Februari download di SINI
Maret download di SINI
Pelajaran Sekolah Sabat I dan Penuntun Guru Triwulan I 2017 dalam bentuk Pdf silakan download (Klik pada judul). Gunakan aplikasi Adobe Reader baik untuk Apple maupun Android.
Daftar Isi :
1. Roh dan Firman
2. Roh Kudus : Bekerja di Balik Layar
3. KEILAHIAN ROH KUDUS
4. Kepribadian Roh Kudus
5. Babtisan dan Kepenuhan Roh Kudus
6, Roh Kudus dan Menghidupkan Kehidupan Yang Kudus
7. Roh Kudus dan Buah Roh
8. Roh Kudus dan Karunia Roh
9. Roh Kudus dan Jemaat
10. Roh Kudus, Firman dan Doa
11. Mendukakan dan Menolak Roh Kudus
12. Pekerjaan Roh Kudus
Dalam bentuk Epub disertai ayat-ayat untuk Apple (Ibook) dan Android (Aplikasi Moonreader) :
1. Roh dan Firman
2. Roh Kudus : Bekerja di Balik Layar
3. KEILAHIAN ROH KUDUS
4. Kepribadian Roh Kudus
5. Babtisan dan Kepenuhan Roh Kudus
6. Roh Kudus dan Menghidupkan Kehidupan Yang Kudus
7. Roh Kudus dan Buah Roh
8. Roh Kudus dan Karunia Roh
10. Roh Kudus, Firman dan Doa
Berita Misi Sabat I Triwulan I 2017 dalam bentuk Pdf silakan download pada judul :
1. Sabat 7 Januari Emas di Hati Mereka
2. Sabat 14 Januari Kisah Tatiana
3. Sabat 21 Januari Kuasa Keteladanan
4. Sabat 28 Januari Berjalan di Taman
5. Sabat 4 Februari Sebuah Dunia Baru di Nowa Huta
6. Sabat 11 Februari Harapan Seorang Buta
7. Sabat 18 Februari Bergumul untuk Ruangan Yang Lebih Baik
8. Sabat 25 Februari Dari Atheis menjadi Advent
9. Sabat 4 Maret Disiksa Namun Tetap Setia
10. Sabat 11 Maret Mereka Membutuhkan Tuhan
11. Sabat 18 Maret Tuhan adalah yang Utama
12. Sabat 25 Maret Program Sabat Terakhir Triwulan I 2017
Materi TEN DAYS OF PRAYER dalam bahasa Indonesia silakan download di SINI
*4-10 Maret
Pelajaran 10
ROH KUDUS, FIRMAN, DAN DOA
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini,
Bacalah: Yoh. 15:7; Mat. 7:7; Mzm. 66:18; Yak 1:6-8; 1 Yoh. 5:14,15; Kis. 2:38.
Ayat
Hafalan: "Demikian juga Roh membantu kita dalam
kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa;
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud
Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang
kudus" (Rm. 8:26, 27).
Kerohanian dan
doa yang benar berjalan bersama-sama. Tidak akan ada kehidupan kerohanian yang
sesungguhnya tanpa doa yang giat. Sesudah kebutuhan pertobatan, kemungkinan
kebutuhan terbesar dan paling mendesak adalah sebuah kebangunan kehidupan doa
kita. Kabar baiknya adalah bahkan di dalam doa-doa kita tidak pernah dibiarkan
tanpa bantuan Roh Kudus. Doa lebih mendekatkan kita dengan Allah; itu
mengangkat kita ke hadapan had- irat-Nya. Doa iman memampukan kita untuk hidup
dalam merespons janji-janji Allah yang melimpah. Kehidupan kita diubahkan
ketika kita menuntut berkat- berkat yang Allah telah janjikan lewat Firman-Nya.
Allah lebih daripada mampu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita menurut
kekayaan-Nya (Flp. 4:19). Doa yang sungguh-sungguh dan kerohanian yang
otentik selalu menjadikan Allah pusat dari perhatian kita, dan keduanya berakar
pada Firman-Nya yang Tertulis.
Kita tidak
seharusnya mendasarkan kehidupan kerohanian kita pada pengalaman kita yang
tidak menentu dan perasaan subjektif, juga tidak memusatkan doa kita pada
praktik tafakur dan meditasi yang meragukan. Tetapi, kerohanian kita harus
dituntun oleh Alkitab dan mengikuti kehendak Allah seperti yang dinyatakan di
dalam Firman-Nya. Roh Kuduslah yang membangunkan di dalam «lil i kita sebuah
keinginan untuk mencari kehadiran Allah di dalam doa dan untuk mengangkat satu
dengan yang lainnya di dalam permohonan-permohonan kita.
* Pelajari
pelajaran sepekan ini untuk persiapan Sabat, 11 Maret.
Minggu 5 Maret Doa yang Menyenangkan Allah
Walaupun
dibungkus dengan jubah kesalehan, banyak doa dituntun dengan motif-motif yang
dipertanyakan. Kita dapat berdoa agar kehidupan seseorang dilindungi karena
kita tidak mau hidup sendiri. Kita mungkin berdoa untuk keberhasilan di dalam
pekerjaan Allah karena kita sementara memainkan peran penting di dalam
pekerjaan ini. Kita mungkin berdoa untuk pertobatan seseorang agar kehidupan
kita menjadi lebih mudah. Seringkah doa-doa kita lebih berpusat terhadap apa
yang kita inginkan daripada apa yang Allah inginkan. Doa yang menyenangkan
Allah memiliki sebuah fokus yang berbeda.
Baca Yohanes
15:7. Mengapakah sangat penting untuk doa-doa kita bahwa kita tinggal di dalam
Yesus dan Firman-Nya tinggal dalam diri kita? Fokus perbedaan manakah yang akan
dihadapi oleh doa-doa kita jika kita tidak tinggal di dalam Yesus?
Yohanes 15:7
15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Mencari
Allah yang pertama dan menikmati penyertaan-Nya adalah lebih penting daripada
segala sesuatu yang mungkin Dia berikan kepada kita. Jika Allah menjadi yang
pertama dalam kehidupan kita, kita akan melakukan apa yang Dia mau kita
lakukan; pikiran-pikiran-Nya akan membentuk keinginan kita. Sekali Allah
menjadi pusat doa, maka kita akan mulai berdoa dari sudut pandang- Nya. Kita
akan mulai melihat seluruh kehidupan kita melalui mata-Nya, Cara pandang
seperti ini meninggikan derajat doa.
Allah sangat
tertarik kepada kita. Dia rindu untuk menjadi bagian dari semua aspek kehidupan
kita; kecemasan kita, ketakutan kita, permintaan kita, harapan kita, keinginan
kita, keberhasilan kita, sukacita kita, atau kegagalan kita, pokoknya segala
sesuatu. Kita dapat membicarakan mengenai hal-hal ini dengan Dia sebagai
seorang sahabat baik. Dan kita melihat semuanya ini melalui mata-Nya.
Doa tidaklah
mengubah Allah; itu mengubah kita, karena kita dibawa ke dalam kehadiran Allah
yang mengubah kehidupan. "Doa adalah membuka hati kepada Allah sebagai
kepada seorang sahabat. Doa itu perlu bukan karena supaya Allah mengetahui apa
kita sebenarnya, melainkan untuk menyanggupkan kita menerima Dia. Doa bukanlah
membawa Allah turun kepada kita, melainkan membawa kita kepada-Nya."—Ellen
G. White, Kebahagian Sejati, hlm. 104.
Sungguh
kutipan yang luar biasa! Ini menangkap banyak hal yang sebenarnya tentang apa
yang doa lakukan bagi kita dan untuk kita. Hanya doa yang membuat kita seperti
wadah yang terbuka untuk anugerah, kuasa, dan kehadiran Allah dalam kehidupan
kita. Siapakah yang belum mengalami kenyataan mengenai bagaimana doa dapat
menarik kita lebih dekat kepada Allah?
Pikirkan
mengenai kehidupan berdoa Anda; yaitu mengenai apa yang Anda doakan, kapan Anda
berdoa, mengapa Anda berdoa, dan lainnya. Apakah yang disampaikan kepada Anda
tentang keberadaan kerohanian- mu dan hubunganmu pribadi dengan Allah?
Perubahan-perubahan apakah yang mungkin diperlukan untuk dilakukan?
SENIN 6 Maret Dasar Doa Alkitablah: Meminta
Allah
Bacalah
Matius 7:7. Sebelum kita menerima sesuatu dari Allah, kita harus memintanya.
Kalau begitu, mengapa permintaan kita penting jika Allah mengetahui segala
sesuatu?
Matius 7:7
7:7. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Meminta
adalah menyatakan keinginan kita dan mengekspresikan kepercayaan kita di dalam
diri Allah. Melalui doa kita mendekati diri-Nya yang dari- Nya kita mencari
sokongan dan pertolongan. Ketika kita meminta Allah, kita juga memberikan izin
kepada-Nya untuk menjadi aktif bagi kepentingan kita. Allah ingin Dia diminta.
Dia ingin kita membawa kepada-Nya permohonan doa kita. Jika kita tidak meminta
kepada-Nya, kita tidak akan menerima karunia yang Ia sudah janjikan. Yesus
berkata, "Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang
yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan" (Luk. 11:9, 10).
Bacalah Mrk.
11:24; 1 Yoh. 5:14, 15; dan Mzm. 66:18. Mengapakah tidak ada permohonan doa
yang terlalu besar bagi Allah? Mengapa sangatlah baik untuk tahu bahwa Allah
dermawan dan senang memberikan kelimpahan-Nya? Apakah persyaratan bagi Allah
untuk memenuhi doa-doa kita?
Mrk. 11:24;
11:24
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
1 Yoh. 5:14, 15;
5:14.
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa
kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
5:15 Dan
jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita
juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
Mzm. 66:18
66:18
Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
Sungguh kita
dapat meminta kepada Allah untuk segala sesuatu. Tidak ada permintaan yang
terlalu kecil atau tidak penting bagi Dia. Juga tidak ada permintaan yang
terlalu besar yang Allah tidak dapat tangani. Dia adalah Mahakuasa. Oleh iman
kita dapat menuntut setiap janji di dalam Alkitab dan menerima karunia yang
dijanjikan dari tangan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya (2 Kor. 1:20).
Namun ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar menerima apa yang kita minta.
Jika kita tidak mau sepenuhnya berserah kepada Allah, dan jika permohonan kita
hanya memantulkan cinta diri dan keinginan berdosa kita, maka Allah tidak akan
menjawab doa-doa kita (lihat Yes. 59:1, 2). Sebuah persyaratan penting
untuk jawaban atas doa-doa kita adalah kemauan kita untuk mengikuti kehendak
Allah dan menjadi penurut. "Semua karunia Allah dijanjikan atas syarat
penurutan"—EUen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 105, 106.
Mengetahui bahwa Allah sangat murah hati, maka kita dapat datang kepada-Nya.
"Tuhan tidaklah dimuliakan oleh permohonan lemah yang menunjukkan tidak
ada sesuatu pun yang diharapkan. Ia menginginkan setiap orang yang percaya,
lintuk mendekati takhta karunia dengan kesungguh-sungguhan dan
jaminan"—Ellen G. White, Signs of the Times, 7 Agustus 1901.
SELASA 7 Maret Dasar Doa Alkitabiah: Percaya
Bacalah
Markus 11:24. Di samping meminta, aspek lain apakah yang Yesus sebutkan dalam
hubungannya dengan doa?
Markus 11:24
11:24
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Hanya
meminta tidaklah cukup. Ada hal penting kedua yang dibutuhkan agar ada di dalam
doa-doa kita: Iman. Kitab Ibrani mengatakan, "tetapi tanpa iman tidak
mungkin orang berkenan kepada Allah" (11:6). Ketika kita bertelut
di hadapan Allah dan membuka satu dari tiga ribu janji di dalam Alkitab
kemudian meminta Allah, dengan sederhana seperti seorang anak kecil, untuk
memenuhi janji-Nya demi kita, kita harus percaya bahwa Dia akan melakukan yang
terbaik bagi kita pada waktu-Nya.
Bacalah
Yakobus 1:6-8. Apakah yang dikatakan Alkitab tentang orang yang kurang beriman?
Mengapakah iman adalah sebuah persyaratan untuk menerima karunia yang
dijanjikan?
Yakobus 1:6-8
1:6
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari
oleh angin.
1:7
Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari
Tuhan.
1:8
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Jika kita
datang kepada Allah, kita harus percaya bahwa Dia ada dan akan memberikan
kepada mereka yang mencari Dia. Doa yang berpengaruh harus dibarengi oleh
sebuah kepercayaan bukan hanya bahwa Allah dapat menjawab, tetapi bahwa Dia
akan melakukan menurut kehendak Ilahi-Nya.
Dalam
Alkitab, percaya mempercayai terkait erat mempercayai. Kita dapat bergantung
kepada seseorang bila kita tahu orang itu dapat dipercayai. Ketika kita
membiarkan keraguan tentang Allah akan menepati janji-Nya, kita akan goncang
dan tidak dapat berharap bahwa kita akan menerima sesuatu dari-Nya. Percaya
artinya mempertaruhkan Allah pada janji-Nya. Itu artinya kita bergantung
kepada Allah dan janji-janji-Nya, bahkan ketika perasaan kita meragukannya.
Karena "iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibr. 11:1). Iman
berpegang teguh kepada janji-janji Allah karena kita bergantung kepada apa
yang Dia telah katakan (Ibr. 11:11). Iman tahu bahwa "Allah tidak
mungkin berdusta" (Ibr. 6:18). Allah adalah sama, kemarin, hari
ini, dan selama-lamanya (Ibr. 13:8). iman mengetahui bahwa bagi Allah
tidak ada satu pun yang tidak mungkin (Luk. 1:37).
Iman membuka
pintu kepada perbendaharaan Ilahi di surga. Melalui Roh Kudus, Allah
menggerakkan hati pria dan wanita untuk percaya kepada Firman Allah dan melalui
iman doa-doa kita menggerakkan tangan Yang Mahakuasa.
Apakah yang
dapat menolongmu untuk bertumbuh lebih kuat dalam iman? Aspek Yesus yang
manakah yang menolongmu untuk memiliki kepercayaan diri dalam kehendak-Nya dan
kemampuan untuk menolongmu pada saat Anda butuh?
Rabu 8 Maret Dasar Doa Alkitabiah: Menuntut
Janji Allah
Semua iman
tidak berguna bila kita tidak menuntut hal-hal yang telah kita doakan.
Bacalah 1
Yohanes 5:14,15. Apakah alasannya sehingga kita yakin bahwa Allah mendengarkan
kita dan kita menerima apa yang sudah kita mohonkan kepada-Nya?
1 Yohanes 5:14,15
5:14. Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
5:15 Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita
minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang
telah kita minta kepada-Nya.
Aspek ketiga
dari doa sesuai Alkitab adalah penerimaan. Setelah meminta dan percaya
janji-janji-Nya, kita perlu menuntut apa yang telah Ia janjikan. Kita menuntut
janji Allah dengan mengembalikan ucapan syukur bahwa kita sudah menerimanya.
Sehingga janji-janji itu diterapkan kepada kita. EUen White katakan bahwa
"untuk setiap karunia yang telah dijanjikan-Nya, kita boleh minta;
kemudian kita harus percaya bahwa kita akan menerimanya, dan mengucapkan terima
kasih kepada Allah bahwa kita telah menerimanya."—EUen G. White, Membina
Pendidikan Sejati, hlm. 244.
Di dalam
Lukas 8:11 Yesus membandingkan Firman Allah kepada sebuah benih. Sebagaimana
keseluruhan pohon buah apel berada di dalam sebuah benih apel, demikian pula
karunia Allah diisi di dalam janji-janji-Nya. Ketika kita menuntut janji dan
berterima kasih kepada Allah untuk janji itu, kita sudah memiliki karunia yang
Dia sudah janjikan. Kita menerima pemberian yang dijanjikan oleh iman bahkan
sebelum kita dapat merasakan atau melihatnya.
Contoh
kebangkitan Lazarus dalam Yohanes 11 mengilustrasikan bahwa Yesus berdoa di
dalam cara ini. Yesus tahu pasti apa kehendak Allah dalam situasi seperti ini.
Yohanes 11:11 mengatakan kepada kita bahwa kehendaknya adalah melakukan
kehendak Allah dan itu adalah penurutan. Dalam Yohanes 11:39-41, kita telah
membaca di mana Yesus bersyukur kepada Bapa lebih dahulu bahwa Ia akan
membangkitkan Lazarus, walau Lazarus masih berada di dalam kubur. Ketika Yesus
telah berterima kasih kepada Allah, Dia menerima pemenuhan per- mintaan-Nya.
Sebagai anak-anak Allah kita hidup di atas janji-janji Allah, bukan di atas
penjelasan Allah. Walaupun kita tidak dapat menjelaskan segala sesuatu, namun
kita dapat memercayai janji-janji-Nya.
"Tuhan
berkata, 'Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan.' Dia mengundang kita
untuk mempersembahkan kepada-Nya kebingungan dan keperluan kita, dan kebutuhan
kita akan pertolongan Ilahi. Ia memohon kita supaya segera berdoa. Begitu
kesulitan timbul, kita harus mempersembahkan kepada Dia permohonan-permohonan
kita yang sungguh dan ikhlas. Oleh doa kita yang mendesak kita membuktikan keyakinan
kita yang kuat kepada Allah. Kesadaran mengenai keperluan kita memimpin kita
untuk berdoa sungguh-sungguh dan Bapa semawi kita tergerak oleh permohonan
kita."—Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 129, 130.
Mengapakah
sangat penting untuk selalu membawa segala sesuatunya kepada Allah di dalam
doa?
Kamis 9 Maret Berdoa untuk Roh Kudus
Bacalah
Efesus 3:16 dan Kisah 2:38. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini kepada kita
tentang menerima Roh Kudus di dalam kehidupan kita?
Efesus 3:16
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya,
menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
Kisah 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Ada banyak
hal yang kita bisa doakan, tetapi ada satu kebutuhan besar di waktu yang bahaya
saat kita hidup sekarang ini: Yaitu karunia Roh Kudus. Ini adalah pemberian
terbesar yang Yesus dapat berikan. Dalam memberikan Roh Kudus, Allah tidak
dapat memberikan hal yang lainnya lagi. Terhadap pemberian Roh Kudus ini tak
ada yang bisa ditambahkan (karena memang, apa lagi yang bisa ditambahkan kepada
Diri Ilahi itu sendiri?). Melalui Dia dan pekerjaan- Nya di dalam diri kita,
semua kebutuhan kita dipenuhi. Berkat Roh Kudus akan membawa di dalam
gerbongnya semua berkat-berkat yang lain.
Namun, ada
satu hambatan besar, dan itu adalah diri kita sendiri, karena kita sering tidak
bersedia menerima Roh Kudus. Seperti pada saat-saat jemaat Perjanjian Baru,
kita harus sadar bahwa pertama kita perlu bertobat dan menyerahkan semua
kehidupan kita kepada Yesus. Benar, hanya karena desakan Roh Kuduslah yang
mengizinkan kita untuk melakukannya.
Namun,
ketika kita merespons bisikan-Nya, pertobatan dari dosa adalah buah sulung
pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita. Dalam kerendahan hati dan iman, kita perlu
mengakui dosa kita agar Dia dapat menyucikan kita dari semua ketidakbenaran.
Kita perlu mengerti betapa jatuhnya kita dan betapa kita memerlukan Allah dan
anugerah-Nya dalam kehidupan kita. Tanpa Dia, kita telah hilang, mati dalam
dosa kita dan dihukum kepada kebinasaan kekal.
Jadi dalam
doa yang sungguh-sungguh, kita akan memenuhi syarat atas janji Allah untuk
memberikan Roh Kudus-Nya kepada kita. Dan kemudian yang bisa kita lakukan
adalah meminta Allah, dan Dia akan dengan senang hati membei- kan Roh-Nya
kepada kita. "Orangtua surgawi lebih berkemauan untuk memberikan Roh
Kudus kepada mereka yang memintanya daripada orangtua duniawi dalam memberikan
pemberian yang baik kepada anak-anak mereka."—Ellen G. White, Ye Shall
Receive Power, hlm. 284.
Seperti
hal-hal rohani lainnya, pemberian Roh Kudus bukanlah sebuah akhir di dalam
pemberian itu. Dia diberikan untuk mengangkat Yesus, menghasilkan tabiat
Kristus di dalam kehidupan kita dan memampukan kita untuk melayani orang lain
di dalam membangun tubuh Kristus, yaitu jemaat-Nya. Jadi, semua kegiatan
ibadah, umum atau pribadi, yang meninggikan Roh Kudus di atas Yesus Kristus
adalah sebuah kesalahan. Oleh karena melalui Yesus kita "dalam satu Roh
beroleh jalan masuk kepada Bapa" (Ef. 2:18).
Mengapakah
karunia Roh Kudus adalah pemberian terbesar yang bisa Yesus berikan kepada
kita? Apakah yang sudah Anda alami dengan realitas Roh Kudus di dalam hidupmu?
Bagaimana berbedakah mungkin hidupmu tanpa pemberian ini?
Jumat 10 Maret
PeNdalaman: Bacalah
tulisan Ellen G. White, "Meminta untuk Memberi," dalam Membina
Kehidupan Abadi, hlm. 100-110. Untuk koleksi yang bermanfaat atas janji
yang menguatkan baca tulisan Ellen G. White, God has Promised (Washington,
D.C.: Review and Herald, 1982).
Tanpa doa
kita tidak akan memiliki kekuatan kerohanian dalam kehidupan kita, karena doa
menghubungkan kita dengan Sumber kekuatan itu. Tanpa doa kita tidak akan
memiliki hubungan yang vital bersama Allah. Kita akan menjadi bejana kosong
yang mungkin memiliki "sebuah bentuk kebaikan" tetapi tanpa kuasa dan
janji karunia dari atas. Dan, tidak perlu ditanyakan lagi, seperti yang kita
lihat sepanjang pekan ini, kita telah diberikan janji-janji yang luar biasa mengenai
Allah menjawab doa. Tetapi bagaimana dengan waktu-waktu ketika kita tidak
mendapatkan jawaban atas doa-doa kita, bahkan ketika kita sudah memenuhi semua
persyaratan sampai kepada kemampuan terbaik kita yang diberikan Allah?
"Janganlah
kecewa jika doa-doamu tidak mendapatkan jawaban yang segera. Allah melihat doa
itu sering dicampur dengan keduniawian. Manusia berdoa demikian agar memuaskan
keinginan-keinginan diri mereka, dan Tuhan tidak mengabulkan permohonan mereka
di dalam cara yang mereka harapkan. Dia membawa mereka melalui ujian-ujian dan pencobaan-pencobaan,
Dia membawa mereka melalui hinaan-hinaan, sampai mereka melihat lebih jelas
apa yang menjadi kebutuhan mereka. Dia tidak memberikan kepada manusia hal-hal
yang akan memuaskan nafsu yang akan merugikan diri mereka sendiri dan akan menyatakan
borok mereka dan mereka tidak dihormati Allah. Dia tidak memberikan kepada
manusia sesuatu yang akan memuaskan ambisi mereka dan bekerja hanya untuk
pujian diri sendiri. Ketika kita datang kepada Allah kita harus berserah dan
sedih karena dosa di hati kita, menyerahkan segala sesuatunya kepada
kehendak-Nya yang kudus."—Ellen G. White, In Heavenly Places, hlm.
89.
Pertanyaan-pertanyaan
untuk Didiskusikan:
1. Di dalam cara apakah doa memengaruhi
seluruh keberadaan kerohanian kita? Karena itu, pengaruh apakah yang diberikan
oleh doa ketika Anda sedang berdoa? Dalam cara yang bagaimanakah Anda menjadi
berbeda sesudah Anda berdoa dibandingkan sebelum Anda berdoa?
2. Apakah yang akan Anda katakan kepada
seseorang yang sudah berdoa dan mendoakan sesuatu dan itu tidak dikabulkan
seperti yang orang itu harapkan dan doakan, seperti kesembuhan terhadap seorang
anak kecil, atau hal-hal yang lain? Bagaimanakah kita belajar untuk percaya
kepada Allah bahkan dalam situasi seperti ini?
3. Di UKSS, bicarakan pengalaman
pribadimu tentang berdoa, dan tentang arti doa bagimu. Apakah yang telah Anda
pelajari tentang doa yang dapat menolong orang lain yang mungkin sedang
bergumul untuk memahami tujuan doa?
4. Mengapakah penting untuk berdoa bahkan
jika kita tidak sepenuhnya mengerti bagaimana doa itu bekerja?
Penuntun Guru
Ringkasan
Pelajaran
Ayat Inti: Roma 8:26, 27
Anggota UKSS akan:
Mengetahui: Memahami
kebutuhan doa yang mutlak dan Alkitab dalam menjalani kehidupan Kristen yang
dipenuhi oleh Roh Kudus. Merasakan: Merasakan kebutuhan akan pengalaman kehadiran Roh Kudus
yang lebih banyak melalui doa dan belajar Alkitab. Melakukan: Menumbuhkan kerinduan saat teduh
dalam persekutuan dengan Kristus melalui pelayanan Roh Kudus sesuai dalam
waktu yang dijadwalkan secara rutin melalui doa dan belajar Alkitab.
Garis Besar Pelajaran:
I.
Mengetahui: Janji Roh Kudus
A.
Mengapakah
kehadiran Roh Kudus begitu sangat penting dalam kehidupan orang Kristen?
B.
Apakah
kaitan antara berdoa dan belajar Alkitab dengan kepenuhan Roh Kudus?
II. Merasakan: Kehadiran Roh Kudus
A.
Bagaimanakah
kita bisa lebih mengalami kehadiran dan kuasa Roh Kudus dalam hidup kita?
B.
Bagaimanakah
perasaan Anda ketika Anda memiliki waktu ibadah yang dinamis, yang bermakna
dengan Tuhan?
C.
Bagaimanakah
perasaan Anda ketika Anda berulang kali kehilangan waktu ibadah Anda?
III. Melakukan: Kuasa Roh Kudus
A.
Apakah
hal-hal tertentu yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
ibadah Anda agar supaya dapat hidup sehari-hari dalam kehadiran dan kuasa Roh
Kudus?
B.
Ketika kita
membacajanji-janji Alkitab, bagaimanakah janji itu bisa menjadi milik kita,
bukan sesuatu yang kita hanya baca di dalam Alkitab? —
Ringkasan: Tuhan
rindu untuk mengisi hidup kita dengan Roh Kudus-Nya> Roh Kudus adalah Duta
Besar pribadi dan karunia yang paling berharga dari Kristus. Sementara kita
menghabiskan waktu dengan Yesus dalam doa dan belajar Alkitab, dengan rendah
hati dan sikap pasrah, Dia akan mengisi kita dengan Roh-Nya. Sementara kita
menyerahkan hidup kita kepada Kristus, percaya Firman-Nya, dan dengan iman
mengklaim janji-janji-Nya, kita akan hidup di hadapan-Nya. Roh Kudus akan
mengisi hidup kita. Rahasia menerima Roh Kudus dalam kepenuhan kuasa-Nya sama
sekali bukanlah rahasia. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Kristus,
kita mencari kemuliaan-Nya, bukan kemuliaan kita sendiri. Sementara kita berdoa,
percaya dan meminta janji dari Roh Kudus; maka itu akan dicurahkan pada kita
dengan berlimpah.
Siklus Belajar
·
LANGKAH 1-Memotivasi
Fokus Alkitab: 1 Yohanes 5:14,15
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Ada banyak orang Kristen yang salah paham tentang
tujuan sebenarnya dari doa itu. Kita berdoa bukan hanya karena kita ingin
sesuatu untuk diri kita sendiri. Kita berdoa karena kita begitu penuh dengan
kasih Kristus dan sangat menghargai apa yang telah Dia lakukan bagi kita bahwa
kita rindu untuk memiliki hubungan dengan-Nya. Berada di hadirat-Nya adalah
suatu kesenangan. Menikmati persekutuan-Nya adalah keinginan hati kita. Doa adalah
suasana di mana Roh Kristus berbicara kepada hati kita, dan kita ditarik lebih
dekat kepada-Nya.
Ketika
keinginan hati kita adalah untuk mengenal Dia, kita sedang terbuka untuk
menerima berkat-berkat terkaya-Nya. Tuhan kita adalah Pemberi semua pemberian
yang baik (Mzm. 84:11, Yak. 1:17). Sama seperti orangtua rindu untuk
memberikan pemberian yang baik untuk anak-anaknya, Bapa surgawi kita rindu
untuk memberikan pemberian yang baik dalam kelimpahan untuk ma- sing-masing
kita. Meminta dalam iman, percaya bahwa kita akan menerimanya, menuntut
janji-janji-Nya, kita menjadi penerima berkat terkaya surgawi.
Untuk Guru: Salah satu
cara yang paling bermakna untuk mengalami kehidupan ibadah yang lebih dalam
adalah dengan menggabungkan doa dan belajar Alkitab. Ketika kita berdoa, kita
berbicara kepada Tuhan. Ketika kita membaca Firman-Nya, Dia berbicara kepada
kita. Doronglah UKSS Anda untuk berlutut di hadapan Tuhan dengan Alkitab
mereka yang terbuka. Mulailah dengan bagian dari Mazmur atau salah satu dari
Injil. Sarankanlah supaya mereka membaca satu bagian Kitab Suci dan kemudian
dengan diam-diam berbicara dengan Tuhan tentang apa yang telah mereka baca. Roh
Kudus akan mengesankan pikiran mereka dengan hal-hal dalam kehidupan mereka
yang perlu bertumbuh secara rohani. Dia akan membukakan pemahaman dalam Firman
Allah yang menarik mereka lebih dekat dengan Yesus.
Ellen G.
White memberi kita nasihat praktis ini: "Jika Anda menelusuri Kitab Suci
dengan roh lemah lembut dan mau diajar, usaha Anda akan sangat dihargai.
Manusia duniawi tidak menerima hal-hal tersebut dari Roh Allah, karena bagi
mereka hal-hal tersebut adalah suatu kebodohan: Hal-hal tersebut juga tidak
dapat mereka pahami, karena hal tersebut harus dipahami secara rohani. Alkitab
harus dipelajari dengan doa."—The Review and Herald, 4 Juni 1889.
Mintalah UKSS Anda untuk mengikuti nasihat yang diilhami oleh Ilahi ini dengan
cara menggabungkan belajar Alkitab dengan doa pada pekan ini dan melaporkannya
kembali ke UKSS Sabat berikutnya sehubungan dengan perbedaan yang telah dibuat
dalam kehidupan ibadah mereka.
Diskusi Pembuka: Meskipun
doa sangat berarti bagi banyak orang Kristen, namun untuk orang lain itu lebih
hanya sekadar tugas daripada sebuah kesenangan. Hal ini telah menjadi
pengulangan frasa monoton yang selalu sama. Allah tampaknya berdiam dan berada
jauh. Apakah yang Anda temukan untuk membuat kehidupan doa Anda bermakna?
Apakah Anda memiliki tempat favorit untuk berdoa di mana Anda merasa sangat
dekat dengan Tuhan? Apakah Anda memiliki waktu yang dijadwalkan untuk berdoa
setiap hari di mana Anda tidak ingin melewatkannya? Apakah beberapa aspek dari
kehidupan doa pribadi Anda yang Anda ingin bagikan di UKSS Anda?
Ketika kita amati Yesus dalam berdoa, setidaknya kita melihat
empat hal ini.
1. Yesus mengakui bahwa doa adalah
penting untuk kehidupan rohani-Nya. Di seluruh Injil, kita melihat Dia sering
berdoa (Luk. 11:1).
2. Yesus memiliki tempat khusus dan
waktu khusus untuk berdoa (Mrk. 1:35).
3. Yesus secara teratur berdoa disertai
dengan suara keras (Ibr. 5:7, 8).
4. Yesus benar-benar menyerahkan diri
kepada kehendak Bapa-Nya dalam semua doa-Nya (Mat. 26:39).
Pertanyaan untuk Diskusi:
ü Bagaimanakah kehidupan doa Yesus
dapat menjadi model bagi kita sendiri?
ü Mengapakah penting menyatukan doa
dan belajar Alkitab.?
ü Apakah peran yang dimainkan iman
dalam doa yang dijawab? Mengapakah Anda pikir bahwa iman sangatlah penting
dalam kehidupan doa kita?
·
LANGKAH 2 - Menyelidiki
Komentar Alkitab
I. Berdoa
untuk Janji-janji Allah
(Tinjau Kembali! Yohanes 5:14, 15
Bersama UKSS Anda.)
Dalam 1
Yohanes 5:14, Yohanes memberi kita jaminan ini: "Inilah keberanian
percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita
meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya." Perhatikan di mana letak
keyakinan kita. Hal ini tidak terletak dalam doa-doa kita. Hal ini tidak
terletak dalam pekerjaan yang baik atau amal saleh kita. Bahkan tidak terletak
dalam iman kita. Hal tersebut terletak dalam Yesus Kristus. Bagian ini mengatakan:
"Ini adalah keyakinan kita yang kita miliki di dalam Dia." Keyakinan
kita dalam Kristus yang tidak bisa berdusta dan apa yang dijanjikannya adalah
pasti. Kita dapat memiliki keyakinan mutlak bahwa apa yang telah dijanjikan
Kristus, Dia mampu untuk lakukan.
Kata Yunani
untuk keyakinan adalah parresia. Makna asli dari kata ini adalah
kebebasan berbicara—kebebasan dalam masyarakat yang benar-benar demokratis
untuk berbicara secara terbuka dan berani. Di mata Tuhan, kita memiliki
kebebasan yang sempurna ini. Kita tidak perlu menahan apapun atau
menyembunyikan sesuatu dari Dia yang mengenal kita secara baik dan yang tetap
mengasihi kita. Allah mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan berbicara
dengan bebas tentang apa pun yang ada di dalam pikiran kita.
Dalam salah
satu ayat yang paling menakjubkan yang pernah ditulis tentang doa, Ellen G.
White menyatakan, "Bawalah segala keinginanmu, kegembiraanmu, dan
dukacitamu, keluh kesahmu dan ketakutanmu ke hadapan Allah. Anda tidak dapat
memberati Dia; Anda tidak akan membuat Dia letih.... Bawalah pada-Nya segala
sesuatu yang memberatkan pikiran. Tiada yang terlalu besar untuk ditanggung-Nya,
karena Dia yang memerintah semesta alam. Tiada sesuatu pun yang menyangkut
kedamaian kita yang terlalu kecil untuk diperhatikan-Nya. Tiada satu bagian pun
dalam pengalaman kita yang terlalu gelap untuk dibaca-Nya; tiada kesukaran yang
terlalu sulit untuk diselesaikan- Nya. Tiada derita yang menimpa anak terkecil
sekalipun dari anak-anak-Nya, tiada kebimbangan yang menyusahkan jiwa, tiada
kegembiraan yang menyenangkan, tiada doa yang sungguh-sungguh diucapkan bibir,
yang tidak diperhatikan Bapa semawi itu atau yang tidak segera
diperhatikan-Nya."—Kebahagiaan Sejati, h lm. 112-113.
Kita
didorong untuk datang dengan berani atau dengan penuh keyakinan kepada takhta
kasih karunia (Ibr. 4:16). Tuhan sedang menunggu kita untuk datang.'Dia
ada di sana, selalu mendengarkan, senang ketika anak-anak-Nya datang dengan
sukacita dan kesedihan, harapan dan ketakutan dan kemenangan dan kekalahan
mereka. Yohanes benar dalam menyatakan bahwa prinsip besar doa adalah meminta
sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita tidak berdoa, "Tuhan, biarlah
kehendak-Mu berubah," melainkan, "Tuhan, biarlah kehendak- Mu yang
dilakukan." Dalam komentar Alkitabnya pada surat Yohanes, Willi- am
Barclay menyatakan konsep ini dengan ringkas: "Dalam analisis terakhir
satu-satunya doa yang benar adalah doa yang mengatakan, 'Jadilah kehendak- Mu,
dan mereka yang permintaannya hanyalah untuk kasih karunia untuk dapat
menerima kehendak tersebut dan kekuatan untuk melakukannya"—Barclay's
Bible Commentary, The Letters of John and Jude (Philadelphia: The
Westminster Press, 1960) hlm. 137.
Pertanyaan Diskusi: Apakah
satu-satunya sumber sejati keyakinan kita? Apa artinya memiliki keyakinan penuh
dalam Kristus ketika kita sedang berdoa? Bagaimanakah makna asli dari
kepercayaan kata dalam bahasa Yunani menolong memperdalam pemahaman kita
tentang apa artinya datang kepada Allah tanpa rasa takut atau keraguan? Apakah
artinya berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan?
·
LANGKAH 3 - Mempraktikkan
Untuk Guru: Pimpinlah
UKSS Anda dalam diskusi praktis dalam mengklaim janji-janji Allah. Mintalah
anggota UKSS untuk berbagi janji favorit mereka dari dalam Alkitab. Anda
mungkin ingin meminta seseorang untuk mem
buat daftar
sepuluh janji favorit UKSS Anda dan membaginya dengan seluruh kelas pada Sabat
berikutnya.
Pertanyaan Pemikiran:
ü
Mengapakah
Anda berpikir bahwa umat Allah sering lebih dulu berpikir untuk mendapatkan
sesuatu dari Tuhan daripada lebih dahulu mengetahui Tuhan yang dari-Nya mereka
akan mendapatkan sesuatu?
ü
Meskipun Roh
Kudus ada di tengah-tengah kita, dengan lembut membawa kita ke pengalaman yang
lebih dalam dengan Yesus, mengapa terkadang Dia tampak begitu jauh? Apakah yang
bisa kita lakukan untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih tajam dari kehadiran
Roh Kudus?
Pertanyaan Penerapan:
ü
Dapatkah
Anda memikirkan janji apa saja di dalam Alkitab yang tidak perlu kita doakan
dengan cara ini: "Tuhan, jika itu adalah kehendak-Mu, saya meminta Engkau
melakukannya untuk saya"?
ü
Jika Tuhan
rindu untuk memberikan Roh Kudus-Nya bahkan lebih dari kita rindu untuk
menerimanya, mengapa kita harus kemudian berdoa untuk pencurahan Roh Kudus?
ü
Bagaimana
UKSS lokal kita dapat lebih menekankan doa kecurahan Roh Kudus bagi kehidupan
kita sendiri dan bagi gereja kita?
·
LANGKAH 4 - Menciptakan
Untuk Guru: Ada
kekuatan rohani yang nyata ketika umat Allah mencari pencurahan Roh Kudus
bersama-sama. Roh Kudus datang dengan kuasa besar ketika para murid berdoa
dalam kesatuan. Gereja Perjanjian Baru adalah gereja yang berdoa. Orang percaya
mengenali ketidakmampuan mereka yang mutlak, tanpa kuasa Roh Kudus, untuk dapat
menghadapi godaan Setan dan untuk mencapai misi Kristus bagi penginjilan dunia.
Aktivitas Pribadi:
ü Pekan ini, pilih salah satu anggota
UKSS yang lain yang dengannya Anda bisa berbagi janji-janji Alkitab favorit
Anda.
ü Mintalah Tuhan untuk memandu Anda
kepada seseorang untuk menjadi mitra dalam doa dengan siapa Anda dapat mencari
pencurahan Roh Kudus.
*11-17 Maret
Pelajaran 11
MENDUKAKAN
DAN MENOLAK ROH KUDUS
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Kis. 7:51; Ibr. 10:24, 25;
Ef. 4:25-5:2; 1 Tes. 5:19-21; Mrk. 3:28, 29.
Ayat
Hafalan: "Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan" (Efesus 4:30).
R
|
Pada saat
yang sama, kekuatan dan kuasa Roh Kudus ini dapat pula ditolak oleh orang
berdosa yang lemah. Roh Kudus tidak memaksakan diri-Nya terhadap kita.
Dosa
sangatlah memikat, sangat menarik. Namun itu juga sangat menipu dan menuntun
kepada kematian. Dosa sangat bertentangan dengan Allah dan kemurnian kekudusan
dan kebaikan-Nya. Mencerminkan kekudusan Ilahi ini, Roh Kudus berlawanan
dengan dosa dalam semua bentuk, dan Dia berduka ketika kita berdosa dan tidak
mau bertobat. Sekuat-kuatnya Roh Kudus, pengaruh positif- Nya tetap dapat
dipadamkan, dan kita dapat menolak Dia ketika kita terus di dalam kehidupan
berdosa kita. Bahkan Injil mengatakan ada satu dosa yang tidak dapat diampuni:
Hujat terhadap Roh Kudus (Mal 12:31, 32).
Pekan ini
kita akan belajar aspek Alkitabiah yang berhubungan dengan mendukakan,
memadamkan, dan menolak Roh Kudus, dan tentang dosa yang tidak dapat diampuni.
*Pelajari
pelajar i pelajaran sepekan ini untuk persiapan Sabat, 18 Maret.
*18-24 Februari
Pelajaran 8
ROH KUDUS DAN KARUNIA ROH
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: 1 Kor. 12:4-7,11; Ef. 4:7; 1 Kor. 12:14-31; Rm. 12:3-8; 1 Yoh. 4:1-3.
