Pelajaran 1 Triwulan II 2015, Berita Misi dan Penuntun Guru

BERITA MISI TRIWULAN II 2015 Sabat 1 , 2, 3 download di sini 


Penulis Pelajaran Sekolah Sabat Triwulan II 2015:
John M. Fowler telah melayani gereja selama 53 tahun sebagai pendeta, dosen teologi dan filsafat, editor dan administrator pendidikan. Sebagai penulis sejumlah artikel dan buku, ia telah menulis dua Pedoman Pendalaman Alkitab Sekolah Sabat Dewasa: Pertentangan Semesta Antara Kristus dan Setan (2002) dan Efesus: Injil Membina Hubungan (2005).


*28 Maret - 3 April
Kedatangan Yesus

SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Lukas 1:2, 3; 2 Tim. 3:16; Lukas 1:5-22; Ul. 18:15; Lukas 2:9-12, 25-32.
AYAT HAFALAN: "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37).
Injil Lukas ditulis terutama kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Lukas sendiri adalah seorang bukan Yahudi (tersirat dalam konteks Kolose 4:10-14), seperti Teofilus. kepada siapa Injil ini ditujukan.
Selain sebagai seorang dokter, Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat. Dalam memperkenalkan Injil, Lukas menempatkan Yesus dalam sejarah yang sebenarnya, yaitu, ia menempatkan kisah tersebut dalam konteks historis di zamannya: Herodes adalah raja Yudea (Lukas 1:5). Agustus memerintah atas Kekaisaran Romawi (Lukas 2: I), dan seorang imam bernama Zakharia sedang menjalankan giliran tugasnya di Bait Allah di Yerusalem (Lukas 1:5. 9). Dalam pasal 3, Lukas menyebutkan enam masa berkaitan dengan pelayanan Yohanes Pembaptis, pendahulu Yesus.
Dengan demikian, Lukas menempatkan kisah Yesus dalam sejarah—orang- orang yang nyata, waktu yang nyata—untuk menepis setiap ide mitos dengan dongengnya. Pembacanya harus berdiri dengan kagum dan takjub pada kenyataan bahwa Yesus adalah nyata dan bahwa melalui Dia Allah memasuki sejarah bersama "Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan" (Lukas 2:11).
♦Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 4 April.

Membukukannya dengan Teratur (Lukas 1:1-3; Kisah 1:1-3)- Minggu 29 Maret

Kisah 1:1 mengatakan kepada kita bahwa sebelum Kisah Para Rasul ditulis, penulis telah menulis sebuah "buku pertama." Catatan ini. dan fakta bahwa kedua buku ditujukan kepada Teofilus, menolong menuntun kita menyimpulkan bahwa satu penulis yang bertanggung jawab atas kedua buku ini. Dua buku yang dapat dilihat sebagai Bagian I dan 2 dari "Asal Usul dan Sejarah Gereja Kristen." Bagian 1
adalah narasi tentang kehidupan dan pekerjaan Yesus (Injil Lukas) dan Bagian 2
(Kisah Para Rasul) adalah catatan tentang penyebaran berita tentang Yesus dan tentang gereja mula-mula.
Bagaimanakah Injil itu ditulis? Baca Lukas 1:2, 3 dan 2 Timotius 3:16.
Lukas 1:2, 3 
(2) seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
(3) Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
 2 Timotius 3:16.
(16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Lukas mengenal banyak orang yang menulis tentang peristiwa yang telah menggoncang kota Yerusalem dan sekitarnya—peristiwa tentang Yesus Kristus. Sumber-sumbernya untuk karya sastra tersebut termasuk banyak "saksi mata dan pelayan Firman" (Lukas 1:2)—suatu rujukan yang jelas kepada para murid dan orang lain yang sezaman dengan Yesus. Lukas sendiri mendapat penjelasan dari para saksi mata dan pelayan ini (seperti Paulus dan para pemimpin apostolik lainnya) dan mungkin juga dari Injil yang telah ditulis oleh Markus dan Matius. Lukas, dengan jelas, bukan seorang saksi mata kisah Yesus, tetapi dia adalah seorang pe- tobat yang dapat dipercaya dan yang sejati kepada Kristus.
Matius menulis kepada khalayak Yahudi, menampilkan Yesus sebagai Mahaguru, penggenapan nubuatan, dan Raja orang Yahudi. Dia sering dihubungkan dengan nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang sedang digenapi di dalam Kristus. Markus menulis kepada khalayak Romawi tentang Yesus, seorang yang giat. Lukas, seorang dokter dan seorang (berlatar belakang) kafir, menulis kepada orang- orang Yunani dan bangsa-bangsa lain tentang Yesus yang universal-Juruselamat dunia. Lukas menyebutkan bahwa tujuan dari tulisannya ada dua: Untuk menyajikan "dengan teratur" (Lukas 1:3) dan untuk memberikan kepastian akan ajaran besar era baru. Kepastian mengenai kebenaran, seperti dalam Yesus, adalah salah satu tujuan Injilnya.
Lukas, seorang penulis Kitab Suci yang diilhami, menggunakan materi lain dalam tulisan-tulisannya. Sangat menarik. Jelaslah bahwa penggunaan sumber-sumber lain tidak menurunkan nilai ilham atau otoritas tulisannya. Pelajaran apakah yang ada bagi kita sebagai orang Advent sehubungan dengan pertanyaan tentang bagaimana ilham, baik kanonik maupun nonkanonik, bekerja pada penulis yang diilhami?

