara di mana Setan
berusaha mencobai Yesus?
Mat 2:1-18;
2:1. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah
Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke
Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja
orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur
dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu
terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias
akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di
tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau
sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda,
karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan
umat-Ku Israel."
2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil
orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana
bintang itu nampak.
2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem,
katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu
dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun
datang menyembah Dia."
2:9. Setelah mendengar kata-kata raja itu,
berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu
mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu
berada.
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat
bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan
melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun
membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu
emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya
jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan
lain.
2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat,
nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah,
ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai
Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh
Dia."
2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu
serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal
itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir
Kupanggil Anak-Ku."
2:16. Ketika
Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat
marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan
ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur,
sebab mereka tidak ada lagi."
4:1-11;
4:1. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun
untuk dicobai Iblis.
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat
puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini
menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak
Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia
akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di
atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula
tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang
sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya:
"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah,
malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
16:21-23;
16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan
menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada
Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
27:39-42
27:39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia
dan sambil menggelengkan kepala,
27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau
merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
27:41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama
ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
27:42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi
diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun
dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus
mendirikan gereja-Nya di bumi untuk mewartakan kepada umat manusia yang
terhilang tentang kabar baik keselamatan. Sejak gereja ada, Setan telah
bertekad untuk melemahkan dan menghancurkannya. Ayat-ayat'berikut ini
menunjukkan beberapa taktik yang Setan gunakan,untuk melawan gereja (Lihat
Kis. 5:17, 18; 7:54-60; 2 Tes. 2:1-4; 1 Tim. 4:1; 2 Ptr. 2:1; Why. 12:13-17).
Sementara
itu, kitab Ibrani bercerita tentang bait suci kudus yang nyata di surga di
mana Kristus masuk setelah kenaikan-Nya (Ibr. 4:14-16; 9:24), melakukan
fungsi keimamatan mewakili manusia berdosa (lbr. 7:27). Dalam Daniel
8:11- 14, kita dapat melihat aktivitas Setan sehubungan dengan pelayanan
keimamatan Kristus di bait suci surg&wi dan usahanya untuk merebut
pelayanan itu.
Sangat penting untuk membaca 1
Petrus 5:8,9 dan memiliki pemahaman intelektual tentang amaran itu; namun lebih
penting lagi untuk benar-benar memperhatikan amaran itu dalam hidup kita setiap
hari. Pada kenyataannya, bagaimanakah kita, menolak Setan? Seberapa seringkah
dalam satu hari Anda menyadari upaya Setan terhadap Anda?
1 Petrus 5:8,9
5:8. Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu
tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
KAMIS 4
Oktober
NASIB
"Tetapi
jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari
ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu
beribadah di seberang sungai Efrat, atau aliah orang Amori yang negerinya kamu
diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada
TUHAN!" (Yos.
24:15). Bagaimanakah
ayat ini mengungkapkan berbagai hal, yang merupakan pokok paling mendasar dalam
pertentangan besar?
Nubuatan
memberikan pada kita pemandangan tentang adegan penutupan konflik antara Allah
dan Setan. Untuk periode 1260 tahun (Dan. 7:25; .'2:7; Why. 11:2; 12:14;
13:5), Iblis secara sporadis1, tetapi terus-menerus, menganiaya
umat Allah. Dalam pertunjukan akhiryang dituliskan dalam Wahyu 12 dan 13, Setan
menggunakan dua kekuatan duniawi: seekor binatang seperti macan tutul (Why.
13:1-10) dan birTatang bertanduk dua (Why. 13:11-17). Dan mereka
menggunakan semua taktik Setan yang dibahas dalam pelajaran kemarin.
Wahyu 14
adalah suatu gambaran respons terhadap manuver Iblis yang Allah gunakan pada
tahap-tahap akhir untuk mengakhiri konflik itu. Apakah yang Wahyu 14:6-13
beritahukan pada kita tentang cara-cara dimana beberapa pokok persoalan dalam
pertentangan besar itu akan dinyatakan?
Wahyu
14:6-13
14:6. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang
di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya
kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan
bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua,
menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu,
yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga,
menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang
menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada
tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah,
yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan
api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak
Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke
atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya
disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan
barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan
orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
14:13. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata:
Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak
sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh
beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai
mereka."
Dari sudut pandang Tuhan, proklamasi yang jelas
tentang isu-isu yang terlibat dalam konflik (di sini digambarkan sedang
disampaikan oleh tiga malaikat) adalah penting sebelum konflik itu berakhir.