Ayat Hafalan: "Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu
Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai
perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua
orang" (1 Korintus 12:4-6).
B
|
Berangkat
untuk sebuah perjalanan bisnis yang panjang, seorang ayah meninggalkan anaknya
untuk menjaga rumah mereka dengan tugas tertentu yang harus diselesaikan.
Tetapi anak ini segera sadar bahwa ayahnya tidak menyediakan alat-alat dan
perkakas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugasnya tersebut. Merasa
frustrasi, anak ini akhirnya meninggalkan tugasnya itu tanpa melakukan sesuatu
pun.
Demikian
pula, ketika Yesus meninggalkan murid-murid-Nya dan pergi untuk bersama
Bapa-Nya di surga, Ia memberikan mereka sebuah tugas tertentu: Khotbahkan kabar
baik Injil kepada dunia. Namun Yesus tidak meninggalkan murid-murid-Nya tanpa
dilengkapi. Apa yang Dia perintahkan untuk mereka lakukan dimampukan oleh-Nya,
tetapi dalam nama-Nya dan melalui kuasa serta bantuan Roh Kudus. Dalam 1
Korintus 1:4-7 Paulus mengucap syukur "kasih karunia Allah yang
dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu
telah menjadi kaya dalam segala hal;... Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam
suatu karunia pun." Karunia-karunia Roh diberikan melalui Roh Kudus di
dalam Kristus untuk membangun jemaat-Nya.
Pekan ini
kita akan mempelajari Roh Kudus sebagai Pemberi semua karunia Allah yang
Mahakuasa yang menakjubkan dan melihat perbedaan antara buah Roh dan karunia
Roh.
* Pelajari pelajaran
pekan ini untuk persiapan Sabat, 25 Februari.
Minggu 19 Februari Buah Roh dan
Karunia Roh
Buah Roh dan
karunia Roh memiliki Sumber yang sama. Namun demikian keduanya tidaklah sama.
Tidak seorang pun dituntut untuk memanifestasikan sebuah karunia Roh, tetapi
setiap orang haruslah memanifestasikan buah Roh. Karunia Roh tidaklah
diperlukan untuk memberikan kesaksian terhadap kerohanian seseorang, tetapi
buah Roh diperlukan untuk hal itu. Sementara hanya ada satu buah, ada banyak
karunia, dan beberapa karunia lebih besar dari yang lainnya.
Bacalah 1 Korintus 12:4-7,11. Apakah inti dari apa
yang diajarkan Pa- ulus dalam ayat-ayat ini?
12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah
satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk
kepentingan bersama.
12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti
yang dikehendaki-Nya.
Sementara
semua bagian dari buah Roh di bentuk oleh Allah agar terlihat di dalam
kehidupan pengikut-pengikut-Nya, tidak semua orang percaya memiliki
karunia-karnia yang sama. Tidak ada perintah bahwa semua harus memiliki karunia
yang tertentu, seperti berbahasa roh. Gantinya, Allah dengan kuasanya melengkapi
orang-orang percaya dengan karunia yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang
tepat Tuhan lihat buat mereka. Karunia-karunia Roh diberikan agar kita dapat
melayani orang lain dan membangun tubuh Kristus, yaitu jemaat- Nya.
Karunia-karunia ini tidaklah diberikan untuk kesenangan atau kemuliaan diri
kita. Semuanya dikaruniakan untuk maksud Allah yang lebih jauh.
Oleh karena
itu, karunia Roh menjadi tidak berharga tanpa buah Roh. Sangat menarik di mana
dalam konteks karunia Roh, kasih sering disinggung. Segera sesudah 1 Korintus
12 datanglah gambaran yang hakiki tentang kasih, dalam pasal 13. Efesus
4:11-13 diikuti ayat 15 dan 16 juga menyatakan kasih. Ayat-ayat selanjutnya
sesudah Rm. 12:3-8, di mana karunia Roh disebutkan, muncullah perihal kasih (lihat Rm. 12:9, 10).
12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku
berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal
yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu
berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang
dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak
anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam
Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang
lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut
kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk
bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika
karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa
yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang
ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin;
siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan
lakukanlah yang baik.
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling
mendahului dalam memberi hormat.
Karunia-karunia
itu, bagaimanapun juga, adalah karunia yang dianugerahkan, dan merupakan
karunia dalam kasih. Semua karunia diberikan dari kasih dan dimaksudkan
melayani kasih Allah dalam menjangkau orang lain. Melalui mengasihi orang lain,
kita sedang menyatakan kasih Allah kepada mereka. Allah yang mengasihi dan
Mahatahu menyediakan alat untuk menyelesaikan apa yang Dia sudah perintahkan
untuk dilakukan oleh umat-Nya. Mungkin itulah sebabnya mengapa kasih adalah
pemberian terbesar dari semua pemberian (1 Kor. 13:13).
Mengapakah kasih menjadi pusat dari semua yang kita
lakukan sebagai orang Kristen? Bagaimanakah kasih "memampukan" kita
bersaksi?
SENIN 20 Februari Allah,
Pemberi Karunia Roh yang Berkuasa
Bukanlah
kita yang memutuskan karunia apa yang kita miliki. Kata Yunani untuk karunia
Roh adalah charismata—semua itu adalah karunia anugerah,
dibagikan dan diberikan oleh Allah sendiri. Kita tidak mendapatkannya oleh karena
status kita, posisi kita, kehormatan kita, pendidikan kita, atau penampilan
kerohanian kita. Itu semuanya adalah pemberian, diberikan dengan gratis dari
kasih agar kita dapat memenuhi tugas Allah yang diserahkan untuk kita lakukan.
Bacalah
Efesus 4:7. Kita sering berpikir bahwa Roh Kudus adalah satu-satunya Pribadi
yang memberikan karunia Roh. Rasul Paulus juga menghubungkan Yesus Kristus dengan
pemberian karunia ini. Bagaimanakah Yesus terlibat di dalam memberikan karunia
ini?
Efesus 4:7
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih
karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Paulus
mengatakan bahwa anugerah Kristus berhak memberikan karunia kepada kita.
Tetapi Roh Kuduslah yang membagikan karunia tersebut kepada anggota jemaat.
Mereka yang sudah menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi mereka dan
percaya kepada-Nya akan diperlengkapi oleh Roh Kudus dengan karunia Roh
"seperti yang dikehendaki-Nya" (1 Kor. 12:11). Penganugerahan karunia adalah keputusan kekuasaan
Allah.
Bakat alami
dan sejenisnya bukanlah sebuah karunia rohani. Karunia-karunia rohani tidak
sama dengan talenta alami yang seseorang dapat kembangkan melalui pendidikan
yang hebat. Banyak orang yang bukan Kristen diberkati dengan talenta-talenta
yang baik. Sementara segala sesuatu yang baik dan pemberian yang sempurna
adalah benar-benar berasal dari Allah (Yak. 1:17), Allah memutuskan untuk melengkapi umat-Nya yang
percaya dengan karunia khusus dengan maksud untuk memberkati kehidupan orang
Kristen lainnya dan untuk membangun jemaat-Nya. Allah juga dapat menggunakan
satu talenta alami untuk maksud yang sama ketika orang tersebut menyadari
bahwa talentanya itu sesungguhnya datang dari Allah dan dengan penuh doa dan
penyerahan mendedikasikan talenta tersebut untuk pekerjaan Allah.
Apakah yang
dikatakan oleh Paulus kepada pembacanya di dalam 1 Korintus 12:14-31 mengenai
pembagian karunia? Mengapakah cara pandang ini sangatlah penting untuk
memahami bagaimana karunia rohani berfungsi di dalam jemaat?
1 Korintus 12:14-31
12:14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas
banyak anggota.
12:15 Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku
tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
12:16 Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata,
aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
12:17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah
pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
12:18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing
secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
12:19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
12:20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
12:21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak
membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku
tidak membutuhkan engkau."
12:22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling
lemah, yang paling dibutuhkan.
12:23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita
kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap
anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
12:24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok.
Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota
yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya
anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
12:26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut
menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
12:27. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah
anggotanya.
12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat:
pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya
mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan,
untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
12:29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah
mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
12:30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa
roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling
utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Hanya Roh
Kuduslah yang membagikan karunia sesuai dengan hikmat dan kehendak-Nya. Karena
Dia mengasihi kita dan mengetahui yang terbaik bagaimana kita dapat melayani
Dia dengan cara yang paling efisien, maka kita tidak perlu cemburu kepada orang
lain dan kepada karunia yang mereka terima. Mencemburui karunia orang lain
adalah sebuah tanda tidak bersyukur terhadap Allah dan meragukan hikmat-Nya
dalam membagikan karunia tersebut.
Karunia
apakah yang diberikan Allah kepada anggota jemaat Anda? Pekabaran apakah yang
Anda bisa peroleh dari fakta bahwa orang yang berbeda memiliki karunia yang
berbeda pula?
SELASA 21 Februari Tujuan Karunia Roh
Bacalah Rm.
12:3-8 dan Efesus 4:8-12. Apakah maksud karunia Roh yang Allah berikan kepada
kita?
Rm. 12:3-8
12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku
berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal
yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu
berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang
dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak
anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam
Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang
lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut
kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk
bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika
karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa
yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang
ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin;
siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Efesus 4:8-12
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat
tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada
manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah
turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi
dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Dengan jelas
karunia Roh diberikan untuk pelayanan, bukan untuk penyucian kita. Karunia Roh
itu bukanlah trik ajaib yang memuaskan keingintahuan kita, bukan juga diberikan
sebagai penangkal kejemuan. Kita sering berpikir karunia roh ini diberikan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani kita, atau sebagai penguat dalam
perjalanan kita bersama Allah. Hasilnya adalah sebuah pandangan tentang karunia
Roh Kudus yang lebih berpusat kepada diri orang Kristen daripada berpusat pada
Kristus. Cara pandang seperti itu lebih berfokus kepada diri kita daripada
Allah. Ketika kita mencoba memperbaiki cara pandang kita bahwa karunia Roh
berpusat kepada Allah maka kita akan menyadari bahwa karunia yang Allah
karuniakan adalah untuk memenuhi beberapa maksud Ilahi: Karunia diberikan untuk
memperkuat kesatuan jemaat dan untuk membangun jemaat (Ef. 4:12-16). Karunia diberikan untuk membawa
pelayanan gereja yang ditugaskan Allah (Ef. 4:11, 12). Dan yang terutama diberikan untuk kemuliaan Allah (1 Pir. 4:10, 11).
Inilah
alasannya mengapa karunia tersebut tidak pernah diberikan untuk menyenangkan
kita. Karunia itu diberikan untuk mendatangkan perbaikan kepada orang lain (1 Pir. 4:10; 1 Kor. 14:12, 26). Karunia diberikan untuk membawa
keuntungan rohani dan perbaikan bagi seluruh jemaat. Menjadi sebuah tragedi
bila karunia Allah, yang seharusnya untuk membantu persatuan dalam jemaat,
disalahgunakan sehingga hanya beberapa individu saja yang diperbaiki. Bila ini
terjadi, setiap pribadi menerima keadaan yang tidak pantas. Ini malah akan menumbuhkan
perpecahan dan memberi ruang untuk terpecah-belah.
Terlalu
sering kita menganggap karunia rohani hanyalah istilah kemampuan dan talenta
yang kita terima. Sementara talenta dilibatkan dalam karunia rohani, kita
harus mengingat bahwa pemberian karunia Roh selalu disertai oleh Roh Kudus
dengan sebuah tugas atau pelayanan yang khusus (1 Pir. 4:10). Jadi, kita dapat mengatakan bahwa karunia rohani
adalah kecakapan tertentu yang diberikan secara luar biasa oleh Allah melalui
Roh Kudus. Karunia-karunia ini memampukan seseorang untuk sebuah bentuk
pelayanan yang istimewa yang akan membangun jemaat. Untuk mencapai tujuan
tersebut, karunia yang berbeda-beda sangat diperlukan.
Mengapakah
Anda pikir bahwa maksud utama karunia itu adalah untuk kesatuan jemaat?
Bagaimanakah jemaat dengan karunia yang berbeda-beda dapat membuat kesatuan
dalam jemaat? Kebutuhan apakah yang diperlukan agar karunia yang berbeda di
dalam jemaat lebih menjadi berkat daripada sumber perpecahan?
RABU 22 Februari Karunia
itu, Dulu dan Sekarang
Bacalah 1
Korintus 14:1 dan bandingkan daftar yang berbeda dari 1 Korintus 12:7-11,27-31;
Rm. 12:3-8; dan Efesus 4:11,12. Apakah karunia itu hanya diberikan kepada umat
percaya di Perjanjian Baru? Mengapakah karunia tersebut tersedia saat ini?
1 Korintus 14:1
14:1. Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh
karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
1 Korintus 12:7-11, 27-31;
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk
kepentingan bersama.
12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk
berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan
karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
12:9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada
yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan
mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada
yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh.
Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti
yang dikehendaki-Nya.
12:27. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah
anggotanya.
12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat:
pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya
mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan,
untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
12:29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah
mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
12:30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa
roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling
utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Rm. 12:3-8;
12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku
berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal
yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu
berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang
dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak
anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam
Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang
lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut
kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk
bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika
karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa
yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas;
siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang
menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Efesus 4:11,12.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ada orang
Kristen yang berpikir bahwa karunia rohani yang disebutkan di dalam Perjanjian
Baru hanyalah terbatas di zaman Yesus dan para rasul. Mereka beralasan bahwa
dengan kematian para rasul yang pertama maka karunia yang khusus juga sudah
hilang, ditarik dari gereja. Untuk menyokong pandangan mereka, dikutiplah 1
Korintus 13:10, ketika Rasul Paulus berkata, "Tetapi jika yang sempurna
tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap." Benar, memang akan ada
waktunya ketika karunia akan lenyap. Namun mereka akan lenyap hanya ketika yang
sempurna sudah datang, yaitu, ketika kita tidak lagi melihat melalui kaca yang
gelap, tetapi muka dengan muka, ketika Yesus datang kembali. Alkitab mengatakan
bahwa karunia rohani diberikan untuk membangun jemaat (1 Kor. 12:28). Paulus memperingatkan umat percaya
untuk "usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh" (1 Kor. 14:1). Karunia Roh diperlukan untuk
kesehatan tubuh jemaat. Dengan tidak adanya bukti Alkitabiah bahwa Allah telah
menghapus karunia Roh, maka kita beranggapan bahwa Dia telah merencanakan
karunia ini tetap tinggal sampai jemaat sudah menyelesaikan misinya, dan
Kristus sudah datang kembali.
Pekerjaan
Allah akan diselesaikan pada akhir zaman dengan kuasa dan kuasa yang lebih
besar daripada sebelumnya. Selama gereja dipanggil untuk, menyediakan dunia
ini bagi kedatangan Kristus yang kedua kali, Allah tidak akan pernah
meninggalkan jemaat-Nya tanpa bantuan untuk menyelesaikan misi mereka. Tetapi
karunia ini tidak akan menggantikan Alkitab, juga tidak mengambil tempat dari
Alkitab. Namun Karunia Roh adalah penggenapan janji Alkitabiah untuk
memperlengkapi umat percaya agar mereka dapat membangun tubuh Kristus dan
mempersiapkan dunia untuk kedatangan Yesus yang segera.
Bacalah
Efesus 4:11-13, khususnya ayat 13, yang berkata: "Sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus." Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini tentang dibutuhkannya
karunia ini saat ini di jemaat kita?
Efesus 4:11-13
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus,
KAMIS 23 Februari Roh
Kudus dan Karunia Membedakan Roh
Bacalah 1 Korintus 12:10; 14:29 dan 1 Yohanes 4:1-3.
Mengapakah karunia membedakan roh sangatlah penting?
1
Korintus 12:10; 14:29
12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan
mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada
yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh.
Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
14:29 Tentang nabi-nabi--baiklah dua atau tiga orang di antaranya
berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.
1
Yohanes 4:1-3
4:1. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap
roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak
nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku,
bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari
Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa
ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
Sementara
ada karunia asli dalam gereja, Alkitab juga mengamarkan kita untuk tidak
memercayai setiap roh tetapi menguji roh-roh tersebut dengan menyelaraskan
mereka dengan Alkitab, ketepatan kata-kata mereka yang terus- menerus, dan
apakah mereka memuliakan Yesus sebagai Tuhan. Adalah penting untuk
"membedakan bermacam-macam roh" (1 Kor. 12:10) karena bukan semua yang menganggap diri datang dari
Allah benar-benar dari Allah. Kita diamarkan bahwa ada kuasa-kuasa kejahatan
sedang mencari cara untuk menyesatkan gereja, dan bahwa akan ada karunia
tiruan dari si Jahat yang menyerupai karunia rohani yang asli, seperti
pengajaran palsu, nubuatan palsu, penglihatan yang penuh dusta, bahasa roh
palsu, kuasa-kuasa penyembuhan gaib, tanda-tanda yang menyesatkan, mukjizat dan
keajaiban sesat, dan sebagainya.
Bahkan saat
ini, beberapa yang menerima keabsahan karunia roh telah menaruh penekanan
khusus pada beberapa karunia rohani dan telah memberikan perhatian yang tidak
berdasar untuk tanda-tanda dan keajaiban khusus. Sangat menarik di mana Paulus
mendaftarkan karunia membedakan roh tepat sesudah dia menyebutkan karunia
"membuat mukjizat" dan karunia "bernubuat" dan sebelum ia
menyebutkan karunia lidah (1 Kor. 12:10).
Agar menjaga
gereja dalam kebenaran dan kesatuan dan untuk melindungi umat dari mengikuti
pengajar-pengajar palsu dan dari tipuan tanda-tanda dan mukjizat palsu, Allah
memberikan gereja-Nya karunia membedakan bermacam roh. Kedewasaan Alkitabiah,
pengetahuan, dan kesetiaan terhadap Firman Allah dalam iman dan praktik
dibutuhkan untuk membuat pengujian yang tepat. Dasar dari semua cara untuk
membedakan haruslah Firman Allah. Hanya melalui pengujian Firman Tuhan maka
kita dapat ketahui dengan pasti apakah hal yang kita dengar atau lihat adalah
sungguh dari Tuhan, ataukah dari tempat lain.
"Orang
yang membuat pekerjaan mukjizat sebagai penguji imannya akan menemukan bahwa
Setan melakukan hal yang sama, melalui sebuah tipuan khusus, menyatakan
hal-hal yang mengherankan yang tampaknya seperti mukjizat- mukjizat yang
asli.... Jangan biarkan hari-hari berlalu dan kesempatan-kesem- patan yang
berharga hilang tanpa mencari Tuhan dengan segenap hati, pikiran, dan jiwa.
Jika kita tidak menerima kebenaran di dalam kasih akan kebenaran itu, kita akan
berada di antara mereka yang akan melihat mukjizat yang dilakukan Setan di
hari-hari terakhir ini, lalu memercayainya. Banyak hal-hal aneh akan tampak
seperti mukjizat-mukjizat yang mengherankan, yang seharusnya dianggap sebagai
hasil tipuan bapa segala dusta.... Orang-orang yang berada di bawah pengaruh
roh-roh jahat akan melakukan mukjizat-mukjizat."—Ellen G. White, Selected Messages,Jld. 2, hlm. 52, 53.
JUMAT 24
Februari
PENDALAMAN : Bacalah tulisan Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 536-543, 624-634
Beberapa
oang bertanya: "Mengapakah kita tidak melihat mukjizat-mukjizat yang sama,
seperti mukjizat penyembuhan, saat ini yang dilihat juga di zaman
Alkitab?" Pertama, kita memang mendengar cerita-cerita tentang
mukjizat. Dan sudah pasti juga banyak orang sudah pernah menyaksikannya
langsung. Kedua, ketika membaca Alkitab, kita bisa mendapatkan kesan bahwa
mukjizat-mukjizat yang lalu itu selalu terjadi. Namun kita mendapatkan kesan
tersebut oleh karena Roh Kudus menginspirasikan penulis-penulis
Alkitab untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang penting di dalam membangun
jemaat, dan peristiwa-peristiwa ini sering melibatkan
mukjizat-mukjizat. Kita dapat bayangkan bahwa hampir di semua kasus, dan hampir
semua waktu, segala hal yang lalu adalah cara yang sama saat ini: Orang-orang
diajarkan Firman Allah dan kemudian merespons kembali kepada Roh Kudus. Dan
akhirnya Ellen G. White menulis: "Cara Kristuss bekerja adalah
mengkhotbahkan Firman, dan menghilangkan penderitaan melalui pekerjaan mukjizat
penyembuhan. Tetapi saya diperintahkan bahwa kita tidak dapat bekerja saat ini
dengan cara tersebut, karena Setan akan melakukan kuasanya dengan membuat
mukjizat-mukjizat. Pelayan-pelayan Allah saat ini lidak dapat bekerja dengan
alat mukjizat-mukjizat, karena pekerjaan-pekerjaan penyembuhan yang palsu,
diakui dari Ilahi, akan dibuat Setan. Untuk alasan ini Tuhan telah menandakan
sebuah cara yang oleh mana umat-Nya dapat lakukan untuk membawa ke depan sebuah
pekerjaan penyembuhan fisik, digabungkan dengan pengajaran Firman. Rumah sakit
haruslah didirikan, dan dengan institusi-institusi, akan dibawa pekerjaan
misionaris kesehatan yang asli. Jadi sebuah pengaruh yang terjaga diberikan
kepada semua yang datang ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan."—Ellen
G. White, Selected
Messages, jld. 2,
hlm. 54.
Pertanyaan-pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1. Apakah perbedaannya antara buah Roh
dan karunia Roh?
2. Bagaimanakah pengertian bahwa
karunia itu diberikan oleh Allah yang pengasih dan bijaksana dapat menolong
kita untuk menghargai jenis-jenis karunia di dalam jemaat kita?
3. Mengapakah mukjizat kesembuhan dan
tanda-tanda yang mengherankan bukanlah penuntun yang aman untuk menentukan
kebenaran? Apakah yang kita butuhkan untuk mengenal hal-hal ini?
4. "Berdasarkan kasih karunia yang
dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu:
Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu
pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai
diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing" (Rm. 12:3). Peringatan penting apakah yang diberikan kepada kita di ayat ini?
Bagaimana "tinggi"kah seharusnya kita berpikir tentang diri kita?
PENUNTUN GURU
RINGKASAN PELAJARAN
·
Ayat Inti: 1
Korintus 12:4-11
·
Anggota UKSS
akan:
Mengetahui:
Membandingkan buah Roh dengan karunia Roh. Menganalisis perbedaan antara
keduanya dan menemukan tujuan Ilahi Roh Kudus untuk karunia rohani.
Merasakan: Menghargai
karunia Roh Kudus dan menumbuhkan keinginan untuk menggunakan karunia yang
diberikan Tuhan untuk membangun tubuh Kristus dan menjangkau keluar dalam
pelayanan kepada orang lain.
Melakukan: Jadilah
peka terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam pemberian karunia rohani dan memilih
untuk menggunakan karunia tersebut untuk memuliakan Allah.
·
Garis Besar
Pelajaran:
I.
Mengetahui: Memahami Karunia Roh
A.
Bagaimanakah
kita mendefinisikan karunia Roh? Apakah karunia Roh itu?
B.
Siapakah
yang menentukan siapa yang menerima masing-masing karunia?
C.
Apakah
perbedaan antara buah Roh dan karunia Roh?
A.
Mengapa
begitu mudah untuk mengabaikan karunia rohani yang diberikan Allah bagi kita?
B.
Ketika kita
merasa iri terhadap orang lain yang memiliki karunia- karunia yang banyak,
apakah hal ini sesungguhnya katakan tentang sikap kita terhadap Allah?
A.
Apakah
tujuan diberikannya karunia Roh Kudus?
B.
Bagaimanakah
karunia Roh Kudus memungkinkan kita untuk berhubungan secara positif dengan
anggota jemaat lainnya?
C.
Apakah
fungsi yang karunia rohani miliki dalam membangun tubuh Kristus dan melayani
masyarakat?
Ringkasan: Ketika
kita merespons secara positif terhadap bisikan Roh Kudus untuk mengenal Kristus
dengan intim, Roh Kudus memberikan karunia, atau kapasitas yang dikaruniakan
Ilahi, untuk masing-masing kita, sebagaimana yang dikehendaki-Nya, untuk
membangun tubuh Kristus, untuk melayani masyarakat pada umumnya, dan untuk
memuliakan Tuhan.
Siklus Belajar
·
LANGKAH 1 -
Memotivasi
Fokus Alkitab: 1 Korintus 12:4-11
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Roh Kudus memberikan karunia untuk setiap orang
percaya untuk membangun gereja Kristus dan untuk mencapai misi Kristus dalam
masyarakat. Allah tidak memberikan tugas kepada kita tanpa melengkapi kita
untuk tugas itu. Dia tidak memberi kita sebuah misi tanpa memberi kita karunia
yang diperlukan untuk memenuhi misi tersebut. Karunia Roh diberikan kepada
setiap orang percaya agar ia dapat memenuhi peran sebagai anggota tubuh
Kristus dalam memuliakan Allah melalui pelayanan dalam tubuh.
Untuk Guru: Pelajaran
pekan ini mengungkapkan salah satu prinsip yang paling kuat dalam seluruh
Alkitab untuk pertumbuhan gereja yang sehat. Allah telah memberikan setiap
anggota karunia untuk pelayanan di gereja dan di masyarakat. Dia mungkin tidak
menyadari karunia-karunia itu, tetapi Roh Kudus telah menanamkannya. Ketika
kita mengakui karunia yang telah Allah berikan kepada kita dan menggunakannya
untuk kemuliaan-Nya, gereja berfungsi sebagai sebuah tubuh yang sehat.
Doronglah
anggota UKSS Anda untuk berdoa agar Tuhan membantu mereka mengenali
karunia-karunia mereka dan membimbing mereka dalam menggunakan karunia-karunia
ini untuk memajukan kerajaan-Nya. Bagikanlah pemikiran bahwa Roh Kudus yang
sama yang memberikan karunia itu akan mengungkapkan kepada masing-masing kita,
karunia apakah yang Dia telah berikan dan bagaimana cara terbaik menggunakannya
dalam pelayanan Kristus. Ketika kita peka terhadap pekerjaan Roh Kudus dan
benar-benar berkomitmen untuk Kristus dan karya-Nya, Roh Kudus akan membimbing
kita dalam memahami karunia kita dan mengajarkan kita bagaimana menggunakannya
secara terbaik untuk memuliakan Tuhan.
Diskusi pembuka: Mari kita
baca bersama-sama karunia-karunia Roh Kudus yang tercantum dalam 1 Korintus
12:27, 28 dan Roma 12: 6-8. Jika Anda bisa memilih untuk memiliki salah satu
dari karunia-karunia ini, mana yang akan Anda pilih? Mengapakah Anda memilih
karunia tertentu tersebut? Apakah yang membuat karunia tersebut Anda inginkan?
Dapatkah
Anda mengingat satu ulang tahun khusus atau Natal ketika Anda masih anak-anak
ketika Anda menginginkan sesuatu tetapi kecewa ketika Anda tidak
mendapatkannya? Kekecewaan ini terjadi pada gadis kecil yang berdoa untuk
seekor gajah. Dia merindukan bayi gajah sebagai hewan peliharaan. Tidak ada
yang ia inginkan lebih dari gajah yang nyata. Apakah Anda berpikir orangtuanya
akan membelikan bayi gajah untuk dipelihara olehnya di halaman belakang? Tentu
tidak! Mereka jauh lebih bijaksana daripada gadis kecil ini. Ada saat-saat
ketika kita berdoa untuk "gajah-gajah," tetapi Allah jauh lebih
bijaksana daripada kita dan menanamkan karunia-karunia kepada kita karena Dia
paling tahu bahwa kita akan gunakan untuk memuliakan nama- Nya dalam pelayanan
bagi-Nya.
Pertanyaan untuk Diskusi:
ü Mengapakah Anda berpikir bahwa Roh Kudus
memilih karunia untuk setiap orang percaya dan tidak mendorong kita untuk berdoa
bagi karunia tertentu?
ü Karunia-karunia apakah yang didorong
supaya kita mencarinya? (Lihat 1 Kor.
12:30, 31.)
ü Apakah perbedaan antara karunia
rohani dan bakat alami?
ü Mengapakah topik tentang karunia
rohani begitu membesarkan hati?
·
LANGKAH 2 -
Menyelidiki
Untuk; Guru: Setiap
karunia Allah adalah diberikan kepada kita dari kelim- pahan kasih karunia dan
kasih-Nya. Hal ini karena Dia mengasihi gereja-Nya begitu dalam sehingga Ia
menanamkan kepada kita karunia-karunia itu untuk membangun gereja-Nya. Meskipun
setiap orang Kristen tidak bisa melakukan semuanya, masing-masing dari kita
dapat melakukan sesuatu bagi Kristus. Masing-masing telah diberikan
karunia-karunia untuk pelayanan.
Meskipun
karunia-karunia ini bervariasi, semua itu diperlukan untuk gereja yang sehat
dan yang berfungsi. Tidak ada karunia yang superior dan inferior. Karunia
menolong sama pentingnya bagi gereja sebagaimana karunia penyembuhan. Karunia
keramahan sama pentingnya dengan karunia pemberitaan. Karunia kemurahan hati
sama pentingnya dengan karunia administrasi. Dapatkah Anda bayangkan sebuah
gereja tanpa merfeka-mereka yang memiliki karunia menolong, karunia
keramahtamahan, atau karunia kemurahan hati? Ini tentu akan menjadi kelompok
orang yang dingin, berpusat pada diri, berfokus ke dalam. Setiap karunia itu
penting. Sebagaimana rasul Paulus dengan begitu tepat katakan: "Tetapi
Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu
tempat pada tubuh, seperti yang dikeher,daki-Nya.... Malahan justru
anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan" (1 Kor. 12:18, 22). Bantulah anggota UKSS Anda untuk
memahami bahwa setiap anggota perlu, masing-masing telah diberikan karunia
oleh Allah, dan masing-masing dipanggil oleh Allah untuk menggunakan karunia
tersebut, apakah mereka besar atau kecil,.untuk kemajuan kerajaan- Nya.
Komentar Alkitab
I. Roh Kudus
Memberikan Karunia Rohani untuk Pelayanan
(Tinjau
Kembali I Korintus 12:11 Bersama UKSS Anda.)
Jemaat
Korintus itu penuh dengan masalah spiritual yang serius. Ada kecemburuan, iri
hati, dan perselisihan di antara anggota (1 Kor. 3:3, 4). Immortalitas merayap ke dalam gereja (1 Kor. 5:1). Beberapa anggota bahkan mengancam
untuk membawa orang lain ke pengadilan sipil untuk memecahkan masalah mereka (1 Korintus 6:1). Ada perdebatan mengenai makan
daging yang dipersembahkan kepada berhala, penyalahgunaan Perjamuan Tuhan, dan
penyalahgunaan karunia rohani (1 Kor. 8; 11; 14). Jemaat di Korintus ini terbagi-bagi, penuh dengan
konflik, dan menghadapi perpecahan.
Dalam
konteks ini bahwa Rasul Paulus, di bawah ilham Roh Kudus, menulis kepada
mereka tentang karunia rohani sebagai kekuatan yang mempersatukan. Ia
menguraikan tiga hal penting tentang karunia rohani dalam kehidupan dan
pelayanan gereja:
1.
Tuhan yang
berdaulat memberikan karunia sebagaimana Dia pilih. Kita tidak memilih karunia
yang kita terima. Dia memilih karunia yang Dia beri.
2.
Setiap orang
percaya menerima setidaknya satu karunia tertentu yang diberikan oleh Roh
Kudus.
3.
Fungsi semua
karunia itu adalah untuk memuliakan Allah dengan membangun gereja, menyatukan
tubuh Kristus, dan menjangkau keluar dalam misi kepada masyarakat.
Ini adalah
Roh Kudus yang sama yang mengajarkan setiap karunia kepada orang percaya.
Paulus membuat titik ini terlalu sederhana untuk disalahpahami. "Tetapi
semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan
karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang
dikehendaki-Nya" (1 Kor.
12:11). Ellen G. White
menambahkan, "Kepada setiap orang diberikan beberapa karunia atau bakat
khas yang akan digunakan untuk memajukan kerajaan Penebus."—Testimonies to the Church,]ld. 1, hlm. 4, 618. Masing-masing kita
telah diberi karunia tertentu dengan Kristus untuk digunakan dalam
pelayanan-Nya. Tidak ada yang ditinggalkan. Setiap karunia diperlukan untuk
membangun kerajaan Allah dan memajukan pekerjaan-Nya.
Pertimbangkanlah Hal Ini: Apakah fungsi karunia rohani itu? Bagaimanakah karunia ini berfungsi
sebagai kekuatan yang mempersatukan dalam gereja?
·
LANGKAH 3 -
Mempraktikkan
Untuk Guru: Pandulah
UKSS Anda dalam diskusi praktis dalam bagaimana menemukan karunia mereka dan
bagaimana menggunakannya dalam pelayanan Kristus. Tunjukkanlah bahwa Roh Kudus
yang sama yang telah memberikan karunia-karunia itu akan mengungkapkannya.
Berikut adalah beberapa langkah untuk membantu UKSS Anda menemukan karunia yang
Allah telah berikan:
1. Serahkanlah hidup Anda kepada
Kristus dan bersyukurlah kepada-Nya untuk karunia Roh yang Dia telah berikan
kepada Anda.
2.
Mintalah Dia
mengungkapkan karunia itu.
3.
Analisislah
area-area kesaksian dan pelayanan yang Anda rasa Tuhan memanggil Anda untuk
kemudian terlibat dalam pelayanan tersebut.
4.
Ingatlah
bahwa karunia-karunia kita tidak datang sepenuhnya untuk dikembangkan. Semakin
banyak kita menggunakan karunia yang telah diberikan Allah, semakin mereka akan
tumbuh, dan lebih efisien kita akan jadinya dalam menggunakan mereka.
5.
Carilah
beberapa penegasan dari anggota tubuh Kristus lain bahwa Allah telah
mengaruniakan kepada Anda karunia dalam bidang tertentu.
Pertanyaan Pemikiran:
ü Ketika kita menyerahkan hidup kita
kepada Yesus dan dibaptis, Dia berjanji untuk mengirim Roh-Nya untuk menguatkan
kita untuk menghadapi godaan Setan dan untuk memberikan karunia rohani untuk
pelayanan. Mengapa, terkadang, kita gagal untuk mengenali karunia kita?
ü Bagaimanakah kita bisa tahu apa
karunia yang A llah telah berikan kepada kita?
Pertanyaan Penerapan:
ü Bagaimanakah kita bisa saling
membantu menemukan karunia rohani kita?
ü Karunia apakah yang anggota UKSS
lainnya miliki? Sesuai dengan keadaan UKSS Anda. Undanglah anggota untuk
menamai beberapa karunia yang mereka lihat dalam anggota lainnya di UKSS Anda.
·
LANGKAH 4 -
Menciptakan
Untuk Guru: Sementara
kita menemukan karunia-karunia yang Allah telah berikan kepada kita dan
menggunakannya untuk membangun gereja-Nya dan untuk bersaksi di masyarakat,
kita akan menemukan sukacita dalam pelayanan. Kepuasan rohani terjadi ketika
kita menggunakan karunia itu yang telah diberi kepada kita untuk memberkati
orang lain. Kita tidak mengambil kemuliaan bagi karunia-karunia ini, karena
kita tahu mereka adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan yang penuh kasih
untuk memajukan tujuan-Nya.
Aktivitas:
ü Karunia apakah yang telah Tuhan
berikan kepada Anda, dan bagaimanakah Anda bisa lebih efektif menggunakan
karunia-karunia itu dalam pelayanan.
ü Pikirkanlah beberapa proyek kreatif
untuk UKSS Anda yang secara unik menggunakan karunia masing-masing anggota.
Bagaimanakah Anda bisa secara kolektif menggunakan karunia tersebut untuk
pekerjaan Kristus?
Pelajaran 7
*71-17
Februari
ROH KUDUS DAN BUAH ROH
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Yon.
15:1-11; Gal 5:22; 1 Kor. 13; Rm. 14:17; Ef. 5:9; Mat. 5:5.
Ayat
Hafalan: "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu" (Galatia 5:22, 23).
Buah Roh
bukanlah sesuatu yang kita capai oleh usaha pribadi kita yang murni. Adalah
mungkin untuk menghasilkan dan menunjukkan beberapa kebajikan yang sama
melalui melatih kuasa kemauan kita. Tetapi hal tersebut tidaklah sama seperti
yang Roh Kudus lakukan di dalam kita. Apa yang kita hasilkan oleh diri kita
adalah sama seperti buah (yang terbuat dari) lilin dan bukan yang asli. Buah
lilin tersebut adalah imitasi. Dari kejauhan tampaknya sama indahnya dengan
yang asli, tetapi rasanya aneh dan jauh berbeda dari buah yang asli. Buah asli
tidak dapat dibuat dengan mesin. Itu bertumbuh dari sebuah hubungan. Ketika
Roh Kudus berhubungan dengan Yesus, melalui Firman-Nya yang Tertulis,
tabiat-tabiat-Nya mulai dinyatakan di dalam kehidupan kita.
r
*Pelajarilah
pelajaran sepekan ini untuk persiapan Sabat, 18 Februari.
Minggu 12
Februari Syarat Agar Berbuah
Bacalah
Yohanes 15:1-11. Mengapakah buah hanya dapat dihasilkan melalui hubungan yang
hidup dengan Yesus, pokok anggur itu? Bagaimanakah kita dapat tinggal dalam
Dia?
Yohanes
15:1-11
15:1. "Akulah pokok anggur
yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang
tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya,
supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih
karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan
Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya
sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan
kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam
Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki,
dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku
dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku."
15:9. "Seperti Bapa telah
mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam
kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah
Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya
sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Rahasia
pertama agar orang Kristen sejati menghasilkan buah adalah tinggal dalam
Kristus. Terpisah dari Kristus, kita tidak dapat menghasilkan buah kerohanian
yang asli. Buah Roh tidak dapat dipaksakan kepada kila dari luar, tetapi itu
adalah hasil dari kehidupan Kristus di dalam kita. Dalam Yohanes 15:1-11, Yesus
mengkatakan kepada kita bahwa menghasilkan buah adalah hasil dari kehidupan
Kristus, pokok anggur itu, mengalir melalui cabang-cabang umat percaya.
Pembentukan buah adalah pekerjaan Allah melalui Yesus Kristus.
Tanggung jawab
umat percaya adalah tinggal di dalam Kristus. Ketika Kristus tinggal di dalam
pikiran kita, Dia akan dapat terlihat dalam tindakan-tindakan kita. Yesus
menghidupkan kehidupan-Nya di dalam kita. Kehidupan yang dihidupkan Kristus
akan dihasilkan di dalam kita, dengan maksud agar kita memantulkan tabiat-Nya.
Buah Roh
adalah tabiat Kristus, dihasilkan olph Roh Kudus di dalam pengikut-pengikut
Kristus. Ketika Kristus tinggal di dalam kita, kita akan "hidup oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging" (Gal 5:16).
Dalam
kata-kata Yesus: "Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah
yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon
yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik" (Mat. 7; 17, 18). Buah yang baik adalah produk alami
dari hubungan kita dengan Yesus melalui Roh Kudus. Ketika kita bekerja sama
dengan pekerjaan Roh Kudus yang mendesak di dalam hati kita, buah Roh menjadi
bukti dalam kehidupan kita. Tabiat kita akan diubahkan untuk memantulkan tabiat
Yesus Kristus melalui apa yang kita katakan dan pikirkan. Roh Kudus akan
memberikan kita kekuatan untuk hidup penuh kemenangan dan untuk mengembangkan
semua kebajikan yang menjadi tabiat dari mereka yang disebut anak-anak Allah.
Di dalam 2
Timotius 3:5, Rasul Paulus menggambarkan orang-orang yang "secara lahiriah
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri
kekuatannya. Jauhilah mereka itu." Apakah perbedaan antara sebuah
kehidupan yang beragama dan sebuah kehidupan yang dipenuhi dengan Roh Kudus?
Bagaimanakah kita tahu jenis yang mana yang sedang kita hidupkan dalam diri
kita?
SENIN 13 FEBRUARI Buah Kasih
Bacalah
Galatia 5:22 dan 1 Korintus 13 kembali. Mengapakah kasih menjadi aspek buah Roh
yang pertama dan utama? Bagaimanakah kasih bisa memengaruhi semua aspek buah
yang selanjutnya?
Galatia 5:22
5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,
1 Korintus 13
13:1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia
dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan
gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku
memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh
akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak
sempurna.
13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu
akan lenyap.
