Pelajaran 1 Triwulan IV 2012


Info : Kebaktian Rabu malam (19.00 wita) dan Kebaktian Hari Sabat (09.00 wita) GMAHK Paal Dua sudah dapat disaksikan melalui live streaming (siaran langsung) di www.justin.tv/lannymanaroinsong. Untuk siaran tunda di www.youtube.com/lannymanaroinsong

Foto:  Keluarga Mamesah-Jacobus
KKR Prince of Peace akan digelar malam nanti (Minggu 7 Oktober 2012) di Manado Grand Palace. Sie Transportasi Bapak Jun Mamesah telah menyiapkan transportasi di 15 titik penjemputan yakni Kolongan-Maumbi-Perum Asabri, Lapangan-Paniki-Kilu Permai, Paal Dua, Perkamil-Liwas-Ranomuut, Politeknik, Teling, Ranotana, Winangun, hingga Tinoor. Oleh karena KKR ini terbuka untuk umum, maka siapapun yang hendak menghadiri KKR namun memiliki kendala di transportasi maka dapat menghubungi beliau di 0815-2364-3392, beliau dan timnya akan siap melayani.
Sie Acara Dra. Margaretha Mamesah- Jacobus yang juga merupakan istri dari Jun Mamesah mengatakan acara KKR yang dirangkaikan dengan seminar kesehatan, telah dikemas menjadi suatu acara yang benar-benar akan memberikan suatu kebangunan rohani untuk mengingatkan dunia bahwa “...seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:5)Acara KKR Prince of Peace akan ditayangkan secara langsung di www.justin.tv/lannymanaroinsong dan bagi yang tidak sempat melihat dan menghadirinya secara langsung dapat menikmati KKR ini melalui siaran tunda di www.youtube.com/lannymanaroinsong .  .  








 Foto: Ronny Matindas-Wakil Ketua Panitia KKR “Prince of Peace”
KKR Prince Of Peace akan dimulaikan pada Hari Minggu tanggal 7 Oktober 2012. Bapak Ronny Matindas selaku Wakil Ketua Panitia Prince Of Peace dan selaku Ketua Jemaat GMAHK Paal Dua  mengatakan bahwa seluruh persiapan telah dirampungkan tinggal menunggu hari H. Beliau berkata KKR ini mengangkat tema Prince of Peace (Raja Damai) oleh karena Kehadiran sang Mesias sebagai Raja akan menciptakan damai-sejahtera dan keselamatan yang utuh bagi seluruh umat manusia. Sehingga dalam pemerintahanNya seluruh umat manusia mampu berdamai dengan Allah, berdamai dengan sesama dan alam, juga mampu berdamai dengan diri mereka sendiri.
Jika kita menghadirkan Kristus sebagai Raja Damai dalam setiap aspek kehidupan kita, kita senantiasa mampu berperan menjadi “juru-damai” di tengah-tengah konflik dan perselisihan dalam keluarga, tempat pekerjaan dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai “juru-damai” kita akan mengedepankan hikmat Allah sehingga seluruh tindakan dan pikiran kita hanya dikendalikan oleh kehendak Allah. Selain itu sebagai “juru-damai” kehidupan kita dipenuhi oleh spiritualitas kesederhanaan, yaitu sikap hidup yang jauh dari sikap materialistis, duniawi dan sikap loba atau serakah. Dalam hal ini kehidupan kita hanya dipenuhi oleh spiritualitas ucapan syukur kepada Tuhan, sebab kita mampu berdamai dengan diri sendiri. Jika demikian, bagaimanakah dengan kehidupan saudara? Oleh sebab itu jangan lewatkan untuk menghadiri KKR Prince Of Peace di Manado Grand Palace (Swmimming Pool Hall Lt.II) pada tanggal 07-13 Oktober 2012 jam 19.00-21.00 Wita dimana KKR ini terbuka untuk umum. 
(Lanny Waworuntu Manaroinsong-sie Publikasi)