"Menamai Dia Yohanes"- Senin 30 Maret

Selama hampir empat ratus tahun setelah Maleakhi tidak ada wahyu Ilahi menandai sejarah Israel. Dengan berita kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus keheningan wahyu Ilahi segera akan berakhir.
kisah kelahiran Yohanes dan Yesus memiliki kesamaan. Keduanya adalah mukjizat: Dalam hal Yohanes, Elisabet sudah lama melewati usia produktif, dalam hal Yesus, seorang perawan yang akan melahirkan anak itu. Malaikat Gabriel yang memberitahukan kedua janji kelahiran itu. Kedua pemberitahuan itu diterima dengan takjub, sukacita, dan penyerahan diri kepada kehendak Allah. Kedua bayi itu bertambah besar dan menjadi kuat Rohnya (Lukas 1:80; 2:40).
Tetapi misi dan pelayanan kedua bayi ajaib ini terpisah dan berbeda. Yohanes menjadi seorang yang mempersiapkan jalan kepada Yesus (l.ukas 1:13-17). Yesus adalah "Anak Allah" (ayal 35) dan penggenapannya nubuatan Mesias (ay. 31-33).
Bacalah Lukas 1:5-22. Meskipun Zakharia digambarkan sebagai seorang yang "tidak bercacat," kurangnya iman Zakharia atas pemberitahuan malaikat telah mendatangkan teguran. Bagaimanakah hal ini menolong kita memahami apa artinya konsep "tidak bercacat" bagi umat yang percaya kepada Yesus?
Lukas 1:5-22
(5) Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
(6) Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
(7) Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
(8) Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
(9) Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
(10) Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
(11) Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
(12) Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
(13) Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
(14) Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
(15) Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
(16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
(17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
(18) Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."
(19) Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
(20) Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
(21) Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.
(22) Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.
"Lahirnya seorang anak bagi Zakharia. seperti juga lahirnya anak Abraham. dan anak Maria, haruslah mengajarkan suatu kebenaran rohani yang besar, suatu kebenaran yang tidak gampang kita pelajari dan lekas melupakannya. Dalam diri kita sendiri, kita tidak sanggup berbuat sesuatu perkara yang baik; tetapi apa yang tidak dapat kita perbuat, akan terjadi oleh kuasa Allah dalam tiap-tiap jiwa yang menyerah dan percaya. Oleh percayalah anak perjanjian dikaruniakan. Oleh iman pula hidup kerohanian dilahirkan dan kita disanggupkan untuk melakukan pekerjaan kebenaran."—Ellen G. White, Alfa dan Omega. jld. 5, hlm. 88-89.
Mukjizat kelahiran Yohanes memiliki tujuan penting dalam hal Allah berhubungan dengan umat-Nya. Setelah 400 tahun tidak adanya kenabian dalam sejarah Israel, Yohanes muncul dalam sejarah dengan pekabaran khusus dan dengan kuasa yang tegas. Misi dan pekabaran Yohanes adalah "menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya" (Lukas 1:17). la menjadi pendahulu Mesias, seorang yang mempersiapkan jalan bagi misi Yesus.