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang
sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan
dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Kasih
seharusnya menuntun dan memahkotai berbagai ciri buah Roh dan kasih meresap ke
semua buah. Artinya semua kualitas buah yang tertulis dapat dilihat sebagai
bagian dari kasih. Karena Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:8), kebajikan Kekristenan tertinggi adalah kasih (1 Kor. 13:13). Kasih Allah adalah fondasi dan
sumber dari semua kebaikan yang lainnya. Kasih Allah dicurahkan kepada kita
dalam hati kita melalui Roh Kudus (R m. 5:5). Kasih adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Kasih ini
jauh lebih tinggi daripada rasa sayang manusia. Kasih ini tidak dapat
diusahakan oleh manusia. Kasih datang sebagai hasil tinggal dalam Kristus.
Jenis kasih seperti ini murah hati dan tanpa pamrih. Hanya kasih inilah yang
memiliki kekuatan untuk mengubah. Dalam sifatnya yang lembut namun kuat, kasih
Ilahi menuntun orang berdosa kepada pertobatan dan membangunkan keinginan
untuk sesuatu yang lebih baik. Kasih memiliki kekuatan untuk menyatukan—bahkan
terhadap musuh sekalipun (Luk. 6:27, 28; Rm. 5:8). Jadi, oleh kasih kita kepada orang lain dunia akan
tahu bahwa orang Kristen adalah benar- benar pengikut Kristus (Yoh. 13:35). Buah kasih ini akan menuntun orang
Kristen menunjukkan pengertian dan kepekaan terhadap orang lain.
Adalah
menarik melihat gambaran utama kasih dalam 1 Korintus 13 yang terletak antara
pasal 12 dan 14. Kedua pasal itu berkaitan dengan buah Roh. Namun pasal 13,
berhubungan dengan kasih: Buah Roh. Bahkan pemberian yang terbesar sekalipun
tidak berarti tanpa kasih. Karunia-karunia Roh Kudus tanpa buah Roh menjadi
tidak berdaya dan tidak dapat menghasilkan berkat yang Allah inginkan. Namun
kasih adalah perekat untuk mengikat semua nilai kebajikan buah Roh ke dalam
sebuah persekutuan menyeluruh dan memberikan keabsahan kepada segala sesuatu
yang kita lakukan.
Di bagian
manakah dalam kehidupanmu kekurangan kualitas kasih? Mintalah kepada Roh Kudus
untuk mengisi dirimu dengan kasih terhadap orang yang Anda temui setiap hari.
Bagaimanakah Anda dapat menunjukkan kasih kepada sesamamu? Bagaimanakah kasih
memengaruhi nilai-nilai kebajikan lain yang ada di dalam buah Roh?
SELASA 14 Februari
Sukacita, Damai Sejahtera, dan Kesabaran
Roma 14:17
berbunyi: "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi
soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." Sukacita
adalah reaksi kasih kepada berkat Allah dan belas kasihan-Nya yang besar, dan
pengampunan.
Saat ini,
biasanya sukacita manusia difokuskan kepada hal-hal duniawi dan dipengaruhi
oleh kondisi sekitar kita. Sukacita yang berakar di dalam buah Roh berfokus
pada Allah dan apa yang Dia sudah lakukan buat kita. Sukacita itu tidak dimotivasi
oleh situasi sekitar kita. Sebagai umat Allah, kita haruslah bersu- kacita. Ini
bukan berarti kita harus tersenyum setiap saat, walaupun senyum persahabatan
itu memang memberikan banyak arti. Tetapi kepercayaan kita kepada Allah akan
memberikan kita alasan-alasan yang berlimpah untuk bersukacita melalui
kata-kata yang tidak terucapkan terhadap apa yang sudah Dia lakukan kepada kita
dan di dalam kita. Sukacita rohani adalah hasil iman yang aktif.
Bacalah Yoh. 14:27 bersamaan dengan Rm. 14:17.
Bagaimanakah damai sejahtera berkaitan dengan Roh Kudus?
Yoh.
14:27
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Rm.
14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi
soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Damai
sejahtera lebih bertahan daripada sukacita. Damai sejahtera datang sebagai
hasil pembenaran oleh iman dalam Tuhan Yesus Kristus (Rm. 5:1). Ketika kita berdamai dengan Allah,
Roh Kudus akan menuntun kita untuk menjadi lebih tenang dan sabar terhadap
orang lain. Karena Allah damai sejahtera akan bersama-sama dengan kita (Flp. 4:9) melalui Roh Kudus, kita tidak akan
bersungut dan mendendam kepada orang lain. Gantinya kita akan berusaha hidup
sedamai mungkin dengan semua orang (Rm. 12:18).
Bacalah 2 Ptr. 3:9. Bagaimanakah kesabaran memantulkan
tabiat Allah?
2
Ptr. 3:9
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat.
Kesabaran
bukanlah sebuah ciri umum umat manusia. Itu artinya kalah terhadap yang lain
dan terhadap keadaan, bahkan ketika segala sesuatu tidak berjalan lancar.
Benar, bahkan ketika di dalam pencobaan, kita tidaklah sendiri. Allah menjaga
kita melalui Roh Kudus-Nya dan membangun kesabaran, yang adalah ciri khas umat
percaya di akhir zaman (Why
14:12). Hanya
mereka yang bertujuan kepada tujuan yang pantas yang dapat menjadi orang
sabar.
Sukacita, damai sejahtera, dan
kesabaran. Berapa banyakkah dari buah ini yang Anda alami dalam hidup Anda? Di
bagian manakah yang Anda butuh agar lebih berguna dalam diri Anda?
Rabu 17 FebruariKemurahan, Kebaikan, dan Kesetiaan
Bacalah 1 Korintus 13:4. Mengapakah kemurahan yang
sejati memiliki penarikan positif kepada orang lain? Di manakah Anda melihat
kemurahan Allah dalam hubungannya dengan manusia?
1
Korintus 13:4
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
"Kemurahan"
adalah kata yang sering digunakan dalam menggambarkan campur tangan Allah
terhadap umat-Nya. Kemurahan juga menggambarkan hubungan kita dengan orang lain
di dalam kegagalan mereka. Allah bisa saja menjadi lebih kasar sehubungan
dengan kesalahan-kesalahan kita. Namun, Dia memperlakukan kita seperti seorang ayah
yang pengasih memperlakukan anaknya yang sedang belajar (Hos. 11:1-4). Mungkin tidak ada hal yang lebih
mempermalukan kesaksian Kekristenan dan pelayanan kita lebih daripada tidak memiliki
kemurahan hati. Untuk menjadi berkemurahan tidak memerlukan uang, tetapi
kemurahan itu dapat membuka pintu kepada hati orang lain. Tidak peduli betapa
teguhnya kita memiliki bukti, kita tidak boleh menjadi orang yang tidak baik
dalam hubungan kita dengan orang lain, apa pun kesalahan dan permasalahan
mereka. Menyatakan kemurahan adalah tanda terbesar akan tabiat seorang yang
agung.
Bacalah Efesus 5:9. Apakah yang menemani kebaikan
dalam ayat ini?
Efesus
5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan
kebenaran,
Kebaikan
adalah kasih dalam tindakan. Kebaikan yang bertumbuh sebagai buah Roh juga
mencakup pekerjaan dan tindakan-tindakan kebaikan adalah kebaikan yang menjadi
pekerjaan praktis dari kasih. Ketika Roh Suci berdiam di dalam kita, akan
terdapat aliran kebaikan positif kepada orang-orang yang berhubungan dengan
kita.
Bacalah Galatia 5:22. Mengapakah penting untuk dapat
dipercaya dan setia di dalam perjalanan Kekristenan kita dengan Allah?
Galatia
5:22
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
Apa yang
terdapat dalam sudut pandang ayat ini adalah kesetiaan tabiat dan tindakan yang
dinyatakan melalui Roh Kudus. Kesetiaan berarti dapat dipercaya dan dapat
diandalkan. Mereka yang setia akan melakukan apa yang mereka telah janjikan
untuk dilakukan. Kesetiaan juga adalah sebuah ciri khas Yesus Kristus, yang
disebut "Saksi yang Setiawan" (Why. 1:5), dan Allah Bapa yang memegang janji-janji-Nya dan
setia dengan semua yang Dia lakukan (1 Kor. 1:9; 10:13; 1 Tes. 5:24; 2 Tes. 3:3). Di dalam kesetiaan, kita
memantulkan gambar Allah dalam kehidupan kita. "Bukanlah hasil-hasil yang
besar yang kita peroleh, tetapi motif apa yang menggerakkan, yang bernilai bagi
Allah.. Dia menghargai kebaikan dan kesetiaan lebih daripada pencapaian
pekerjaan yang besar."—El- leh G. White, Testimonies for the Church, jld. 2, hlm. 510, 511.
KAMIS 18 Februari Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri
Bacalah
kembali Galatia 5:23 dan Matius5:5. Mengapakah kelemahlembutan sangat penting
untuk kepemimpinan seperti Kristus?
Galatia 5:23
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.
Matius 5:5
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan
memiliki bumi.
Kelemahlembutan
bukan berarti kelemahan. Pada kenyataannya, Musa disebutkan sebagai orang
paling lembut hat!"di atas dunia ini (Bil. 12:3); namun ia adalah seorang pemimpin umat Allah yang
sangat kuat. Orang yang lembut hatinya bukanlah peribut, suka bersungut, atau
cinta diri. Sebaliknya mereka melayani dengan sebuah roh yang lemah lembut.
Kelemahlembutan dapat menjadi ekspresi lahiriah iman dan percaya diri yang ada
di dalam, bukan dalam diri sendiri tetapi dalam kuasa Allah, yang bekerja dalam
diri kita. Sering kali mereka yang terkenal bicara keras, ribut, dan sombong
adalah sedang menutupi perasaan yang tidak aman dan ketakutan.
Bacalah Galatia
5:23 dan Amsal 16:32. Penderitaan apakah yang datang bila kita tidak dapat
mengendalikan diri? Berkat apakah yang kita terima jika kita mengendalikan diri
dan bersabar dalam hidup kita?
Galatia 5:23
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.
Amsal 16:32
16:32. Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang
menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Bagian
terakhir dari buah Roh adalah pertarakan atau pengendalian diri. Di sini kita
semua perlu berhati-hati, karena siapakah yang tidak bergumul dengan diri
sendiri dalam satu bagian atau bagian lainnya? Sebelum seseorang menguasai
sebuah kota, sebuah komunitas, atau sebuah gereja, dia harus mampu mengendalikan
rohnya sendiri. Pertarakan yang benar adalah pengendalian bukan hanya terhadap
makanan dan minuman, tetapi pada setiap fase kehidupan.
Semua aspek
yang disebutkan di atas adalah bagian dari satu buah Roh. Ketika Alkitab
menggambarkan pekerjaan Allah dalam kehidupan kita, aspek etis kekudusan
memiliki prioritas terhadap karunia karismatik. Keserupaan dengan Kristus dalam
semua tampilannya adalah hal yang penting di dalam kehidupan orang percaya.
Karena buah Roh adalah tanda umum umat percaya yang unik di mana saja, buah Roh
menghasilkan persatuan yang dapat dilihat di dalam jemaat-Nya.
Pikirkan
tentang area kehidupanmu yang memerlukan pengendalian diri lebih lagi. Mungkin
Anda baik di satu bagian tetapi lemah di bagian lain. Mengapakah sangatlah
penting untuk memiliki, melalui kuasa Allah, penguasaan dalam semua bagian
kehidupan? Bagikan jawabanmu di UKSS Anda pada hari Sabat.
JUMAT 19 Februari
Pendalaman: Dalam
bahasa modern ayat dalam Galatia 5:22, 23 dapat dibaca seperti ini: "Buah
Roh adalah sesuatu yang penuh kasih sayang, kecenderungan untuk mengasihi, roh
yang bercahaya dan temperamen yang gembira, pikiran yang tenang dan sikap yang
diam, menunjukkan kesabaran terhadap keadaan-keadaan yang sulit dan terhadap
orang-orang yang suka menguji, sebuah pandangan yang bersimpati dan memberi
pertolongan yang bijaksana, keputus- an yang murah hati dan kebaikan hati yang
besar, kesetiaan dan dapat dipercaya dalam semua keadaan, kerendahan hati yang
melupakan diri untuk sukacita bagi orang lain, mengendalikan diri dalam segala
hal, yang adalah tanda terakhir kesempurnaan. Inilah jenis tabiat yang disebut Buah Roh. Segala sesuatu di dalam dunia ini
adalah buah. Ini bukan karena perjuangan diri, tetapi karena tinggal di
dalam-Nya; bukan karena kecemasan, tetapi karena percaya; bukan oleh usaha,
tetapi oleh iman"—S. Chadwick, di dalam tulisan Arthur Walkington Pink, The Holy Spirit (Bellingham, Wash.: Logos Bible
Software, n.d.), pasal 30.
"Jika
kasih akan kebenaran itu ada di dalam hatimu, Anda akan berkata-kata tentang
kebenaran. Anda akan membicarakan berkat pengharapan yang Anda miliki di dalam
Yesus. Jikalau Anda memiliki kasih di dalam hati Anda, Anda akan berusaha
mengangkat dan membangun saudara Anda dalam iman yang paling suci. Jika ada
kata jahat terlepas yang merusak tabiat saudara atau sahabat Anda, jangan
dukung pembicaraan jahat ini. Ini adalah pekerjaan musuh. Ingatkanlah si
pembicara bahwa Firman Allah melarang percakapan seperti itu"—El- len G.
White, Ye Shall
Receive Power, hlm. 76.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.
Dalam UKSS, bicarakan pertanyaan terakhir yang ada pada pelajaran hari
Kamis sehubungan dengan pengendalian diri. Mengapakah kemenangan atas dosa
sangatlah penting jika kita diselamatkan oleh anugerah? Bahkan, bukankah Injil adalah
soal pengampunan dosa? Pada saat yang sama pikirkan mengenai tabiat Yudas dan
apa yang dilakukan oleh dosa ketamakan terhadap dirinya. Apakah yang dapat kita
pelajari dari pengalamannya untuk menjawab pertanyaan mengenai kebutuhan akan
kemenangan? Juga bagaimanakah kutipan El- len White berikut ini dapat membantu
menjawab akan pentingnya kemenangan atas dosa? "Satu sifat tabiat yang
salah, satu keinginan berdosa yang dibuahi, akan seccpatnya memusnahkan semua
kekuatan Injil."—Testimoniesfor the Cliurch, jld. 5, hlm. 53.
2. Mengapakah buah Roh lebih penting
daripada semua karunia Roh?
3.
Bacalah dengan keras 1 Korintus 13 dalam UKSS dan bicarakan apakah
artinya. Mengapakah Paulus menaruh sebuah penekanan besar akan kebutuhan
terhadap kasih? Bagaimanakah kita dapat belajar untuk mengasihi sesuai dengan
yang Paulus sampaikan? Mengapakah mati terhadap diri dan tinggal di dalam
Kristus sangatlah penting, khususnya dalam mengasihi mereka yang benar-benar
tidak kita sukai?
4.
Penuntun Guru
·
Ayat Inti: Galatia 5: 22-26, Yohanes 15:1-8
·
Anggota UKS S akan:
Mengetahui: Mengakui
kebutuhan mutlak untuk tinggal di dalam Kristus agar dapat mengembangkan buah
Roh dalam hidup seseorang. Merasakan: Mengalami suatu keinginan yang semakin dalam untuk
menghabiskan waktu dengan Yesus dan mengembangkan buah Roh. Melakukan: Memutuskan untuk menghabiskan
waktu bersama dengan Yesus dalam doa, belajar Alkitab, dan meditasi Kristiani
untuk mengembangkan buah Roh dalam setiap aspek hidup seseorang.
·
Garis Besar Pelajaran:
I.
Mengetahui: Spiritualitas dan Buah Roh
A.
Dapatkah
Anda menjadi Kristen yang sejati tanpa mewujudkan buah Roh dalam kehidupan
Anda sendiri? Mengapa ya, atau mengapa tidak?
B.
Apakah
bukti-bukti buah Roh?
II.
Merasakan: Tinggal di Dalam Kristus dan Buah Koh
A.
Ketika
perasaan biasa dan seseorang berbicara kata-kata kasar dan Anda menanggapinya
dengan kasih, kebaikan, kesabaran, dan pengendalian diri, apakah yang hal
tersebut lakukan untuk Anda? Untuk hubungan Anda?
B.
Bagaimana
perasaan Anda ketika Anda tidak menunjukkan buah Roh dalam keadaan yang tegang?
Perasaan apakah yang Anda miliki ketika Anda tidak mengasihi, tidak sabar,
atau tidak baik?
III.
Melakukan: Hidup Sehari-hari dan Buah Roh
A.
Menentukan
untuk mengatur beberapa waktu yang disisihkan setiap hari untuk menghabiskan
waktu dengan Yesus dan melakukan inventarisasi kehidupan rohani Anda sendiri.
B.
Menyerahkan
sejumlah waktu yang pasti setiap hari untuk tinggal di dalam Kristus melalui
berdoa dan belajar Firman.
Ringkasan: Buah Roh
bukanlah sifat karakter alami manusia. Ini adalah hasil dari tinggalnya dalam
Yesus yang menghasilkan perubahan supranatural dalam kehidupan setiap orang
percaya. Buah Roh adalah bukti bahwa kita memiliki hubungan yang berakar
dengan Kristus. Pohon yang sehat akan menghasilkan buah yang sehat dalam
kelimpahannya. Sebagai orang Kristen, kita tidak berjuang dengan kekuatan kita
sendiri untuk menghasilkan buah Roh. Sementara kita tinggal di dalam Yesus,
melalui mempelajari Alkitab dan berdoa, Dia mengembangkan buah ini dalam diri
kita.
·
LANGKAH 1 - Memotivasi
Fokus Alkitab: Galatia 5:22,23
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Motivasi terbesar untuk ketaatan dan pelayanan
adalah kasih. Kasih Allah bagi kita adalah hidup yang bersifat mengubah.
Memahami kasih-Nya akan mengubah kita. Sementara kita menerima kasih-Nya, kita
mampu untuk mengasihi. Mengasihi Allah memungkinkan kita untuk mengasihi orang
lain. Berpisah dari Allah, hati manusia secara alami bersifat egois dan tidak
mampu benar-benar mengasihi.
Ketika kita
menghabiskan waktu memandang kasih Allah, yang terungkap dalam Kristus, kita
akan diubahkan. "Berjalan dalam Roh" (Ggl. 5:25) adalah menetapkan pikiran kita pada Kristus. Hal
tersebut adalah untuk "tinggal di dalam [Kristus]" (1 Yoh. 4:13). Hal ini menghabiskan waktu kita
dengan Kristus. Sementara kita menempatkan prioritas pada hubungan kita dengan
Kristus, kasih-Nya akan mengalir ke dalam hati kita, dan buah Roh akan
terwujud dalam kehidupan kita. Ellen G. White menyatakan hal itu dengan indah:
"Bila kita mengenal Allah karena kita mendapat hak istimewa untuk mengenal
Dia, kehidupan kita menjadi kehidupan yang suka menurut. Oleh menghargai tabiat
Kristus, oleh hubungan dengan Allah, dosa akan menjadi satu kebencian bagi
kita."—Alfa dan
Omega, jld. 6,
hlm. 309.
Untuk Guru: Pelajaran
pekan ini berfokus pada pengembangan buah Roh dalam hidup kita. Kita akan
mempelajari masing-masing kualitas karakter yang dikenal sebagai buah Roh, yang
diuraikan dalam Galatia 5:22, 23. Kualitas karakter ini benar-benar merupakan
ciri karakter Kristus. Yesus mengasihi, sabar, murah hati, baik, dan tidak
mementingkan diri sendiri. Dia selalu menunjukkan kelembutan dan pengendalian
diri. Dia mengungkapkan kesetiaan kepada kehendak Bapa dan kedamaian yang
sempurna, atau kepercayaan, dalam Bapa surgawi-Nya.
Sementara
kita memandang Dia, kita akan menjadi seperti Dia yang kita kagumi. Karena Roh
Kudus dikirim untuk "bersaksi tentang" (Yoh. 15:26) dan "memuliakan" (Yoh. 16:14) Yesus, sementara kita menyerah
kepada bisikan- Nya dan tunduk kepada kekuasaan-Nya yang menginsafkan, Roh
Kudus akan bersaksi tentang, dan memuliakan, Yesus dalam hidup kita sendiri.
Kasih Kristus akan terungkap di dalam dan oleh kita (I Yoh. 3:1-3; 4:9-11). Tidak mungkin untuk benar-benar
mengasihi Allah namun tidak mengasihi orang di sekitar kita. Kasih Allah adalah
sumber dari mana semua arus kasih sejati mengalir. Mengasihi-Nya, kita saling
mengasihi satu sama lain. Semakin kita mengasihi Allah, semakin kasih-Nya
mengalir melalui kita kepada orang lain (1 Yoh. 4:12-16). Masing-masing dari buah Roh tumbuh dari kasih kita
kepada Allah dan kasih-Nya bagi kita.
)
Diskusi pembuka: Dalam
Galatia 5, Rasul Paulus bcrbicara tentang "berjalan dalam roh" (Gal 5:16) serta "perbuatan daging" (Gal. 5:19). Dia mendorong kita untuk
menyalibkan "daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Lihat Gal. 5:17, 24) Tanyakanlah UKSS Anda apa artinya
"berjalan dalam Roh" dalam kehidupan kita sehari-hari? Apakah artinya
"menyalibkan daging?"
Bacalah
Galatia 5:22-24 dan mintalah anggota UKSS untuk menjelaskan bagaimana
masing-masing dari kita dapat menunjukkan buah Roh dalam hidup kita. Ajaklah
anggota UKSS untuk berbagi dalam membantu mereka untuk "menyalibkan"
daging dan "berjalan dalam Roh." Bagaimanakah mereka dapat menemukan
cara untuk mengizinkan Roh Kudus untuk menyatakan diri-Nya dalam kehidupan
mereka? Undanglah anggota UKSS untuk berbagi pengalaman dalam kehidupan ibadah
mereka di mana mereka merasa sangat berarti bagi pertumbuhan Kekristenan
mereka.
Pertanyaan untuk Diskusi:
ü
Apakah yang
bisa kita pelajari dari ekspresi Rasul Paulus, "berjalan dalam Roh" (Gal. 5:16), tentang menghidupkan suatu
kehidupan yang menyatakan buah Roh?
ü
Apakah buah
Roh sesuatu yang kita kembangkan, atau hal itu adalah karunia yang tampaknya
diberikan kepada kita secara otomatis oleh Allah? Jelaskan. Jika kita
mengembangkan buah Roh, bagaimanakah kita mengembangkannya, dan dari manakah
kekuatan untuk mengembangkannya berasal?
·
LANGKAH 2 - Menyelidiki
Untuk Guru: Penelitian
medis modern telah menemukan bahwa diet nabati mengurangi risiko penyakit
jantung, stroke, kanker, obesitas, dan diabetes tipe 2. Anda tidak perlu diet
yang berbeda untuk mengurangi risiko masing-masing dari penyakit ini. Makan
berbagai macam buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran akan
mengurangi tidak hanya risiko penyakit arteri koroner, tetapi juga risiko
penyakit pembunuh lain dalam abad kedua puluh satu ini.
Hal yang
sama berlaku untuk pertumbuhan rohani. Kita tidak memerlukan pendekatan yang
berbeda untuk masing-masing penyakit rohani yang menimpa kita. Ketidaksabaran,
ketidakramahan, cemburu, iri hati, dan nafsu semuanya memiliki obat yang
sama—Yesus. Kemarahan, kebencian, iri hati, dan kepahitan semuanya menemukan
solusi di dalam Dia. Buah Roh adalah bukti luar bahwa kita telah menghabiskan
waktu dengan Kristus dan hati kita dipenuhi dengan kasih-Nya.
Komentar Alkitab
I. Bertumbuh dalam Kristus dan Buah Roh
(Tinjau Kembali Yohanes 15:4 Bersama
UKSS Anda.)
Yesus adalah
solusi akhir untuk semua masalah rohani kita. Dia menyatakan kebenaran kekal
ini: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak bisa, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku'YYoh. 15:4). Untuk tinggal di dalam Kristus
adalah mengembangkan suatu hubungan yang berkelanjutan, setiap hari
dengan-Nya. Cabang tidak tumbuh dan menghasilkan buah jika mereka bersatu
dengan anggur pada satu hari dan putus pada hari berikutnya. Beberapa pribadi
naik pada gelombang semangat kerohanian yang tinggi pada satu hari dan
tampaknya berjalan dalam lembah kelalaian pada hari berikutnya. Sebuah hubungan
yang dinamis, yang penuh arti dengan Yesus yang mencerminkan karunia Roh Kudus
dalam kehidupan bukanlah suatu pengalaman yang hidup lagi dan mati lagi. Ini
adalah suatu kehidupan sehari-hari, suatu persekutuan yang konstan dengan
Kristus.
Datang
kepada-Nya, tinggal di dalam Dia, dan diam dalam kasih-Nya, kita menjadi penuh kasih,
sabar, baik, lembut, dan mengendalikan diri. Pertimbangkan pernyataan dahsyat
ini: "Akar mengirimkan makanan melalui ranting ke ranting yang paling
jauh. Demikian juga Kristus menyampaikan aliran kekuatan rohani kepada setiap
orang percaya. Selama jiwa itu disatukan dengan Kristus, jiwa itu tidak
terancam bahaya layu atau busuk. Hidup pokok anggur itu akan ditunjukkan dalam
buah yang harum pada ranting-rantingnya. 'Siapa yang tetap di dalam Aku' kata
Yesus, 'dan Aku di dalam dia, ia berbuah lebat; sebab di luar Aku, kamu tidak
dapat berbuat apa-apa.' Bila kita hidup oleh iman kepada Anak Allah, buah-buah
Roh akan kelihatan dalam kehidupan kita, tidak satu pun akan
hilang."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6,
hlm. 320.
Kunci untuk
mewujudkan buah Roh dalam hidup kita tidak menempatkan masing-masing kita pada
beberapa daftar rohani dan menandai daftar itu ketika kita dianggap telah
mencapai tujuan kita. Sebaliknya, berfokus pada mengenal Yesus dan membiarkan
Dia mengungkapkan buah Roh-Nya di dalam diri kita. Ketika pohon buah dari
seorang petani menghasilkan panen yang berlimpah, ia bersukacita. Dia berjaya
pada waktu panen melimpah. Hal ini mirip dengan Allah. Bapa surgawi kita
bersukacita ketika kita mengizinkan Roh Kudus menghasilkan buah-Nya dalam hidup
kita (Yoh.
15:11). Ketika,
melalui rahmat Ilahi, kita mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, karakter Allah
dipertahankan di hadapan alam semesta dalam pertentangan antara yang baik dan
yang jahat. (Lihat The
Seventh-day Adventist Bible Commentary, Jld. 7, hlm. 1043.)
v
Pertanyaan Diskusi:
Pertanyaannya
bukanlah, apakah Yesus rindu untuk tinggal di dalam kita? Pertanyaannya adalah,
apakah kita akan membiarkan Dia melakukannya? Akankah kita menghabiskan waktu
untuk mengenal Dia sebagai sahabat? Semua persahabatan membutuhkan waktu.
ü Bacalah Yohanes 15:4, 7. Apakah
hubungan yang dimiliki oleh tinggal di dalam Kristus dengan membaca Firman?
ü Bagaimanakah Kristus tinggal di dalam kita?
Apakah ini pengalaman yang tidak jelas, bersifat mistik, atau adakah beberapa
cara yang sangat nyata ketika Yesus hidup dalam hidup kita? Jelaskan.
ü Apakah hubungan yang dimiliki oleh
mengembangkan buah Roh dengan tinggal di dalam Kristus?
·
LANGKAH 3 - Mempraktikkan
Untuk Guru: Bacalah
Galatia 5:22-24 bersama UKSS Anda. Dengan singkat bahaslah masing-masing buah
Roh. Mintalah anggota UKSS yang berbeda untuk menentukan salah satu dari
sembilan buah yang tercantum dalam Galatia 5. Sebagai contoh, apakah kasih
itu? Bagaimanakah Anda mendefinisikan sukacita? Apakah damai itu? Bagaimanakah
Anda menggambarkan orang yang memanifestasikan kesabaran atau kebaikan?
Ambillah pendekatan seperti ini dengan masing-masing buah Roh.
ü
Yang manakah
dari sembilan buah Roh yang sulit terwujud dalam hidup Anda? Apakah alasan yang
Anda pikir untuk kesulitan ini? Apakah yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki
situasi tersebut?
ü
Apakah
isu-isu dalam hidup Anda yang menghalangi Anda dari hubungan yang vital, yang
mengubahkan hidup bersama dengan Kristus? Berjanjilah untuk menyerahkan masalah
tersebut ke tangan-Nya.
·
LANGKAH 4 - Menciptakan
Untuk Guru: Buah Roh
bukanlah cita-cita yang tidak realistis bagi orang percaya menengah, yang
tersedia hanya untuk "orang-orang kudus super." Buah Roh adalah hasil
alami dari menghabiskan waktu dengan Yesus. Bantulah anggota UKSS Anda untuk
mengenali betapa pentingnya menghabiskan waktu bersama Yesus setiap hari agar
Roh Kudus dapat mengembangkan buah-Nya dalam hidup mereka.
Kegiatan:
ü
Mintalah
UKSS Anda untuk menghabiskan beberapa menit meninjau kembali daftar buah Roh
dalam Galatia 5:22-24. Mintalah mereka menuliskan area-area di mana mereka yang
paling berjuang keras.
ü
Doronglah
setiap anggota UKSS untuk menghabiskan waktu dalam doa di akhir kelas,
menyerahkan karakter yang tidak diinginkan ini kepada Allah, mintalah Dia untuk
mengembangkan buah Roh Kudus dalam hidupnya.
*4-10 Februari
Pelajaran 6
ROH KUDUS DAN
MENGHIDUPKAN KEHIDUPAN YANG KUDUS
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: 1 Ptr. 1:14-16; Yes. 6:3; Ibr. 12:14; 1
Kor. 6:11; 1 Tim 1:8; Mzm. 15:1,2.
Ayat
Hafalan: "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan
semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita" (1 Tesalonika 5:23).
Adalah mudah untuk tidak peka
terhadap kekudusan Allah dan tidak berpikir banyak mengenai kebencian Allah terhadap
dosa dan kejahatan.
Bagaimanapun, kekudusan adalah tema yang penting di dalam Alkitab. Mengejar
kekudusan, untuk mengasihi dan menjadi murni seperti Yesus, haruslah menjadi
prioritas setiap orang Kristen. Kita sering digoncang dengan sikap
"Saya-lebih-suci-daripada-Anda." Tetapi pada saat yang sama kita juga
mudah melupakan apakah artinya menghidupkan sebuah kehidupan yang murni dan kudus.
Kasih Allah dan kekudusan-Nya tidak dapat dipisahkan, selalu bersama-sa-
ma. Tanpa kekudusan Allah, kasih-Nya berada dalam bahaya sentimental; tanpa
kasih-Nya, kekudusan Allah menjadi buruk dan tidak dapat didekati. Kedua sifat
ini, kasih-Nya dan kekudusan-Nya, adalah dasar sifat alamiah Allah.
Roh Kudus dihubungkan dengan upaya kita mengejar kekudusan. Bagaimanapun
juga, nama-Nya adalah Roh Kudus dan Dia disebut "Roh Kekudusan" (Rm. 1:4). Nama-Nya
mengingatkan kita bahwa Allah adalah kudus dan adalah keinginan-Nya yang besar
untuk menjadikan orang berdosa ke dalam gambar kekudusan-Nya.
Pekan ini kita akan melihat lebih dekat apa artinya menjadi kudus dan menghidupkan
kehidupan yang kudus.
*Pelajari
pelajaran sepekan ini untuk persiapan Sabat, 11 Februari.
Minggu 5
Februari Kekudusan Allah
Bacalah 1 Petrus 1:14-16. Mengapakah motivasi yang utama untuk kekudusan
adalah realitas Allah itu sendiri? Apakah yang memotivasi Anda untuk hidup
lebih menghidupkan kehidupan yang kudus? Apakah artinya bahwa Allah itu kudus?
1 Petrus 1:14-16
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa
nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Adalah populer untuk menekankan kasih Allah tetapi mengabaikan kekudusan
Allah. Sementara Allah adalah kasih, maka ide kekudusan lebih sering dihubungkan
dengan nama Allah di dalam Alkitab daripada sifat-sifat-Nya yang lain (Mzm. 89:18; Yes. 40:25; Yes. 51:5;
Yeh. 39:7; Why. 4:8). Kekudusan menggambarkan kemurnian dan kesempurnaan moral yang artinya
Allah sangatlah sempurna dan sepenuhnya bebas dari kejahatan. Kekudusan Allah
adalah kesempurnaan dari semua sifat-Nya yang lain.
Jika Allah Mahakuasa (kuasa yang tidak terbatas), Mahatahu (pengetahuan
yang sempurna dan lengkap) dan Mahahadir (dapat hadir di mana pun) tetapi tidak
memiliki kekudusan, Dia mungkin dapat menjadi sebuah kuasa yang kita akan
takuti. Namun, Dia adalah Allah yang harus kita kasihi.
Kuasa-Nya adalah kuasa yang kudus. Belas kasihan-Nya adalah belas kasihan
yang kudus. Hikmat-Nya adalah hikmat yang kudus, dan kasih-Nya adalah kasih
yang juga kudus. Dalam pengertian ini, kekudusan adalah kata Ilahi yang paling
akrab/intim dari semuanya karena hal itu berkaitan dengan sifat utama Allah.
Menolak kemurnian kekudusan Allah adalah, mungkin, lebih buruk daripada
menolak keberadaan diri-Nya. Konsep terakhir menjadikan Dia tidak ada, namun
konsep pertama, di kalimat di atas, menjadikan Dia Allah yang tidak mengasihi,
bahkan Allah yang menjijikkan.
Kekudusan Allah artinya bahwa Ia dipisahkan dari dosa dan sepenuhnya
mengabdi untuk mencari kebaikan yang menggambarkan diri-Nya sendiri. Dengan
kata lain, kekudusan menunjukkan sebuah kualitas hubungan sama kualitasnya
dengan moral. Itu meliputi pemisahan dari dosa dan kesetiaan yang penuh kepada
kemuliaan Allah.
Dalam Yesaya 6:3 dan Wahyu 4:8, Allah digambarkan sebagai "Kudus, kudus,
kudus." Ketika penulis Alkitab ingin menekankan sesuatu yang penting,
mereka mengulangi kata tersebut agar menarik perhatian kita terhadap apa yang
dikatakan. Yesus menarik perhatian kita kepada pernyataan penting dengan
mengulangi kata-kata "sesungguhnya (Yoh. 5:24; 6:47, dll.), atau
"Yerusalem, Yerusalem" (Mat. 23:37), dalam menyebutkan nama seperti
"Marta, Marta" (Luk. 10:41). Dari semua sifat-Nya, hanyalah kekudusan Allah yang disebutkan tiga kali
berturut-turut. Ini menunjukkan sesuatu yang sangat penting. Sifat alami Allah
sesungguhnya adalah kudus. Dia adalah murni dan baik.
Bagaimanakah takutnya Anda, memang itu menakutkan, jika Allah kita yang
Mahakuasa dan Pencipta bukanlah Allah yang mengasihi dan kudus? Apakah yang
dinyatakan oleh jawabanmu tentang mengapakah kita perlu bersyukur bahwa Allah
itu sebagaimana Dia ada?
SENIN 6 Februari Sifat Dasar Kekudusan
"Semakin dekat engkau datang kepada Yesus, makin jelas salahmu engkau
lihat sendiri; karena pandanganmu semakin jelas, dan kekurangsempurnaanmu akan
jelas sekali berbeda dengan keadaan-Nya yang sempurna itu. Inilah bukti bahwa
tipu daya Setan telah kehilangan kuasanya, karena kuasa Roh Allah sudah
menggerakkan engkau."—Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 54.
Bacalah Efesus 1:4, 5:25-27, dan Ibrani 12:14. Apakah maksud Allah bagi
semua umat-Nya dan bagi gereja?
Efesus
1:4, 5:25-27,
1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya
kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan
diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ibrani
12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Kekudusan itu adalah karunia Allah dan juga perintah-Nya. Karena itu kita
harus berdoa untuk kekudusan dan berusaha untuk menyatakannya setiap hari.
Kekudusan adalah buah Roh yang dinyatakan di dalam kehidupan kita ketika kita
berjalan oleh Roh Kudus bersama Kristus setiap hari (Gal 5:16, 22, 25). Kekudusan, dalam
satu kata, serupa dengan Kristus. Itu artinya menjadi milik Yesus dan hidup
sebagai anak-Nya dalam kasih yang menurut dan sungguh- sungguh lebih dan lebih
lagi dalam menyesuaikan diri di dalam keserupaan- "Nya. Arti mendasar yang
dikaitkan dengan konsep kekudusan menunjukkan sebuah keadaan yang dipisahkan,
diasingkan untuk sebuah pelayanan yang khusus bagi Allah. Di sisi yang lain,
kekudusan juga menandakan sebuah kualitas moral dan kerohanian yang hakiki,
yang disebut menjadi benar dan murni di hadapan Allah. Kedua aspek ini perlu
selalu disatukan bersama.
Dalam Perjanjian Baru, orang-orang percaya disebut kudus oleh karena hubungan
mereka yang unik dengan Yesus yang mengasingkan mereka untuk sebuah tujuan
yang khusus. Menjadi kudus tidak membuat mereka secara etika sempurna atau
tidak berdosa, tetapi mengubahkan mereka agar mereka dapat memulai suatu
kehidupan yang murni dengan pola hidup yang kudus (bandingkan dengan 1
Korintus 1:2 ketika Paulus menyebutkan orang-orang di jemaat Korintus sebagai
orang-orang kudus, walaupun mereka bukanlah tidak berdosa dan sempurna). Umat
percaya diperingatkan untuk meneruskan kekudusan, yang bahwa tanpa kekudusan
seorang pun tidak akan melihat Tuhan (Ibr. 12:14). Penerimaan Allah akan setiap orang
percaya adalah sempurna dari awalnya, namun pertumbuhan kita di dalam
penyucian adalah sebuah proses seumur hidup dan selalu perlu ditingkatkan lebih
jauh agar kita dapat lebih diubahkan ke dalam rupa yang tidak bercacat dari
Dia yang telah menyelamatkan kita.
Terdapat ketegangan antara menjadi kudus dan meneruskan kekudusan itu.
Bagaimanakah cara kita dalam mengejar kekudusan itu berbeda jika kita tahu
bahwa kita sudah menjadi milik Allah, dan bahwa kita diterima di dalam
diri-Nya karena pengorbanan Yesus untuk kita?
SELASA 7 Februari Agen Pengudusan
Apakah yang dikatakan oleh 1 Korintus 6:11, Titus 3:5, dan Ibrani 13:12
kepada kita mengenai pengudusan?
1
Korintus 6:11,
6:11 Dan
beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi
dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan
Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Titus
3:5,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Ibrani
13:12
13:12 Itu
jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan
umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
Pengudusan kita dicapai dengan iman (Ibr. 11:6) melalui kuasa Roh Kudus (2 Tes. 2:13; 1 Ptr. 1:2). Rasul Paulus
menulis: "Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah
dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh
Allah kita" (1 Kor.
6:11). Yesus menciptakan di dalam kita pertumbuhan sepanjang hidup di dalam kekudusan,
menghasilkan buah Roh di dalam diri kita. Diri kita diubahkan serupa dengan
diri-Nya yang "datangnya dari Tuhan yang adalah Roh" (2 Kor. 3:18).
Bacalah Galatia 5:16, 17. Apakah yang dimaksudkan Paulus dengan ayat-ayat
ini?
Galatia
5:16, 17
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan
menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan
keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.
Ada pertempuran yang sedang terjadi dalam diri setiap orang percaya. Ketegangan
yang kita semua hadapi berakar pada kenyataan bahwa dosa tinggal di dalam diri
kita (Rm. 7:20). Rasul Paulus
mengetahui tentang hal pertempuran ini ketika ia menyatakan pada akhir
hidupnya: "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah
menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di
belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari
kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Aliah dalam
Kristus Yesus" (Flp. 3:13,
14).
Bacalah Ibrani 12:1,2. Apakah perjuangan iman yang kita perangi melawan
dosa?
Ibrani
12:1,2
12:1. Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi
kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi
kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada
Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti
sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta
Allah.
Pertempuran yang karenanya kita dipanggil adalah untuk menaruh "mata
yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa
iman kita itu kepada kesempurnaan" (Ibr. 12:2). Sangat sering kita terlalu
berpusat pada diri kita dalam agama kita. Kita terlalu banyak berfokus kepada
kemenangan dan kekalahan kita daripada berfokus kepada Allah, Satu-satunya yang
dapat memberikan kemenangan kepada kita terhadap dosa. Ketika Roh Kudus
menolong kita untuk melihat kepada Yesus, kita tidak akan menginginkan dosa
dan segala ,sesuatu yang begitu merintangi kita akan kita kesamping- kan (Ibr. 12:1). Tetapi ketika
kita mengarahkan pandangan kita kepada dosa dan kelemahan kita, kita sedang
melihat pada diri sendiri dan bukan kepada Yesus. Hal ini memudahkan kita
dikalahkan karena, dengan berpegang pada kegagalan kita, kita dengan mudah
dilemahkan. Namun, melalui melihat kepada Yesus, kita akan dikuatkan dan dapat
hidup dalam kemenangan.