Pertentangan Besar: Sebagai Dasar
SABAT PETANG
Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: Kej. 3:15; Why. 12:1-17; Yes. 14:4- 21; Yeh. 28:12-19; Yes. 53:6; Rm, 1:20-28; Yoh. 16:2.
AYAT HAFALAN: "Aku akan mengadakan permusuhan antara eng­kau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; ketu­runannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremuk­kan tumitnya." (Kejadian 3:15).
Pokok Pikiran: Motif pertentangan besar merupakan suatu konsep me­nyeluruh yang memadukan kepercayaan-kepercayaan dasar umat Masehi Advent Hari Ketujuh.
Suatu "kebutuhan," adalah "ibu dari sebuah penemuan." Kata ibu, dalam hal ini, berarti "sumber," suatu "kuasa yang menggerakkan," suatu "da­sar"; itu adalah suatu kebutuhan, keperluan, akan sesuatu hal yang dapat mendorong manusia untuk bertindak. Misalnya, kebutuhan untuk udara bersih adalah dasar, kekuatan pendorong, di balik upaya untuk mencari sumber energi setein bahan bakar fosil.
Sama seperti penemuan-penemuan fisika, sistem kepercayaan juga membu­tuhkan dasar, sebuah prinsip yang menjelaskan kepercayaan tersebut.
Umat Masehi Advent Hari Ketujuh mengakui 28 kepercayaan dasar. Keper­cayaan-kepercayaan ini memiliki dasar dalam sebuah konsep yang kita sebut "pertentangan besar." Masing-masing pembahasan dari 28 kepercayaan dasar menjelaskan salah satu aspek tertentu dari pertentangan besar ini. Kepercayaan-kepercayaan dasar yang akan kita pelajari pada triwulan ini memberikan latar belakang yang jelas tentang motif pertentangan besar. Pekan ini kita akan me­lihat pada beberapa pokok utama dari dasar tersebut.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 6 Oktober.
Minggu 30 September
PERTENTANGAN DAN PARA PEMERANNYA
Sepanjang sejarah, orang-orang telah merasakan bahwa sesungguhnya umat manusia berada dalam sebuah pertempuran, peperangan, dan sebuah perjuangan di antara kekuatan-kekuatan yang bersaing. Penyair T. S. Eliot menulis, "Sepan­jang hidupku, suatu hal tidak berubah. Meskipun engkau menyembunyikannya, hal ini tidak berubah: Perjuangan abadi antara Kebaikan dan Kejahatan."—T.S. Eliot: The Complete Poems and Plays (New York, San Diego, London: Harcourt Brace & Company, 1952), hlm. 98. Meskipun ini merupakan pengertian umum, banyak orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang konflik tersebut, siapa yang terlibat, apa yang dipertaruhkan, dan bagaimana itu akan berakhir. Sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh, bagaimanapun juga. kita memiliki sudut pandang supra alami yang jelas sehubungan dengan peperangan ini, sebuah sudut pandang yang berasal dari pengertian kita akan Alkitab dan bagaimana Alkitab menggam­barkan apa yang kita sebut "pertentangan besar antara Kristus dan Setan."
Pelajari Kejadian 3:15 dan Wahyu 12:1-17. Siapakah pemeran utama dalam pertentangan tersebut? Sementara berbagai simbol kadangkala digunakan untuk menggambarkan para pemeran, mengapa kita percaya banwa kekuatan yang dijelaskan di sini adalah nyata, makhluk harfiah? Apakah yang akan terjadi pada seluruh sistem kepercayaan kita jika kita mengartikan secara rohani realitas dari pertentangan besar antara Kris­tus dan Setan dan peran kita di dalamnya?
Kejadian 3:15
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Wahyu 12: 1-17
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Bukanlah tidak biasa orang menggunakan istilah seperti Sdan atau malaikai- malaikat, atau bahkan Allah, Sementara yang mereka maksudkan adalah sesuatu yang sangat berbeda dari arti yang biasanya dipadukan pada kata-kata tersebut. Con­toh, ada orang yang tertarik menggunakan kata Allah hanya karena berfokus pada fungsi yang diberikan oleh kata tersebut dalam bahasa manusia dan masyarakat: mereka tidak memiliki perhatian apakah "Allah" itu ada, dalam bentuk apa pun.
Simbol apa pun yang digunakan untuk menggambarkannya, Alkitab menga­jarkan bahwa tokoh-tokoh ini sangat nyata dan terlibat dalam konflik yang nya­ta. Demikianlah kita sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh memahaminya. Kebanyakan doktrin yang dipelajari dalam triwulan ini tidak memiliki arti jika para pemeran dalam pertikaian ini tidak nyata, yang mana hal ini seringkali me­nempatkan kita pada posisi yang berlawanan dengan budaya yang berlaku.
Bahkan, saat sekularisme telah mengambil banyak bentuk dan wujud sepan­jang dua abad ini, tidak ada yang menggambarkan sekularisme lebih dari upaya untuk menghilangkan semua bahasa"duniawi lain" dari wacana manusia. Dengan keberhasilan ilmu pengetahuan, manusia di berbagai budaya lebih cenderung berpikir tentang isu-isu ilmiah. Malaikat dan iblis tidak dapat diterima dalam pola pikir ilmiah. Dengan demikian, budaya pada saat ini secara perlahan-lahan sedang menyaksikan kematian kepercayaan terhadap supra alami.