"Menamai Dia Yesus"- Selasa 31 Maret

Kelahiran Yesus Kristus bukanlah peristiwa normal. Hal itu telah ditandai dalam kalender Allah yang kekal, dan "setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan" (Gal. 4:4). Ini adalah penggenapan janji Allah yang pertama dibuat setelah masuknya dosa di Eden (Kej. 3 15)
Bacalah pasangan ayat-ayat berikut ini. Pada masing-masing pasangan, bagaimanakah kelahiran Yesus telah menjadi penggenapan nubuatan yang menakjubkan? Apakah yang hai ini katakan pada kita tentang mengapa kita harus belajar percaya pada semua janji-janji Allah? Ul. 18:15; Kis. 3:22-24; Yes. 7:14; Mat. 1:22, 23; Mi. 5:2; Luk. 2:4-7.
Ul. 18:15; 
(15) Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
Kis. 3:22-24; 
(22) Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
(23) Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
(24) Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
Yes. 7:14; 
(14) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Mat. 1:22, 23; 
(22) Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
(23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" yang berarti: Allah menyertai kita.
Mi. 5:2; 
(3) (5-2) Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
Luk. 2:4-7.
(1) Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.(2) Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
(3) Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.

(4) Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud
(5) supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
(6) Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
(7) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Enam bulan setelah Gabriel memberitakan kepada Zakharia kelahiran Yohanes. ia memberitakan kepada Maria dari Nazareth sebuah mukjizat yang lebih besar: bahwa seorang perawan akan "mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus" (Lukas 1:31).
Kelahiran Yesus dari seorang perawan bertentangan dengan semua yang bersifat alami, dan tidak dapat dijelaskan oleh ilmu alam atau filsafat naturalistik. Bahkan Maria sendiri memiliki pertanyaan: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" (ayat 34). Malaikat itu meyakinkannya bahwa ini adalah hasil karya Roh Kudus (ayat 35), dan "bagi Allah tidak ada yang mustahil" (ayat 37). Penyerahan diri yang langsung dan imannya Maria adalah luar biasa: "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu "(ayat 38). Setiap pertanyaan manusia, tidak peduli seberapa alami atau logis, harus memberikan tempat kepada jawaban Ilahi. Baik Penciptaan ataupun Penyaliban. Penjelmaan ataupun Kebangkitan, hujan manna ataupun kecurahan pada hari Pentakosta—-inisiatif Ilahi menuntut penyerahan diri dan penerimaan manusia.
Ketika Maria menjawab pertanyaannya sendiri dengan tunduk dan menyerahkan diri kepada kedaulatan dan kekalnya tujuan Allah, Gabriel meyakinkannya dengan sebuah jawaban lain yang agung: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab ilu anak yang akan kaulahir- kan itu akan disebut kudus. Anak Allah" (ayat 35).

Beberapa budaya sekular telah terintimidasi untuk percaya bahwa segala sesuatu, pada akhirnya, memiliki penjelasan naturalistik dan ilmiah. Mengapakah pandangan ini sepertinya sempit, bahkan dangkal, tentang keagungan dan kebesaran dunia nyata?