Jika seseorang menanyakan padamu, "Bagaimanakah saya bisa memperoleh
kemenangan atas dosa yang dijanjikan kepada saya dalam Alkitab?" Apakah
yang akan Anda jawab, dan mengapa? Bawalah tanggap- anmu ke UKSS Anda pada hari
Sabat.
RABU 8 Februari Peraturan Kekudusan adalah Hukum Allah
Kita mengetahui bahwa Allah memanggil kita untuk memelihara hukum- Nya.
Namun, pertanyaan muncul, mengapakah kita harus memelihara hukum- Nya jika kita
tidak dapat diselamatkan oleh hukum-Nya tersebut? Jawabannya ditemukan di dalam
gambaran kekudusan.
Bacalah Rm. 7:12 dan 1 Tim. 1:8. Sifat-sifat apakah yang digunakan Paulus
untuk menggambarkan hukum tersebut? Bagaimanakah hukum Allah memantulkan
tabiat-Nya?
Rm. 7:12
7:12 Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah
kudus, benar dan baik.
1 Tim. 1:8
1:8 Kita
tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan,
Menghidupkan kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus artinya bahwa kita hidup
sesuai dengan hukum Allah. Hukum tersebut adalah peraturan kekudusan yang tidak
pernah berubah. Landasan yang membuat hukum itu berdiri tidak berubah
sebagaimana Allah tidak berubah. Yesus mengakui bahwa hukum Allah tidak
disalibkan, tetapi setiap bagiannya harus digenapi (Mat. 5:17-19). Memelihara
hukum bukanlah legalisme; melainkan
kesetiaan. Hukum tidak dapat menyelamatkan kita. Tidak akan pernah dapat. Hukum
Allah bukanlah jalan kita kepada keselamatan. Tetapi hukum itu adalah jalan
penuntun bagi mereka yang sudah diselamatkan. Hukum, bila digambarkan, bagaikan
sepatu yang membuat kasih kita berjalan dan mengekspresikan dirinya. Oleh
karena hal ini sehingga Yesus dapat mengatakan dalam cara yang luar biasa bahwa
"karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin" (Mat.
24:12). Kasih pudar ketika hukum Allah tidak dihargai.
Bacalah Rm. 13:10 dan Mat. 22:37-40. Mengapakah kasih
menggenapi hukum Allah?
Rm. 13:10
13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu
kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Mat.
22:37-40
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."
Sementara aturan dan norma kekudusan adalah hukum Allah, pusat keku-
dusan-Nya adalah kasih. Kasih adalah tanggapan balik terhadap tindakan penyelamatan
Allah dan ditunjukkan dalam kesetiaan. Anda tidak dapat menjadi seorang murid
yang baik tanpa menjadi seorang pemelihara hukum yang sungguh-sungguh dan
mengasihi. Walaupun bisa memelihara hukum tanpa kasih, namun tidak mungkin
menunjukkan kasih yang benar tanpa memelihara hukum. Kasih yang benar
menginginkan kesetiaan. Kasih tidak menghapus hukum. Kasih menggenapinya.
Mengapakah hukum adalah sesuatu
ungkapan kasih Allah kepada kita? Bagaimanakah kasih dan hukum itu berkaitan?
KAMIS 9 Februari Mengejar Kekudusan
Bacalah Mazmur 15:1, 2; Efcsus
4:22-24; dan 2 Timotius 2:21. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini kepada kita
tentang kekudusan?
Mazmur 15:1, 2;
15:1. Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang
adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
Efcsus 4:22-24;
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu,
harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang
menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut
kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
2 Timotius 2:21
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia
akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang
layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Kekudusan adalah prasyarat untuk menikmati kebahagiaan hubungan dengan
Allah. Itu adalah prasyarat untuk kegunaan kita bagi Allah. Kita mengetahui kebenaran
yang berkata "Taburkan tindakan, tuai kebiasaan; taburkan kebiasaan, tuai
tabiat" dan kita boleh tambahkan "tabiat adalah nasib" kita.
Satu-satunya yang akan kita bawa bersama kita ke surga adalah tabiat kita.
Membangun kebiasaan yang baru dan tabiat yang baru, biar bagaimanapun juga,
bukanlah penyucian diri dengan usaha diri sendiri. Pembentukan kebiasaan adalah
cara umum bahwa Roh Kudus menuntun kita kepada kekudusan. Kebiasaan adalah
penting dalam perjalanan kekristenan kita, khususnya kebiasaan yang bertumbuh
dalam hubungannya dengan sifat-sifat baik seperti kesabaran, kasih, kesetiaan,
kebaikan, kemurahan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Ketika Roh Kudus mengisi hati kita, kita tidak perlu ragu menjadi aktif
bagi Allah. Tetapi terlalu sering kita lupa bahwa Aliahlah yang menguduskan
kita dan yang akan menyelesaikan pekerjaan baik yang la telah mulai di dalam
diri kita (Flp. 1:6). Kadangkala kita
terlalu sibuk melakukan semua bagi Allah sehingga kita lupa untuk menikmati
waktu bersama-Nya di dalam doa. Ketika kita terlalu sibuk dan tidak ada waktu
untuk berdoa, kita sebenarnya terlalu sibuk menjadi orang Kristen.
Mungkin pengetahuan dan keberhasilan kita telah membuat kita terlalu bergantung
dan percaya kepada diri sendiri sehingga kita mengandalkan keahlian dan rencana
hebat kita dan kemudian kita lupa bahwa terpisah dan tanpa Roh Kudus kita tidak
dapat menyelesaikan apa-apa.
Menjadi bukanlah kekudusan. Akan ada orang yang berpikir bahwa mereka telah
melakukan pekerjaan yang besar bagi Tuhan, namun mereka benar-benar belum
mengikuti Dia sama sekali. "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama- Mu juga?" (lihat Mal. 7:22, 23). Terdapat
perbedaan yang besar antara dipanggil oleh Allah atau digerakkan untuk
melakukan sesuatu bagi Allah. Jika kita tidak lebih dahulu mengambil saat teduh
untuk mendengarkan panggilan Allah, maka kita berdiri di dalam bahaya
menggerakkan diri sendiri untuk melakukan apa yang kita mau. Tidak akan
ditemukan kekuatan, tidak ada kuasa, tidak ada kedamaian, dan tidak ada berkat
yang tetap dengan pekerjaan kita jika itu tidak mengalir dari sebuah panggilan
Ilahi. Kebutuhan kita yang terbesar di dalam kekudusan pribadi adalah waktu
yang berkualitas bersama Allah ketika kita mendengarkan suara-Nya dan menerima
kuasa yang baru dari Firman-Nya sementara dituntun Roh Kudus. Hal inilah yang
akan memberikan kepada pekerjaan kita kredibilitas yang istimewa dan kekuatan
yang meyakinkan.
JUMAT 10 Februari
Pendalaman: Bacalah tulisan Ellen G. White,
"Seumpama Ragi," hlm. 66- 72 dalam Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus.
Bagaimanakah kita bisa memahami kekudusan Allah sementara tubuh kita telah
berdosa dan rusak dan Dia sendiri adalah Pribadi yang sangat kudus?
Kekudusan-Nya menunjukkan bahwa Dia berbeda dan terpisah dari dunia yang
berdosa dan kematian yang kita alami. Namun, di sinilah yang paling menakjubkan
itu: Allah menawarkan kepada kita kesempatan untuk ambil bagian dalam
kekudusan-Nya. Di bagian inilah yang dimaksudkan dengan sebuah hubungan
perjanjian itu. "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada
mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Aliahmu, kudus" (7w. 19:2). Juga seperti
yang dikatakan kitab Ibrani: "Sebab Ia menegur mereka ketika Ia berkata:
'Sesungguhnya, akan datang waktunya,' demikianlah firman Tuhan, 'Aku akan
mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehu- da.... Maka
inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,'
demikianlah firman Tuhan. 'Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan
menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka
akan menjadi umat-Ku'" (Ibr. 8:8, 10). Dalam ayat-ayat ini kita dapat melihat hubungannya antara kekudusan,
perjanjian, dan hukum. Kita tidak dapat menjadi kudus dengan terpisah dari
penurutan hukum Allah, dan kita menuruti hukum-Nya sama seperti kepada diri-Nya
sendiri, Roh Kudus menuliskan hukum-Nya di hati dan pikiran kita. Betapa
sebuah kesempatan yang suci bagi kita: "Supaya kita beroleh bagian dalam
kekudusan-Nya" (Ibr.
12:10), yang kita nyatakan dengan penurutan penuh kasih kepada hukum-Nya.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.
Di UKSS, lihat kembali jawabanmu untuk pertanyaan
yang ada pada akhir pelajaran hari Selasa tentang apa yang akan Anda katakan kepada
seseorang yang menanyakan bagaimana memperoleh janji kemenangan terhadap dosa
yang dirasakan dalam kehidupan mereka. Apakah yang akan Anda katakan kepada
mereka?
2.
Apakah artinya memiliki hukum Allah tertulis
dalam hati dan pikiran kita? Mengapakah ini berbeda dengan memilikinya dalam
bentuk tertulis pada loh batu?
3.
Ketika Anda memikirkan kekudusan Allah, apakah
yang bisa Anda pikirkan? Tanyakan kepada setiap anggota UKSS, apa pandangan
mereka tentang kekudusan Allah itu. Apakah yang dinyatakan Yesus tentang
kekudusan Allah itu?
4.
Apakah dasar kekudusan kita? Bagaimanakah
kekudusan itu diraih?
5.
Di awal pekan, pelajaran hari Rabu ditulis:
"Hukum tidak dapat menyelamatkan kita. Tidak akan pernah dapat. Hukum
Allah bukanlah jalan kita kepada keselamatan. Tetapi hukum itu adalah jalan
penuntun bagi mereka yang sudah diselamatkan." Bagaimanakah penyataan
ini dapat menolong kita untuk mengerti peran hukum itu yaitu untuk menyucikan
orang Kristen di mana Roh Kudus sedang bekerja?
PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: 1 Petrus 1:14-16
Anggota UKSS akan:
·
Mengetahui: Mengenali
panggilan Roh Kudus dalam Alkitab untuk kekudusan yang baru, dan dipahami
lebih mendalam.
·
Merasakan: Memelihara
keinginan untuk kekudusan dan hidup saleh yang semakin meningkat.
·
Melakukan: Membuat
keputusan dengan kuasa Roh Kudus untuk menjalani kehidupan yang kudus.
Garis-garis
Besar Pelajaran:
A.
Mengapakah begitu populer saat ini untuk menekankan kasih Allah, sementara
sering kali mengabaikan kekudusan-Nya?
B.
Perbedaan apakah yang akan terjadi jika sekiranya Tuhan Mahakuasa dan
Mahatahu tetapi tidak suci?
C.
Bagaimanakah kekudusan Allah berhubungan dengan kasih-Nya? Perbedaan apakah
yang hubungan ini buat dalam hubungan-Nya dengan kita?
A.
Apakah kekudusan adalah tujuan yang kita dicapai atau perjalanan kita
sebagai orang Kristen? Jelaskan.
B.
Mengapakah mengejar kekudusan untuk menjadi penuh kasih dan murni seperti
Yesus seharusnya menjadi tujuan setiap orang Kristen?
A.
Bandingkan ekspresi Alkitab, "berjalan dalam Roh" dan
"berjuang untuk pertandingan iman." Bagaimanakah pernyataan ini sama
dan bagaimana Anda dapat mempraktikkannya dalam hidup Anda?
B.
Bagaimanakah kita bisa mengembangkan kebiasaan baru ketika kebiasaan lama
tampak begitu mengakar?
Ringkasan: Mengejar kekudusan adalah
panggilan setiap orang Kristen. Ketika kita mencari kekudusan, kita mencari
Allah itu sendiri, yang adalah kudus. Ini adalah Roh Kudus, Penolong Ilahi,
yang datang membantu kita untuk memperkuat kita dalam pengejaran kita akan kesucian
yang merupakan esensi dari karakter Allah.
·
LANGKAH
1-Memotivasi
Fokus Alkitab: Efesus 1:3-6
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Allah memilih
kita sebelum dunia dijadikan. Di dalam Kristus, Dia memberkati kita dengan
segala berkat rohani sehingga kita dapat mencerminkan kasih karunia tabiat-Nya
dan mencari kekudusan-Nya. Kekudusan bukanlah keadaan kesempurnaan yang kita
perjuangkan untuk dicapai. Hal ini secara terus menerus untuk menjadi lebih
seperti Yesus, keadaan yang dicapai setiap hari melalui kuasa Roh Kudus, saat
kita bersekutu dengan Allah dalam doa dan melalui Firman-Nya. Kekudusan adalah
hasil memandang keindahan tabiat Kristus.
Untuk Guru: Kekudusan Allah sebagian besar
terdiri dari dua elemen utama. Pertama, itu termasuk kebenaran, karakter
murni-Nya yang secara intrinsik bagian dari sifat-Nya. Tuhan tidak bisa
bertindak bertentangan dengan sifat-Nya sendiri, sehingga tindakan-Nya selalu
benar, murni, dan adil. Kedua, kekudusan Allah membuat Dia terpisah dari semua
makhluk. Cinta, keanggunan, kebaikan, keadilan, dan kasih sayang-Nya tidak
terbatas. Tidak ada yang lain seperti Dia di seluruh alam semesta (Im. 19:2; Mzm. 47:8; 1 Ptr.
1:15,16).
Merenungkan kesucian Allah menuntun kita untuk mencerminkan kekudu- san-Nya
dalam hidup kita sendiri (2 Kor. 3:18). Ellen G. White menyatakan dengan jelas, "Pikiran manusia itu menurut
hukumnya, lambat laun menyesuaikan keadaannya kepada perkara-perkara yang
untuknya pikiran dibiasakan untuk memikir-mikirkannya."—Alfa dan Omega, jld. 2, hlm.
234. Tujuan pelajaran pekan ini ada dua: Untuk membantu anggota UKSS memahami
pentingnya mengejar kehidupan yang kudus dan mendorong mereka untuk
mengembangkan kesucian dalam kehidupan mereka sendiri dengan melihat kekudusan
Allah dalam firman-Nya.
Diskusi pembuka: Ketika Anda memikirkan tentang
kekudusan Allah, apakah yang datang ke pikiran Anda? Jika Anda harus
menggambarkan Allah yang suci, bagaimanakah Anda akan menggambarkannya? Apakah
gambar dari Allah yang suci dalam pikiran Anda adalah gambaran yang positif
atau negatif? Mengapa? Perasaan apakah yang pikiran tentang kekudusan Allah
akan bangkitkan di dalam diri Anda?
Bagi sebagian orang, pikiran tentang Allah yang kudus menanamkan rasa
hormat dan kagum. Bagi orang lain, itu menanamkan rasa takut dan kecaman. Ada
orang yang menyamakan kekudusan Allah dengan kebencian-Nya untuk dosa, dan,
karena mereka tahu bahwa mereka telah berdosa, mereka diliputi dengan rasa
bersalah mereka sendiri dalam terang kekudusan Allah. Dalam pelajaran pekan
ini, kita akan mendapati bahwa cinta adalah yang paling dasar dari kekudusan
Allah dan bahwa kasih karunia-Nya mengalir dari kekudusan- Nya. Allah yang
kudus adalah Allah yang adil. Keadilan-Nya adalah landasan sesungguhnya dari
alam semesta yang bebas dari kerusakan akibat dosa.
Pertanyaan-pertanyaan
untuk Didiskusikan:
ü Mengapakah Anda
berpikir bahwa adalah populer untuk menekankan kasih Allah tetapi mengabaikan
kekudusan-Nya?
ü Apakah kekudusan
Tuhan itu hadiah atau perintah, ataukah keduanya? Mengapa?
ü Apakah perbedaan
antara kesucian dan kesempurnaan?
·
LANGKAH 2 -
Menyelidiki
Untuk Guru: Ada ketegangan dalam kehidupan
setiap orang Kristen. Ketegangan itu adalah antara apa kita dan apa yang kita
rindukan. Ini adalah ketegangan antara yang nyata dan yang ideal. Sebagai orang
Kristen yang berkomitmen, kita rindu untuk mencerminkan gambar Yesus dalam
semua tindakan kita, tetapi, terkadang jatuh jauh dari keinginan kita. Kabar
baiknya adalah bahwa kita diterima di dalam Kristus, ditebus oleh Kristus, dan
dibenarkan oleh Kristus. Kita menerima keselamatan melalui pengorbanan-Nya,
tidak dengan mencapai keadaan yang super kudus (Ef. 1:6, 7; 2:8; Rm. 5:8-10). Dalam konteks
kasih dan karunia-Nya, kita berusaha untuk menjadi seperti Dia. Kasih-Nya
memotivasi kita untuk mencari kekudusan-Nya (2 Kor. 5:14, 15). Kita ingin menjadi seperti Dia
karena kita telah ditebus oleh kasih karunia-Nya (1 Yoh. 3:1, 2).
Berkonsentrasilah pada pemikiran ini sepanjang pelajaran pekan ini: Kita
mencari kekudusan karena kita telah ditebus oleh kasih karunia-Nya dan rindu
untuk meniru tabiat-Nya. Seperti Alkitab katakan, "Kita mengasihi Dia,
karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1 Yoh. 4:19).
Komentar Alkitab
I. Menjalani Hidup Kudus
(Tinjau Kembali Ibrani 12: 2 Bersama
UKSS Anda.)
Dalam Ibrani 11, Allah menguraikan daftar orang setia-Nya. Pasal 12 dimulai
dengan kata-kata ini, "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan
yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang
begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang
diwajibkan bagi kita" (Ibr. 12:1). Metafora dari "awan saksi" menyampaikan gagasan tentang atlet
yang bersaing di stadion kuno dengan ribuan saksi yang mendukung dia. Rasul
Paulus di sini menyatakan bahwa pahlawan iman masa lalu menguatkan kita dalam
perlombaan kita mendapatkan keraja- an itu. Mereka mendorong kita untuk
mengejar kehidupan yang kudus. "Dosa yang begitu merintangi kita"
hanyalah oleh karena kurangnya iman yang mengarahkan mata kita dari kebenaran
Kristus dan menuntun kita bergantung pada kita sendiri. Ini adalah kesalahan
fatal yang berfokus pada upaya manusia bukannya pada rahmat Ilahi. Hal ini
lebih tergantung atas kelemahan kita daripada atas kekuatan Kristus.
Rasul itu mengingatkan setiap orang percaya untuk "melihat"
Yesus, "pen- cipta" dan "penyempurna" iman kita (Ibr. 12:2). Seventh-day Adventist
Bible Commentary menggambarkannya sebagai berikut: "Untuk menjaga mata iman tetap pada
Yesus adalah dengan mempertahankan hubungan tanpa gangguan dengan Dia yang
adalah sumber kekuatan, Dia yang bisa menguatkan kita untuk bertahan dan
menang."—jld. 7, hlm. 481. Kata "penyempurna" dalam Ibrani 12:2
adalah kata Yunani teleiotes, yang berarti
orang yang melengkapi, menyempurnakan, atau menyelesaikan.
Yesus adalah Juruselamat dan Tuhan kita. Dialah yang mati bagi kita dan
yang hidup bagi kita. Dialah yang membenarkan dan menguduskan kita. Dialah
yang memulai pekerjaan yang baik dalam diri kita dan akan menyelesaikannya.
Melalui pelayanan Roh Kudus, Pribadi Ketiga dari Ketuhanan, kita
"bertumbuhlah dalam kasih karunia, dan pengetahuan tentang Tuhan dan Juruselamat
kita Yesus Kristus" (2 Ptr. 3:18). Melalui Kristus, kita yang najis diterima sebagai yang kudus dan, melalui
kasih karunia-Nya, dijadikan kudus.
Pertimbangkanlah ini: Dalam Roma
7:12, Rasul Paulus menjelaskan hukum Allah sebagai yang "kudus, benar dan
baik." Di seluruh Alkitab, Tuhan juga digambarkan sebagai yang kudus (Yes. 6:3), adil (1 Yoh. 1:9), dan baik (Mzm. 25:8). Jika ini adalah
ciri-ciri Allah dan hukum, apakah yang diberitahukan persamaan ini kepada Anda
tentang hakikat hukum itu? Apakah hubungan menghidupkan suatu hidup yang
dipenuhi Roh Kudus dengan memiliki hukum Allah? Diskusikan pernyataan ini
bersama UKSS Anda: "Anda bisa mencoba untuk memelihara hukum tanpa kasih,
tetapi Anda tidak bisa benar-benar mengasihi tanpa memelihara hukum."
·
LANGKAH 3 -
Mempraktikkan
Untuk Guru: Dalam perasaan baik kita, sering
kali masyarakat yang berpusat pada diri, konsep penyangkalan diri, ketaatan,
dan kekudusan mungkin tampak tidak jelas bagi kebanyakan orang. Bantulah
anggota UKSS Anda memahami bahwa esensi dari kehidupan Kristen adalah bahwa
orang percaya, diselamatkan oleh kasih karunia dan diubah oleh kasih Tuhan,
secara alami akan mencari kekudusan. Bila Anda mengagumi seseorang, Anda akan
berusaha untuk menjadi seperti yang Anda kagumi tersebut. Kasih Kristus
memenangkan hati kita, dan kita rindu untuk menjadi seperti Dia dalam karakter.
Pertanyaan
Penerapan:
ü Bagaimanakah
kita bisa mengembangkan kebiasaan dan praktik yang baru untuk membimbing kita
dalam perjalanan kita menuju kesucian?
ü Apa sajakah
hal-hal dalam hidup kita yang mengalihkan perhatian kita dari hidup kudus?
ü Mengapakah hidup
kudus sering kali tampak begitu menantang?
·
LANGKAH 4 -
Menciptakan
Untuk Guru: Mengejar
kekudusan adalah benar-benar mengejar Allah dan menginginkan untuk menjadi
seperti Dia dalam karakter. Bantulah anggota UKSS Anda untuk memahami bahwa Roh
Kudus akan menghasilkan kekudusan dalam kehidupan semua orang yang
menghabiskan waktu mencari Tuhan melalui doa dan Firman-Nya.
Kegiatan:
ü Mintalah UKSS
untuk berbagi apakah konsep baru kekudusan yang mereka temukan dalam pelajaran
pekan ini.
ü Edarkan kartu
kosong berukuran empat kali enam inci untuk setiap anggota UKSS. Meminta setiap
anggota UKSS untuk menuliskan doa bagi kekudusan pada kartunya hanya dalam
tiga atau empat kalimat. (Di mana persediaan tidak tersedia, m intalah anggota
UKSS untuk menulis doa-doa mereka dalam dalam hati mereka.) Berikut adalah
salah satu contoh doa untuk kekudusan.
Ya Tuhan, hari ini, saya ingin menjadi lebih seperti-Mu. Sering kali saya
merasa terlalu terburu-buru untuk menghabiskan waktu di hadapan-Mu. Maafkan
saya karena kesibukan saya. Perlambatlah saya cukup lama untuk mendengar suara-Mu.
Ubahkan saya dengan Roh Kudus-Mu, dan kiranya saya menjalani kehidupan
kekudusan di mana Engkau telah memanggil saya untuk hal tersebut.
Dalam nama Yesus, amin.
*28 Januari - 3 Februari
BAPTISAN DAN KEPENUHAN ROH KUDUS
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Mrk. 1:8; Ef. 5:18; Kis. 13:52; Luk. 11:8-10; Kis. 5:32; Gal 5:16-26.
Ayat Hafalan: "Pencuri datang hanya untuk mencuri
dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10)
Akan tetapi,
Yesus menginginkan kita memiliki kehidupan yang penuh. Dia mau memberikan kita
kehidupan yang untuk mana kehidupan itu dimaksudkan, sebuah kehidupan yang
diisi penuh dan sangat berarti karena itu didasarkan pada Sumber dari semua
kehidupan: Yesus Kristus. Dialah Pencipta semua kehidupan, dan satu-satunya
jalan kepada kehidupan kekal. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku"
(Yoh. 14:6). Kepenuhan ini dimungkinkan dengan cara bergabung dengan
diri-Nya, dan ini dapat terlaksana hanya melalui Roh Kudus yang bekerja di
dalam hidup kita.
Pekan ini
kita akan mempelajari apa yang Alkitab katakan tentang baptisan Roh Kudus dan
apa maksudnya dipenuhi Roh Kudus. Kita juga akan melihat beberapa bukti yang
menyaksikan bahwa kita ini sesungguhnya diisi dengan Roh Kudus.
*Pelajari
pelajaran sepekan ini untuk persiapan Sabat, 4 Februari.
Minggu 29 Januari Baptisan
Roh Kudus
Bacalah Markus 1:8 (bandingkan dengan Mat. 3:11;
Luk. 3:16, dan Yoh. 1:33), Kis. 1:5, dan 11:16. Upacara permulaan lain
apakah yang bersama- sama dengan baptisan Roh?
Markus
1:8
1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu
dengan Roh Kudus."
Mat. 3:11;
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi
Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak
layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan
dengan api.
Luk. 3:16,
3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku
membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan
datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu
dengan Roh Kudus dan dengan api.
Yoh. 1:33
1:33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku
untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat
Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan
membaptis dengan Roh Kudus.
Kis.
1:5, dan 11:16
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu
akan dibaptis dengan Roh Kudus."
11:16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis
dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
Dalam
Perjanjian Baru hanya ada tujuh ayat yang berbicara mengenai dibaptiskan di
dalam Roh Kudus. Empat dari ayat-ayat tersebut kembali pada Yohanes Pembaptis
dan menunjuk pada hari Pentakosta. Pada saat itu Roh Kudus diberikan untuk
melayani permulaan "hari-hari terakhir" sejarah keselamatan.
Namun
begitu, berbeda dengan Injil yang lain, Yohanes tidak menggunakan kalimat
dalam bentuk akan datang (future tense) ketika ia berbicara perihal
baptisan oleh Roh Kudus. Gantinya, ia menggunakan bentuk kalimat present
participle, yang menunjukkan bahwa hal ini adalah sesuatu yang secara
terus- menerus berlaku (lihat Yoh. 1:33). Bentuk kalimat yang sama
digunakan oleh Yohanes beberapa ayat sebelumnya di dalam Yohanes 1:29, ketika
ia berbicara mengenai pekerjaan Yesus yang penting lainnya: Menanggung senjua
dosa dunia. Pelayanan Yesus termasuk menanggung dosa kita dan memberikan
kepada kita Roh Kudus. Kedua hal ini juga dicatat di dalam Kisah 2:38. Sesudah
mata mereka dibukakan kepada Kristus, murid-murid menerima keduanya: Pengampunan
dosa dan Roh Kudus. Pengalaman yang sama dilaporkan mengenai umat percaya di
rumah Kornelius di dalam Kisah 10:43,44, dan kemudian pasal 11:16. Baptisan air
dikenal sebagai baptisan pertobatan (Kis. 19:4). Ketika kita bertobat
dari dosa dan dibaptiskan di dalam nama Yesus, kita juga menerima Roh Kudus
(Kis. 2:28-39).
Perjanjian
Baru menyatakan, penerimaan Roh Kudus dan baptisan harus sama-sama dimiliki.
Keduanya memberikan tanda akan kelahiran baru kita. Di dalam baptisan kita
dikenal bersama Kristus, dan Yesus memberikan kita Roh Kudus agar kita dapat
hidup di dalam kuasa-Nya dan mengabarkan kabar baik. Baptisan Roh Kudus
bukanlah pekerjaan anugerah yang kedua yang pada tahap kehidupan selanjutnya
oleh beberapa orang dihubungkan dengan karunia yang mengherankan.
Dalam 1
Korintus 12:13, Paulus tidak memiliki pengalaman yang unik seperti di hari
Pentakosta, tetapi memiliki pengalaman umum semua umat percaya. Dia mengatakan
bahwa oleh satu Roh kita semuanya dibaptiskan ke dalam satu tubuh, dan semua
minum dari satu Roh. Paulus menekankan kesatuan. Kata "semua"
sangatlah penting. Paulus menghubungkan permulaan semua orang percaya ke dalam
tubuh Kristus bersama baptisan Roh.
Apakah yang menjadi pengalamanmu pribadi pada saat
dibaptiskan oleh Roh Kudus? Apakah arti Roh Kudus itu bagi kehidupanmu? Akan
jadi apakah Anda bila Dia tidak bekerja di dalam dirimu?
SENIN 30 Januari Dipenuhi Roh
Kudus
Bacalah Efesus 5:18, Kisah 13:52, dan Rm. 8:9. Apakah
artinya dipenuhi dengan Roh Kudus? Bagaimanakah caranya agar hidup kita terisi
dengan Roh?
Efesus
5:18,
5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Kisah 13:52,
13:52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan
Roh Kudus.
Rm.
8:9
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika
memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh
Kristus, ia bukan milik Kristus.
Ketika kita
dibaptiskan dan menjadi milik Kristus, kita harus hidup di dalam kuasa Roh
Kudus. Agar ini terjadi kita harus dipenuhi dengan Roh Kudus. Ada banyak ayat
dalam Perjanjian Baru di mana orang-orang dipenuhi dengan Roh Kudus (Luk.
1:41, 67; Kis. 2:4; 4:8, 31; 9:17; 13:9). Rasul Paulus menggunakan kata
memenuhi untuk mengatakan bahwa seseorang sudah menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Allah dan terbuka untuk pengaruh tuntunan Roh Kudus agar pekerjaan Allah
sendiri dapat diselesaikan di dalam kehidupan orang tersebut.
Jika kita
bersandar pada pengaruh alkohol, maka cara berjalan, bicara, dan pikiran kita
dipengaruhi dengan sangat negatif. Ketika kita dipenuhi dengan Roh Kudus,
setiap bagian kehidupan kita bersandar kepada pengaruh yang mengubahkan
dari-Nya dengan hasilnya yang tampak pada cara berjalan, bicara, dan pikiran
kita yang memantulkan Yesus.
Sementara
Roh Kudus diberikan melalui iman yang mendengar (Gal. 3:2) dan diterima
melalui iman (Gal. 3:14) pada saat baptisan kita (Tit. 3:5, 6),
kita juga perlu mencari pemenuhan Roh Kudus setiap hari. Kita tidak dapat padamkan
pengalaman rohani yang kita miliki tahun yang lalu, bulan yang lalu, atau
bahkan kemarin. Kita membutuhkan Roh Allah yang mengisi/memenuhi kita setiap
hari, karena setiap hari memiliki tantangannya sendiri.
Di dalam
bahasa Yunani Kis. 13:52, istilah dipenuhi dengan Roh Kudus ditulis dalam
bentuk imperfect tense, yang berarti tindakan yang berulang-ulang.
Secara harfiah artinya: "Terus-menerus dipenuhi." Dipenuhi dengan Roh
Kudus bukanlah sebuah peristiwa sekali saja. Itu adalah apa yang harus kita
cari dan terima setiap hari. Pemenuhan ini haruslah diulangi agar setiap bagian
kehidupan kita diisi dengan kehadiran-Nya, dan kita dapat dimampukan untuk
hidup sebagai mana kita seharusnya.
Dipenuhi
dengan Roh Kudus bukanlah berarti bahwa kita lebih memiliki Roh itu, tetapi
bahwa Dia lebih memiliki kita. Hanya ketika kita memberikan semua aspek
kehidupan kita kepada Roh Kudus setiap hari maka Ia dapat menggunakan kita
untuk kemuliaan Tuhan.
"Saya
berharap dapat memberikan kesan kepadamu sebuah fakta bahwa mereka yang dalam
hatinya Yesus tinggal oleh iman sebenarnya telah menerima Roh Kudus. Setiap
individu yang menerima Yesus sebagai Juruselamatnya pribadi, sama pastinya
telah menerima Roh Kudus untuk menjadi Penasihat, Penyuci, Penuntun, dan
Saksinya."—Ellen G. White, Manuscript Releases, jld. 14, hlm. 71.
SELASA 31
Januari Persyaratan: Bagian
1
Firman Allah
menunjukkan beberapa persyaratan dibutuhkan agar Roh Kudus tinggal di dalam
kita. Kita akan melihat beberapa yang penting di dalam dua hari ke depan.
Bacalah
Kisah 2:37, 38. Apakah yang menjadi persyaratan pertama untuk menerima Roh
Kudus?
Kisah 2:37, 38
2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu,
lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang
harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Satu
persyaratan untuk menerima karunia Roh Kudus adalah pertobatan. Mendengarkan
Firman Allah membangkitkan kesadaran kita dan dapat menuntun kita menyadari
keberadaan kita yang sebenarnya yaitu penuh dosa dan telah hilang. Pertobatan
yang benar adalah lebih daripada sekadar merasa menyesal karena akibat-akibat
dosa kita yang menakutkan. Itu adalah sebuah perubahan hati dan pikiran yang
menyeluruh agar kita dapat melihat dosa itu sesuai dengan kenyataannya:
Sesuatu yang buruk, jahat, dan memberontak melawan Allah. Satu-satunya
jalan agar kita dapat mengalami pertobatan yang benar adalah melalui
jamahan kasih Allah: "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan
kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu,
bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?" (rm. 2:4).
Bacalah
Galatia 3:14 dan Yakobus 1:6-8. Mengapakah kita tidak dapat menerima Roh Kudus
tanpa memercayai Firman Allah?
Galatia 3:14
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat
Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh
yang telah dijanjikan itu.
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan
bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima
sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Yesus telah
berjanji untuk mengirimkan Roh sebagai perwakilan-Nya. Di dalam iman kita
menerima karunia yang dijanjikan. Tetapi jika kita meragukan janji Allah dan
tidak percaya Firman-Nya, maka kita menjadi seperti orang yang mendua hati dan
tidak dapat berharap untuk menerima sesuatu pun dari Allah. Iman lebih daripada
sekadar persetujuan intelektual. Iman adalah menaruh kehidupan kita selaras,
percaya bahwa Allah akan menepati Firman-Nya dan tidak akan mengecewakan kita
walau apa pun yang terjadi.
Bacalah
Lukas 11:8-10,13. Mengapakah doa pengantaraan yang sungguh-sungguh dapat
membuat sebuah perubahan?
Lukas
11:8-10,13
11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan
memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena
sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa
yang diperlukannya.
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik
kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus
kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Allah tidak
pernah enggan untuk memberikan Roh itu kepada kita. Allah selalu baik dan
penuh kebajikan, lebih daripada yang dapat kita perbuat untuk anak-anak kita.
Ketekunan doa kita tidaklah mengubah pikiran-Nya. Namun doa itu mengubah kita
dan membawa kita ke dalam kehadiran Allah. Doa tidak membawa Allah turun kepada
kita tetapi membawa kita ke atas kepada-Nya. Doa-doa kita yang sederhana
menyingkapkan kebulatan tekad kita dan menyiapkan kita untuk karunia Roh itu.
Bagaimanakah
kita dapat belajar untuk menjadi lebih sungguh-sungguh, rajin, dan penuh
penyerahan diri di dalam kehidupan berdoa kita? Mengapakah mempelajari hal-hal
ini adalah penting bagi kita?
RABU 1 Februari
Persyaratan:
Bagian 2
Bacalah
Kisah 5:32. Mengapakah penurutan kepada Firman Allah adalah satu persyaratan
yang penting untuk menerima Roh Kudus?
Kisah 5:32
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh
Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
Jadi,
seperti saat ini, Roh Kudus dikaruniakan kepada semua yang menuruti Allah. Di
dalam Alkitab, kasih dan penurutan bergandengan tangan, dan iman yang benar
ditunjukkan dalam penurutan tersebut. Jika kita percaya kepada Allah dengan
segenap hati kita, kita akan menuruti hukum-hukum-Nya. Yesus berkata: "Jika
seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku" (Yoh. 14:23).
Penurutan adalah sebuah pilihan yang menuntun kepada sebuah gaya hidup yang
mengikuti kehendak Allah seperti yang ditunjukkan di dalam hukum- hukum-Nya.
Kita harus terus menurut jika kita mau menyatakan Yesus sebagai Tuhan kita
(Luk. 6:46). Di dalam 1 Yohanes 2:4, 5 kita diberitahukan bahwa
"Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti
perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah
sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam
Dia." Kata-kata ini sangatlah keras. Dari Yohanes kita dapat mengetahui
juga bahwa "Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam
Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita mengetahui, bahwa Allah ada
di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita" (1 Yoh.
3:24). Ketika kita melakukan apa yang diperintahkan Allah, kita akan
memiliki damai dalam hati kita.
Bacalah
Yudas 18-21. Mengapakah kita perlu menghindari semua kenajisan jika kita ingin
dipenuhi dengan Roh Kudus?
Yudas
18-21
1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang
akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu
kefasikan mereka."
1:19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh
keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah
dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh
Kudus.
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan
rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Api Roh
Kudus tidak dapat terus menyala dalam kehidupan kita bila kita memiliki
pemikiran duniawi. Roh Kudus bereaksi sangat sensitif terhadap kehadiran semua
jenis dosa dan keduniawian di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu kita perlu
menjaga diri kita sendiri di dalam kasih Allah dan terhubung dengan Allah
melalui doa agar kita dapat menghindari semua kenajisan dan menunjukkan roh
yang kuat, kasih, dan disiplin (2 Tim. 1:6, 7). Hanya melalui perjuangan
yang ketat dan sengit terhadap dirilah yang dapat menjadikan kita orang-orang
yang seharusnya. Tentunya kita tidak dapat melakukan hal itu dengan diri kita
sendiri; pertempuran itu terjadi dalam pilihan kita apakah kita menyerahkan kehendak-kehendak
kita di bawah pengendalian Roh Kudus ataukah mengizinkan daging ini
mendominasi. Pilihan ada pada diri kita.
"Tidak
ada batas pada kegunaan seorang yang mengesampingkan dirinya sendiri,
menyediakan tempat bagi pekerjaan Roh Suci di dalam hatinya, dan menghidupkan
suatu kehidupan yang sepenuhnya berserah kepada Allah."—Klien G. White,
Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 259. Bagaimanakah Anda dapat menerapkan
kalimat Roh Nubuat ini kepada kehidupan kerohanianmu?
Kamis 2 Februari
Kehidupan yang Berpusat Pada Diri Versus Kehidupan
yang Berpusat Pada Kristus
Bacalah
Galatia 5:16-26 dan bandingkan dengan Efesus 5:1-9, 17-20. Daftarkan perbedaan
antara kehidupan yang berpusat pada diri sendiri dan yang dipenuhi dengan Roh
Kudus.
Galatia 5:16-26
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan
menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan
keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka
kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran,
hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri
hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan
daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin
oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang
dan saling mendengki.
Efesus 5:1-9, 17-20
5:1. Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang
kekasih
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga
telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai
persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
5:3. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan
disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang
kudus.
5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang
sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang
cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di
dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
5:6 Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa,
karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
5:7 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9
karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan.
5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur,
kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan
dengan segenap hati.
5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan
kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
Kehidupan
seseorang yang tidak hidup di dalam Roh Kudus sangatlah berbeda dari kehidupan
dan nilai-nilai seorang yang dipenuhi Roh Kudus.
Berpusat Pada Diri
|
Dituntun Roh Kudus
|
Menginginkan
apa yang berdosa dan mengecewakan Allah
|
Menginginkan
apa yang rohani dan menyenangkan Allah
|
Dikendalikan nafsu yang berdosa
|
Dikendalikan oleh Roh
|
Menyalahgunakan
kebebasannya dan menjadi hamba dosa
|
Dibebaskan
dari perhambaan dosa dan dipanggil kepada kemerdekaan dalam Kristus
|
Melawan kehendak Allah
|
Menuruti kehendak Allah
|
Pemuasan diri
|
Pengorbanan diri
|
Menunjukkan buah dosa
|
Menunjukkan buah Roh
|
Tidak
menyadari kebutuhan akan pengampunan dan sombong
|
Menyadari kebutuhan
pengampunan dan memuji Yesus untuk semua yang Dia lakukan
|
Kehidupan
seseorang yang dipenuhi dengan Roh Allah ditandai dengan kasih yang menurut
kepada hukum Allah dan roh belas kasihan kepada orang lain (lihat 2 Kor.
5:14). Dibarui di dalam pikiran dan akal dan menerima hati yang baru dan
penampilan kehidupan yang baru, nilai dan sikap kita akan juga berubah. Kita
mau menghidupkan kehidupan kita bukan lagi dengan kekuatan kita tetapi di dalam
penyerahan sepenuhnya kepada Roh Kudus (Gal. 3:3).
Kita tidak
dapat mengubah diri kita sendiri. Kita tidak memiliki kuasa diri untuk mengubah
diri kita, karena dosa sangatlah tertanam dalam kita. Kekuatan perubahan
tersebut haruslah datang dari Allah. Perubahan dari dalam bisa terjadi dengan
baik melalui pekerjaan pengubahan Roh Kudus. Bukanlah perubahan luar, seperti
memperbaiki kebiasaan yang buruk ini dan itu, yang membuat kita Kristen.