Seberapa besarkah sudut pandang ilmu pengetahuan dan sekularisme mempengaruhi budayamu? Seberapa jauhkah Anda telah dipengaruhi olehnya? Aspek pandangan dunia apa saja yang kita harus waspadai?
Senin 1 Oktober
KEJATUHAN LUSIFER
Meskipun Alkitab tidak secara jelas menceritakan isu-isu sehubungan de­ngan pertentangan antara Allah dan Setan, hal itu dapat disimpulkan dari bebe­rapa bagian Kitab Suci, seperti Yesaya 14:4-21 dan Yehezkiel 28:12-19. Dalam konteks aslinya, ayat-ayat ini menggambarkan raja-raja Tirus dan Babel; na­mun, jika kita baca dengan lebih teliti, ayat-ayat itu memberikan rincian yang lebih daripada hanya para penguasa timur dekat purbakala ini. Jelas, ayat-ayat ini menunjuk pada asal-usul, posisi, dan kejatuhan Setan.
Dalam 1 Timotius 3:6, Paulus menentang pengurapan terhadap seorang yang baru bertobat, sambil mengamarkan bahwa tindakan seperti itu dapat menyebabkan orang tersebut menjadi sombong dan jatuh di bawah peng­hakiman yang sama seperti Iblis. Bagaimanakah pernyataan Paulus mem­berikan pengertian pada dua perikop di atas, dan dalam hal apakah ketiga bagian ini menolong kita memahami isu-isu dalam pertentangan?
1 Timotius 3:6
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
Paling tidak ada tiga isu yang dimunculkan dalam ayat-ayat tersebut di atas: kesombongan, otonomi, dan kebebasan. Perjanjian Lama menggambarkan sosok makhluk ciptaan, yang ingin menjadi mandiri dan bebas. Tetapi kebebasan itu se­lalu merupakan bentuk ketidakbergantungan dari sesuatu atau seseorang. 1 Yohanes 3:8 mengatakan bahwa Iblis telah berbuat dosa dari mulanya; 1 Yohanes 3:4 mendefinisikan "dosa" sebagai pelanggaran hukum Allah. Selanjutnya, bahwa dosa Setan—yang ditunjukkan dalam upaya mencari kebebasan dan otonomi— menyatakan sebuah kerinduan untuk dibebaskan dari "pengaruh" Allah dan hu- kum-hukum-Nya. Jadi, dengan menolak membiarkan dirinya berada di bawah kekuasaan hukum Allah, Setan menunjukkan bahwa dia ingin hidup dalam kon­disi yang berbeda. Pemberontakan ini juga mengartikan bahwa sistem hukum di surga tidak ideal, ada sesuatu yang salah dengan hal itu. Namun karena hukum Allah merupakan refleksi dari karakter Allah, suatu cacat dalam hukum tersebut penjadi cacat dalam karakter Allah. Singkatnya, pemberontakan Setan adalah sama dengan pemberontakan terhadap Allah juga.
Keangkuhan, otonomi, dan kebebasan. Apakah yang dimunculkan oleh ketiga kata ini dalam pikiran Anda? Dalam hal apakah masing-masing kita berada dalam bahaya terjatuh dalam perangkap, yang nampaknya sangat halus, bahwa keangkuhan, otonomi, dan kebebasan dapat memberikan se­suatu pada kita? Lagi pula, di bawah kondisi yang tepat, apakah yang sa­lah dengan konsep-konsep tersebut?
Selasa 2 Oktober
SENJATA ALLAH
"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan mere­mukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya" (Kej. 3:15). Dalam hal apakah pertentangan besar itu dinyatakan dalam ayat ini?
Apa yang tersirat dalam Kejadian 3:15, yang menyatakan bahwa perten­tangan itu sudah diramalkan di sini, memberikan petunjuk kepada kita tentang keterlibatan Allah dalam konflik ini. Kita dapat melihat konflik, yang baru saja dimulai di bumi antara ular dan perempuan itu, pada akhirnya akan melibat­kan para pengikut dari pemeran awal: "Benih" perempuan dan "benih" ular itu. Pada waktunya, sebagaimana kita ketahui, konflik itu akan mencapai klimaks­nya pada pertikaian antara Setan dan seorang laki-laki keturunan perempuan itu, Yesus dari Nazaret. Senjata pilihan Allah adalah Yesus—yang akan datang un­tuk melawan atas nama perempuan itu, menderita "pagutan ular," namun pada akhirnya memberikan pukulan yang mematikan pada ular tersebut. Senjata pilih­an itu adalah tindakan pengorbanan Yesus, suatu tindakan kasih tanpa pamrih.
Bagaimanakah ayat berikut ini membantu kita untuk memahami be­berapa hal yang terlibat dalam pertentangan besar? Bagaimanakah ren­cana keselamatan ini menjadi pusat dari semuanya?
Bandingkan Kej. 4:4 dengan Ibr. 11:4
Kej. 4:4 dengan Ibr. 11:4
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
11:4. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Bandingkan Kej. 12:3; 22:18 dengan Gal. 3:16
Bandingkan Kel. 25:9 dengan Ibr. 8:2
Bandingkan Yes. 53:6 dengan Rm. 5:8
Mat. 16:18; 18:16-20
Ibr. 8:1, 2