Palungan di Betlehem- Rabu 1 April

Lukas memulai kisah palungan di Betlehem dengan sebuah catatan sejarah. Yusuf dan Maria meninggalkan rumah mereka di Nazaret untuk melakukan perjalanan ke kota leluhur mereka di Betlehem karena perintah sensus dari Agustus, kaisar Roma, ketika Quirinius menjadi gubernur Siria. Rincian sejarah tersebut haruslah menuntun pelajar Alkitab untuk menghargai kepatuhan Lukas kepada Roh Kudus, sehingga dia telah mencatat rincian inkarnasi dalam kerangka sejarah.
Renungkanlah kemiskinan Yesus seperti yang terlihat dalam Lukas 2:7. Bandingkan gambaran "lampin," "palungan," dan "tidak ada kamar... di penginapan," dengan keterangan Paulus tentang sikap Yesus yang merendahkan diri dalam Filipi 2:5-8. Jalan macam apakah yang Yesus telah jalani demi kita?
Lukas 2:7
(7) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Filipi 2:5-8
(5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Kisah keadaan yang miskin di mana Tuhan yang dari surga menginkarnasikan diri-Nya berlanjut dengan pengunjung pertama ke palungan: Para gembala. Bukan kepada orang kaya atau yang berkuasa, bukan kepada ahli-ahli Taurat atau imam- imam, bukan kepada penguasa-penguasa dan kekuasaan yang memegang kendali atas negeri itu yang "kesukaan besar" (Lukas 2: 10) itu datang, tetapi kepada para gembala yang rendah hati dan dipandang hina. Amatilah keagungan dan kesederhanaan berita itu: Telah lahir bagimu Juruselamat. Di kota Daud. Yaitu Kristus. Tuhan, Yang Diurapi. Kamu akan menjumpai-Nya dibungkus dengan lampin (terjemahan penulis). Hadiah surga yang paling berharga datang sedemikian rupa dalam sebuah paket sederhana, seperti yang sering dilakukannya. Tetapi hadiah itu membawa "kemuliaan bagi Allah," "damai di bumi," dan "kesejahteraan kepada manusia" (ayat 14).
Catatan Lukas tentang malaikat (Lukas 2:9-12) menekankan tiga hal penting dari teologi Kristen. Pertama, kabar baik Injil adalah untuk "semua orang." Dalam Yesus, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, menjadi satu umat Allah. Kedua, Yesus adalah Juruselamat, tidak ada orang lain. Ketiga, Yesus adalah Kristus Tuhan. Ketiga tema ini. begitu jelas ditegakkan di awal K itab Lukas, kemudian menjadi dasar dari pekabaran rasuli, terutama dari Paulus.

Pikirkanlah tentang apa yang kita yakini sebagai orang Kristen: Pencipta segala yang dijadikan (Yohanes 1:1-3) tidak hanya masuk ke dalam dunia yang telah jatuh ini sebagai manusia tetapi menjalani kehidupan keras yang Yesus jalani, hanya untuk berakhir di kayu salib. Jika kita benar-benar percaya hal itu, mengapa setiap aspek kehidupan kita harus dijalani dengan menyerahkan diri pada kebenaran yang menakjubkan ini? Bagian apakah dari kehidupan Anda yang mencerminkan keyakinan Anda pada kisah Yesus, dan bagian mana yang tidak?
Saksi-saksi bagi Juruselamat-Kamis 2 April

Walaupun menulis terutama kepada orang bukan Yahudi, Lukas menyadari pentingnya warisan Yahudi melalui Perjanjian Lama. Dia dengan berhati-hati menghubungkan cerita Perjanjian Baru dengan yang Lama dan memberikan kejadian yang indah dari Maria dan Yusuf menyunat Bayi Yesus pada hari kedelapan dan membawa-Nya ke bait suci di Yerusalem, semuanya sesuai deiman hukum Yahudi (Lukas 2:22-24).

Bacalah Lukas 2:25-32. Perhatikan tiga hal yang dikedepankan Simeon tentang teologi keselamatan: Keselamatan adalah melalui Yesus, keselamatan disiapkan oleh Allah, keselamatan adalah untuk semua orang— untuk orang non-Yahudi serta orang Israel. Bagaimanakah kebenaran ini dikaitkan dengan pekabaran malaikat pertama Wahyu 14:6, 7?
Lukas 2:25-32
(25) Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
(26) dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
(27) Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
(28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
(29) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
(30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
(31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
(32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Wahyu 14:6, 7
(6) Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
(7) dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Nubuat Simeon juga meramalkan dua keistimewaan besar dari pelayanan Yesus.
Pertama, Kristus "ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel" (Lukas 2:34). Benar, Kristus telah membawa terang dan keselamatan bagi semua orang, tetapi bukan tanpa pengorbanan bagi si penerima. Dengan Kristus tidak ada daerah netraj: menerima Dia atau menolak Dia, dan pada respons yang tepat keselamatan seseorang bergantung. Kristus menuntut eksklusifisme, kita tinggal di dalam Dia atau tidak. Mereka yang tinggal di dalam Dia akan bangkit dan menjadi bagian dari kerajaan-Nya, mereka yang menolak Dia atau tetap acuh lak acuh terhadap-Nya akan jatuh tergeletak dan binasa tanpa harapan. Iman kepada Kristus tidak ada tawar menawar.
Kedua, Simeon bernubuat kepada Maria, "pedang akan menembus jiwamu sendiri" (Lukas 2:35). Tidak diragukan rujukannya adalah ke penyaliban yang akan Maria saksikan. Maria dan semua generasi sesudahnya harus ingat bahwa tanpa penyaliban, tidak ada keselamatan. Salib adalah pusat di mana semua rencana keselamatan berfokus.
Keselamatan adalah karunia bahwa kita tidak melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Namun, bisa menjadi sangat mahal bagi mereka yang mengklaimnya untuk diri mereka sendiri. Apakah pengorbanan Anda mengikuti Kristus, dan mengapa berkorban, apa pun itu, apakah cukup murah?