Manusia perlu diberikan informasi cerdas agar orang banyak dapat mengubah
pikiran dan menentukan sikap mereka terhadap isu-isu tersebut.
Dalam
konflik terakhir akan ada orang yang tetap setia kepada Allah. Dalam Wahyu 14
mereka dilambangkan oleh, angka 144.000 mungkin mewakili orang yang tak
terhitung banyaknya dari segala bangsa di burni (Why. 7:4). Tetapi mereka
tetap patuh pada perintah-perintah Allah dalam masa kesesakan yang besar dan
dengan sepenuh hati menyembah Allah Pencipta mereka. Mereka menerima
persetujuan Allah dan menang bersama Dia, sementara orang yang tidak mau
bertobat akan dihancurkan dalam penuaian berikutnya (Why. 14:14-20).
Intinya adalah bahwa satu hari nanti pertentangan besar ini akan berakhir.
Satu hal tentang pertentangan besar:
Tidak ada yang bisa bersikap netral. Anda akan berada pada satu sisi atau di
sisi lainnya. Siapa pun dapat mengklaim berada di pihak Tuhan (lihat Yohanes 16:2); bagaimanakah Anda tahu, dengan
yakin, bahwa Anda benar-benar di pihak Tuhan? Bawa jawaban Anda ke kelas pada
hari Sabat.
Yohanes 16:2
16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang
saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat
bakti bagi Allah.
Jumat 5 Oktober
PENDALAMAN:
Bacalah buku FrankB. Holbrook, "The GreatControversy," hlm. 969-1008
dalam Raoul Dederen (ed.), Handbook ofSeventh-dayAdventist Theology.
"Alkitab
menerangkan dirinya sendiri. Ayat dibandingkan dengan ayat. Pelajar harus
belajar memandang firman itu secara keseluruhan, dan melihat hubungan
bagian-bagiannya. Dia harus mendapat pengetahuan tema pusatnya yang agung, dari
maksud Allah yang semula untuk dunia ini, dari timbulnya permusuhan yang besar,
dan dari pekerjaan penebusan. Dia harus memahami sifat dari dua azas yang
merebut keunggulan, dan harus belajar mengikuti pekerjaan mereka melalui
catatan sejarah dan nubuatan, kepada penyempurnaan yang besar. Dia harus melihat
bagaimana permusuhan ini masuk ke dalam setiap tingkat pengalaman manusia;
bagaimana di dalam setiap perbuatan hidup dia sendiri menyatakan alasan yang
bertentangan satu dengan yang lainnya; dan bagaimana, apakah dia mau atau
tidak, dia sekarang juga memutuskan di pihak manakah dalam pertikaian itu dia
akan didapati."—Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm.
176.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.
Dalam
kutipan di atas, Ellen G. White menulis bahwa pertentangan besar masuk ke dalam
setiap fase pengalaman manusia. Seberapa benarkah pernyataan ini dalam
pengalaman Anda sendiri? Apakah pemahaman Anda tentang motif pertentangan
besar menjadi sumber kekuatan atau frustrasi saat Anda menghadapi masalah
kehidupan sehari-hari dalam dunia yang penuh dosa dan penderitaan?
2.
Beberapa
orang membicarakan tentang penundaan kedatangan Kristus yang kedua kali. Dengan
banyaknya ketidakadilan dan penderitaan yang tidak masuk akal di dunia ini,
tampaknya bahwa setiap penambahan satu hari yang baru di bumi ini sudah lebih
dari cukup. Mintalah anggota kelas berbagi pandangan pribadi tentang motif
pertentangan besar dari sudut pandang "penundaan" tersebut.
3.
Sejauh
manakah kita bisa meyakini resolusi akhirdari konflik antara yang baik dan
jahat? Apakah yang memberikan Anda jaminan bahwa kejahatan pada akhirnya
akan dikalahkan? Alasan apakah yang kita miliki untuk mempercayai hal itu?
Bagaimanakah, misalnya, nubuatan Daniel 2 dapat memberikan pada kita jaminan
tentang hasil akhir itu?
4.
Di UKSS,
lihat jawaban Anda terhadap pertanyaan akhir pada hari Kamis. Jawabannya
sangat relevan oleh karena pemahaman kita yang jelas tentang siapa penganiaya
yang akan muncul pada akhir zaman. Lalu, bagaimanakah, kita dapat yakin kita
akan berada pada pihak yang benar?
No comments:
Post a Comment