Rabu 3 Oktober
PERLAWANAN SETAN
Jika Anda membaca pelajaran kemarin dengan teliti, Anda akan melihat per­kembangan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya dan kebenaran-Nya di tengah- tengah pertentangan besar. Allah bekerja melalui pelayanan mezbah para bapa dan bangsa Israel, melalui pengorbanan dan kematian Yesus yang mendamaikan, melalui gereja, dan melalui pelayanan Kristus dalam bait suci surgawi.
Namun, Setan bekerja dengan tidak mengenal lelah mencoba untuk meru­sak rencana Allah. Demikianlah pertentangan besar itu telah berlangsung, dan sekarang, berjuang atas pokok-pokok penting ini.
Sebagai contoh, sistem korban yang dilakukan oleh para bapa, dan dalam pela­yanan bait suci bangsa Israel, dirancang Allah untuk mengingatkan umat manusia pada Pencipta dan menjaga agar pengharapan akan penebusan itu tetap hidup.
Bagaimanakah Setan berusaha merampas dan menghancurkan kebe­naran tentang rencana keselamatan, terutama sebagaimana yang terung­kap dalam sistem korban? Lihat Rm. 1:20-28; UL. 32:17, 18.
Rm. 1:20-28;
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
UL. 32:17, 18
32:17 mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar.
32:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau.