Perubahan itu harus datang dari sebuah hati yang dibarui Roh Kudus.
Ini adalah
pekerjaan seumur hidup, sebuah pekerjaan yang akan melewati situasi naik dan
turun, tetapi sebuah pekerjaan yang Allah janjikan dilakukan di dalam kita
adalah jika kita berserah pada-Nya. "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya,
yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya
sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus" (Flp. 1:6).
Di bagian
hidupmu yang manakah Anda melihat ada cinta diri, dan di bagian manakah Anda
melihat kehidupan yang memantulkan pekerjaan Roh Kudus di dalam dirimu? Apakah
yang jawabanmu katakan tentang dirimu sendiri dan tentang pilihan yang perlu
Anda buat?
JUMAT 3 Februari
Pendalaman: Adalah
alami bila seseorang mencoba mengendalikan kehidupan seseorang. Kita sering
bergantung pada usaha kita sendiri untuk menggapai semua yang kita bisa. Sementara
banyak orang menghabiskan kehidupan mereka dalam sebuah pencarian untuk
mengendalikan, yang lainnya memiliki ketakutan bila kehilangan pengendalian.
Dilema manusia ini hanya bisa memperoleh jawabannya di dalam Allah. Dia mau
Anda menyerahkan kepada Pencipta dan Penebusmu pengendalian sepenuhnya. Dia
mengenal dan mengasihi Anda lebih daripada orang lain. Penyerahan ini membuka
pintu bagi-Nya untuk bekerja dalam kehidupanmu. Dengan memilih untuk
menyerahkan kehendakmu kepada tuntunan Roh Kudus Allah, maka Anda akan memiliki
kedamaian-Nya yang luar biasa dan kesempatan yang tidak ada batasnya untuk
menjadi berkat bagi orang lain. Tetapi kita membutuhkan kemauan akan kuasa ini
dalam kehidupan kita. Allah tidak pernah memaksa diri-Nya kepada kita. Agar
menjadi makhluk yang bermoral maka kita perlu menjadi makhluk yang memiliki
kemerdekaan. Dan menjadi benar-benar merdeka di dalam Kristus maka kita
membutuhkan sebuah sikap meninggalkan, (yaitu keinginan untuk meninggalkan
jalan kita yang lama yang penuh dosa dan jatuh), dan sikap patuh (yaitu patuh
terhadap kuasa Roh Kudus). Agar sungguh-sungguh merdeka, kita harus
sungguh-sungguh berserah kepada pengendalian Roh Kudus. Tidak terdapat
pertentangan akan hal ini. Kebebasan kita ditemukan di dalam tindakan
pembebasan dari penghukuman dan kuasa dosa, yang selalu memperbudak kita dan
selalu menuntun kepada kematian. Dengan berserah kepada Tuhan, dan menyediakan
jalan agar Roh Kudus tinggal, kita tidak hanya tidak dihukum tetapi kita juga
menghidupkan kehidupan di mana kita "tidak berjalan menurut keinginan
daging, tetapi menurut kepada Roh" (lihat Rm. 8:1). Itulah
satu-satunya kemerdekaan yang benar, yang dapat pahami sebagai makhluk yang
jatuh dan berdosa,.
Pertanyaan-pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1.
Beberapa orang menganggap bahwa kebebasan adalah kemampuan untuk melakukan
semua yang kita mau, kapan kita mau, dan dengan cara yang Anda mau. Apakah
kesalahan yang terdapat dalam konsep ini dari segi Kekristenan? Apakah
pandangan Alkitab mengenai kebebasan yang benar? (Lihat Mzm. 119:45; Luk.
4:18; Yoh. 8:34-36; 2 Kor. 3:17; Gal 5:1.)
2. "Mengapa sangat penting untuk
mengesampingkan diri dan mengabdikan
diri kita
sepenuhnya bagi Allah sebelum Roh Kudus bekerja melalui kita dengan penuh
kuasa? Apakah yang dapat Allah lakukan dalam diri kita agar dapat menjadi
berkat bagi orang lain jika kita tidak mengutamakan diri dan membuka hati bagi
pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita?
3.
"Kehidupan orang Kristen bukannya sesuatu perubahan sedikit atau
perbaikan dari kehidupan yang lama, melainkan perubahan seluruhnya dari segala
sifat. Ada kematian terhadap diri dan dosa dan suatu kehidupan yang
benar-benar baru. Perubahan ini dapat terjadi hanya oleh pekerjaan Roh Kudus
yang berhasil itu."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm.
172. Diskusikan bersama kelas penerapan akan kata-kata ini.
4.
Bandingkan bukti kehidupan yang berpusat pada diri dengan sebuah kehidupan
yang dipenuhi Roh Kudus (lihatlah tabel hari Kamis). Diskusikan dengan UKSS
tentang berkat besar kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus bagi kita.
PENUNTUN GURU
RINGKASAN PELAJARAN
·
Ayat Inti:
Matius 3:11
·
Anggota UKS
S akan:
Mengetahui: Memahami
makna baptisan Roh Kudus dalam Alkitab dan memahami secara praktis pentingnya
pengajaran Alkitab ini dalam hidup seseorang. Kita juga akan menemukan
prasyarat untuk menerima kepenuhan Roh Kudus hari ini.
Merasakan:
Menumbuhkan kerinduan yang lebih dalam untuk dipenuhi Roh Kudus setiap hari dan
hidup dengan merasakan kehadiran dan bimbingan Roh Kudus.
Melakukan: Dengan
sadar mencari baptisan Roh Kudus setiap hari melalui mempelajari Firman Allah
dengan mendalam.
·
Garis Besar
Pelajaran:
I.
Mengetahui: Arti dan Pentingnya Dibaptis oleh Roh Kudus
A.
Mengapakah
baptisan Roh Kudus begitu penting dalam kehidupan setiap orang percaya?
B.
Apakah
perbedaan praktis yang dibuat baptisan Roh Kudus bagi hidup kita masing-masing?
C.
Mengapakah
Anda tidak bisa menjadi seorang Kristen yang berkomitmen tanpa baptisan Roh
Kudus?
II.
Merasakan: Kemiskinan Jiwa Tanpa Baptisan Roh Kudus
A.
Bagaimanakah
perasaan kelemahan dan ketidakmampuan kita benar-benar mendorong kita mencari
kepenuhan Roh Kudus?
B.
Mengapakah
kurangnya pengetahuan mengenai baptisan dan kepenuhan Roh Kudus merugikan
kehidupan rohani kita?
A.
Mengapakah
hidup dalam kuasa Roh Kudus begitu menantang setiap hari?
B.
Apa sajakah
hal-hal praktis yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan hati kita untuk
kepenuhan Roh Kudus?
Ringkasan: Pemahaman
yang benar tentang baptisan Roh Kudus menuntun kita untuk merasakan kemiskinan
jiwa tanpa kepenuhan Roh Kudus. Sementara kita mengikuti langkah-langkah
praktis Alkitabiah untuk diisi dengan Roh Kudus, kita menerima kekuatan dan
sukacita.
·
LANGKAH 1 -
Memotivasi
Fokus Alkitab: Matius 3:11
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Tuhan rindu untuk memenuhi umat-Nya dengan Roh
Kudus-Nya, bahkan jika mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami pentingnya
kepenuhan Roh Kudus dan mungkin mereka tidak memahami secara jelas
langkah-langkah supaya dipenuhi dengan Roh Kudus. Hati Kristus yang mengasihi
menginginkan bahwa kita memiliki semua manfaat yang surga tawarkan dalam
mengatasi tipu muslihat yang jahat dan hidup dalam kehidupan yang mungkin
paling berlimpah. Tuhan melakukan segala kemungkinan untuk menyanggupkan kita
menjadi pemenang dalam pertempuran dengan kejahatan.
Untuk Guru: Pelajaran
pekan ini akan membantu anggota UKSS Anda untuk menyadari bahwa baptisan Roh
Kudus bukan untuk beberapa orang terpilih atau sekelompok kecil orang Kristen
elite secara spiritual. Baptisan dan kepenuhan Roh Kudus adalah untuk semua
orang percaya dalam setiap generasi. Ketika kita menjadi tidak sensitif
terhadap kepenuhan Roh Kudus, kita menjalani kehidupan Kristen dengan kekuatan
kita sendiri, kita tidak berdaya untuk mengatasi godaan. Kita hidup dalam
kekalahan yang membawa frustrasi daripada kemenangan yang gembira. Keputusan
kita didasarkan pada hikmat manusia dan bukan pada bimbingan Ilahi. Kita lebih
suka terjebak dalam cengkeraman kebiasaan yang tampaknya tidak bisa dipecahkan
daripada menikmati kebebasan yang Roh Kristus bawa.
Diskusi Pembuka: Pendeta
Mark Finley, seorang penginjil Advent, melakukan serangkaian pertemuan
penginjilan di Pantai Timur Amerika, di negara bagian Massachuselts. Setelah
mengikuti salah satu pertemuan, seorang pemuda berusia dua puluhan mendekati
Pendeta Finley dengan aneh, wajahnya tampak serius. Dia bertanya: "Bisakah
kita bicara secara pribadi? Saya punya pertanyaan yang sangat penting untuk
ditanyakan kepada Anda."
Pendeta
Finley mengundang pemuda itu untuk duduk di sudut auditorium yang tenang untuk
diskusi. Pemuda itu segera meluncurkan keprihatinannya. Dengan cemas ia
menyemburkan pertanyaan: "Bagaimanakah saya tahu jika saya telah melakukan
dosa yang tidak dapat diampuni? Mengapakah saya merasa begitu kosong secara
rohani? Apakah kekosongan itu pertanda bahwa Roh Kudus telah meninggalkan
saya?" Pendeta Finley dengan sabar menjawab satu per satu pertanyaan ilu
sampai pemuda ini memiliki jaminan baru dalam Kristus dan merasakan kehadiran Roh
Kudus dalam hidupnya.
Berikut
adalah pertanyaan mendasar: Apakah perbedaan antara dosa yang tidak dapat
diampuni dan baptisan Roh Kudus? Keduanya adalah dua kutub berlawanan dari
spektrum Roh Kudus. Selain itu, apakah baptisan Roh Kudus
itu?
Bagaimanakah orang secara harfiah "diisi" dengan Roh Kudus? Mengapakah
kepenuhan Roh Kudus tidak hanya sebuah pengalaman emosional? Jenis apakah
pengalaman itu?
·
LANGKAH 2 -
Menyelidiki
Untuk Guru: Tema utama
pelajaran hari ini adalah (1) baptisan Roh Kudus, (2) prasyarat untuk menerima Roh
Kudus, dan (3) perbedaan yang kepenuhan Roh Kudus lakukan dalam kehidupan
masing-masing orang percaya. Di bawah payung besar dari tema ini, bagian
komentar ini akan mencoba untuk mengeksplorasi jawaban pertanyaan-pertanyaan
berikut: Apakah baptisan Roh Kudus itu? Dan apakah yang Yohanes Pembaptis
maksudkan ketika ia menunjuk para pendengarnya ke Yesus, yang akan membaptis
mereka dengan "Roh Kudus dan api" (Mat. 3:11)? Perhatikan
Alkitab yang berkata, "dan api" bukan "atau api." Apakah
arti perbedaan itu?
Sementara
anggota UKSS Anda menyelidiki jawaban atas pertanyaan-per- tanyaan ini, adalah
penting mereka mengingat bahwa setidaknya ada tiga cara utama yang membantu
memahami ayat Alkitab tersebut:
Pertama,
doronglah anggota UKSS untuk membaca konteks dari bagian itu. Apakah yang
terjadi sebelum ayat yang mereka sedang pikirkan, dan apakah yang terjadi
setelah itu?
Kedua,
bagaimanakah kata-kata dan konsep perikop ini digunakan di tempat lain dalam
Alkitab?
Dan ketiga,
apakah arti kata-kata dalam perikop yang sedang mereka pela- jari?
(Kadang-kadang, akan sangat membantu untuk melihat bahasa asli dari teks.
Sebuah komentar Alkitab yang baik atau kamus dapat berguna di sini.)
Sepanjang
pelajaran, pastikan untuk menekankan kepada anggota UKSS Anda bahwa baptisan
Roh Kudus adalah untuk semua orang percaya. Bagikan kebenaran bahwa baptisan
adalah pencelupan dan bahwa masing-masing dari kita dapat setiap hari
dicelupkan dalam hadirat Allah melalui pelayanan Roh Kudus. Sementara kita
memenuhi pikiran kita dengan Firman, kita dipenuhi dengan Roh Kudus. Roh Kudus
yang sama mengilhami Alkitab mengisi dan mengubah hidup kita sementara kita
membacanya.
Komentar Alkitab
I. Baptisan Roh Kudus
(Tinjau Kembali Matius 3:11 Bersama
UKSS Anda.)
Di seluruh
Alkitab, api telah digunakan sebagai simbol kehadiran Allah. Dalam Kejadian
3:24, kehadiran Allah menjaga pohon kehidupan disimbolkan dengan pedang
berapi. Dalam Keluaran, kehadiran Allah terwujud dalam semak yang menyala
(Kel. 3:2-4). Hal ini juga terungkap dalam tiang api yang menuntun Israel
pada malam hari (Kel. 13:21). Tuhan membuat diri-Nya sendiri dinyatakan dalam "api yang
menghanguskan" di Gunung Sinai (Kel. 24:17). Dia menyatakan
diri-Nya dalam kemuliaan Shekinah di dalam tempat mahakudus di tempat kudus
Israel (Kel. 25:8, 21, 22; 40:34-38). Dia ada di api yang menghanguskan
mazbah kafir di Gunung Karmel, di bara yang membakar dari mazbah surga yang
menyentuh bibir Yesaya, dan api pemurnian Male- akhi (1 Raj. 18:38; Yes.
6:6-8; Mal. 3:2, 3; 4:1).
Seperti yang
kita lihat, di seluruh Perjanjian Lama kehadiran Allah dinyatakan dalam
gambaran api yang menyala. Oleh karena itu, bukanlah suatu kebetulan bahwa
dalam Kisah Para Rasul 2 kehadiran Kristus terungkap dalam lidah-lidah api. Di
sepanjang Perjanjian Baru, api adalah simbol Alkitabiah unik yang melambangkan
kemuliaan, keagungan, dan kuasa kehadiran Allah yang kekal melalui pelayanan
Roh Kudus.
Baptisan
dalam Alkitab bukanlah pemercikan atau menuangkan. Itu adalah pencelupan.
Dibaptis dalam Roh Kudus adalah untuk tenggelam dalam hadirat Allah. Hal ini
diisi dengan rahmat-Nya dan memancarkan kemuliaan-Nya. Hal ini untuk
mengungkapkan ke pada dunia yang sedang menunggu dan alam semesta yang sedang
menonton kebesaran kuasa-Nya dalam hidup kita. Hal ini untuk hidup selaras
dengan kehendak-Nya, menjadi berkomitmen kepada jalan-Nya, dan menyerah kepada
tujuan-Nya. Diberdayakan oleh Roh Kudus, hidup kita berubah, dan kita adalah
saksi-saksi dari kasih karunia-Nya. Ketika kita tenggelam dalam baptisan air
sebagai sebuah kesaksian dari komitmen total kita kepada Kristus dan
kebenaran-Nya, kita juga dibaptis oleh Roh Kudus dan mengalami kepenuhan Roh
Kudus.
Pertimbangkanlah hal Ini: Berikan contoh dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tentang
bagaimana api digunakan untuk melambangkan kehadiran Allah. Apakah artinya
baptisan? Definisikanlah pencelupan. Apakah artinya dibaptis atau tenggelam di
hadirat Allah?
·
LANGKAH 3 - Mempraktikkan
Untuk Guru:
Syarat-syarat Alkitabiah yang diberikan dalam Alkitab untuk penerimaan Roh
Kudus diberikan bukanlah karena Tuhan ingin menahan Roh- Nya dari kita tetapi
karena Dia menginginkan kita untuk menerimanya dalam kepenuhannya. Ini tidak berarti bahwa Allah enggan untuk
memberikan Roh Kudus; benar bahwa kita tidak mampu menerima kepenuhan Roh Kudus
tanpa memenuhi syarat-syaratnya.
Pertanyaan Pemikiran:
ü Tuhan rindu untuk mengisi kita
dengan Roh Kudus-Nya dan secara radikal mengubah hidup kita lebih daripada yang
kita bisa bayangkan. Keinginan- Nya adalah bahwa kita menghidupkan kehidupan
kemenangan, yang mencerminkan kebaikan-Nya dan menyatakan kasih dan kuasa-Nya.
Apakah arti baptisan Roh Kudus bagi Anda secara pribadi?
ü Bagaimanakah Roh Kudus membuat
perbedaan dalam hidup Anda? 0 Apakah beberapa prinsip praktis dalam menerima
kepenuhan Roh Kudus setiap hari?
Pertanyaan-pertanyaan Aplikasi Kehidupan: Lakukanlah syarat untuk penerimaan Roh Kudus berikut
secara pribadi dan diskusikanlah bersama UKSS Anda:
ü Mengapakah pertobatan adalah
prasyarat untuk menerima Roh Kudus? 0 Peran apakah yang dimainkan memercayai
Firman Allah dalam menerima Roh Kudus?
ü Bagaimanakah ketaatan berperan dalam
penerimaan Roh Kudus? 0 MenurutAnda mengapakah Tuhan tidak akan mencurahkan Roh
Kudus-Nya pada mereka yang sengaja tidak patuh kepada kehendak-Nya? 0
Mengapakah kenajisan menghambat pekerjaan Roh Kudus?
Aktivitas: Mintalah
anggota UKSS untuk membagikan ayat-ayat Alkitab yang paling berarti bagi mereka
tentang kuasa Roh Kudus dalam hidup kita.
·
LANGKAH 4 -
Menciptakan
Untuk Guru: Inti semua
iman Kristen adalah hidup yang berpusat pada Kristus. Jika iman kita tidak
membuat perbedaan dalam kehidupan kita sehari- hari, itu tidak membuat banyak perbedaan
sama sekali. Supaya iman menjadi asli dan murni, itu harus membuat perbedaan
dalam setiap aspek kehidupan kita. Transformasi adalah salah satu alasan untuk
Roh Kudus. Ketika kita dipenuhi dengan Roh Kudus, hidup kita berubah dan
orang-orang di sekitar kita memperhatikannya.
Aktivitas:
ü
Apakah
perbedaan antara orang yang berpusat pada diri dan orang yang dikendalikan Roh
Kudus?
ü
Bacalah
Galatia 5:16-26 renungkanlah dan mintalah Allah untuk mengungkapkan bagian
mana dalam hidup Anda yang tidak selaras dengan kehendak-Nya. Gunakanlah waktu
merenungkan apa yang Roh Kudus bawa ke dalam pikiran Anda.
ü
Serahkanlah
bagian itu kepada-Nya dan mintalah janji dari Roh Kudus untuk kemenangan.
ü
Bagaimanakah
Roh Kudus membuat perbedaan dalam hidup Anda? 0 Apakah beberapa prinsip praktis
dalam menerima kepenuhan Roh Kudus setiap hari?
Pertanyaan-pertanyaan Aplikasi Kehidupan: Lakukanlah syarat untuk penerimaan Roh Kudus berikut
secara pribadi dan diskusikanlah bersama UKSS Anda:
ü Mengapakah pertobatan adalah prasyarat
untuk menerima Roh Kudus? 0 Peran apakah yang dimainkan memercayai Firman Allah
dalam menerima Roh Kudus?
ü Bagaimanakah ketaatan berperan dalam
penerimaan Roh Kudus? 0 MenurutAnda mengapakah Tuhan tidak akan mencurahkan Roh
Kudus-Nya pada mereka yang sengaja tidak patuh kepada kehendak-Nya? Mengapakah
kenajisan menghambat pekerjaan Roh Kudus?
Aktivitas: Mintalah
anggota UKSS untuk membagikan ayat-ayat Alkitab yang paling berarti bagi mereka
tentang kuasa Roh Kudus dalam hidup kita.
·
LANGKAH 4 -
Menciptakan
Untuk Guru: Inti semua
iman Kristen adalah hidup yang berpusat pada Kristus. Jika iman kita tidak
membuat perbedaan dalam kehidupan kita sehari- hari, itu tidak membuat banyak
perbedaan sama sekali. Supaya iman menjadi asli dan murni, itu harus membuat
perbedaan dalam setiap aspek kehidupan kita. Transformasi adalah salah satu
alasan untuk Roh Kudus. Ketika kita dipenuhi dengan Roh Kudus, hidup kita
berubah dan orang-orang di sekitar kita memperhatikannya.
Aktivitas:
ü
Apakah
perbedaan antara orang yang berpusat pada diri dan orang yang dikendalikan Roh
Kudus?
ü
Bacalah
Galatia 5:16-26 renungkanlah dan mintalah Allah untuk mengungkapkan bagian
mana dalam hidup Anda yang tidak selaras dengan kehendak-Nya. Gunakanlah waktu
merenungkan apa yang Roh Kudus bawa ke dalam pikiran Anda.
ü
Serahkanlah
bagian itu kepada-Nya dan mintalah janji dari Roh Kudus untuk kemenangan.
_______________________________________________________________________________*27-27 Januari
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Yoh. 16:13, 14; Rm. 8:14-16; Rm. 15:13; Yon. 14:6; Yoh. 17:17; Rm. 5:5.
Ayat Hafalan: "Tetapi
Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah
yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan
semua yang telah Kukatakan kepadamu" (Yohanes 14:26).
Karena Roh Kudus kadangkala digambarkan dalam Alkitab
di dalam isti lah-istilah bukan sebagai pribadi, seperti angin dan api, maka
beberapa orang berkesimpulan bahwa Roh Kudus bukanlah satu pribadi, hanyalah
suatu kuasa Ilahi. Dalam pandangan mereka, Dia lebih seperti aliran listrik
yang memampukan kita daripada seorang pribadi yang hidup. Tetapi pertanyaannya
bukanlah apakah ada beberapa ayat yang bisa menunjukkan pekerjaan yang impersonal
atau pengaruh Roh Kudus. Tetapi pertanyaan itu lebih mengarah kepada apakah
banyak bagian-bagian dalam Alkitab yang secara positif menyatakan
kepribadian-Nya.
Ada
ayat-ayat seperti itu, dan kita membutuhkan ayat-ayat ini untuk dimasukkan ke
dalam pertimbangan kita agar memperoleh sebuah pandangan yang lebih lengkap
mengenai siapakah Roh Kudus itu.
Satu pekan
ini kita akan mempelajari lebih banyak tentang kepribadian Roh Kudus seperti
yang digambarkan di dalam Alkitab. Kebenaran ini akan menolong kita memahami
lebih baik peran Roh Allah di dalam kehidupan kita. Dan itu akan menolong kita
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam akan pentingnya kepercayaan
terhadap kepribadian Roh Kudus bagi kehidupan kerohanian kita. Hanya bila kita
mengembangkan pikiran-pikiran yang benar tentang Dia membuat kita dapat diubah
oleh Dia yang pengasih, pantas dihormati, dipercayai, dan dituruti yang adalah
memang hak-Nya.
*Pelajarilah
pelajaran sepekan ini untuk persiapan Sabat, 28 Januari.
Minggu 22 Januari Gambaran Yesus Mengenai Roh Kudus
Bacalah Yohanes 16:13, 14; Yohanes 15:26, 27; dan Yohanes 14:17, 26. Tabiat
pribadi apakah yang dinyatakan Yesus mengenai Roh Kudus di dalam ayat ini? Apakah
artinya bagi Anda bahwa Yesus menggambarkan Roh Kudus sebagai seorang Penolong
atau Penghibur (parakletos)?
Yohanes 16:13, 14;
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterimanya dari pada-Ku.
Yohanes 15:26, 27;
15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu
Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama
dengan Aku."
Yohanes 14:17, 26
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab
dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab
Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa
dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Menurut
Yesus, Roh Kudus menuntun, berbicara, mendengar, menyingkapkan, dan memuliakan
(Yoh. 16:13, 14). Roh Kudus juga mengajar dan mengingatkan kita (Yoh.
14:26). Dia berdiam di dalam kita (Yoh. 14:17), Dia bersaksi (Yoh.
15:24, 26) dan Dia menginsafkan (Yoh. 16:8). Tampaknya semua ini seperti
tindakan sebuah kepribadian yang berkuasa dari pada sekadar kuasa yang tak
tampak.
Bacalah Yohanes 14:16-18. Bagaimanakah janji Yesus digenapi? Bagaimanakah
para murid tidak ditinggalkan sendirian?
Yohanes 14:16-18
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab
dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab
Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
14:18. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku
datang kembali kepadamu.
Yesus
memedulikan semua pengikut-Nya. Dia tidak akan pernah meninggalkan
murid-murid-Nya menjadi yatim piatu. Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus. Di
sini secara khusus Yesus berkata bahwa Ia akan mengirim "penolong yang
lain" atau "penghibur." Kata-kata yang Yesus gunakan di sini
sangatlah penting. Dia berjanji akan mengirimkan Penolong yang lain. Bukan
seorang yang berbeda. Kata Yunani untuk kata "yang lain" adalah
"a//o.s." Di dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru "allos"
mengindikasikan bahwa Kristus akan mengirim penghibur yang lain yang secara
angka berbeda tetapi sama tabiat, yaitu sama dengan diri-Nya sendiri. Dengan
kata lain, Yesus menjanjikan Seorang sama seperti Diri-Nya sendiri, Seorang
yang akan mengambil tempat-Nya, Seorang yang akan melanjutkan pekerjaan-Nya di
dalam kita, dan yang adalah perwakilan-Nya.
Pekerjaan
Roh Kudus adalah pekerjaan seorang penolong atau penghibur. Alkitab menggunakan
kata Yunani parakletos (Yoh. 14:16) untuk menggambarkan seseorang yang
dipanggil untuk menyokong, menolong, seseorang yang dipanggil untuk membantu
kita. Sama seperti Yesus adalah Pribadi, demikian pula Roh Kudus adalah juga
Pribadi. Pandangan ini didukung dengan kenyataan bahwa sifat-sifat pribadi
sering dipakai kepada Roh Kudus (lihat Yoh. 14:26; 15:26; Kis. 15:28: Rm.
8:26; 1 Kor. 12:11; 1 Tim 4:1).
Mengapakah hal ini sangatlah menghibur ketika kita tahu bahwa Roli Kudus
adalah seseorang yang berkepribadian dan bukan hanya sekadar sebuah kuasa?
Senin 23 Januari Sisi
Pribadi Roh
Kudus: Bagian 1
Ketika Anda membaca ayat berikut ini, tanyakan pada diri Anda sendiri
apakah ayat-ayat ini sedang berbicara tentang satu kuasa impersonal atau Pribadi
yang Ilahi. Rm. 8:14-16, 27; Rm. 15:30; 1 Kor. 2:10; Kis. 8:29; 10:19, 20;
28:25.
Rm. 8:14-16, 27;
8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu
menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita
adalah anak-anak Allah.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh
itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang
kudus.
Rm. 15:30;
15:30. Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku
menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku
dalam doa kepada Allah untuk aku,
1 Kor. 2:10;
2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab
Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri
Allah.
Kis. 8:29; 10:19, 20; 28:25.
8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan
dekatilah kereta itu!"
10:19. Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu,
berkatalah Roh: "Ada tiga orang mencari engkau.
10:20 Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama
dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari."
28:25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di
antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini:
"Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita
dengan perantaraan nabi Yesaya:
Dapatkah
kuasa impersonal mengantarai demi kita? Apakah roh atau kuasa impersonal
memiliki kemampuan untuk menyatakan kepada kita hal-hal tentang Allah? Apakah
pengaruh impersonal memiliki kemampuan berbicara? Semua pernyataan Alkitab akan
lebih masuk akal jika Roh Kudus memiliki kepribadian, dan bukan sebagai
kekuatan impersonal.
Bacalah ayat-ayat berikut ini. Apakah sifat-sifat pribadi yang dimiliki
oleh Roh Kudus dalam ayat-ayat ini? Ef. 4:30; Kis. 5:3, 9; 1 Kor. 12:11; Rm.
15:30.
Ef. 4:30;
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Kis. 5:3, 9;
5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai
Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?
5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai
Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan
pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
1 Kor. 12:11;
12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti
yang dikehendaki-Nya.
Rm. 15:30.
15:30. Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku
menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam
doa kepada Allah untuk aku,
Ciri sebuah
kepribadian yang unik adalah pengetahuan (pengertian), perasaan, dan kemauan.
Hanya makhluk pribadilah yang dapat berdukacita. Hanya satu pribadilah yang
dapat ditipu dan dibohongi. Hanya makhluk pribadilah yang memiliki kemampuan
untuk memilih sesuai kehendaknya dan memiliki kemauannya sendiri. Kehendak
itulah yang mungkin salah satu dari elemen dan sifat yang paling unik di dalam
kepribadian seseorang. Dan hanya makhluk pribadi saja yang memiliki kemampuan
untuk mengasihi. Kasih yang benar tidak dapat dibayangkan di dalam cara yang
tidak nyata dan impersonal. Kasih datang bersamaan dengan sentuhan pribadi.
Predikat kepribadian dalam ayat ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah pribadi
yang sadar akan diri-Nya, dapat mengenal diri sendiri, kemauan sendiri, dan
menentukan diri sendiri, mampu mengasihi. Dia bukanlah sebuah pengaruh yang
tidak nyata atau inti dari kepribadian. Roh Kudus berbicara secara pribadi
karena Allah sendiri adalah Allah yang berkepribadian.
"Roh
Kudus mempunyai kepribadian, kalau tidak la tidak bisa membawa kesaksian kepada
roli kita dan dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Ia juga
haruslah pribadi Ilahi, kalau tidak Ia tidak bisa menyelidiki rahasia-rahasia
yang terdapat dalam pikiran Allah." -Ellen
G. White, Mari Bersaksi, hlm. 659.
Bagaimanakah pandangan Alkitab bahwa Roh Kudus memiliki kepribadian
memberikan pengaruh dalam hubungan kita dengan Dia? Perbedaan apakah yang
terjadi seandainya Roh Kudus itu hanyalah kuasa impersonal berbeda dengan Allah
sendiri?
Selasa 24 Januari Sisi Pribadi Roh
Kudus: Bagian 2
Tantangan
yang kita hadapi dalam memahami Roh Kudus adalah bahwa kita dapat membayangkan
Allah sebagai seorang Bapa dalam cara yang nyata. Dan banyak pula memiliki
gambaran yang nyata tentang Yesus, seperti di dalam tulisan empat Injil. Dia
mengambil rupa manusia dan menyatakan diri-Nya kepada kita dalam bentuk
manusia.
Namun
demikian, Roh Kudus dijelaskan dalam cara yang berbeda. Tampaknya Dia tidak
mudah dipahami, lebih sukar untuk dimengerti daripada Bapa dan Anak.
Oleh karena
itu beberapa orang menarik kesimpulan bahwa Roh Kudus hanyalah sebuah kekuatan
impersonal. Seperti yang telah kita ketahui sejauh ini bahwa ide seperti ini
sungguh-sungguh tidak mendatangkan keadilan kepada sifat dasar Roh Kudus. Pada
kenyataannya, ada pernyataan-pernyataan dalam Alkitab yang akan menjadi tidak
masuk akal bila Roh Kudus hanyalah sebagai kuasa impersonal atau kuasa Ilahi.
Bacalah dengan hati-hati ayat-ayat berikut ini dan lihatlah apakah
ayat-ayat ini masuk akal bila Anda menggantikan kata-kata yang merujuk kepada
Roh Kudus dengan kata "kuasa" yang impersonal. Mengapakah ayat-ayat
ini dapat dipahami hanya jika Roh Kudus itu, yang adalah memang sebenarnya,
adalah satu Pribadi?
Rm. 15:13
15:13. Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala
sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus
kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
1
Kor. 2:4
2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan
kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
Pernyataan
rasul-rasul bahwa "tampaknya baik kepada Roh Kudus dan kepada kami"
(Kis. 15:28, NASB) akan menjadi konyol jika Roh Kudus hanyalah sebuah kuasa
atau kekuatan yang impersonal. Gantinya pernyataan ini menunjukkan satu
pribadi yang lain, sama seperti Bapa dan Anak adalah pribadi.
Lebih jauh,
bagaimana dapat orang yang percaya dibaptiskan "dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus" (Mal. 28:19), jika hanya dua Pribadi yang pertama
dan tidak disebutkan yang Ketiga? Tidaklah masuk akal. Sebaliknya ketiga-tiganya
disebutkan sebagai bagian yang sama dari kesatuan nama oleh mana kita
dibaptiskan. Jadi, Roh Kudus dinyatakan di ayat ini dalam satu level dengan
Allah Bapa dan Allah Anak.
Ellen G. White menyatakan dengan penuh pemahaman bahwa
"ada tiga pribadi yang hidup dalam trio surga... Bapa, Anak, dan Roh Kudus"—Ellen
G. White, Evangelism, hal. 657. Dia juga memahami dengan jelas tentang kehadiran kepribadian dari Roh
Kudus.
Rabu 25 Januari Roh
Kebenaran
Bacalah Yohanes 14:6 dan 17:17. Apakah arti kebenaran dalam ayat- ayat ini?
Yohanes 14:6 dan 17:17
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
17:17. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah
kebenaran.
Dalam Injil
Yohanes, kata kebenaran adalah sebuah istilah kunci. Pengertian kita
akan kebenaran zaman ini sering menjadi terlalu teoritis dan tidak nyata. Di
dunia Barat pengertian ini puu telah dipengaruhi oleh filsafat Yunani. Namun,
di dalam Alkitab, khususnya di dalam Injil Yohanes, kebenaran membawa arti yang
lebih pribadi dan arti yang khusus: Yesus adalah kebenaran (Yoh. 14:6). Sementara
Firman Allah yang Tertulis penuh dengan kebenaran (bandingkan dengan Yoh.
17:17; Mim 119:142), kebenaran Allah dinyatakan dalam sebuah cara yang tertinggi
dalam pribadi Yesus Kristus. Pengetahuan yang benar tentang Allah diberikan
kepada kita oleh Yesus, yang tentang-Nya Alkitab berbicara, karena Allah telah
menyatakan Diri-Nya sendiri melalui Dia.
Bacalah Yohanes 15:26 dan 16:13. Apakah fungsi yang dimiliki Roh Kudus
sebagai Roh kebenaran?
Yohanes 15:26 dan 16:13
15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu
Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Di dalam
Yohanes 16:13 dikatakan bahwa Roh kebenaran akan menuntun kita kepada semua
kebenaran. Roh Kudus melakukan hal ini dengan menunjuk kepada Yesus Kristus dan
dengan menolong kita untuk mengingat apa yang Yesus sudah katakan (Yoh.
15:26) dan lakukan bagi kita. Kebenaran kepada siapa Roh Kudus sedang
menuntun kita adalah sangat pribadi: Dia mengangkat Yesus dan menuntun kita ke
dalam sebuah hubungan yang hidup dan setia kepada Yesus. Ketika Yesus
berbicara dengan wanita Samaria, Ia mengatakan bahwa Allah haruslah disembah di
dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4:24). Ketika kita memohon tuntunan Roh
Kudus, Dia akan menuntun kita kepada Yesus, yang adalah Jalan dan Kebenaran dan
Hidup (Yoh. 14:6).
Kebenaran di
dalam Alkitab bukanlah sesuatu yang tidak nyata atau sekadar teori, seperti
yang sering dimunculkan oleh filsafat dunia. Kebenaran meliputi sebuah hubungan
yang dalam secara pribadi dan setia kepada Pencipta dan Penebus kita, yang
disebut "Allah untuk semua kebenaran" (bandingkan dengan UI 32:4,
Mzm. 31:5). Jadi Roh Kudus benar-benar disebut "Roh Kebenaran" (Yoh.
14:17; 16:13), yang dikirim kepada kita dari Allah Bapa (Yoh. 15:26),
menunjukkan bukan hanya tabiat pribadi-Nya tetapi juga Keilahian-Nya.
Kita cenderung memikirkan kebenaran dalam istilah proposisi, yang dikenal
sebagai konsep modus
ponens. "Jika A, kemudian B. Jadi A, maka B." Kemudian tidak ada
pertanyaan, sebanyak apa kebenaran yang kita pahami sebagai proposisi. Kalau
begitu bagaimanakah kita dapat memahami ide kebenaran sebagai Pribadi? Bagikan
jawaban Anda di UKSS pada hari Sabat.
Kamis 26 Januari
Mengapakah
Ini Penting?
Pertanyaan
mengenai kepribadian Roh Kudus adalah hal yang sangat penting, dan itu juga
memiliki implikasi penerapan yang sangat penting. "Jika Dia adalah pribadi
Ilahi, dan kita menganggap Dia sebagai kuasa yang tidak berpribadi, kita
sedang merampok perbedaan, penghormatan, dan kasih dari pribadi Ilahi yang
memang adalah hak-Nya." —LeRoy Edwin Froom, The Corning of the Comforter,
hlm. 40.
Jika kita
berpikir bahwa Roh Kudus hanyalah sebuah kuasa misterius Ilahi, maka pikiran
kita akan begini: Bagaimana saya dapat memiliki lebih banyak Roh Kudus? Tetapi
jika kita menegaskan bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi, maka kita boleh
menanyakan: Bagaimana agar Roh Kudus dapat lebih memiliki saya? Hal yang
menentukan adalah: Apakah Anda mau memiliki Roh Kudus, atau apakah Anda mau
dimiliki Roh Kudus? Apakah Anda menolak pengaruh- Nya, atau apakah Anda
bersedia untuk mengikuti Dia di dalam penurutan yang penuh sukacita (lihat Riil 8:12- 14; Gal. 5:18-24)1
Apakah Anda mau menggunakan Roh Kudus sesuai dengan rencanamu, ataukah Anda
mau bersandar pada- Nya agar Dia dapat memampukan Anda menjadi seperti Yesus
Kristus lebih lagi dan melakukan apa yang ada pada pikiran-Nya terhadap dirimu?
Apakah Anda sungguh-sungguh menerima kenyataan bahwa "tubuhmu adalah bait
Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan
bahwa kamu bukan milik kamu sendiri" (1 Kor. 6:19) dan maukah Anda
memuliakan Allah dengan cara hidupmu?
Bacalah Roma 5:5 dan Efesus 2:18, 19. Bagaimanakah Roh Kudus dan kasih
Allah itu berhubungan? Apakah dampak dari hubungan ini terhadap kepribadianmu
dan bagi jemaat?
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah
dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada
kita.
Efesus 2:18, 19
2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan
masuk kepada Bapa.
2:19
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga
dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
Hanya
pribadilah yang dapat memilih untuk bekerja sama satu dengan lainnya. Kita
diundang untuk bekerja sama dengan Roh Kudus, sementara Dia menuntun dan
mengubah kita secara pribadi dan bersama sebagai gereja Allah. Jika kita tidak
menerima Roh Kudus sebagai Pribadi Keallahan, maka lebih mudah bagi kita untuk
mengabaikan-Nya, menulikan telinga kita terhadap undangannya, dan mengeraskan
hati kita melawan pengaruh perubahan hidup-Nya buat kita. Dan karena kita telah
jatuh, makhluk-makhluk yang telah dirusakkan oleh dosa yang membutuhkan kuasa
anugerah yang mengubahkan, telah mengabaikan desakan Roh Kudus di dalam
kehidupan kita. Yang perlu kita lakukan adalah, kita perlu memberikan diri
kita lebih bpnyak kepada Roh Kudus. Jadi, di dalam pengetahuan kita, Roh Kudus
ad iLh r. ibadi Ilahi yang ingin menggunakan kita, Diajah Allah yang berdiri ai
tengah-tengah pengalaman Kekristenan kita.
Jumat 27 Januari
Pendalaman: Bacalah
tulisan Klien G. White, Alfa dan Omega, ]\d. 6, hlm. 310-315, di mana
dia berbicara tentang Roh Kudus. Bacalah juga Mari Bersaksi, hlm.
656-660.
"Yesus
mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di
surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid- Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:18-20).
Perhatikan, ketika Yesus memberikan panggilan dan pekerjaan mereka, Ia berkata
untuk membaptiskan murid-murid di dalam "nama" bentuk tunggal, Bapa,
Anak, dan Roh Kudus. Dia tidak berkata "nama-nama" Bapa, Anak, dan
Roh Kudus, tetapi hanya "nama," (Yunani, onoma). Ini merupakan
bukti yang kuat akan sifat alamiah Tuhan kita yang Esa ("Dengarlah hai orang
Israel; Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!" [UI. 6:4]). Seperti
pelajaran pekan ini telah sampaikan, tidak ada pertanyaan-pertanyaan mengenai
kepribadian Bapa dan Anak; jadi, mengapakah ada orang mempertanyakan
kepribadian dan pribadi Roh Kudus? Menurut Alkitab, kita memiliki kepribadian
Allah sendiri yang mengasihi, peduli, dan menghibur bahkan bekerja di dalam dan
melalui kita. Itulah Roh Kudus dan apa yang" Dia lakukan. Dan betapa lebih
menyenangkan mengetahui bahwa kehadiran ya,ng diam ini adalah satu Pribadi,
sama seperti Bapa dan Anak. Benar, sukar dipahami secara menyeluruh. Lalu apa?