Jumat 3 April

Pendalaman: "Lukas selaku penulis Injil yang namanya tertera di sana adalah seorang pelayan kesehatan. Dalam Kitab Suci dia disebut 'Tabib Lukas yang kekasih.' Rasul Paulus mendengar tentang keterampilannya sebagai seorang dokter, dan mencari dia sebagai seorang yang kepadanya telah dipercayakan Tuhan satu pekerjaan khusus. Dia mendapatkan kerjasamanya, dan sewaktu-waktu Lukas menemaninya dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain. Setelah itu Paulus meninggalkan Lukas di Filipi. Makedonia. Di sini dia meneruskan pekerjaan untuk beberapa tahun lamanya sebagai seorang dokter dan guru agama. Dalam pekerjaannya selaku dokter, dia melayani orang sakit, lalu dia berdoa agar kuasa Allah menyembuhkan orang-orang yang dirundung malang. Demikianlah terbuka jalan untuk pekabaran keselamatan. Kesuksesan Lukas selaku dokter membuka kesempatan baginya untuk memberitakan Yesus di antara orang kafir." Ellen G. White. Membina Keluarga Sehat. hlm. 120.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
Jika Lukas dalam menulis Injilnya mempertimbangkan bahan- bahan yang telah diterbitkan sebelumnya, bagaimanakah kita memahami ilham Kitab Suci (2 Tim. 3:16)? Bagaimanakah cara kerja ilham? Lihat Ellen G. White, "The Inspiration of the Prophetic Writers,"SelectedMessages, buku l,hlm. 15-23.

Kelahiran dari seorang perawan adalah perbuatan Allah, ditandai dengan rahasia, keagungan, dan misi-Nya. Ini benar-benar di luar pemahainan manusia juga. Tetapi pertanyaannya adalah "Lalu bagaimana?" Berapa banyak hal sekular terjadi di luar pemahaman manusia juga? Jika Tuhan itu ada, dan Dia memiliki kuasa untuk menciptakan dan mempertahankan alam semesta, mengapa sesuatu seperti kelahiran dari seorang perawan harus terjadi di luar kuasa-Nya? Hanya mereka yang pandangannya terbatas pada hu- kum-hukum alam saja (setidaknya yang sekarang kita mengerti) secara teori, dapat menolak gagasan kelahiran dari seorang perawan. Sebaliknya, mereka yang menggabungkan pandangan supranatural, teorinya, tidak punya alasan untuk menolaknya. Bagaimanapun, perhatikanlah apa yang dikatakan malaikat itu kepada Maria setelah memberikan kepadanya berita yang luar biasa itu: "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37).


Seorang pewawancara TV Amerika dilaporkan telah mengatakan bahwa jika ia memiliki kesempatan, orang yang ia paling ingin wawancarai adalah Yesus, dan dia akan bertanya kepada-Nya hanya satu pertanyaan: "Apakah Anda betul-betul lahir dari seorang perawan?" Kenapa pertanyaan itu, dan jawaban untuk pertanyaan itu, begitu penting?

PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Lukas 1:37 
Anggota Kelas akan:
Mengetahui: Memahami bahwa Yesus itu nyata, berhubungan dengan sejarah, dan universal.
Merasakan: Menerima janji bahwa segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.
Melakukan: Mengalami keselamatan oleh hidup dekat dengan Yesus.
Garis Besar Pelajaran:
Mengetahui: Realitas Yesus
Bagaimanakah anak dara yang melahirkan Yesus mengungkapkan bahwa keselamatan adalah aktivitas Allah, bukan manusia?
Bagaimanakah kita mengetahui dari Lukas I dan 2 bahwa Yesus adalah manusia historis—dan bukanlah mitos semata?
Bagaimanakah universalitas Kristus dan Injil-Nya ditekankan oleh Lukas?
Merasakan: Segala Sesuatu adalah Mungkin bagi Tuhan
Bagaimanakah kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus memberikan kita keyakinan bahwa segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah?
Jika Anda miskin atau tak berdaya, apa yang dapat Anda pelajari dari jaminan Gabriel, "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37).
Melakukan: Mengalami Janji Tuhan
Bagaimanakah kehidupan doa dari Maria, Elizabeth, dan Zachari- as membantu Anda untuk percaya dan mengalami janji-janji Allah?
Renungkanlah palungan, kain lampin, dan "tidak ada kamar di penginapan." Mengapa kita tidak mengizinkan kemiskinan menghalangi kita untuk digunakan Allah dalam misi-Nya?
Rangkuman: Janji "bagi Allah tidak ada yang mustahil" harusnya menyanggupkan kita untuk menantikan Tuhan, mendengarkan Firman-Nya, dan berdoa bagi pemenuhan maksud Allah dalam kehidupan kila.
Siklus Belajar
LANGKAH 1 - Memotivasi Fokus Alkitab: Lukas 1:31-35
Kunci Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Secara sadar orang Kristen sering melihat sejarah sebagai kisah tindakan Allah—Allah dalam sejarah manusia. Catatan Alkitab dimulai dengan kuasa tindakan penciptaan Allah dan jejak kegagalan tragis manusia karena dosa. Konflik antara Kristus dan Setan, antara kebenaran dan dosa, menandai kebanyakan dari sejarah. Dengan kelahiran Yesus di Betlehem, Pribadi Kedua dari Keallahan melangkah ke dalam ruang dan waktu untuk memenuhi janji dari perjanjian Kejadian 3:15, memenuhi rencana penebusan Allah (1 Tim. 3:16), memastikan akhir dari dosa dan Setan, dan kemenangan akhir atas keadilan Ilahi serta rahmat di dalam pertentangan yang besar (Wahyu 20:10).
Untuk Guru: Pelajaran pekan ini mengedepankan penyelidikan dari Injil Lukas, yang terbesar dari keempat Injil. Bukanlah saksi mata dari kisah Yesus, tetapi Lukas melaksanakan tugas yang menghasilkan sebuah "buku yang teratur" mengenai siapa Yesus dan apa yang Dia lakukan. Seorang yang berprofesi dokter (Kol. 4:14), teman perjalanan Paulus (2 Tim. 4:11; Fil. 24), seorang sarjana Yunani yang berminat dalam penelitian sejarah (Luk. 1:3; 2:1), Lukas menyampaikan, dalam tulisannya, empati, pengetahuan, penelitian, dan, di atas segalanya, Juruselamat bagi semua orang Yunani, sebagaimana orang Yahudi (Luk. 3:6; 9:51-56; 10:25-37; 17:11-19). Jadikan konsep universalitas fokus pelajaran Anda hari ini.
Aktivitas Pembuka Diskusi: Injil Lukas dimulai dengan dua mukjizat: Kelahiran Yohanes dari pasangan yang sudah melewati usia subur (Luk. 1:11- 18)\ dan kelahiran Yesus dari seorang perawan (ayat 26-34). Apakah keajaiban dalam Alkitab yang lain dapat Anda pikirkan di mana Allah mengungkapkan kehendak-Nya? Mengapakah kelahiran dari seorang perawan menjadi dasar dari misi penebusan Allah?
LANGKAH 2 - Menyelidiki