Tentu saja, inkarnasi Kristus, pelayanan-Nya di bumi, pengorbanan-Nya di kayu salib dan kematian-Nya yang membawa penebusan adalah bagian utama dari upaya yang Allah pilih untuk mengalahkan Setan dalam kontroversi besar. Kematian Kristus akan menjamin kehancuran Setan, yang bekerja keras tanpa kenal lelah melawan Kristus.
Apakah yang ayat-ayat ini (Mat 2:1-18; 4:1-11; 16:21-23; 27:39-42) beritahukan pada kita tentang cara-cara di mana Setan berusaha mencobai Yesus?
Mat 2:1-18;
2:1. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."
2:9. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
2:16. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

4:1-11;
4:1. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

16:21-23;
16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

27:39-42
27:39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
27:41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
27:42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.


Setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus mendirikan gereja-Nya di bumi untuk mewartakan kepada umat manusia yang terhilang tentang kabar baik keselamatan. Sejak gereja ada, Setan telah bertekad untuk melemahkan dan menghancurkannya. Ayat-ayat'berikut ini menunjukkan beberapa taktik yang Setan gunakan,untuk melawan gereja (Lihat Kis. 5:17, 18; 7:54-60; 2 Tes. 2:1-4; 1 Tim. 4:1; 2 Ptr. 2:1; Why. 12:13-17).
Sementara itu, kitab Ibrani bercerita tentang bait suci kudus yang nyata di sur­ga di mana Kristus masuk setelah kenaikan-Nya (Ibr. 4:14-16; 9:24), melakukan fungsi keimamatan mewakili manusia berdosa (lbr. 7:27). Dalam Daniel 8:11- 14, kita dapat melihat aktivitas Setan sehubungan dengan pelayanan keimamatan Kristus di bait suci surg&wi dan usahanya untuk merebut pelayanan itu.
Sangat penting untuk membaca 1 Petrus 5:8,9 dan memiliki pemaham­an intelektual tentang amaran itu; namun lebih penting lagi untuk benar-benar memperhatikan amaran itu dalam hidup kita setiap hari. Pada ke­nyataannya, bagaimanakah kita, menolak Setan? Seberapa seringkah da­lam satu hari Anda menyadari upaya Setan terhadap Anda?
1 Petrus 5:8,9
5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

KAMIS 4 Oktober
NASIB
"Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang ke­padanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau al­iah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi ru­mahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yos. 24:15). Bagaimana­kah ayat ini mengungkapkan berbagai hal, yang merupakan pokok paling mendasar dalam pertentangan besar?
Nubuatan memberikan pada kita pemandangan tentang adegan penutupan konflik antara Allah dan Setan. Untuk periode 1260 tahun (Dan. 7:25; .'2:7; Why. 11:2; 12:14; 13:5), Iblis secara sporadis1, tetapi terus-menerus, mengani­aya umat Allah. Dalam pertunjukan akhiryang dituliskan dalam Wahyu 12 dan 13, Setan menggunakan dua kekuatan duniawi: seekor binatang seperti macan tutul (Why. 13:1-10) dan birTatang bertanduk dua (Why. 13:11-17). Dan mereka menggunakan semua taktik Setan yang dibahas dalam pelajaran kemarin.
Wahyu 14 adalah suatu gambaran respons terhadap manuver Iblis yang Allah gunakan pada tahap-tahap akhir untuk mengakhiri konflik itu. Apakah yang Wahyu 14:6-13 beritahukan pada kita tentang cara-cara dimana bebe­rapa pokok persoalan dalam pertentangan besar itu akan dinyatakan?
Wahyu 14:6-13
14:6. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
14:13. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Dari sudut pandang Tuhan, proklamasi yang jelas tentang isu-isu yang terli­bat dalam konflik (di sini digambarkan sedang disampaikan oleh tiga malaikat) adalah penting sebelum konflik itu berakhir. Manusia perlu diberikan informasi cerdas agar orang banyak dapat mengubah pikiran dan menentukan sikap mere­ka terhadap isu-isu tersebut.
Dalam konflik terakhir akan ada orang yang tetap setia kepada Allah. Dalam Wahyu 14 mereka dilambangkan oleh, angka 144.000 mungkin mewakili orang yang tak terhitung banyaknya dari segala bangsa di burni (Why. 7:4). Tetapi me­reka tetap patuh pada perintah-perintah Allah dalam masa kesesakan yang besar dan dengan sepenuh hati menyembah Allah Pencipta mereka. Mereka menerima persetujuan Allah dan menang bersama Dia, sementara orang yang tidak mau bertobat akan dihancurkan dalam penuaian berikutnya (Why. 14:14-20). Intinya adalah bahwa satu hari nanti pertentangan besar ini akan berakhir.
Satu hal tentang pertentangan besar: Tidak ada yang bisa bersi­kap netral. Anda akan berada pada satu sisi atau di sisi lainnya. Sia­pa pun dapat mengklaim berada di pihak Tuhan (lihat Yohanes 16:2); bagaimanakah Anda tahu, dengan yakin, bahwa Anda benar-benar di pihak Tuhan? Bawa jawaban Anda ke kelas pada hari Sabat.
Yohanes 16:2
16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.