Jika kita tidak sepenuhnya memahami sifat alamiah sesuatu yang sama seperti
angin dan api, lebih lagi betapa kita tidak dapat memahami sepenuhnya sifat
alamiah Roh Kudus itu sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1. Di UKSS, lihatlah kembali jawaban
Anda untuk pertanyaan hari Rabu mengenai kebenaran yang menjadi Pribadi, Yesus
Kristus. Apakah maksudnya? Bagaimanakah kita dapat memahami
"kebenaran" itu dalam cara yang demikian, gantinya hanya sebagai
sebuah usulan atau dalil?
2. Ellen G. White menulis: "Kita
perlu menyadari bahwa Roh Kudus, adalah pribadi yang sama dengan Aliah yang
adalah pribadi, sedang berjalan melalui tanah ini."—Ellen G. White,
Mari Bersaksi, hlm. 659. Apakah yang hal
ini katakan kepada kita perihal kenyataan dan kehadiran Roh Kudus?
3. Kembali kepada silat dan ciri-ciri
Roh Kudus yang telah kita lihatSe- pekan ini. Manakah yang menghibur hatimu?
Manakah yang sangat berarti bagimu? Bagikan di UKSS mengapakah
Anda memilihnya.
4. Manakah yang Anda suka dihubungkan
terhadap dirimu, kuasa impersonal ataukah pribadi? Apakah penerapannya
terhadap jawabanmu?
"Kita tidak dapat menggunakan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menggunakan
kita."—Ellen C. White, Alfa dan
Omega, jld. 6 hlm.
315. Menurut Anda apa maksud Ellen G. White menuliskan seperti itu? Bagaimanakah
Roh Kudus dapat menggunakan kita? (Lihat Flp.
2:13.)
PENUNTUN GURU
RINGKASAN PELAJARAN
·
Ayat Inti:
Yohanes 14:16-18; 16:5-15
·
Anggota UKS S akan:
Mengetahui: Mengenali pentingnya pemahaman bahwa Roh Kudus
adalah satu Pribadi Ilahi, bukan hanya kekuatan yang keluar dari Bapa. Merasakan: Mengalami apresiasi yang
lebih mendalam, dan ketergantungan pada, pelayanan Roh Kudus dalam kehidupan
sehari-hari. Melakukan:
Mengembangkan kepekaan terhadap suara Roh dan keterbukaan yang lebih lengkap
untuk merespons pimpinan-Nya.
·
Garis Besar
Pelajaran:
I.
Mengetahui: Roh Kudus adalah Sama Seperti Oknum Ilahi
A. Atribut kepribadian apakah yang Alkitab anggap sebagai
sumber untuk Roh Kudus?
B. Bagaimanakah Anda mendefinisikan kepribadian? Apa yang
membuat seseorang menjadi seseorang? Bagaimanakah ciri Roh Kudus yang
ditemukan dalam Alkitab, berikan bukti ciri-ciri ini?
A. Mengapakah begitu penting untuk menyadari bahwa Roh
Kudus adalah Pribadi Ketiga dari Keallahan dan memiliki kepribadian Ilahi
sebagaimana Bapa dan Anak?
B. Bagaimanakah perasaan Anda mengetahui bahwa Yesus
tidak meninggalkan kita yatim piatu tetapi rindu untuk hadir secara pribadi
bersama kita melalui pelayanan Roh Kudus?
A. Kegembiraan tertinggi dan sukacita terbesar Roh Kudus
adalah untuk "bersaksi" tentang Yesus dalam hidup kita. Menentukan
untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca beberapa bagian dari Injil
untuk memberikan ruang bagi Roh Kudus untuk memuliakan Yesus dalam hidup Anda.
Apakah yang telah Anda temukan paling bermanfaat dalam kehidupan rohani Anda
sendiri untuk memungkinkan Anda memiliki waktu untuk mendengar suara Roh
Kudus?
B. Apakah pengalaman khas yang bisa Anda bagikan bersama
UKSS Anda tentang saat di mana Roh Kudus telah mengungkapkan kasih Allah?
Bagaimanakah hal itu secara khusus berarti bagi Anda?
Ringkasan: Ketika kita membuka hati kita untuk pelayanan Roh
Kudus, menyadari bahwa Dia adalah perwakilan pribadi Kristus, Pribadi Ketiga
dari Keallahan, Dia akan mengungkapkan kepada kita semua keindahan-Nya dan
memuliakan Kristus yang hidup dalam kehidupan kita.
SIKLUS BELAJAR
·
LANGKAH 1 -
Memotivasi Fokus Alkitab: Yohanes 16:7
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Roh Kudus tidak dibatasi oleh waktu atau tempat. Setiap kali kita
membutuhkan-Nya, Dia ada di sana. Ke mana pun kita pergi dalam nama Kristus,
Dia akan berada di sana, mengarahkan, bimbingan, mendorong, memperkuat, dan
mengilhami kita dengan harapan. Sementara kita memahami realitas Roh Kudus
setiap hari, suatu hadirat yang terus menerus, hati kita akan bergembira.
Untuk Guru: Pelajaran
pekan ini menyingkapkan kepribadian Roh Kudus di seluruh Alkitab. Beberapa
orang ingin menyangkal bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga dari Keallahan.
Mereka percaya bahwa Roh Kudus adalah kekuatan atau esensi yang berasal dari
Bapa, bukan satu Pribadi yang berbeda dan Pribadi yang bersifat Ilahi.
Dalam
penelitian kita pekan ini, kita akan secara sistematis mengkaji ulang ayat-ayat
Alkitab yang jelas menunjukkan baik Keilahian maupun Kepribadian Roh Kudus.
Tiga dasar kepribadian adalah akal yang berpikir, kemauan yang memilih, dan
kemampuan berbicara yang berkomunikasi. Roh Kudus memiliki ketiganya. Kita akan
pelajari dua yang pertama secara lebih mendalam dalam pelajaran ini.
Diskusi Pembuka: Ketika
Anda memikirkan Roh Kudus apakah yang Anda pikirkan? Seberapa jelas pemikiran
Anda sendiri pada sifat, peran, dan pelayanan Roh Kudus? Ini tentu jauh lebih
mudah untuk berpikir tentang Bapa dan Anak sebagai tokoh Ilahi daripada
membayangkan Roh Kudus dengan cara demikian.
Kita sering
menyamakan keterlihatan dengan kepribadian. Sulit untuk membayangkan seseorang
yang tidak terlihat. Sifat Roh Kudus adalah sebuah misteri. Hal yang tidak
terbatas adalah sulit untuk dipahami pikiran manusia; tetapi hanya karena kita
tidak sepenuhnya memahami sesuatu itu tidak berarti bahwa hal yang kita tidak
sepenuhnya pahami itu tidak ada.
Pertanyaan untuk Diskusi:
ü Mengapakah memahami sifat Roh Kudus begitu penting?
ü Mengapakah umat Allah membutuhkan pelayanan Roh Kudus
dalam kehidupan mereka sehari-hari?
ü Apakah yang bisa kita pelajari dari gambaran Yesus
tentang Roh Kudus dalam Yohanes 16:13, 14?
·
LANGKAH 2 -
Menyelidiki
Untuk Guru: Ketika
kita mendekati misteri Ilahi, penting untuk menemukan apa yang dikatakan
Alkitab dan rela meninggalkan yang tidak terjawab dari apa tidak dikatakan.
Dalam pelajaran pekan ini, kita akan fokus pada apa yang Alkitab ajarkan
tentang Kepribadian Ilahi Roh Kudus, menemukan dorongan dan kekuatan untuk
hidup kita hari ini.
Komentar Alkitab
I.
"Dipanggil ke Sisi Seseorang": Roh Kudus sebagai Penolong dan Penghibur.
(Tinjau Kembali Yohanes 14 16
Bersama UKSSAnda.)
Dalam
diskusi Yesus tentang Roh Kudus dalam Yohanes 14-16, Ia menggunakan istilah
'"Penolong"' atau "Penghibur" pada empat kesempatan yang
terpisah (Yohanes 14:16, 26; 15:26; 16:7). Istilah Yunani yang digunakan
dalam ayat-ayat ini adalah paruktetos, yang secara harfiah berarti
'"dipanggil ke sisi seseorang,' yakni, untuk membantu seseorang."
—V/«es Expository Diction- ary of New Testament Words, s.v.
parakletos, (https://www.blueletterbible.org/search/Dictionary/vi&wTopic.cfm?topic=VT0000499). Dalam hukum pengadilan kuno ketika seseorang sedang
diadili, orang ini diberi seorang parakletos, yang akan datang untuk
membantu orang ini dan menyediakan kebutuhan dari orang tersebut. (Ibid.)
Kebutuhan ini mungkin secara fisik, seperti kebutuhan akan makanan, selimut,
atau air. Selain itu, mereka mungkin akan menyediakan kebutuhan emosional atau
psikologis, seperti kebutuhan untuk semangat dan harapan. Atau mereka mungkin
akan menyediakan kebutuhan hukum, seperti kebutuhan untuk pertahanan atau
pembela, ketika tuduhan-tuduhan dibawa ke depan pengadilan.
Betapa satu
gambaran indah yang digunakan demi untuk menggambarkan Roh Kudus: Seseorang
yang selalu bersama kita untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, emosional, dan
rohani kita! Tidak pernah ada situasi yang kita hadapi sebagai anak-anak Allah
namun Dia tidak ada. Tidak ada pengalaman yang kita hadapi dan Ia tidak mampu
menanganinya. Penolong Ilahi kita selalu ada, siap untuk membantu di saat kita
memb' ahkannya.
Pertimbangkanlah Hal Ini: Apakah
istilah Yunani asli untuk Roh Kudus yang digunakan dalam Yohanes 14:16, dan
apakah artinya secara harfiah? Bagaimanakah maknanya membantu kita memahami
lebih lengkap konsep Roh Kudus baik sebagai Penolong dan Penghibur?
Bagaimanakah Ia datang sebagai Penolong kita? Kebutuhan apakah yang Ia penuhi?
II.
Pribadi Roh Kudus
(Tinjau Kembali Roma 8:27 dan / Korintus 12:11 Bersama
UKSS Anda.)
Rasul Paulus
menggunakan dua istilah yang menakjubkan untuk menggambarkan Kepribadian Ilahi
Roh Kudus: Pikiran dan kehendak. Dalam Roma 8:27, Paulus berbicara tentang
"pikiran Roh." Dalam I Korintus 12:11, ia menunjukkan bahwa Roh
Kudus memberikan karunia rohani untuk setiap orang percaya secara individu
"seperti yang dikehendaki-Nya." Pikiran dan kehendak adalah dua
fungsi yang unik dari kepribadian. Mari kita lihat lebih dekat pada "pikiran"
dan "kehendak" dalam Alkitab, seperti yang disajikan dalam konteks
umat percaya dan Kristus, untuk menyimpulkan lebih lengkap apa artinya bagi Roh
Kudus dalam memiliki kedua hal ini.
Pikiran
adalah pusat berpikir. Di sinilah akal, hati nurani, dan penilaian memengaruhi
keputusan. Alkitab menggunakan kata pikiran untuk mewujudkan konsep kekudusan,
persatuan, dan kesempurnaan pikiran, kualitas dari orang beriman diimbau untuk
bercita-cita dan berdoa untuk seperti itu. Misalnya, Alkitab mengatakan bahwa
kita mungkin memiliki pikiran Kristus (Flp. 2:5; 1 Kor. 2:16), yang
mengatakan, karakter-Nya yang kudus. Dan ketika berbicara tentang perlunya
persatuan di antara orang beriman, Alkitab mendesak kita untuk memiliki
"pikiran yang sama" (Rm. 10:16; Flp. 4:2) dan "satu
pikiran" (2 Kor. 13:11). Menghampiri hadirat Kristus memberikan
kekuatan pikiran, seperti cerita tentang orang yang kerasukan Setan
digambarkan secara kuat. Selanjutnya, ketika Setan diusir, orang yang kerasukan
Setan tersebut ditemukan di dalam keadaan "waras" (Mrk. 5:15;
Luk. 8:35), sebuah frasa yang juga dapat diterjemahkan dari bahasa Yunani
berarti, "menjadi berpikiran sehat" —Vines Expository Dictionary
of New Testament Words, sv sophrorieo, (https.V/www.blueletterbible.
org/lang/Lexicon/Lexicon.cfm?strongs-G4993&t=KJV).
Sama seperti
pikiran adalah ciri khas kepribadian baik bagi manusia dan Ilahi, demikian
juga dengan kemauan. Hewan memiliki pikiran. Tetapi kehendak, atau kemampuan
untuk membuat pilihan rasional, mengangkat kita di atas hewan. Dianugerahi
dengan kemauan mencerminkan bagian dari apakah artinya diciptakan menurut
gambar Allah. Kita tidak hanya sekadar makhluk, yang didorong oleh naluri dan
didorong oleh keinginan biologis. Allah telah memberikan kita masing-masing
kapasitas untuk membuat pilihan moral melalui melatih kehendak kita dengan
tepat. Ellen G. White menyatakan dengan ringkas: "Kemauan adalah kuasa
yang memerintah dalam sifat alamiah manusia, kuasa untuk mengambil keputusan
atau memilih. Setiap manusia yang memiliki pertimbangan mempunyai kuasa untuk
memilih yang benar. Dalam setiap pengalaman hidup, Firman Allah bagi kita
ialah, 'Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah' (Yosua
24:15). Setiap orang yang menempatkan kemauannya di samping kemauan Allah,
dapat memilih untuk mengikut Dia, dan dengan demikian menghubungkan dirinya
dengan agen-agen Ilahi, dan ia dapat berdiri di mana tidak ada sesuatu yang
dapat memaksanya untuk berbuat kejahatan."— Membina Pendidikan Sejali,
lilin. 271. Melalui latihan kehendak yang tepat, di bawah bimbingan Roh Kudus,
karakter yang saleh itu dikembangkan.
Karena Roh
Kudus memiliki baik pemikiran Ilahi yang berpikir dan berakal budi maupun
kehendak Ilahi yang memilih, Ia harus, dengan definisi itu pastilah Pribadi
Ilahi. Dia bukan hanya kekuatan yang keluar dari Bapa, salah satu aspek dari
Pribadi Allah. Dia adalah Pribadi yang terpisah, yang berbeda. Roh Kudus
berpikir, dapat berpikir, membuat keputusan, dan memilih. Dia adalah Pribadi
yang nyata dan Ilahi sama seperti Bapa dan Anak.
Pertimbangkanlah hal ini:
Definisikanlah ciri kepribadian dan mengapa, berdasarkan kriteria ini, Roh
Kudus— meskipun bersifat misterius Dia bisa— memenuhi definisi kepribadian.
·
LANGKAH 3 -
Mempraktikkan
Untuk Guru: Pimpinlah
UKSS Anda ke dalam diskusi praktis tentang bagaimana Roh Kudus mengungkapkan
kebenaran Firman Tuhan dan bagaimana Yesus adalah "jalan, kebenaran, dan
hidup" (Yoh. 14: 6). Jika Yesus adalah "kebenaran,"
apakah yang Ia maksudkan ketika Ia berkata kepada murid-murid- Nya bahwa Roh
Kudus akan memimpin mereka ke dalam "seluruh kebenaran" (Yoh.
16:13)1
Pertanyaan Pemikiran / Penerapan:
0 Ketika
kitamencari Roh Kudus supaya berada di tengah-tengah kita, kita tidak mencari
"kekuatan kosrnik" untuk membimbingkita. Ketika kita mencari
bimbingan dari Roh Kudus, kita tidak mengharapkan kehadiran mistis untuk
memimpin kita ke pada cahaya batin. Kita meminta Tuhan alam semesta untuk
mengirim Pribadi Ketiga dari Keallahan untuk memberikan dukungan yang kita
butuhkan. Terkadang mengapa Roh Kudus tampak begitu misterius? Bagaimanakah
Dia bisa menjadi lebih nyata dalam kehidupan kita? 0 Apakah yang bisa kita
lakukan sebagai pribadi untuk menjadi lebih peka
terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam
hidup kita? 0 Hal praktis apakah yang bisa kita lakukan untuk mendengar suara
Tuhan berbicara melalui Roh Kudus seperti yang kita baca dari Firman Tuhan?
·
LANGKAH 4 -
Menciptakan
Untuk Guru: Roh Kudus
adalah Sekutu yang kuat dalam mengatasi dosa dan memungkinkan kita untuk
menghidupkan kehidupan Kristen yang menyenangkan dan berlimpah. Roh Kudus
tersedia untuk memperkuat kita saat kita menghadapi godaan, untuk mendorong
kita pada saat putus asa, dan untuk membimbing kita pada saat putus asa.
Sementara kita mengizinkan Roh Kudus untuk mengisi hidup kita dengan kehadiran
Ilahi-Nya, kita akan menjalani kepenuhan hidup lebih daripada berjuang dengan
kekuatan kita sendiri melawan tipu muslihat si jahat dan menghidupkan suatu
kehidupan frustrasi yang dikalahkan. Kita akan bersukacita dalam kemenangan
yang Roh Kudus berikan.
Kegiatan:
ü Mintalah UKSS Anda untuk berbagi pemikiran mereka yang
paling bermakna yang mereka akan ambil dari pelajaran pekan ini.
ü Diskusikan Bersama UKSS Anda apa artinya bagi mereka
secara pribadi bahwa Roh Kudus adalah Parakletos Ilahi kita.
ü Undanglah UKSS Anda untuk berbagi cara yang mereka
telah temukan untuk mendengar suara Roh sementara mereka merenungkan Firman
dan karya Tuhan.
* 14-20 Januari
KEILAHIAN ROH KUDUS
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Kis. 5:1-4; 1 Kor.
2:10, 11; Yes. 63:10-14; Trr. 3:4-6; Rm. 8:11; 1 Ptr. 1:2.
Ayat Hafalan: "Kasih karunia
Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu
sekalian" (2 Korintus 13:13).
Sepanjang catatan Alkitab, Keilahian
Allah Bapa dianggap selalu ada. Kita dapat
temukan kebenaran ini diekspresikan baik di dalam Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru. Hal ini merupakan salah satu dari yang terpenting dan mendasar
dari banyak kebenaran yang dinyatakan di dalam Firman Allah.
Keilahian
Yesus Kristus juga ditegaskan dalam berbagai tempat di Alkitab, khususnya di
Perjanjian Baru, baik di dalam Injil maupun dalam berbagai surat rasul.
Namun,
Keilahian Roh Kudus diajarkan di dalam istilah yang lebih halus. Hal ini dapat
disimpulkan dari berbagai pernyataan Alkitabiah yang tidak langsung. Di sini
kita perlu mempelajari dengan teliti dengan cara membandingkan tulisan yang
satu dengan tulisan yang lain dalam Alkitab agar kita bisa memperoleh apa yang
Allah sudah nyatakan di dalam Firman-Nya mengenai Roh Kudus. Dalam melakukan
hal ini, kita tidak boleh menduga kurang dari apa yang Alkitab nyatakan, dan
juga kita tidak boleh "melampaui yang ada tertulis" (1 Kor. 4:6). Topik ini memerlukan sikap
kerendahan hati yang mau diajar; kita tidak boleh membuat cara berpikir kita
mengenai Allah sebagai standar untuk bagaimana kita memahami Roh Kudus itu.
Gantinya kita harus menerima dan menyaksikan apa yang Alkitab nyatakan, tidak
peduli betapa sukarnya beberapa konsep yang harus kita pahami secara
menyeluruh.
*Pelajari pelajaran sepekan ini
untuk persiapan Sabat, 21. Januari.
Minggu 15 Januari Roh Kudus dan Allah
Alkitab tidak memberikan sebuah gambaran yang
sistematis tentang Keila- hian Roh Kudus. Sebaliknya kita menemukan jejak yang
menarik di mana para penulis Alkitab memperlakukan Roh Kudus sederajat dengan
Allah. Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang menunjukkan beberapa kegiatan
ditujukan kepada Allah dan juga kepada Roh Kudus.
Bacalah Kisah Para Rasul 5:1-4. Apakah yang dapat kita
simpulkan tentang Allah dan Roh Kudus dari kata-kata Petrus kepada Ananias?
Kisah
Para Rasul 5:1-4
5:1. Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya
Safira menjual sebidang tanah.
5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan
itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai
Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu,
dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau
merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi
mendustai Allah.
Jika Roh Kudus bukanlah Allah, maka dalam ayat ini
l'etrus sudah berbicara dengan sangat sembrono dan memberikan tuntunan yang
membahayakan. Aspek yang menarik dari sifat alamiah Roh Kudus adalah, di mana
l'etrus menaruh Roh Kudus di dalam tingkat yang sama dengan Allah. Di ayat 3,
l'etrus menanyakan Ananias mengapa dia berdusta kepada Roh Kudus, dan Petrus
melanjutkan pada bagian terakhir ayat 4: "Engkau bukan mendustai manusia,
tetapi mendustai Allah." Dengan jelas Petrus menyamakan Roh Kudus dengan
Allah.- Maksud Petrus adalah bahwa Ananias tidak hanya berdusta kepada
rasul-rasul, tetapi kepada diri Allah sendiri. Berdusta kepada Roh Kudus adalah
berdusta kepada Allah. Roh Kudus adalah Allah. Maksud ayat ini sangatlah jelas.
Mengapakah hukuman yang begitu keras diberikan untuk
apa yang telah dilakukan oleh kedua orang ini?
Kita harus mengingat bahwa umat percaya yang mula-mula
di dalam kitab Kisah Para Rasul adalah "sehati dan sejiwa" (Kis. 4:32). Persatuan ini adalah sebuah hasil
dari Roh Kudus dan inilah alasan mengapa mereka dengan tanpa paksaan dan ikhlas
membagikan apa yang mereka miliki. Sehingga, berdusta dalam hal membagikan
adalah sebuah penolakan persatuan komunitas dan mengingkari Roh Kudus yang
telah mendasari dan memampukan persatuan tersebut.
Inilah mengapa dusta Ananias dan istrinya memalsukan
pekerjaan Ilahi dan kehadiran Roh Kudus dalam kelompok gereja mula-mula itu.'
Ketidakjujuran terhadap Allah seperti itu merusak dan menjauhkan Roh Allah
untuk bekerja secara efektif dalam kehidupan umat percaya. Allah menginginkan
kita melayani Dia tanpa terbagi-bagi. Oleh karena komunitas iman yang sangat
baru ini berada pada sebuah persimpangan yang sangat penting, Allah menggunakan
konsekuensi yang tegas untuk memastikan bahwa jemaat yang baru terbentuk ini
akan bekerja dalam kesatuan dan kebenaran satu dengan lainnya dan mau dituntun
oleh Roh-Nya.
Pikirkanlah betapa mudahnya bagi Ananias dan Salira
membenarkan dosa mereka. Bahkan, bukankah kita telah menjual harta milik kita
dan memberikan sebagian dari hasilnya ke gereja? Apakah masalahnya kalau kita
ambil sedikit? Apakah yang seharusnya cerita ini katakan kepada kita tentang
betapa kita perlu berhati-hati dalam membenarkan tindakan kita?
SENIN 16 Januari Sifat Keilahian Roh Kudus
Dalam beberapa ayat Roh Kudus digambarkan memiliki
sifat-sifat Ilahi. Sifat-sifat dan kegitan-kegiatan Roh Kudus apakah yang didaftarkan
dalam ayat-ayat berikut ini, yang sifatnya hanya dapat disamakan dengan Allah?
1 Kor. 2:10, 11; bandingkan dengan
2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab
Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri
Allah.
2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat
di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?
Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri
Allah selain Roh Allah.
Yes. 40:13, 14
40:13 Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk
kepada-Nya sebagai penasihat?
40:14 Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian,
dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar
Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
Mzm. 139:7
139:7. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat
lari dari hadapan-Mu?
Ibr. 9:14; bandingkan
dengan
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang
sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
1 Tim. 6:16
6:16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang
tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak
dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Luk. 1:35;
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan
kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Rm. 15:19; bandingkan dengan
15:19 oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh.
Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku
telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus.
Mzm. 104:30
104:30 Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi.
Dalam menguji hikmat Allah, Paulus membuktikan bahwa
Roh Kuduslah yang membuat hikmat itu kita kenal. "Yang sama saling
mengenal " adalah cara berpikir yang Paulus gunakan di dalam
argumentasinya. Hanya seseorang yang sama seperti Allah yang mengetahui hal-hal
yang tersembunyi mengenai Allah (1 Kor. 2:10, 11). Tidak ada yang mengenal Allah sama seperti Roh Kudus,
karena Dia mengenal Allah dari dalam diri Allah sendiri. Dia mengenal dengan
cara yang tidak diketahui oleh mereka yang berada di luar diri Allah. Roh Kudus
sesungguhnya adalah Mahatahu.
Kehadiran Roh Kudus adalah kehadiran Allah. Jika saya
tidak dapat melarikan diri ke tempat di mana tidak ada Roh Allah, Dia adalah
Mahahadir (bandingkan
dengan Mzm. 139:7).
Roh Kudus dinyatakan abadi (Ibr. 9:14). Menurut Alkitab, berapa banyak
oknum yang kekal? Hanya Allah yang kekal (1 Tim 6:16). Jika Roh disebut kekal, maka Dia pasti adalah Allah.
Roh Kudus juga disebutkan sangat kuat atau berkuasa.
Dalam Lukas 1:35 frasa "Roh Kudus" dan "kuasa Allah Yang Mahatinggi"
berada dalam bentuk yang sama. Ayat ini merujuk pada sebuah mukjizat pertama
yang terbesar, yaitu mengandungnya seorang perawan. Di dalam Rm. 15:19, Rasul
Paulus memperkenalkan bahwa pelayanannya ini dapat dicapai dengan "kuasa
tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat dan oleh kuasa Roh Kudus." Benarlah, Roh
Kudus dapat melakukan mukjizat Ilahi.
Yesus juga berkata bahwa hujatan terhadap Roh adalah
dosa yang tidak dapat diampuni (Mat. 12:31, 32; Mrk. 3:28, 29). Hal ini tidak dapat dipahami
kecuali Roh Kudus itu adalah Ilahi.
Tetapi, mungkin pekerjaan Roh Kudus yang paling
menakjubkan adalah kemampuan-Nya dalam mengubah hati dan pikiran manusia.
Adalah Roh Kudus yang menyelesaikan sebuah kelahiran rohani yang baru (Yoh. 3:5-8). Dia memiliki kuasa untuk
menyelesaikan sesuatu yang hanya Allah dapat lakukan.
SELASA 17 Januari Petunjuk-petunjuk Alkitabiah
Ada berbagai referensi terhadap Roh Kudus di dalam
Alkitab yang dapat saling bertukar dengan referensi Allah.
Bacalah Yesaya 63:10-14 dan bandingkan dengan Bilangan
14:11 dan Ulangan 32:12. Kepada siapakah ayat-ayat ini dimaksudkan oleh
penulis, dan apakah yang dikatakan tentang hal ini kepada kita mengenai Keilahian
Roh Kudus?
Yesaya
63:10-14
63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka
Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.
63:11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa,
hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama
dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya
dalam hati mereka;
63:12 yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah
kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya;
63:13 yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda
melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung,
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa
mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat
nama yang agung bagi-Mu.
Bilangan
14:11
14:11. TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa
ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku,
sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah
mereka!
Ulangan
32:12
32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah
asing menyertai dia.
Di dalam Yesaya 63:10, orang-orang memberontak dan
mendukakan Roh Kudus. Namun, pada catatan yang serupa, seperti dalam Bilangan
14:11, berkala "Tuhan berfirman kepada Musa: 'Berapa lama lagi bangsa ini
menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku.'"
Dan di dalam Ulangan 32:12, dikatakan kepada kita bahwa "Tuhan sendiri
menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia." Sungguh-sungguh
penulis Alkitab di sini melihat Allah dan Roh Kudus berada pada tingkat yang
sama atau sejajar satu dengan lainnya.
Dalam 2 Samuel 23:2, kita baca bahwa "Roh Tuhan
berbicara dengan perantaraanku" yang mana pernyataan sejajar di dalam
ayat 3, berkata: "Allah Israel berfirman... kepadaku." Sekali lagi,
kesimpulan dari kesejajaran Alkitabiah adalah bahwa Roh Kudus diyakini sama
seperti Allah.
Bandingkan 1 Korintus 3:16, 17 dengan 1 Korintus 6:19,
20 dan bandingkan 1 Korintus 12:11 dengan 1 Korintus 12:28. Bagaimanakah referensi
terhadap Roh Kudus dan terhadap Allah digunakan saling bertukar dalam ayat-ayat
ini? Apakah sifat Allah yang serupa dengan sifat Roh Kudus?
1
Korintus 3:16, 17
3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh
Allah diam di dalam kamu?
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan
membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
1
Korintus 6:19, 20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus
yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa
kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar:
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
1
Korintus 12:11
12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti
yang dikehendaki-Nya.
1
Korintus 12:28
12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat:
pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya
mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan,
untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Dalam 1 Korintus 3:16, 17, Paulus menggunakan bahasa
yang sama dengan 1 Korintus 6:19,20. Bagi rasul Paulus, didiami Roh Kudus
adalah didiami Allah. Dengan menyamakan ekspresi "Bait Suci Allah"
dengan sebuah Bait Suci "Roh Kudus," Paulus menunjukkan bahwa Roh
Kudus adalah Allah.
Di dalam 1 Korintus 12:11, Paulus menuliskan bahwa
adalah Roh Kudus yang membagikan karunia rohani kepada setiap umat percaya.
Beberapa ayat kemudian di dalam 1 Korintus 12:28, disebutkan bahwa adalah Allah
yang melakukan hal tersebut. Pekabaran mendasar sangatlah jelas: Roh Kudus
melakukan tindakan-tindakan yang sama dengan yang dilakukan Allah, bukti yang
sangat kuat di mana Roh Kudus adalah sama derajatnya dengan Allah.
Baca kembali Bilangan 14:11. Dalam cara apakah yang
mungkin dapat diterapkan kepada kita saat ini? Pikirkanlah tentang jalan-jalan
luar biasa yang Allah kerjakan di dalam gereja kita. Pikirkanlah semua alasan
yang Dia sudah berikan kepada kita agar kita percaya. Bagaimanakah kita dapat
memastikan, kita tidak sedang melakukan apa yang telah dibuat oleh umat Allah
ribuan tahun yang lalu?
Bilangan
14:11
14:11. TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa
ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku,
sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah
mereka!
Rabu 18 Januari Pekerjaan Ilahi Roh Kudus
Roh Kudus melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang
Alkitab anggap hanya Allah yang mengerjakannya. Roh aktif dalam pekerjaan Ilahi
di waktu Penciptaan, dan Dia pun juga sama aktifnya di dalam Penciptaan Kembali
yang dilakukan Allah untuk orang-orang berdosa.
Bacalah Titus 3:4-6. Bagaimanakah Paulus menggambarkan
keterlibatan Roh Kudus di dalam proses penciptaan kembali?
Titus
3:4-6
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan
kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus,
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus,
Juruselamat kita,
Roh Kudus disebutkan berdampingan dengan "Allah
Juruselamat kita" (Titus
3:4) dalam
peristiwa pembasuhan kelahiran kembali (baptisan) dan pembaruan kerohanian
kita (Titus
3:5). Dialah agen
kelahiran baru kita. Dia membarui hati kita. Dia pun membangkitkan keinginan
kita untuk mengikuti Kristus. Dialah Roh kehidupan (Rm. 8:2). Dia adalah Oknum yang menyucikan
orang- orang berdosa dan mengubah tabiat mereka. Dia menolong kita untuk menuruti
Yesus Kristus, yang menyelamatkan kita. Hanya pribadi yang Ilahilah yang dapat
melakukan hal-hal luar biasa.
Bandingkan Yesaya 6:8-10 dengan Kis. 28:25-27. Kepada
siapakah penulis-penulis Alkitab menghubungkan dengan pembicaraan Ilahi?
Yesaya
6:8-10
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan
Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini
aku, utuslah aku!"
6:9. Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada
bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah
sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
6:10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat
mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat
dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik dan menjadi sembuh."
Kis.
28:25-27
28:25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di
antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini:
"Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita
dengan perantaraan nabi Yesaya:
28:26 Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan
mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat,
namun tidak menanggap.
28:27 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat
mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan
matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu
berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang pada satu sisi
dikatakan Allahlah yang berbicara, sementara di sisi yang lain disebutkan oleh
penulis Alkitab bahwa Roh Kuduslah yang berbicara. Adalah Roh Kudus yang secara
supra natural menyampaikan Kitab Suci kepada kita (2 Ptr. 1:21), sesuatu yang di tempat lain
disebutkan sebagai inspirasi milik Allah (2 Tim. 3:16). Memberikan Alkitab adalah sebuah pekerjaan Ilahi
yang lain dari Roh Kudus.
Apakah yang Rm. 8:11 ajarkan kepada kita perihal
Keilahian Roh Kudus?
Rm.
8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara
orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus
dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh
Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Alkitab menyatakan bahwa Roh Kudus membangkitkan Yesus
dari kemati- an dan juga akan membangkitkan kita melalui Roh Kudus. Hanya Allah
yang memiliki kuasa untuk membangkitkan orang dari kematian. Jadi, Roh Kudus
adalah Allah.
Perubahan apakah yang dapat Anda buat yang dapat
menyebabkan dirimu lebih terbuka terhadap tuntunan Roh Kudus? Kemudian,
praktik- praktik apakah yang dapat menjaga dirimu agar Anda tetap jelas mengerti
pimpinan-Nya dalam hidupmu?
Kamis 19 Januari Pentingnya Keilahian Roh Kudus
Apakah yang akan hilang jika Roh Kudus bukanlah Allah?
Jika Roh Kudus bukan sepenuhnya Allah, maka implikasi keselamatan dan
penyembahan adalah serius. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Roh Kudus
bertanggung jawab untuk pembaruan jiwa umat percaya. Dia tinggal di dalam
mereka dan mengisi jiwa mereka. Dia membarui pikiran kita dan mengubah tabiat
kita. Dia memiliki kuasa untuk membangkitkan. Dia membuat pengikut Kristus sebagaimana
Allah: Kudus. Jika Roh Kudus bukanlah Allah, bagaimanakah kita dapat memastikan
bahwa Dia dapat melakukan semua hal-hal ini dan melakukan semua itu dalam cara
yang diterima oleh Allah?
Bacalah 1 Petrus 1:2; 2 Korintus 13:14; dan Matius
28:18, 19. Apakah yang dikatakan kepada kita tentang kenyataan bahwa Roh Kudus
disebutkan berdampingan dengan Allah Bapa dan Yesus Kristus, Anak Allah, di
dalam baptisan dan di dalam doa berkat pada saat penyembahan dan ibadah kepada
Allah?
1
Petrus 1:2;
1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah,
Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan
menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin
melimpah atas kamu.
2
Korintus 13:14;
13:14 (13-13) Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Matius
28:18, 19
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Keilahian Roh Kudus menolong kita untuk berhubungan
dengan Dia di dalam cara yang tepat agar mengenal siapa Dia yang sebenarnya.
Keilahian-Nya adalah awal bagi sebuah kerohanian yang berpusat pada Allah.
Gereja Perjanjian Lama tanpa malu-malu menyebutkan bahwa Roh Kudus
berdampingan dengan Dua Anggota Keallahan yang lainnya. Roh Kudus menduduki
tingkat dan posisi yang sama pada saat baptisan dilaksanakan sama seperti Bapa
dan Anak. Baptisan memiliki makna kerohanian yang dalam dan adalah sebuah tata
cara ibadah yang mendalam. Apa yang benar dalam tindakan baptisan adalah sama
benarnya dengan doa berkat kerasulan. Adalah sebuah doa pemujaan di mana Roh
Kudus di puji seperti pujian kepada Bapa dan Anak. Tiga Pribadi Keallahan ini
disebutkan berdampingan dan dipercayai sederajat.
Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus dinyatakan sebagai
pribadi yang tepat disembah untuk peribadatan, tidak hanya di dalam baptisan
dan doa berkat kerasulan, tetapi juga di dalam persyaratan yang konstan di mana
kita bergantung pada-Nya untuk semua makanan rohani kita dan harus menurut
kepada diri-Nya sebagai Guru dan yang menyucikan kehidupan kita. Apakah penting
bahwa Roh Kudus itu Allah? Benar, sangat penting. Jika kita mengetahui siapa
Dia sebenarnya, dan mengenal serta mengetahui Keilahian-Nya, maka kita akan
menghormati pekerjaan-Nya dan bersandar pada-Nya untuk pertumbuhan dan penyucian
diri kita.
Pikirkanlah apa artinya Roh Kudus, Allah sendiri,
sedang bekerja dalam hidupmu. Janji-janji besar apakah yang ditemukan di sini
untuk kita ketika mengetahui bahwa Allah yang sedang bekerja di dalam dirimu
untuk mengubah Anda menjadi apa yang Anda
bisa di dalam diri-Nya? Mengapakah ini menjadi sebuah kebenaran yang mengangkat
dan meyakinkan hati?
JUMAT 20 Januari
Pendalaman: Bacalah Ellen G. White,
"'Penggambaran Keallahan yang Keliru," Mari Bersaksi, hlm. 656.
Seperti yang kita pelajari pada pekan ini, bukti
Alkitabiah untuk Keilahian Roh Kudus sangatlah meyakinkan. Roh Kudus adalah
Allah. Tetapi ingat: Dalam memikirkan perihal Roh Kudus, kita sementara
berhadapan dengan sebuah misteri Ilahi. Kita menekankan maksudnya: Sebagaimana
kita tidak dapat menjelaskan Allah dan sifat-Nya dengan sepenuhnya, maka kita
harus menolak cobaan untuk membuat pengertian manusia kita sebagai standar
untuk bagaimana Allah itu seharusnya. Kebenaran jauh di luar pengertian
manusia, khususnya ketika kebenaran itu dihubungkan dengan sifat alami diri
Allah sendiri.
Di saat yang sama, iman di dalam Keilahian Roh Kudus
lebih daripada sekadar menerima ajaran yang terbuka tentang Trinitas. Itu
termasuk bersandar pada dan percaya dalam pekerjaan penyelamatan Allah seperti
yang ditugaskan oleh Bapa dan diselesaikan oleh Anak di dalam kuasa Roh Kudus.
"Tidaklah penting bagi kita untuk dapat mendefinisikan apa Roh Kudus
itu.... Sifat Roh Kudus adalah suatu rahasia. Manusia tidak dapat
menjelaskannya, sebab Tuhan belum menyatakan kepada mereka. Manusia mempunyai
pandangan-pandangan penuh fantasi untuk menyatukan seluruh Kitab Suci sesuai
dengan suatu pertimbangan manusia sendiri, tetapi penerimaan akan pandangan ini
tidak akan menguatkan sidang. Mengenai rahasia seperti itu, yang terlalu dalam
bagi pengertian manusia, berdiam adalah emas."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 43.
Pertanyaan-pertanyaan
untuk Didiskusikan:
1. Filsuf Autria, Ludwig Wittgenstein,
pernah menulis: "Apa yang tidak dapat kita bicarakan harus kita lalui
dengan diam." Walaupun maksudnya berbeda dari apa yang Ellen G. White
tulis, namun prinsipnya tetaplah sama. Oleh karena itu mengapa jauh lebih baik
berdiam tentang aspek mengenai Allah dan kebenaran-kebenaran rohani secara umum
yang belum dinyatakan oleh inspirasi Roh Kudus?
2. Kadangkala adalah sangat menolong
bila merefleksikan pandangan teologi dengan menanyakan: "Apakah yang bisa
hilang bila pandangan tentang hal ini tidak benar?" Sebagai contoh:
"Apakah yang dapat hilang bila Kristus bukanlah Allah?" Sehubungan
dengan Roh Kudus, bisa juga ditanyakan: "Apakah yang bisa saja hilang
bila Roh Kudus tidak sepenuhnya Allah?"
3. Apakah yang dikatakan oleh kutipan
berikut ini kepada kita pada tahap penerapan? "Roh Kudus, yang mengisi diri
kita, bukanlah sebuah pengaruh yang samar-samar atau kekuatan mistis. Dia
adalah Pribadi Ilahi, yang diterima dengan kerendahan hati, penghormatan, dan
penurutan yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu bukanlah lebih banyak
pertanyaan tentang berapa banyak Dia kita miliki, tetapi Dia lebih memiliki
kita—ya, semua ada bagi kita."—LeRoy Edwin Froom, The Coming of the
Comforter), hlm. 159
PENUNTUN GURU
RINGKASAN PELAJARAN
·
Ayat Inti: 1
Petrus 1: 2
·
Anggota UKSS akan:
Mengetahui: Memahami
realitas bahwa Roh Kudus adalah Ilahi, sama seperti Bapa dan Anak adalah
Ilahi.
Merasakan: Menghargai
peranan Roh Kudus dalam meneiptakan kembali orang-orang percaya menurut gambar
Ilahi dan dalam mengubah dia menjadi serupa dengan Kristus.