Jumat 5 Oktober
PENDALAMAN: Bacalah buku FrankB. Holbrook, "The GreatControversy," hlm. 969-1008 dalam Raoul Dederen (ed.), Handbook ofSeventh-dayAdventist Theology.
"Alkitab menerangkan dirinya sendiri. Ayat dibandingkan dengan ayat. Pelajar harus belajar memandang firman itu secara keseluruhan, dan melihat hubungan bagian-bagiannya. Dia harus mendapat pengetahuan tema pusatnya yang agung, dari maksud Allah yang semula untuk dunia ini, dari timbulnya permusuhan yang besar, dan dari pekerjaan penebusan. Dia harus memahami sifat dari dua azas yang merebut keunggulan, dan harus belajar mengikuti pekerjaan mereka melalui catatan sejarah dan nubuatan, kepada penyempurnaan yang besar. Dia harus me­lihat bagaimana permusuhan ini masuk ke dalam setiap tingkat pengalaman ma­nusia; bagaimana di dalam setiap perbuatan hidup dia sendiri menyatakan alasan yang bertentangan satu dengan yang lainnya; dan bagaimana, apakah dia mau atau tidak, dia sekarang juga memutuskan di pihak manakah dalam pertikaian itu dia akan didapati."—Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 176.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.        Dalam kutipan di atas, Ellen G. White menulis bahwa pertentangan besar masuk ke dalam setiap fase pengalaman manusia. Seberapa benarkah pernyataan ini dalam pengalaman Anda sendiri? Apakah pemaham­an Anda tentang motif pertentangan besar menjadi sumber kekuatan atau frustrasi saat Anda menghadapi masalah kehidupan sehari-hari dalam dunia yang penuh dosa dan penderitaan?
2.        Beberapa orang membicarakan tentang penundaan kedatangan Kris­tus yang kedua kali. Dengan banyaknya ketidakadilan dan penderitaan yang tidak masuk akal di dunia ini, tampaknya bahwa setiap penam­bahan satu hari yang baru di bumi ini sudah lebih dari cukup. Mintalah anggota kelas berbagi pandangan pribadi tentang motif pertentangan besar dari sudut pandang "penundaan" tersebut.
3.        Sejauh manakah kita bisa meyakini resolusi akhirdari konflik antara yang baik dan jahat? Apakah yang memberikan Anda jaminan bahwa kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan? Alasan apakah yang kita miliki untuk mempercayai hal itu? Bagaimanakah, misalnya, nubuatan Daniel 2 dapat memberikan pada kita jaminan tentang hasil akhir itu?
4.        Di UKSS, lihat jawaban Anda terhadap pertanyaan akhir pada hari Kamis. Jawabannya sangat relevan oleh karena pemahaman kita yang jelas tentang siapa penganiaya yang akan muncul pada akhir zaman. Lalu, bagaimanakah, kita dapat yakin kita akan berada pada pihak yang benar?





No comments:

Post a Comment