Melakukan: Memutuskan
untuk membiarkan kekuatan Ilahi Roh Kudus untuk mengubah hidupnya.
·
Garis Besar
Pelajaran:
I.
Mengetahui: Kenalilah Makna Rohani Roh Kudus Sebagai
Anggota Ketuhanan.
A.
Adakah bukti
Alkitab bahwa Roh Kudus adalah Ilahi?
B.
Mengapakah
kebenaran Alkitab ini begitu penting? Implikasi apakah yang akan ada jika Roh
Kudus tidak Ilahi seperti Bapa dan Anak?
A.
Bagaimanakah
pemahaman tentang peranan Roh Kudus dalam penebusan membuat perbedaan dalam
kehidupan rohani Anda sendiri?
B.
Mengapakah
dosa Ananias dan Safira berbohong kepada Roh Kudus begitu serius? Mengapakah
Anda berpikir bahwa hukuman Allah itu sangat keras?
A.
Mengapakah
kisah Ananias dan Safira sangat penting bagi gereja hari ini?
B.
Bagaimanakah
tindakan Roh Kudus sebagai pribadi ketiga dari Ketuhanan membuat perbedaan
dalam kehidupan rohani kita sehari-hari?
Ringkasan: Ketika
kita memahami peranan Roh Kudus sebagai pribadi ketiga dari Ketuhanan, kita
mampu lebih menghargai pelayanan-Nya dan bekerja sama dengan Dia dalam membuat
pilihan positif untuk perubahan yang Dia tunjukkan dalam kehidupan kita
sendiri. Memahami realitas Ketuhanan Roh Kudus menghasilkan suatu apresiasi
yang tulus tentang siapa Dia dan suatu keinginan bagi-Nya untuk mengubahkan
kita.
LANGKAH 1 - Memotivasi
Fokus Alkitab: 1 Korintus 6:19,20
Konsep Utama untuk
Picktumuuman Rohani: Sama
seperti Tabernakel di bumi adalah tempat tinggal untuk Shekinah kemuliaan
Allah, tubuh kita adalah bait Roh Kudus, yang dirancang untuk mengungkapkan
kemuliaan Tuhan melalui kehidupan yang saleh. Kebenaran yang menakjubkan dari
Alkitab adalah bahwa Allah alam semesta ini rindu untuk tinggal di dalam hati
kita melalui pribadi Roh Kudus.
Untuk Guru: Pelajaran pekan ini sangat penting
untuk pemahaman kita tentang pelayanan Roh Kudus dalam kehidupan setiap orang
Kristen. Pahamilah bahwa Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Ketuhanan dengan
atribut Bapa dan Anak membuat perbedaan besar dalam bagaimana kita berhubungan
dengan peran Roh Kudus dalam hidup kita. Roh Kudus bukanlah kekuatan untuk
digunakan. Dia bukanlah kekuatan untuk dicari. Dia adalah anggota Ilahi
Ketuhanan kepada siapa kita membuka hati kita dan menyerahkan hidup kita. Kita
tidak menggunakan Roh Kudus. Dialah yang menggunakan kita untuk bersaksi
tentang kemuliaan Kristus yang disalibkan, yang bangkit, dan yang segera
datang.
Sifat-sifat Allah adalah sifat-sifat Roh Kudus. Roh
Kudus adalah Mahatahu, Mahakuasa, Mahahadir, dan kekal (1 Kor. 2:10, 11; Mzm. 104:30;
139:7; Ibr. 9:14.). Untuk diisi
dengan Roh adalah untuk diisi dengan kehadiran Allah. Berdiamnya Roh adalah
berdiamnya kehadiran Bapa di dalam bait hati kita. Allahlah yang tinggal di
dalam kita melalui Roh Kudus-Nya.
Diskusi pembuka: Di seluruh Alkitab, Bapa, Anak,
dan Roh Kudus dihubungkan dalam kesatuan yang tak terpisahkan (Mat. 8:18, 19; 1 Ptr. 1:2; 2 Kor.
13:14). Mereka
bekerja sama dalam pekerjaan Penciptaan dan Penebusan. Dengan cara apakah
pekerjaan mereka sama? Bagaimana pekerjaan mereka berbeda? Manakah dari tiga
ini yang menonjol di era Perjanjian Lama? Siapa di antara mereka yang paling
mencolok ditampilkan dalam keempat Injil? Mengapa? Yang manakah ada di garis
terdepan dalam kitab Kisah Para Rasul?
Beberapa kalangan menyebut kitab Kisah Para Rasul,
"Kisah Roh Kudus." Sepanjang kitab Kisah Para Rasul dan surat-surat
Paulus, Roh Kudus hadir sebagai Pribadi Ketiga dari Ketuhanan, menginsafkan
jiwa dari dosa, mendidik orang dalam kebenaran, bersaksi tentang Yesus, dan
mengubahkan kehidupan. Menulis kepada Titus, rasul Paulus menyatakan bahwa kita
diselamatkan "bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi
karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus" (Titus 3:5). Adalah melalui Roh Kudus bahwa hati kita diperbarui,
hidup kita diubah, dan jiwa kita disegarkan.
Pertanyaan
untuk Diskusi:
ü Ketika Anda memikirkan tentang Roh
Kudus, gagasan apakah yang segera datang kepada pikiran Anda? Berbagilah dengan
kelas beberapa frase yang masuk pikiran Anda ketika Anda memikirkan Roh Kudus.
ü Bagaimanakah pemahaman tentang Roh
Kudus membuat perbedaan dalam hidup Anda? Apakah yang secara praktis
pengetahuan ini membuat perbedaan untuk kita?
·
LANGKAH 2 -
Menyelidiki
Komentar Alkitab
Untuk Guru: Sepanjang Perjanjian Baru Roh Kudus
digambarkan sebagai agen regenerasi Ilahi, yang menguduskan, yang mengubah
hidup, dan yang memberi hidup (Tit. 3:5; 1 Ptr. 1:2; 2 Kor. 3: 6). Dalam Roma 8, Rasul Paulus berbicara tentang hidup
dalam daging dan hidup dalam Roh. Hidup dalam daging adalah upaya sia-sia
untuk menjalani kehidupan Kristen dengan kekuatan kita sendiri daripada di
dalam kuasa Roh Kudus. Hidup dalam Roh adalah hidup yang menyerah kepada
keinsafan dan tuntutan Roh Kudus. Adalah mati setiap hari bagi keinginan hati
duniawi dan diperbarui oleh kasih karunia Roh Kudus yang menguduskan.
Penyaliban adalah kematian yang sangat menyakitkan.
Penyaliban Kristus adalah pasti. Kristus mati untuk dosa-dosa kita, tetapi
melalui Roh Kudus, kita mati terhadap dosa. Dosa tidak lagi suatu jalan hidup
bagi hati yang bertobat. Kerinduan jiwa kita adalah untuk menyenangkan Yesus,
dan keinginan ini dicapai melalui kekuatan yang menguduskan dari Roh Kudus.
I. Memahami
Keilahian Roh Kudus
(Tinjau Kembali I Petrus 1:2 dan
Roma 15:9 Bersama UKSS Anda.)
Apakah ciri-ciri Allah? Apakah yang membuat Allah itu,
Allah? Pertama, Dia kekal. Dia tidak pernah memiliki awal dan tidak akan pernah
memiliki akhir. Dia adalah "AKULAH'AKU" yang agung (Kel. 3:14). Dia adalah satu-satunya "yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang" (Why. 1:4). Kenyataan bahwa Allah telah ada
dari kekekalan membuatnya terpisah dari semua makhluk di alam semesta ini. la
juga Mahatahu atau mengetahui semuanya (Dan 2:20-22). Tidak ada yang tidak diketahui Allah Yang
Mahabijaksana itu. Pengetahuannya tidak terbatas atau sebagian. Dia Mahahadir
dan Mahakuasa, juga. Kehadiran-Nya bisa dirasakan di mana-mana (Mazmur 139). Kekuasaannya tidak terbatas. Dia
adalah Allah yang kekal, Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahahadir. Ide tentang
makhluk masa depan yang "terbuka," di mana dalam beberapa hal Allah
tidak bisa tahu sebelum terjadi, adalah asing bagi Alkitab.
Berikut adalah kebenaran yang menakjubkan. Kualitas
yang sama yang dikaitkan dengan Allah dalam Kitab Suci juga dikaitkan dengan
Roh Kudus, Roh Kudus juga kekal (I br. 9:14). Dia Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahahadir (7 Kor. 2:10, 11; Rm. 15:19; Mzm.
139:7). Bapa dan
Anak yang hadir dengan kita, menyediakan semua sumber daya surga melalui
pelayanan Roh Kudus.
Sebagai anak-anak Allah, kita telah dijanjikan
kebijaksanaan dan kuasa Roh. Melalui Roh, kita memiliki jaminan hidup kekal dan
harapan di balik kubur (Roma
8:12-17). Jika Roh
Kudus tidak Ilahi, bagaimana Dia bisa menawarkan kita kebijaksanaan ilahi,
rahmat pengudusan, kekuatan mengubahkan hidup, dan harapan yang kekal? Jika Roh
Kudus adalah kekuatan belaka, Dia pasti tidak bisa menawarkan kita jaminan
hidup yang kekal. Sifat kekal Ketuhanan adalah mutlak penting dalam pemahaman
kita tentang pentingnya Roh Kudus bagi kehidupan Kristen.
Selidikilah bersama UKSS Anda implikasi praktis bahwa
Roh Kudus adalah kekal, Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahahadir. Apakah arti
sifat-Nya dalam hidup sehari-hari orang Kristen?
Pertimbangkanlah Hai. Ini: Mengapa sifat Roh Kudus ini sangat
penting dalam menghadapi godaan si jahat itu? Mengapa beberapa teolog
menyatakan bahwa keyakinan dalam Roh Kudus adalah salah satu kebenaran yang
paling disalahpahami dalam Alkitab dan bahwa jika kita memiliki pemahaman yang
lebih baik dari siapa Dia dan bagaimana mengalami kekuatanNya yang mengubahkan
hidup, cengkeraman dosa dari hidup kita akan hancur?
·
LANGKAH 3 -
Mempraktikkan
Untuk Guru: Kita sering berjuang dengan sikap
egois yang sama, kebiasaan berbahaya yang sama, dan kecenderungan berdosa
selama bertahun-tahun. Bantulah UKSS Anda untuk memahami kekuatan Roh Kudus
sebagai Pribadi Ketiga dari Ketuhanan yang memperbarui, yang menguduskan, yang
mengubah hidup.
Pertanyaan Penerapan:
ü Bagaimanakah kita bisa mengalami
kekuatan yang mengubah hidup dari Roh Kudus yang dijelaskan Kitab Suci?
ü Apa sajakah hal-hal dalam hidup kita
yang mengalihkan perhatian kita dan menjaga kita dari menikmati kepenuhan kuasa
Roh Kudus?
ü Apakah yang bisa kita lakukan
sehubungan dengan gangguan ini? Apakah kunci kemenangan atas kebiasaan seumur
hidup ini, sikap, dan perilaku yang tidak selaras dengan kehendak Tuhan?
·
LANGKAH 4 -
Menciptakan
Untuk Guru: Pelajaran pekan ini dirancang
khusus untuk membantu setiap anggota UKSS memahami kekuatan Ilahi dari Roh
Kudus sebagai Pribadi Ketiga dari Keallahan. Bantulah anggota UKSS Anda untuk
memahami dengan jelas kebenaran penting ini bagi kehidupan Kristen.
Aktivitas:
ü Jika tersedia, sediakanlah pensil
dan kartu indeks untuk setiap anggota kelas. Mintalah mereka untuk menulis
dalam satu kalimat apa yang paling signifikan yang mereka pelajari di UKSS
pekan ini.
ü Sebagai dorongan untuk UKSS,
mintalah anggota untuk membaca kalimat yang mereka tulis. Jika tidak ada
undanglah anggota UKSS untuk berbagi pemikiran mereka dengan kelas bersama
dengan kelasnya.
_____________________________________________________________________
*7-13 Januari
Pelajaran 2
ROH KUDUS: BEKERJA DI BALIK LAYAR
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini,
Bacalah: Yeh. 37:5, 9; Kej. 1:2; Ay. 26:13; Kel. 31:1-5; Yoh. 16:13,14; Gal
5:16-23.
Ayat Hafalan: "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia
akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku" (Yohanes 16:14).
Dalam
Alkitab, Roh Kudus tidaklah menerima perhatian yang menonjol sama seperti yang
diterima oleh Bapa dan Anak. Walaupun demikian, Alkitab mengatakan kepada kita
bahwa Roh Kudus hadir pada setiap peristiwa penting sepanjang sejarah yang
suci. Pada mulanya, pada saat Allah menciptakan dunia ini, Roh turut bekerja,
tetapi lebih di belakang layar. Roh Kudussangatlah aktif dalam tugas
inspirasi-Nya kepada nabi-nabi Allah, sehingga memainkan peranan penting dalam
penulisan Firman Allah. Roh Kudus juga dilibatkan dalam inkarnasi Yesus
Kristus di dalam kandungan Maria.
Namun demikian Roh Kudus bukanlah pusat dari catatan
Alkitabiah, dan kita hanya sangat sedikit mengetahui tentang Dia. Roh Kudus tetap
di belakang layar, oleh karena peran-Nya adalah untuk mendahulukan pekerjaan
Seseorang yang lain dalam Keallahan—Yesus Kristus, Anak Allah—dan untuk
memberikan kemuliaan kepada Allah Bapa. Semua ini harus demikian agar manusia
yang telah jatuh dapat diselamatkan dari kematian kekal yang telah dibawa dosa
kepada mereka.
Dari kesaksian Alkitab, kita mempelajari bahwa Roh
Kudus dengan rela dan penuh kasih menerima peran di belakang layar untuk
menyokong, menolong, memelihara, dan memperlengkapi. Tidak masalah apakah itu
pada saat pen- ciptaan atau penebusan atau misi Keallahan, Roh tidak ingin
menjadi sorotan, terlepas dari peran-Nya yang sangat penting.
* Pelajari pelajaran
sepekan ini untuk persiapan Sabat, 14 Januari.
Minggu 8 Januari
Sifat Roh yang Sukar
Dipahami
Bacalah Yohanes 3:3-8 dan Yehezkiel 37:5, 9.
Mengapakah angin merupakan sebuah gambaran yang tepat untuk pekerjaan Roh Kudus
yang misterius?
Yohanes 3:3-8
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang
dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya
dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang
dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya,
tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah
halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Yehezkiel 37:5, 9
37:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku
memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.
37:9 Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup
itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru
angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup
kembali."
Dengan membandingkan tindakan-tindakan Roh Kudus
seperti angin, Yesus menggambarkan sifat yang dimiliki Roh Kudus yang sukar
dipahami. Perger- akan-angin memiliki kemisteriusan. Angin sukar diduga
ketepatan dari mana ia datang dan ke mana ia pergi. Siapakah yang belum pernah
diherankan oleh angin yang muncul tanpa diketahui dari mana dia datang?
Namun kita dapat belajar dengan pengenalan akan
pergerakan dan pola angin itu. Dengan cara yang sama, Roh Kudus aktif di mana
Ia mau. Tak seorang pun dapat mengendalikan Roh Kudus. Namun kita dapat
merasakan keaktifan- Nya dan pekerjaan-Nya. Seperti angin, Roh Kudus tidak
dapat dilihat tetapi dapat menjadi sangat berkuasa. Kita tentunya dapat
merasakan angin dan sering melihat efek tiupannya, walaupun kita tidak dapat
melihat angin tersebut. Dari siliran sampai tiupan topan yang mematikan, angin
dapat menjadi sebuah kuasa yang luar biasa. Ketika Roh Kudus digambarkan
seperti angin, pekerjaan-Nya dihubungkan dengan ide membawa kehidupan kepada
orang mati. Kuasa yang dianggap bisa sampai pada kekuatannya yang tertinggi
ini, adalah sesuatu yang hanya Allah dapat lakukan.
Bagaimana hal ini dipahami tetap menjadi sebuah
misteri. Allah dan pekerjaan-pekerjaan-Nya melalui Roh Kudus adalah lebih besar
daripada apa yang dapat dimengerti oleh kita, baik hal-hal duniawi maupun
hal-hal yang suci.
Ini bukan berarti bahwa kita tidak dapat mengetahui
apa yang dilakukan oleh Roh Kudus. Tetapi kita harus mengenal sikap yang tepat
dalam berhubungan dengan segala misteri Ilahi yaitu kerendahan hati kita.
Kerendahan hati menghargai kemahabesaran Allah dan mengenal keterbatasan kita
sebagai ciptaan dan menerima kebutuhan kita akan wahyu Ilahi.
Ellen G. White dengan benar menyatakan:
"Rahasia-rahasia Alkitab, yang begitu jauh dari argumen terhadapnya, yang
berada di antara bukti-bukti yang paling kuat tentang ilham Ilahinya. Jika itu
tidak berisi cerita tentang Allah selain dari apa yang dapat kita pahami; jika
kebesaran dan keagungan-Nya dapat dijangkau oleh pikiran yang fana, maka
Alkitab sekarang, tidak dapat mengandung bukti Keilahian yang tidak bisa
salah."—Membina
Pendidikan Sejati, hlm. 156.
Apakah kekuatan-kekuatan alam yang tidak dapat dilihat
yang dapat memengaruhi kehidupan kita? Apakah yang seharusnya hal tersebut
ajarkan kepada kita tentang kenyataan pengaruh nyata yang tidak terlihat
tetapi sangat kuat memengaruhi dunia kita?
senin 9 Januari Roh Kudus pada Saat Penciptaan
Pekerjaan utama Allah yang pertama di planet ini
adalah penciptaan. Dengan jelas Alkitab menyebutkan Allah (Kej. 1:1) dan Yesus Kristus (Kol 1:16, 17) sebagai Pencipta langit dan bumi
dan semua yang diciptakan (Yoh. 1:1-3). Tetapi,
Alkitab juga menyebutkan kehadiran Roh Kudus di dalam pekerjaan Penciptaan.
Bacalah Kejadian 1:2; Ayub 26:13; 33:4; Mazmur 33:6;
104:29, 30. Apakah peran Roh Kudus pada saat Penciptaan? Bagaimanakah Roh Allah
dihubungkan dengan penciptaan kehidupan?
Kejadian
1:2;
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera
raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Ayub
26:13; 33:4;
26:13 Oleh nafas-Nya langit menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular
yang tangkas.
33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat
aku hidup.
Mazmur
33:6; 104:29, 30
33:6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari
mulut-Nya segala tentaranya.
104:29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut;
apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi
debu.
104:30 Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi.
Kisah Penciptaan dalam Kejadian 1:2 menyebutkan
kehadiran Roh Allah pada saat penciptaan. Ayub 26:13; 33:4, Mazmur 104:29, 30,
dan 33:6 menyokong peran aktif Roh Kudus pada saat Penciptaan bumi yang supra
alami. Sementara Alkitab jelas menyebutkan Allah Bapa dan Anak-Nya yang Ilahi,
Yesus Kristus, aktif di dalam penciptaan (lihat Yes. 64:8: Kol 1:16, 17), Roh Kudus juga turut hadir, walau
dengan cara yang hampir tidak kelihatan-;
Roh Kudus tidak muncul sebagai pemeran utama dalam
kisah Penciptaan. Gantinya, Ia "melayang-layang" di atas kekosongan,
dan melalui pergerakan- Nya Dia hadir pada permulaan kehidupan bumi ini. Kata
Ibrani untuk "melayang-layang" (merahepeth), di atas permukaan bumi yang digunakan dalam
Kejadian 1:2 adalah sama dengan yang digunakan di dalam Ulangan 32:11, di mana
Allah dibandingkan dengan seekor rajawali yang melayang di atas sarang
anak-anaknya. Roh Kudus sunguh-sungguh terlibat pada saat penciptaan kehidupan
bumi ini dan turut memelihara ciptaan yang baru tersebut seperti yang dilakukan
oleh seekor rajawali terhadap sarangnya. Mazmur 104:20 menyatakan bahwa
tindakan Penciptaan hanya dapat terlaksana melalui pekerjaan Roh Kudus dan Dia
berperan aktif selama proses penciptaan tersebut.
Roh Kudus tidak hanya hadir pada saat Penciptaan bumi
ini, Dia juga aktif di dalam proses penciptaan kembali, di mana Dia memberikan
kita sebuah hati yang baru dan pikiran yang baru. Bagaimanakah kedua aktivitas
Roh ini dihubungkan satu dengan lainnya? Bagaimanakah Sabat menyatakan kepada
kita tentang pekerjaan Penciptaan dan penciptaan kembali?
selasa 10
Januari Roh Kudus dan Bait
Suci
"Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku,
supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka" (Kel. 25:8).
Sesudah peristiwa Penciptaan, rencana Allah akan
keselamatan menjadi hal yang terutama di dalam Alkitab. Dalam dunia yang telah
jatuh, apakah kebaikan yang dimiliki Penciptaan bila tidak ada Penebusan?
Sebagai orang berdosa, kita bukan hanya memerlukan seorang Pencipta tetapi juga
seorang Penebus. Betapa seharusnya kita berterima kasih bahwa kita memiliki
Penebus itu, Yesus Kristus. Tanpa Dia, kita tidak memiliki pengharapan di atas
dunia yang tidak mampu memberikan apa pun kepada kita.
Dalam Perjanjian Lama, Bait Suci dan
upacara-upacaranya mengilustrasikan pengampunan Allah terhadap dosa dan
membayangkan pekerjaan Yesus, Penebus kita. Di Bait Suci inilah
rencana.penebusan dinyatakan kepada orang Israel kuno (Ibr. 4:2). Sementara banyak pelayanan Bait
Suci menunjukkan Yesus dan kematian-Nya untuk pengampunan dosa, Roh Kudus
digambarkan terlibat aktif dengan memampukan orang-orang tertentu untuk
membangun Bait Suci menurut gambar Allah yang telah dinyatakan kepada Musa.
Bacalah Keluaran 31:1-5. Bagaimanakah Roh Kudus
terlibat dalam pembangunan Bait Suci? Bagaimanakah Roh Kudus menolong mereka
yang mendirikan tempat tinggal Allah?
Keluaran 31:1-5
31:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:2 "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku
Yehuda,
31:3 dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan
pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
31:4 untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas,
perak dan tembaga;
31:5 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu
dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Roh Kudus juga
turut hadir dalam pembangunan Bait Suci, tempat yang menjadi pusat di mana
rekonsiliasi antara Allah dan manusia dilakukan dan di mana Allah yang kudus
bertemu orang- orang berdosa. Aliahlah yang menyampaikan kepada Musa
rencana-Nya untuk membangun Bait Suci di bumi sesuai dengan yang asli di surga (Kel. 25:9, 40).
Bait Suci di bumi adalah pola Allah untuk
menggambarkan rencana kesela- matan-Nya. Allah akan tinggal di tengah umat-Nya
dengan cara yang istimewa, dan Ia akan melaksanakan-Nya di dalam Bait Suci,
yang telah la perintahkan untuk mereka dirikan. Dan adalah pekerjaan Roh Kudus
untuk memampukan manusia untuk menyelesaikannya dengan keahlian seni dan
keindahan apa yang telah Allah perintahkan untuk mereka lakukan. Tanpa bantuan
Roh Kudus, orang Israel tidak mampu menyelesaikan keahlian yang penuh seni ini.
Dengan mempertimbangkan kuasa yang dimiliki Roh Kudus,
pastilah Dia tidak membutuhkan bantuan manusia dalam membangun Bait Suci. Namun
Dia memampukan orang lain untuk melakukannya dengan keahlian dan keindahan.
Bagaimana dan di manakah Anda dapat memberi semangat dan mendorong orang lain
untuk menggunakan talenta mereka bagi kerajaan Allah yang akan datang sampai
kepada kemuliaan-Nya?
RABU 11 Januari Roh Kudus dalam Memuliakan Yesus Kristus
Roh Kudus aktif sepanjang zaman Perjanjian Lama,
walaupun tidak tampak bahwa pekerjaan-Nya sama luasnya dengan yang tertulis
dalam Perjanjian Baru. Dengan kedatangan Yesus, Mesias yang dijanjikan,
pelayanan Roh Kudus lebih diperhebat, dan Roh Kudus juga memberikan karunia-Nya
kepada semua orang percaya. Sementara Perjanjian Baru menyatakan kepada kita
bahwa Roh Kudus aktif dengan begitu banyak cara yang berbeda dalam
keterlibatan-Nya kepada kehidupan kerohanian kita, namun pekerjaan-Nya yang
paling penting adalah memuliakan Yesus Kristus.
Bacalah Yohanes 16:13,14 dan 15:26. Apakah yang Yesus
katakan perihal pekerjaan Roh Kudus? Bagaimanakah semua pekerjaan Roh Kudus
yang lain dihubungkan dengan pekerjaan utama ini?
Yohanes
16:13,14 dan 15:26
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterimanya dari pada-Ku.
15:26.
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang
keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
Yesus berkata bahwa Roh Kudus berbicara bukan tentang
diri-Nya sendiri, tetapi mengenai Yesus. Pekerjaan-Nya adalah untuk mengangkat
pekerjaan penebusan Yesus. Roh Kudus menaruh diri-Nya terus di belakang layar
dan mengarahkan lampu sorot itu kepada Yesus. Adalah tepat dikatakan bahwa
"pekabaran Roh Kudus kepada kita tidak pernah 'lihat padaku; dengar aku;
datang padaku; cari tahu tentang aku' tetapi selalu 'lihat pada-Nya, dan
lihatlah kemuliaan-Nya; dengarkanlah Dia, dan dengarkan firman-Nya; pergi
pada-Nya, dan milikilah hidup; cari tahu tentang diri-Nya, dan rasakan karunia
sukacita dan kedamaian.' Roh Kudus, boleh kita katakan, sebagai pencari jodoh,
perantara pernikahan surgawi, yang berperan membawa kita daii Kristus bersama
dan memastikan bahwa kita dan Kristus tinggal bersama-sama."—J. I. Packer, Keep in Step With the Spirit:
Finding Fullness in Our Walk with God, edisi telah direvisi (Grand Rapids: Baker Books,
2005), hlm. 57, 58.
Ini sangatlah penting. Segala penekanan terhadap
pekerjaan Roh Kudus yang menjauh dari Pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus bukan
dari Roh Kudus. Bagaimana pun pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan rohani
kita, Dia tidak pernah menggantikan tempat yang seharusnya ada dalam pikiran
kita dan bagi keselamatan yaitu Yesus Kristus. Di mana saja Yesus dimuliakan,
Roh Kudus terlibat dalam pekerjaan itu. Inilah sebabnya mengapa kita disebut
orang Kristen, yaitu pengikut Kristus (bandingkan dengan Kis. 11:26), "Pnevmians," yaitu pengikut Roh (lihat
Graham A. Cole, He Who
Gives Life: The Doctrine of the Holy Spirit [Wheaton, III.: Crossways Books, 2007], hlm. 284).
Mengapakah sangatlah penting bagi kita untuk
mengangkat Tuhan yang telah bangkit dalam semua hal yang kita kerjakan? Lagi
pula, pikirkan apa yang Yesus sudah lakukan bagi kita. Kita berutang segala
sesuatu kepada-Nya. Bagaimanakah cara kita menunjukkan terima kasih kita
kepada-Nya (lihat,
sebagai contoh, 2 Tes. 1:11, 12)?
kamis 12 Januari
Roh Kudus dan
Kristus
Roh Kudus berpengaruh dalam inkarnasi Yesus (Luk. 1:34). Dia mengurapi Yesus bagi misi Yesus (Luk, 3:21, 22). Pengurapan Yesus mengenakan diri-
Nya dengan kuasa untuk memenuhi misi penyelamatan-Nya dan memampukan diri-Nya
untuk mengurapi murid-murid-Nya dengan Roh Kudus. Roh Kudus menuntun dan
menopang Yesus pada saat pencobaan-Nya (Mrk. 1:12; Mat. 4:1; Luk. 4:1, 2, 14) agar Yesus "dapat menolong
mereka yang dicobai." (Ibr. 2:18; bandingkan dengan 4:15, 16). Roh Kudus memampukan Yesus untuk pekerjaan penebusan
ini (lbr. 9:14) dan membuat kebangkitan Yesus terjadi (1 Ptr. 3:18). Dalam semua peristiwa ini Roh Kudus
tetap di belakang layar dan menolong membawa Yesus Kristus menjadi seorang yang
terkemuka.
Bacalah Lukas 24:44-49; Galatia 5:16-23; dan Efesus
4:23, 24. Apakah yang dapat kita pelajari mengenai pekerjaan Roh Kudus di
ayat-ayat tersebut? Bagaimanakah Roh Kudus memuliakan Yesus?
Lukas
24:44-49;
24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang
telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa
harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan
kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab
Suci.
24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias
harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan
pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku.
Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan
kekuasaan dari tempat tinggi."
Galatia
5:16-23;
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan
menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan
keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka
kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran,
hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri
hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.
Efesus
4:23, 24
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut
kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Roh Kudus memuliakan Yesus paling sedikit dalam
cara-cara yang berikut ini:
1. Dengan mengajarkan tentang Dia di
dalam Kitab Suci dengan cara yang dapat dipercaya dan benar. Tidak satu pun
dari apa yang kita mau ketahui tentang Kristus dan keselamatan-Nya yang hilang
atau salah gambaran. Semuanya ada di dalam Firman Tuhan, jika kita mau
membacanya dengan iman dan penyerahan.
2. Dengan menarik pria dan wanita ke
dalam sebuah hubungan yang menyelamatkan bersama Yesus Kristus. Roh Kudus
dengan lembut bekerja di hati dan pikiran setiap orang. Dia memberikan kepada
mereka pengertian agar mereka dapat mengerti hal-hal rohani dan agar mereka
mau untuk menaruh kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus dan menerima Dia
sebagai Pemimpin dan Penebus mereka.
3. Dengan menghasilkan tabiat Kristus
di dalam diri kita. Jadi Roh Kudus menghidupkan kebaikan seperti Kristus di
dalam kehidupan (Gal 5:22,
23). Melalui
darah Yesus kita diberikan kemenangan atas dosa (bandingkan Wahyu 12:11) dan Roh Kudus memampukan kita untuk
berjalan dalam kesetiaan kepada hukum-hukum Allah.
4. Dengan memampukan kita untuk
menghidupkan kehidupan seperti Kristus, menyangkal diri, dan mengasihi dengan
melayani kepada orang lain. Roh kudus memanggil pria dan wanita ke dalam garis
pekerjaan khusus bagi Allah dan memampukan kita untuk menjangkau orang lain di
dalam Roh Kristus yang menarik.
Bagaimanakah pekerjaan untuk menghasilkan tabiat
Kristus di dalam kehidupan kita membawa kemuliaan kepada Bapa?
jumat 13 Januari
Pendalaman: Tidak dapat dibantah, pekerjaan
Roh Kudus sangatlah penting bagi perjalanan kita bersama Tuhan. Kita mungkin
tidak dapat melihat Dia bekerja, tetapi kita dapat melihat pengaruh
pekerjaan-Nya dalam kehidupan kita dan kehidupan orang lain. Jika kehidupanmu
telah berubah melalui iman dalam Yesus, itu dapat terjadi hanya melalui
pekerjaan Roh Kudus di dalam hidupmu. "Meskipun angin itu sendiri tidak
kelihatan, ditimbulkannya akibat- akibat yang tampak dan terasa. Demikianlah
pekerjaan Roh itu di dalam jiwa akan menyatakan dirinya sendiri dalam setiap
laku orang yang telah merasakan kuasanya yang menyelamatkan itu. Apabila Roh
Allah sudah memiliki hati, maka kehidupan pun diubahkannya. Segala pikiran yang
penuh dosa dibuang jauh, segala perbuatan jahat ditinggalkan; kasih,
kerendahan hati, dan damai menggantikan amarah, iri hati, dan perselisihan.
Sukacita menggantikan dukacita, dan wajah memantulkan cahaya surga."—Ellen
G. White, Alfa dan
Omega, jld. 5,
hlm. 173. Ini semua adalah janji yang indah, dan begitu banyak jiwa yang tidak
bisa disebutkan telah membuktikan betapa nyatanya hal tersebut. Tetapi
pekerjaan Roh Kudus bukanlah secara instan. Kita tidak secara otomatis menjadi
orang-orang yang kita mau. Sebuah kehidupan yang beriman dan tunduk kepada
Tuhan adalah kehidupan yang bergumul, berserah, dan bertobat ketika kita
gagal. Roh Kudus adalah agen Ilahi yang bekerja di dalam kehidupan kita untuk
membuat kita menjadi ciptaan baru dalam Kristus. Ini pun adalah pekerjaan
seumur hidup. Walaupun kesalahan dan kelemahan kita mendorong kita kepada
penyerahan yang lebih besar kepada Tuhan kita, kita tidak boleh membiarkan si
jahat menggunakan hal-hal itu untuk melemahkan kita di dalam kehidupan
kekristenan kita, yang mana dia selalu mau buat itu kepada kita. Ketika tergoda
dengan dosa kita, kita harus selalu ingat kematian Yesus untuk kebaikan orang
berdosa. Sangatlah tepat karena kita adalah manusia berdosa, dan orang berdosa
membutuhkan kasih karunia, Yesus mati bagi kita dan memberikan kita anugerah
tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan
untuk Didiskusikan:
1. Apakah yang dapat diajarkan oleh
teladan Roh Kudus mengenai melayani di belakang layar? Yaitu melakukan
pekerjaan Tuhan dengan cara di mana orang lain tidak mengetahui tentang Anda,
melihat, atau bahkan tidak menghargai dirimu?
2. Bagaimanakah Roh Kudus mengangkat
Yesus dan menaruh Dia sebagai pusat perhatian? Bagaimanakah Anda dapat
mengangkat Yesus tanpa menaruh diri Anda sendiri sebagai pusat perhatian?
Mengapakah kadangkala hal ini sukar dilakukan? Bagaimanakah dapat kita
memerangi kecenderungan alamiah untuk mempromosikan diri sendiri?
PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
·
Ayat Inti:
Yohanes 3:3-8
·
Anggota UKS
S akan:
Mengetahui:A Menerima bahwa Roh Kudus sedang
bekerja dengan kuat di dunia ini dan di dalam kehidupan pria dan wanita,
meskipun mereka tidak dapat sepenuhnya melihat dan meAmahami cara-Nya.
Merasakan: Kembangkanlah setiap hari perasaan
keterbukaan terhadap pelayanan Roh Kudus dalam hidup seseorang.
Melakukan: Serahkanlah kepada bimbingan,
keyakinan, dan petunjuk dari Roh Kudus dalam kehidupan sehari-harinya.
·
Garis Besar
Pelajaran:
I.
Mengetahui: Memahami Peran Roh Kudus di Belakang Layar
A.
Mengapakah
Yesus menggunakan simbol angin untuk menggambarkan pekerjaan Roh Kudus dalam
diskusi-Nya dengan Nikode- mus?
B.
Bagaimanakah
pekerjaan Roh Kudus adalah sebuah misteri Ilahi?
II. Merasakan: Penciptaan dan Penebusan
A. Bagaimanakah perasaan Anda mengetahui bahwa
kekuatan yang sama dari Roh Kudus yang membawa dunia ini ke dalam keberadaannya
tersedia bagi kita sekarang untuk menciptakan kehidupan kita menurut
gambar-Nya?
A.
Salah satu
fungsi utama Roh Kudus adalah untuk memuliakan Allah. Apakah arti untuk
memuliakan Tuhan, dan bagaimanakah kita dapat membuat kemuliaan Allah menjadi
pusat kehidupan kita?
B.
Bagaimanakah
pelayanan Roh Kudus di balik layar, yang selalu "memberi kesaksian"
Yesus, menyediakan teladan kerendahan hati untuk masing-masing dari kita hari ini?
Ringkasan: Ketika
kita merespons dorongan Roh Kudus dan mengizinkan Dia untuk mengendalikan
kehidupan kita sepenuhnya, kita akan memuliakan Yesus dalam semua yang kita
lakukan dan akan mengungkapkan buah Roh dalam hubungan sehari-hari kita dengan
orang lain.
·
LANGKAH 1 -
Memotivasi Fokus Alkitab: Yohanes 3:3-8
Konsep Utama untuk Pertumbuhan
Rohani: Peran Roh
Kudus dalam Alkitab adalah penting. Dia adalah Guru kita, Pemandu kita, dan
Instruktur kita. Dia menginsafkan kita akan dosa dan mengungkapkan jalan
kebenaran. Dia memberikan kita kekuatan untuk menang dan kekuatan untuk menolak
godaan. Perannya adalah untuk meninggikan Yesus dan memuliakan Juruselamat dan
memimpin kita untuk melakukan hal yang sama dalam hidup kita sendiri.
Untuk Guru: Pelajaran pekan ini terutama
menyoroti pelayanan Roh Kudus dalam Penciptaan dan Penebusan. Roh Kudus
berpartisipasi dengan Bapa dan Anak sejak awal pada saat penciptaan (Kej. 1:2; Mzm. 33:4; dan Mzm.
104:29, 30.). Pemazmur
menyatakan, "Engkau memancarkan Rohmu, [dan] mereka diciptakan" (Mzm. 104:30). Roh membawa kehidupan kepada semua
makhluk hidup. Roh Kudus memainkan peran penting dalam penciptaan bumi ini, dan
Dia juga memainkan peran penting di salib dalam Penebusan seluruh umat manusia.
Roh Kudus mendukung dan memperkuat Yesus melalui seluruh hidup-Nya. Dia
memimpin kelahiran Juruselamat, memandu seluruh pelayan- an-Nya, datang
kepada-Nya di kayu salib, menunggui-Nya saat kebangkitan- Nya, dan
menyertai-Nya pada kenaikan-Nya.
Tekankanlah bahwa tanpa pelayanan Roh Kudus, kita
tidak bernyawa, tidak berdaya, dan mati secara rohani. Kita mungkin memiliki
"bentuk kesalehan" tetapi, pada kenyataannya, hanya cangkang
kerohanian yang kosong. Roh Kuduslah yang menghembuskan kehidupan Allah dalam
jiwa kita, bersaksi tentang Kristus, dan meninggikan Dia dalam hidup kita.
Diskusi pembuka: Nikodemus datang kepada Yesus pada
malam hari. Kita tidak perlu menghukum dia karena datang dalam kegelapan. Ini
adalah sebuah keajaiban bahwa dia datang. Fakta bahwa ia datang merupakan
indikasi dari gerakan Roh Kudus ke dalam hatinya. Jika Anda adalah Nikodemus
dan bisa membuat satu permintaan dari Yesus, apakah kira-kira itu? Mengapakah
Anda berpikir Nikodemus datang kepada Yesus pada tempat utama? Apakah yang dia
benar-benar sedang cari?
Pertanyaan untuk Diskusi:
ü Apakah yang Anda pikirkan yang
mendorong Nikodemus datang kepada Yesus?
ü Mengapakah Anda berpikir bahwa Yesus
menggunakan simbol angin dengan Nikodemus?
ü Bagaimanakah simbol angin
dibandingkan dengan "Roh Allah... melayang di atas" atau bertiup di
perairan dalam Kejadian 1:2?
ü Apakah yang diindikasikan oleh
angin? Mengapakah simbol ini menggembirakan kita masing-masing?
·
LANGKAH 2 -
Menyelidiki
Untuk Guru: Dahulu Roh Kudus mengilhami
penulis Alkitab. Hari ini Dia ,
mengilhami kita sementara kita membaca firman yang diilhamkan. Roh Kudus
hadir dengan kekuatan kuasa-Nya pada saat penciptaan. Sekarang, melalui kuasa
yang sama, Dia mengerjakan keajaiban penciptaan kembali dalam hidup kita. Roh
Kudus menguatkan Yesus menghadapi godaan Iblis. Sekarang Dia menguatkan kita
untuk menghadapi godaan-godaan yang sama. Roh Kudus mendorong Yesus dengan
harapan kebangkitan saat Ia menghadapi kematian, dan Dia mendorong kita dengan
harapan kebangkitan saat kita menghadapi akhir hidup kita. Roh Kudus memberi
kita jaminan bahwa kita adalah anak- anak Allah dan menempatkan dalam hati kita
jaminan ilahi atau jaminan hidup kekal melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.
Komentar Alkitab
I. Buah Roh
(Tinjau Kembali Galatia 5: 16-24
Bersama UKSS Anda.)
Ayat-ayat dari Galatia 5:16-24 adalah beberapa ayat
yang paling kuat dalam Perjanjian Baru. Berikut ini Rasul Paulus mengontraskan
hidup dalam daging dengan hidup dalam Roh. Ungkapan "Hidup dalam roh" (ayat 16) secara sederhana berarti hidup
selaras dengan cita-cita rohani melalui kuasa Roh Kudus. Ini berarti
mengizinkan nilai-nilai surgawi untuk membimbing hidup Anda. Ini berarti
mengisi pikiran Anda dengan prinsip kekal. Hal ini termasuk memenuhi pikiran
Anda dengan Firman yang memberi hidup. Dan itu termasuk membiarkan
prinsip-prinsip Alkitab untuk membimbing semua yarig Anda lakukan.
Berbeda dengan hidup dalam Roh Kudus, Paulus
menggambarkan kehidup- :
an di dalam daging—kehidupan yang dikuasai oleh kegemaran, keinginan, dan
nafsu duniawi. Seseorang yang menjalani hidup dalam daging adalah salah satu
yang setiap hari akan menyerah terhadap keinginan hati alamiah. Salah satu yang
hidupnya akan didominasi oleh perbuatan daging—seperti pikiran penuh nafsu;
marah, roh yang pahit; pola pikir iri; atau kehidupan yang kurang menguasai
diri—hidup dalam kekuatannya sendiri daripada hidup dalam kuasa Roh.
Bertentangan dengan mereka yang diperbudak oleh nafsu kedagingan, ada
orang-orang yang menyerah kepada, dan dikendalikan oleh, Roh Kudus. Kehidupan
mereka mengungkapkan buah Roh, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera,
panjang sabar, dan pengendalian diri.
Betapa
kontrasnya! Bagaimanakah bisa dua kehidupan lebih nyata berbeda?
Apakah yang
memungkinkan seseorang untuk berjalan di dalam sukacita Roh Kudus sementara
yang lain menyerah kepada nafsu daging? Nasihat Kristus kepada Nikodemus
mengungkapkan jawabannya: Dipenuhi, atau kekurangan, Roh Kudus. Angin, atau
napas, Roh Kudus mengubah hidup (Yoh. 3:3-8). Kita menemukan indikator pekerjaan Roh Kudus yang kuat
di seluruh Alkitab. Kuasa Roh Kudus yang sama yang membawa dunia menjadi
tersedia bagi kita hari ini. Roh Kudus yang sama, yang meniupkan kehidupan ke
lembah Yehez- kiel ke tulang kering, menyebabkan tentara perkasa untuk berdiri
di atas kakinya, tersedia bagi kita hari ini (Yeh. 37). Roh Kudus yang sama yang menguatkan Yesus selama
hidup-Nya di dunia ini tersedia bagi kita hari ini. Roh Kudus inilah yang
melakukan keajaiban anugerah Ilahi dalam hati orang percaya agar kita menjadi
"ciptaan baru" dalam Kristus (2 Kor. 5:17).
Ellen G. White menulis kata-kata mendalam untuk
seorang misionaris: "Menghargai kenyataan bahwa Allah adalah efisiensi
kita. Kita tidak mengingat hal ini, dan karenanya kita kehilangan banyak
pengalaman yang bersifat keagamaan. Kita mengupayakan diri di tempat yang
sedang dikerjakan dengan kuasa Roh Kudus."—7estimoni.es to Southern Africa, hlm. 81. Sama seperti penciptaan
tidak terjadi sendiri melalui beberapa proses evolusi, penciptaan kembali tidak
terjadi sendiri melalui beberapa proses karya atau kegiatan manusia. Ini
adalah pekerjaan dari kuasa Roh Kudus dalam diri kita yang mengubah kita ke
dalam gambar Kristus.
Pertanyaan
Diskusi:
ü Apakah artinya hidup dalam Roh?
Bagaimanakah bisa kita masing-ma- sing menjadi lebih sensitif terhadap
pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan kita sendiri? Mengapakah mungkin untuk
memiliki kelemahan dalam karakter kita?
ü Apakah pekerjaan yang mungkin Tuhan
ingin lakukan dalam hidup kita namun kita belum mengenalinya?
ü Apakah hal lain yang dapat dilihat
orang lain tentang kita bahwa kita tidak melihatnya? Bagaimanakah Roh Kudus
menggunakan hal ini untuk meyakinkan kita beberapa kelemahan dalam karakter
kita sendiri?
·
LANGKAH 3 -
Mempraktikkan
Untuk Guru: Roh Kudus memberi kesaksian atau
memuliakan Yesus dan tidak pernah mencari kemuliaan bagi diri-Nya sendiri.
Diskusikan bersama UKSS Anda bagaimana atribut Roh Kudus ini akan memecahkan
sebagian besar konflik gereja dalam jumlah waktu yang sangat singkat.
Pertanyaan
Pemikiran:
ü Bagaimanakah kita bisa memupuk
keterbukaan terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan kita sendiri?
ü Bagaimanakah kita bisa lebih peka
terhadap hal-hal yang Roh Kudus upayakan untuk dinyatakan ke pada kita?
·
LANGKAH 4 -
Menciptakan
Untuk Guru: Sama seperti Roh Kudus memenuhi
kehidupan Yesus dengan kuasa Ilahi, Dia rindu untuk mengisi setiap kehidupan
kita dengan kuasa-Nya. Tanpa kuasa Roh Kudus, kita akan terjebak dengan
kegagalan dalam kehidupan Kekristenan. Kita lebih memungkinkan bisa
menciptakan dunia menciptakan kembali daripada menciptakan hati kita. Kita
tidak lebih bisa menghembuskan kehidupan ke dalam jiwa-jiwa yang mati daripada
Yehezkiel kepada lembah tulang-tulang kering. Sama seperti Maria tidak bisa
mengandung Kristus tanpa bantuan Roh Kudus, kita tidak bisa mengandung hidup
baru di dalam hati yang gersang tanpa Roh Kristus.
Aktivitas:
ü
Undang UKSS
Anda untuk menghabiskan beberapa saat membaca daftar
perbuatan daging dan Buah Roh dalam
Galatia 5.
ü Doronglah anggota UKSS untuk
memeriksa hati mereka sehubungan dengan daftar ini, mintalah Roh Kudus untuk
menggunakan mereka dengan buah Roh. 0 Mintalah anggota UKSS untuk merenungkan
karakter mereka yang ditunjukkan dari daftar perbuatan daging.
ü Mintalah mereka untuk berdoa dalam
hati pada akhir diskusi, mintalah buah Roh untuk menggantikan perbuatan daging
dalam hati mereka masing-masing.
_________________________________________________________________________________
ROH DAN FIRMAN
Ayat Hafalan: "Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2 Timotius 3:16,17).
Alkitab
mengatakan hal ini tentang dirinya sendiri: "Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan
baik"
(2 Tim. 3:16, 17).
Alkitab menggenapi
peran ini oleh karena itu adalah Firman Allah, dinyatakan kepada manusia
melalui pekerjaan Roh Kudus. Di dalam Alkitab, Roh Kudus menyatakan kehendak
Allah bagi kita, menunjukkan kita bagaimana cara menghidupkan kehidupan yang
menyenangkan Tuhan.
Tetapi Roh Kudus bukan hanya
berperan di masa lalu yang jauh, yaitu pada permulaan Alkitab. Roh juga
terlibat dengan Firman Allah dalam banyak hal lainnya sampai sekarang ini. Dan
mungkin yang paling penting adalah pada saat kita sedang membaca Firman dan
keinginan untuk mengerti Firman itu dengan tepat. Saat inilah kita membutuhkan
Roh Kudus. Roh Ilahi yang sama ini membangunkan dalam diri kita keinginan untuk
menerima Firman tersebut dan menerapkan pengajarannya dalam kehidupan kita.
Jadi, Roh bekerja dengan dan melalui Firman yang tertulis untuk mengubah kita
kepada ciptaan baru di dalam Kristus.
Pekan ini kita akan menelusuri pekerjaan Roh Kudus ketika Ia dihubungkan
dengan Firman Tuhan.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk pehiapan Sabat, 7 Januari.
Minggu 1 Januari
ROH KUDUS DAN WAHYU
Bagaimanakah Allah memastikan bahwa kehendak-Nya telah
disampaikan dengan benar kepada umat manusia yang berdosa? Allah melakukan
hal ini dalam dua hal utama sehubungan dengan pekerjaan Roh Kudus: Wahyu dan
inspirasi.
Di dalam proses pewahyuan, manusia
bergantung pada pertolongan Seseorang di luar diri sendiri untuk menyatakan
hal-hal kepada kita di mana kita, sebagai ciptaan (yang sudah jatuh), tidak
dapat mengenal dengan kemampuan kita. Itulah sebabnya Roh Kudus yang
mengajarkan kita kebenaran-kebenaran yang harus dinyatakan kepada kita (lihat, sebagai contoh, Dan
2:19-23); jika tidak demikian kita tidak akan pernah mengetahui kebenaran tersebut
melalui cara-cara alamiah.
Pewahyuan adalah proses di mana
Allah membuat diri-Nya sendiri dan kehendak Ilahi-Nya dikenal oleh manusia.
Ide mendasar sehubungan dengan kata pewahyuan adalah membuka selubung, atau
membuka, menyingkapkan sesuatu yang sebelumnya tersembunyi. Kita membutuhkan
pewahyuan karena, sebagian makhluk yang terbatas dan telah jatuh terpisah dari
Allah oleh karena dosa, kita sangatlah terbatas terhadap apa yang kita dapat
pelajari dengan usaha kita. Kita bergantung pada Allah untuk mengetahui
kehendak-Nya. Oleh karena itu kita bergantung pada pewahyuan Allah karena kita
bukanlah Allah dan hanya memiliki pengetahuan alamiah yang sangat terbatas
tentang Dia.
Bacalah 2
Petrus 1:19-21. Apakah yang ayat ini katakan tentang asal- usul pekabaran
nubuatan Alkitabiah? Apakah yang pekabaran asal-usul Alkitabiah itu katakan
kepada kita tentang otoritas Alkitab?
2 Petrus 1:19-21
1:19. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah
disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama
seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat
dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia,
tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Menurut Rasul Petrus, pekabaran nubuatan Perjanjian Lama bukanlah bersumber
dari manusia. Para nabi digerakkan oleh Roh Kudus dengan cara yang istimewa
sehingga isi pekabaran mereka datang dari Allah. Mereka tidak men- ciptakan
pekabaran yang berasal dari diri mereka sendiri. Mereka hanyalah sebagai alat
dari kabar yang ingin disampaikan, bukan sumber kabar tersebut. Petrus
sangatlah sengaja menekankan inspirasi sumber yang diinspirasikan oleh Roh:
Walau ditulis oleh manusia, "sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas
nama Allah" (2 l'tr.
1:21). Dan inilah asal mula Ilahi yang memberikan kepada Alkitab otoritasnya
terhadap kehidupan kita.
Allah menggunakan manusia untuk mengabarkan Sabda-Nya
kepada dunia. Bagaimanakah kita dapat digunakan oleh Roh Kudus untuk melakukan
hal yang sama saat ini, bukan untuk menulis Alkitab tetapi dalam mengabarkan
apa yang telah tertulis dalam Alkitab?
SENIN 2 Januari
Roh Kudus dan Inspirasi
Inspirasi adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan pengaruh Allah melalui pekerjaan Roh Kudus dalam
menyampaikan pekabaran-Nya melalui manusia sebagai alat-Nya. Kita lihat,
pekerjaan Roh Kudus dalam proses inspirasi inilah yang menjadi alasan yang
mendasar terhadap kesatuan kebenaran dalam Alkitab (Yoh. 14:17; 15:26; 16:13), Roh Kudus akan
menuntun kita kepada semua kebenaran.
Bacalah 2 Ptr. 1:21; Ul. 18:18; Mi. 3:8; dan 1 Kor.
2:9-13. Apakah yang dikatakan oleh ayat-ayat ini kepada kita mengenai penulis
Alkitab dan tentang keterlibatan Allah dalam penulisan Alkitab?
2
Ptr. 1:21;
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia,
tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Ul.
18:18;
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara
mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia
akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
Mi.
3:8;
3:8. Tetapi aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN, dengan
keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan
kepada Israel dosanya.
1
Kor. 2:9-13
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul
di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi
Dia."
2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab
Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri
Allah.
2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat
di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?
Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri
Allah selain Roh Allah.
2:12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari
Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang
mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan
yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
"Oleh dorongan Roh
Kudus" (2 Ptr.
1:21) adalah sebuah pengakuan yang kuat akan pekerjaan Roh Kudus di dalam proses
inspirasi. Dalam 1 Korintus 2:9-13, Rasul Paulus mengakui pewahyuan dan
inspirasi dilakukan oleh Roh Kudus. Kepada kita para rasul, Paulus katakan,
Allah menyatakan hal-hal tersembunyi di mana mata belum pernah lihat, dalam
ayat 9. Allah menyatakannya melalui Roh Kudus (1 Kor. 2:10). Para rasul telah menerima
"roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan
Allah kepada kita" (1 Kor.
2:12). Kemudian pada ayat 13 rasul itu merujuk pada pekerjaan inspirasi, di mana
dia mengatakan hal-hal "yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat
manusia, tetapi oleh Roh, menyatukan pikiran rohani dengan kata-kata
rohani." Paulus tidak memiliki keraguan terhadap Sumber dan otoritas dari
apa yang sedang dia kabarkan.
Sementara banyak bagian Alkitab
merupakan hasil penyataan supra natural langsung dari Allah, namun tidak semua
juga di dalam Alkitab dinyatakan dengan cara tersebut. JCadangkala Allah
menggunakan para penulis Alkitab di dalam penyelidikan pribadi mereka yang
sungguh-sungguh terhadap sesuatu atau dalam mempelajari tulisan dokumen yang
sudah ada (Yos.
10:13; Lak. 1:1-3) untuk menyatakan dan mengomunikasikan pekabaran-Nya. Jadi semua bagian
dalam Alkitab diwahyukan dan diinspirasikan (2 Tim. 3:16). Inilah alasan mengapa Paulus
mengatakan "segala" yang dituliskan, ditulis sebagai instruksi kepada
kita, sehingga "menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang
pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci" (Rm. 15:4). Allah yang
berbicara dan yang menciptakan bahasa manusia memampukan orang-orang yang
dipilih untuk mengomunikasikan dalam bahasa manusia pikiran yang diinspirasikan
dalam cara yang dapat dipercaya.
"Allah senang untuk
mengomunikasikan kebenaran-Nya kepada dunia melalui para agen manusia, dan Dia
sendiri, oleh Roh Kudus-Nya, menentukan manusia dan memampukan mereka untuk
melakukan pekerjaan-Nya. Dia menuntun pikiran untuk memilih apa yang akan
dibicarakan dan apa yang akan ditulis. Harta berharga telah dipercayakan kepada
bejana-bejana tanah liat, namun demikian, harta itu tetap berasal dari
surga."—Ellen G. White, Selected Messages, jld. l,hlm. 26.
SELASA 3 Januari
Roh Kudus dan Kebenaran Alkitab
Sementara penyataan adalah
tindakan supra natural yang olehnya Allah menyatakan kebenaran kepada manusia
yang telah dipilih, inspirasi adalah kegiatan Roh Kudus yang melindungi
kebenaran dari apa yang para penulis tuliskan, agar kata-kata mereka tetap
memiliki persetujuan penuh dari Allah. Allah membenci saksi dusta (Kel. 20:16) dan tak dapat
berdusta (Ibr.
6:18). Dia disebut Allah yang benar (Mzm. 31:5: Yes. 65:16). Di dalam cara
yang sama, Roh Kudus disebut "Roh kebenaran" (Yoh. 14:17).
Bacalah Mazmur 119:160. Apakah yang diajarkan ayat ini
tentang segala sesuatu yang Allah nyatakan kepada kita?
Mazmur
119:160
119:160. Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu
yang adil adalah untuk selama-lamanya.
Bacalah Yohanes 17:17. Apakah yang Yesus katakan
kepada kita dalam ayat ini mengenai Firman Allah?
Yohanes
17:17
17:17. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah
kebenaran.
Firman Allah dapat dipercaya dan
pantas diterima sepenuhnya. Bukanlah tugas kita untuk menghakimi Alkitab;
sebaliknya Alkitablah yang memiliki hak dan otoritas untuk menghakimi kita.
"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita" (lbr.
4:12).
Tentu, walaupun Alkitab dituliskan
oleh mereka yang hidup di waktu, tempat, dan budaya tertentu (bagaimanakah
kalau itu sebaliknya?), kita tidak boleh menggunakan kenyataan tersebut untuk
melemahkan atau menghilangkan pekabaran Alkitab itu kepada kita. Sekali pintu
itu terbuka, maka Alkitab akan menjadi tunduk kepada manusia dan penentuan
mereka akan apa kebenaran itu. Hasilnya adalah banyak orang, sementara
menegaskan percaya terhadap Alkitab, namun menolak beberapa hal seperti enam
hari penciptaan, air bah, kelahiran dari seorang perawan, kebangkitan tubuh
Yesus, dan kedatangan kedua kali secara nyata. Ini hanyalah beberapa dari
kebenaran-kebenaran Alkitab yang bisa dipersalahkan orang, dengan menghakimi
Alkitab, kebenaran itu dibuang. Itu bukanlah sebuah jalan yang harus kita
tempuh.
Rabu 4
Januari
Roh Kudus sebagai Guru
Roh Kudus adalah instrumen bukan
hanya untuk memberikan kepada kita Firman Allah yang tertulis tetapi juga untuk
menolong kita memahami Firman itu dengan baik dan benar. Umat manusia telah
digelapkan dalam pengertian mereka akan kebenaran; mereka, secara alamiah, jauh
dari Allah (Ef, 4:18).
Oleh karena itu Roh yang sama, yang telah menyatakan dan menginspirasikan
Firman Allah, adalah Dia yang memampukan kita untuk memahami Firman itu.
Masalahnya bukanlah Alkitab merupakan buku yang tidak dipahami. Namun
masalahnya terletak pada sikap kita yang dicemari oleh dosa terhadap Allah,
yang telah menyatakan diri-Nya sendiri di dalam Alkitab.
Roh Kudus adalah Guru yang ingin
menuntun kita ke dalam pemahaman Alkitab yang lebih mendalam dan untuk
menghargai Firman Allah dengan sukacita. Roh membawa kebenaran Firman Allah
kepada perhatian kita dan memberikan kita pandangan yang segar ke dalam
kebenaran itu sehingga kehidupan kita dapat ditunjukkan oleh kesetiaan dan
penurutan yang penuh kasih kepada kehendak Allah. Ini dapat terjadi, hanya bila
kita mempelajari Alkitab dengan hati yang sederhana dan mau diajar.
Bacalah 1 Korintus 2:13, 14. Apakah yang dituliskan
oleh rasul Paulus tentang kebutuhan kita untuk menginterpretasikan
hal-hal rohani secara rohaniah?
1
Korintus 2:13, 14
2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang
mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan
yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh
Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat
memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Dalam memahami Alkitab, kita
sangat bergantung kepada Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, hal-hal yang sangat
penting di dalam kata-kata Alkitab tidak dapat dipahami, hanya arti bahasanya
saja. Lebih jauh, sebagai orang berdosa kita sering melawan kebenaran Allah,
bukan karena kita tidak memahami kebenaran itu tetapi karena kita lebih suka
tidak mau mengikutinya. Tanpa Roh Kudus, tidak akan ada ketertarikan kepada
pekabaran Allah. Tidak ada harapan, tidak ada kepercayaan, tidak ada kasih
sebagai balasan. Betapa Roh membawa kehidupan dalam keharmonisan dengan
kebenaran yang telah disampaikan oleh Roh Kudus.
"Banyak pendapat yang
bertentangan, sehubungan dengan apa yang Alkitab ajarkan, tidak muncul dari
ketidaljjelasan dalam buku itu sendiri, tetapi dari kebutaan dan praduga di
dalam para penafsir. Manusia mengabaikan pernyataan yang jelas dari Alkitab
dan mengikuti alasan mereka yang menyesatkan diri mereka."—Ellen G. White, The Advent Review and Sabbath
Herald, 27 Januari, 1885. Bagaimanakah kesombongan Anda telah menjadi batu
sandungan yang telah mencegah Anda dari menerapkan kebenaran Alkitab dalam
hidup Anda? Di bagian keinginan apakah yang telah menghalangi Anda untuk menerima
kebenaran Allah dalam hidupmu? Bagaimanakah dapat Anda belajar untuk
menyerahkan segala sesuatunya pada Allah?
Kamis 5
Januari
Roh Kudus dan Firman
Roh Kudus, yang telah menyatakan dan menginspirasikan isi Alkitab kepada
umat manusia, tidak pernah akan menuntun kita berlawanan dengan Firman Allah
dalam cara apa pun.
Bacalah Yohanes 5:39, 46, 47 dan Yohanes 7:38. Dengan
otoritas apakah Yesus mengacu dalam ayat-ayat ini? Bagaimanakah Alkitab meneguhkan
bahwa Yesus adalah Mesias?
Yohanes 5:39, 46, 47
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa
oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu
memberi kesaksian tentang Aku,
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya
juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya,
bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Yohanes 7:38
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh
Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Beberapa orang menyatakan telah
menerima "wahyu" dan petunjuk istimewa dari Roh Kudus yang
bertentangan dengan pekabaran Alkitab yang jelas. Bagi mereka Roh Kudus
memegang otoritas lebih tinggi daripada Firman Allah. Di mana saja Firman
Allah yang ditulis dan diinspirasikan itu dihapuskan dan pekabarannya yang
jelas itu dihindarkan, maka kita sedang berjalan di atas dasar yang
membahayakan dan tidak mengikuti tuntunan Roh Allah. Hanya Alkitablah perisai
kerohanian kita. Itulah satu-satunya norma yang dapat dipercaya untuk semua
masalah iman dan praktik kehidupan.
"Melalui Kitab Suci Roh Kudus
berbicara kepada pikiran, dan menanamkan kebenaran dalam hati. Dengan demikian
Ia membeberkan kesalahan, dan mengusirnya dari jiwa. Dengan Roh Kebenaran, yang
bekerja melalui sabda Allah, Kristus menaklukkan umat pilihan-Nya
kepada-Nya."—Ellen G. White, Alfa dan Omega., jld. 6, hlm. 313.
Ellen G. White telah dengan sangat
jelas mengatakan "Roh tidak diberikan atau dikaruniakan untuk menggantikan
Alkitab, karena Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Firman Allah-lah standar
untuk menguji semua pengajaran dan pengalaman."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 9.
Roh Kudus tidak pernah diberikan
untuk menggantikan Firman Allah. Sebaliknya Ia bekerja dalam keharmonisan
dengan dan melalui Alkitab untuk menarik kita kepada Kristus, jadi membuat
Alkitab satu-satunya norma untuk kerohanian sejati yang Alkitabiah. Kita dapat
memastikan bahwa bila seseorang datang dan membuat pengakuan yang bertentangan
dengan Firman Allah, orang tersebut tidaklah sedang membicarakan kebenaran.
Kita tidak dapat menghakimi hati maupun motif orang lain,- Namun, kita dapat
menghakimi teologi, dan standar satu-satunya yang kita miliki adalah Firman
Allah.
Pengajaran apakah yang orang sedang coba promosikan di
dalam gereja yang sangat jelas bertentangan dengan Firman Allah? Jawaban
bagaimanakah yang seharusnya kita berikan kepada (1) mereka yang mempromosikan
kesalahan-kesalahan ini; (2) terhadap kesalahan itu sendiri?
Jumat 6 Januari
Pendalaman: Bacalah buku
Ellen G. White, Alfa dan
Omega, "Alkitab Suatu Perlindungan," jld. 8, hlm. 624-634. Baca juga
tulisannya yang terdapat dalam Alfa dan Omega, "Janganlah Gelisah
Hatimu," jld. 6, hlm. 304-326.
Pikirkan tentang semua kebenaran yang kita ketahui karena telah dinyatakan
kepada kita di dalam Alkitab. Sebagai contoh, pikirkanlah mengenai Pencip-
taan. Apakah perbedaan yang diajarkan oleh Firman Allah tentang bagaimana kita
diciptakan dan apa yang diajarkan manusia tentang bagaimana mereka
diciptakan—yaitu melalui proses yang disebut "sintesis neo-Darwin."
Lihatlah betapa kelirunya ajaran manusia! Pikirkan juga tentang Kedatangan
Yesus yang Kedua Kali dan kebangkitan di akhir zaman. Ini semua adalah kebena-
ran-kebenaran yang tidak dapat kita pelajari dengan kemampuan kita sendiri. Itu
semua harus dinyatakan kepada kita; dan ajaran-ajaran tersebut, melalui Firman
Allah, telah diinspirasikan oleh Roh Kudus. Kenyataannya, kebenaran yang paling
penting dari semuanya, yaitu bahwa Yesus Kristus telah mati karena dosa-dosa
kita dan bahwa kita diselamatkan melalui iman kepada-Nya dan melalui
pekerjaan-Nya buat kita, adalah sebuah kebenaran yang tidak dapat kita jelaskan
oleh kekuatan kita. Kita mengetahui semua itu hanya karena telah dinyatakan
kepada kita. Pikirkan juga kebenaran-kebenaran lainnya yang kita ketahui oleh
karena kebenaran itu telah disampaikan kepada kita melalui Firman Allah.
Apakah yang fakta kebenaran Alkitab katakan kepada kita tentang pentingnya
Firman Tuhan dalam kehidupan kita?
Pertanyaan-pertanyaan Untuk Didiskusikan:
1. Mengapakah Alkitab adalah sebuah
penuntun rohani yang lebih aman daripada terbitan-terbitan subjektif manusia?
Apakah konsekuensinya ketika kita tidak menerima Alkitab sebagai standar yang
olehnya semua pengajaran bahkan pengalaman rohani kita diuji?
2. Kita sering mendengar kata
"kebenaran" digunakan di berbagai situasi. Di UKSS, bicarakanlah
konsep mengenai "kebenaran," bukan hanya apa yang benar atau apa yang
tidak benar tetapi mengenai arti sesungguhnya ketika kita mengatakan bahwa
sesuatu itu "benar." Apakah arti sesuatu yang disebut
"benar"?
3. Bagaimanakah seharusnya gereja Anda
bereaksi jika seseorang mengatakan dirinya memiliki "terang yang
baru"?
4. Diskusikanlah perbedaan antara
bagaimana Alkitab mengajarkan perihal peneiptaan manusia dengan yang diajarkan
oleh hikmat manusia. Apa yang diajarkan oleh hikmat manusia, yaitu, pemahaman
teori evolusi yang terakhir, benar-benar bertentangan dengan pekabaran Alkitab.
Apakah yang pertentangan ini pesankan kepada kita tentang mengapa kita harus
memercayai Alkitab di atas segala sesuatu?
PENUNTUN GURU
Ayat Inti: 2
Petrus 1:19-21
Anggota UKSS
akan:
Mengetahui: Memahami bahwa
Alkitab adalah kehendak Allah yang dinyatakan, diilhamkan oleh Roh Kudus. Ini
adalah perlindungan untuk iman dan di mana semua pengajaran dan pengalaman
harus diuji. Merasakan: Mengalami
sebuah sikap penyerahan yang lengkap untuk bimbingan Roh Kudus melalui Firman
Allah daripada salah satu pertimbangan yang bersifat independen dan kebanggaan
manusia. Melakukan: Memilih untuk
membiarkan Roh Kudus membentuk pemikirannya melalui Firman Allah dan melalui
dorongan dan kuasa Roh, yang mengarahkan anggota UKSS untuk menyerahkan setiap
sikap dan tindakan yang tidak selaras dengan Firman Allah yang diilhamkan.
Garis Besar Pelajaran:
I.
Mengetahui: Memahami Peran Roh Kudus dalam Wahyu dan
Ilham
A. Apakah perbedaan
antara istilah wahyu dan ilham?
B. Karena Roh Kudus
bekerja melalui agen manusia yang menulis Alkitab, bagaimanakah kita bisa
yakin bahwa itu adalah wahyu Allah yang terpercaya kepada kita?
C. Bagaimanakah
ilham membentuk apa yang Tuhan ungkapkan melalui penulis Alkitab?
II.
Merasakan: Mendekati Alkitab dengan Sikap Rendah Hati
A. Bagaimanakah
sikap kita dengan mana kita mendekati Alkitab menentukan kemampuan Roh Kudus
untuk mengubah kita melalui ayat-ayat Kitab Suei?
B. Mengapakah
begitu mudah untuk menggantikan pendapat manusia tentang Alkitab untuk apa
yang Alkitab sesungguhnya katakan?
A. Mengapakah
begitu penting untuk membiarkan Roh Kudus membentuk pemahaman kita tentang
Firman Tuhan?
B.
Apakah langkah-langkah di mana Tuhan sedang memimpin Anda untuk mendapatkan
dalam kehidupan rohani diri Anda sendiri sehingga Anda dapat lebih menghargai
Alkitab dan mengalami kuasa yang mengubah hidup dalam cara yang lebih lengkap?
Ringkasan: Ketika kita
memutuskan untuk merespons pimpinan Roh Kudus dan dengan rendah hati menerima
instruksi Ilahi dalam Alkitab, hidup kita diubah oleh anugerah Allah dan
pikiran kita dilindungi melawan tipu muslihat yang berasal dari Iblis.
LANGKAH 1 - Memotivasi
Fokus Alkitab: 2
Timotius 3:16,17
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Alkitab lebih daripada sekadar
kumpulan tulisan yang bersifat inspiratif. Alkitab bersifat otoritatif, Firman
Tuhan yang mengubahkan hidup. Ketika dengan penuh doa kita membacanya dengan
sikap yang rendah hati, sikap yang dapat diajar di bawah pengaruh Roh Kudus,
Alkitab itu mengubah hidup kita.
Untuk Guru: Pelajaran
pekan ini akan memulai pelajaran triwulan ini tentang pelayanan Roh Kudus. Roh
Kudus telah berbicara melalui Firman. Allah telah menyatakan diri-Nya dalam
Kitab Suci. Kebenaran Alkitab menceritakan kisah siapa Tuhan dan bagaimana Dia
bekerja dalam kehidupan manusia. Tanpa Roh bekerja melalui Firman, kita akan
ditinggalkan kepada pemahaman kebenaran kemanusiaan kita sendiri yang
menyesatkan.
Dengan menekankan fakta bahwa, tanpa bimbingan Roh Kudus, mengetahui
kehendak Allah dan memahami kebenaran-Nya akan menjadi masalah yang bersifat
spekulasi yang akan meninggalkan kita ketidakpastian dan kebingungan. Firman
Allah memberikan kejelasan dan kepastian mengenai mengetahui dan memahami
kehendak-Nya.
Diskusi
Pembuka: Marilah kita menganggap bahwa Suster Jones menghadiri UKSS Anda untuk
pertama kalinya. Kira-kira di pertengahan diskusi, dia mengangkat tangannya dan
berkata: "Roh Kudus telah membuat mengesankan saya bahwa kita hidup pada
zaman akhir."
Anda menjawab, "Ya saudari,
mengapakah, kita pasti percaya hal tersebut."
Dia melanjutkan, "Tidak, saya maksudkan bahwa kita sangat dekat. Saya
telah dikesankan bahwa perekonomian akan segera mengalami gangguan, bahwa umat
Allah seharusnya tidak memiliki utang sama sekali, dan bahwa kita semua harus
pindah ke desa untuk menanam tanaman kita sendiri dengan segera. Zaman akan
berakhir mungkin dalam dua atau tiga tahun. Sekarang, saya tidak menetapkan
tanggal untuk kedatangan Yesus, karena saya tahu Alkitab mengatakan: 'Tidak ada
yang tahu hari atau jam kedatangan-Nya,' tetapi biarkan saya memberitahu Anda,
hal itu telah dinyatakan kepada saya bahwa hal itu adalah terjadi lebih cepat
daripada yang salah seorang dari kita dapat pikirkan."
Pertanyaan untuk Diskusi:
·
Sehubungan dengan pelajaran hari ini, bagaimanakah Anda menanggapi Saudari
Jones? Wawasan apakah yang dapat Anda bagikan yarig akan membantu dia dan UKSS
Anda?
·
Bagaimanakah pelajaran pekan ini memberikan bimbingan dalam jawaban Anda?
Apakah prinsip-prinsip dalam Firman Tuhan akan membantu bagi Saudari Jones?
·
Mengapakah Firman Allah merupakan perlindungan terhadap gagasan yang
bersifat spekulatif?
LANGKAH 2 - Menyelidiki
Untuk Guru: Ada perbedaan
antara "wahyu" dan "ilham." Wahyu ada hubungannya dengan
penyingkapan atau penyataan kebenaran Allah yang tidak berubah. Kebenaran Allah
tidak tergantung pada pemikiran atau kegiatan manusia dengan cara apa pun.
Kebenaran adalah kebenaran, apakah manusia menerima dan percaya atau tidak.
Kebenaran Allah adalah kekal dan universal. Kebenaran abadi dalam arti bahwa
hal itu berlaku untuk setiap generasi sepanjang masa. Mal ini universal
dalam-arti bahwa hal itu berlaku untuk semua orang di semua budaya. Kebenaran
Allah, seperti hukum gravitasi, berlaku setiap saat dan di semua tempat. Budaya
tidak membentuk atau mengubah kebenaran. Kebenaran membentuk dan mengubah
budaya.
Ilham, di sisi lain, adalah pekerjaan Allah oleh Roh Kudus-Nya melalui agen
manusia untuk mengomunikasikan kebenaran-Nya. Tuhan yang sama yang
mengungkapkan kebenaran menuntun para penulis Alkitab ketika mereka
menuliskannya. Tuhan tidak mendikte setiap kata Alkitab untuk para penulis
Alkitab. Dia mengarahkan pikiran mereka, mengilhami pikiran mereka, dan
menuntun pena mereka. Mereka menulis dalam kata-kata mereka sendiri dengan
kosakata yang tersedia bagi mereka di bawah ilham Roh Kudus untuk
mengomunikasikan Firman Tuhan yang tidak bisa salah.
Komentar Alkitab:
I. Roh Kudus: Guru Semua Kebenaran
(Tinjaulah kembali Yohanes 16:13 Bersama UKSS Anda.)
Salah satu fungsi Roh Kudus adalah
untuk membimbing kita ke arah kebenaran. Perhatikan bahwa Roh Kudus tidak
memaksa kita untuk mengikuti kebenaran. Dia tidak memaksakan kebenaran kepada
kita. Dia tidak memaksa kita untuk taat. Dia "memandu" kita ke dalam
"seluruh kebenaran." Dia dengan lembut menuntun kita untuk memahami
bahwa jalan Allah, yang terungkap dalam iirman-Nya, adalah yang terbaik.
Sebagaimana Roh Kudus membimbing kita, kita menemukan bahwa kata-kata Yesus
"Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam
segala.kelimpahan" adalah benar dalam hidup kita sendiri (Yohanes 10:10).
Apakah kebenaran ini yang ke dalamnya Roh Kudus menuntun kita? Ini adalah
kebenaran tentang Allah. Setiap doktrin Alkitab mengungkapkan keindahan
kebenaran tentang Allah yang mengasihi kita dan yang merindukan kita untuk diselamatkan
dalam kerajaan-Nya. Sehubungan dengan pertentangan
besar antara kebaikan dan kejahatan, tujuan dari Firman yang diilhami adalah
untuk mengungkapkan kebenaran tentang karakter kasih Allah yang tidak
mementingkan diri yang berbeda dengan karakter kebanggaan Setan yang berpusat
pada diri.
Paling tidak ada lagi dua aspek
tentang Roh membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran. Pertama, Roh Kudus
menuntun kita untuk memahami kebenaran doktrin Alkitab untuk melindungi kita
dari penipuan si jahat, penipuan yang menyelewengkan karakter Allah. Yesus
menyatakan, "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah
kebenaran"(To/i 17:17). Dia juga
menyatakan, "Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan
kamu" (Yoh. 8:32). Kebenaran
membebaskan kita dari kesalahan teologis yang begitu memikat dunia rohani.
Kedua, Roh Kudus juga membimbing kita kepada kebenaran tentang diri kita
sendiri. Ketika kita datang kepada Yesus, rasa bersalah kita hilang (1 Yoh. 1:9; Rm. 8:1). Kita adalah
putra dan putri Allah, anggota keluarga-Nya (Yoh. 1:12; Ef. 2:19). Meskipun
perasaan kita sendiri tidak layak, merasa bersalah, atau malu, Roh Kudus
membimbing kita kepada kebenaran Firman itu. Kita diciptakan oleh Allah,
ditebus oleh Kristus, dan diubah oleh Roh Kudus. Firman Tuhan yang berkuasa
dan tidak dapat salah tidaklah berdusta. Kita adalah anak-anak-Nya, selamanya
aman dalam kasih dan rahmat-Nya.
Pertanyaan
Diskusi:
·
Salah satu fungsi Roh Kudus adalah untuk memimpin atau membimbing kita ke
dalam kebenaran, berbeda dengan memaksa kita. Jelaskanlah kedua kata ini:
Membimbing dan memaksa. Apakah perbedaan antara keduanya? Apakah perbedaan ini
ungkapkan tentang bagaimana Roh memimpin kita?
·
Apakah kebenaran itu yang ke dalamnya Roh Kudus membimbing kita?
·
Apakah kebenaran itu yang memerdekakan kita? Dan bagaimanakah cara
melakukannya?
LANGKAH 3 - Mempraktikkan
Untuk Guru: Dunia agama diisi dengan nilai yang disebut "Kristen" dengan
pengalaman Kristiani yang sangat dangkal. Diskusikanlah bersama UKSS Anda
bagaimana menghindari jebakan kedangkalan keagamaan ini. Bicarakanlah tentang
mengapa begitu sedikit orang Kristen menggunakan waktu merenungkan Firman
Tuhan?
Pertanyaan untuk
dipikirkan:
·
Apakah sebenarnya yang membuat beberapa orang jauh dari pemahaman akan
kebenaran Firman Tuhan?
·
Mengapakah bahkan beberapa orang Kristen Advent gagal untuk merangkul sukacita
menjadi putra dan putri Allah yang telah ditebus?
·
Bagaimanakah kita bisa lebih memahami Firman dan menerima berkat penuh yang
Tuhan maksudkan bagi kita?
Pertanyaan
Penerapan:
Apakah beberapa hal yang membuat kita jauh dari pengalaman yang mendalam,
berdiam dengan Kristus melalui Firman-Nya yang diilhamkan oleh Roh?
LANGKAH 4 - Menciptakan
Untuk Guru: Rasul Petrus
merangkum pokok pikiran pelajaran kita dengan kata-kata ini: "Telah
dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak
fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal" (1 Ptr. 1:23). Fokus pelajaran
kita hari ini ada dua. Pertama, Firman Tuhan itu berkuasa dan menyatakan
kebenaran-Nya. Kedua, Firman Tuhan itu mengubah kehidupan. Bantulah setiap
anggota UKSS untuk melihat kebenaran bukanlah masalah opini pribadi. Kebenaran
ditemukan dalam Firman Allah. Bimbinglah anggota UKSS untuk memahami bahwa,
ketika mereka mempelajari Firman Allah dengan hati yang penuh doa, hidup mereka
akan benar-benar berubah.
Aktivitas:
·
Mintalah setiap anggota UKSS untuk memandang orang yang di sampingnya dan
membagikan pemikiran utama yang ia akan bawa pulang dari UKSS hari ini.
·
Setelah anggota UKSS telah berbagi satu sama lain, ajak mereka untuk berbagi
dengan seluruh kelompok hal paling penting yang mereka telah temukan secara
pribadi dalam pelajaran pekan ini untuk kehidupan spiritual mereka.
Pelajaran 2
*7-13
Januari
ROH
KUDUS: BEKERJA DI BALIK LAYAR
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Yeh. 37:5, 9; Kej. 1:2; Ay. 26:13; Kel.
31:1-5; Yoh. 16:13,14; Gal 5:16-23.
Ayat Hafalan: "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia
akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku" (Yohanes 16:14).
Dalam Alkitab,
Roh Kudus tidaklah menerima perhatian yang menonjol sama seperti yang diterima
oleh Bapa dan Anak. Walaupun demikian, Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Roh Kudus hadir pada setiap peristiwa
penting sepanjang sejarah yang suci. Pada mulanya, pada saat Allah menciptakan
dunia ini, Roh turut bekerja, tetapi lebih di belakang layar. Roh
Kudussangatlah aktif dalam tugas inspirasi-Nya kepada nabi-nabi Allah, sehingga
memainkan peranan penting dalam penulisan Firman Allah. Roh Kudus juga
dilibatkan dalam inkarnasi Yesus Kristus di dalam kandungan Maria.
Namun demikian Roh Kudus bukanlah
pusat dari catatan Alkitabiah, dan kita hanya sangat sedikit mengetahui tentang
Dia. Roh Kudus tetap di belakang layar, oleh karena peran-Nya adalah untuk
mendahulukan pekerjaan Seseorang yang lain dalam Keallahan—Yesus Kristus, Anak
Allah—dan untuk memberikan kemuliaan kepada Allah Bapa. Semua ini harus
demikian agar manusia yang telah jatuh dapat diselamatkan dari kematian kekal
yang telah dibawa dosa kepada mereka.
Dari kesaksian Alkitab, kita
mempelajari bahwa Roh Kudus dengan rela dan penuh kasih menerima peran di
belakang layar untuk menyokong, menolong, memelihara, dan memperlengkapi. Tidak
masalah apakah itu pada saat penciptaan atau penebusan atau misi Keallahan, Roh
tidak ingin menjadi sorotan, terlepas dari peran-Nya yang sangat penting.
* Pelajari pelajaran sepekan ini untuk persiapan Sabat, 14 Januari.
No comments:
Post a Comment