Untuk Guru: Lukas adalah satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan Yahudi. Sebagai orang Yunani, dia menulis kepada sesama Yunani, temannya Theophilus. Seorang pria berbudaya, sarjana Yunani (empat ayat pertama dari Injil ini mengatakan Bahasa Yunani yang terbaik dalam Perjanjian Baru), seorang dokter,.dan seorang sejarawan dengan pandangan universal, Lukas menyajikan Juruselamat dunia, terlepas dari suku, kebangsa'an, pangkat, jenis kelamin, atau usia.
Dari keempat kitab Injil, Lukas memberi kita narasi yang lebih lengkap: Sekitar tiga puluh persen dari informasi yang disediakan tidak ditemukan dalam Injil lainnya. Tanpa Lukas kita tidak akan mewarisi cerita tentang kasih yang universal, seperti orang Samaria yang baik. anak yang hilang, orang kaya dan Lazarus, orang kaya yang bodoh, orang Farisi dan pemungut cukai, dan lain- lain. Sementara Anda mengarah dalam pelajaran triwulan ini, perlu diingat beberapa fitur unik dari teologis Lukas tentang kepastian dan kejelasan Yesus.
Komentar Alkitab
Injil Lukas dimulai dengan pernyataan tujuan: Untuk menyiapkan "buku yang teratur" kehidupan Yesus yang luar biasa. Buku tersebut ada dua rangkap: pertama, sejarah—bahwa Yesus adalah nyata dan datang paJa waktu tertentu dalam sejarah (perhatikan pribadi sejarah dan periode yang disebutkan dalam Lukas 1:5; 2:1-5) dan bahwa Dia bukanlah mitos; kedua, penebusan- bahwa Yesus diutus oleh Allah untuk menjadi, dan untuk membawa, kabar baik keselamatan kepada umat manusia (Lukas 1:31-35; 2:11). Buku yang teratur ini' terlihat jelas dalam dua pasal pertama dari Lukas: membuat rincian persiapan bagi kedatangan Yesus dan kelahiran-Nya serta menyaksikan keunikan-Nya.
Mempersiapkan Jalan
(Tinjau kembali Lukas 1:5-25 bersama kelas.) Perjanjian Lama menyiapkan yang Baru. Dari janji pertama Kejadian 3:15 kepada prediksi terakhir dari "Matahari Kebenaran" (Mal. 4:2), seluruh Firman yang dinubuatkan memiliki satu tujuan tunggal: Untuk menyiapkan jalan bagi sang Penebus. Maleakhi menutup kisah nubuatan dengan ramalan bahwa Allah akan mengutus nabi Elia untuk menyiapkan jalan bagi Mesias. Empat ratus tahun setelah nubuatan itu, Gabriel memberitahukan Zacharias, seorang yang lanjut usia, imam yang tidak punya anak, bahwa ia dan istrinya yang mandul akan memiliki seorang putra yang akan datang "dalam roh dan kuasa Elia..." mempersiapkan bagi Tuhan suatu umat yan» layak bagi-Nya.1" (Lukas 1:17).
Siapa pun yang menyiapkan jalan bagi Yesus dan saksi, baik dulu dan sekarang, harus memiliki kehidupan yang: 
"Besar di hadapan Tuhan" (ayat 15). 
"Penuh dengan Roh Kudus" (ayat 15).
"Akan membuat banyak... berbalik kepada Tuhan. Allah mereka." (ayat 16). 
Kemauan melayani dengan "roh dan kuasa Elia" (ay. 17). 
Akan " menyiapkan bagi Tuhan suatu umat... bagi-Nya." (ayat 17).
Pertanyaan untuk Diskusi:
Bandingkan pernyataan Gabriel tentang karakter Yohanes (Lukas 1:15-17) dengan nubuatan Zakharia mengenai misi Yohanes (1:67-79).
Kelahiran Yesus
(Tinjau Kembali Lukas 1:26-38, 2:1-20 bersama kelas.)
Tidak ada dalam skema Ilahi sesuatu terjadi secara kebetulan. Saat perintah Allah Bapa. Gabriel. pemimpin para malaikat surga, dengan cepat dari ruang takhta surga ke desa kecil Na/aret untuk memberitahukan kepada seorang perawan muda bahwa ia akan "mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus." yang "disebut Anak Allah Yang Mahatinggi." (Lukas 1:31, 32).
Lukas tidak membiarkan kita dengan keraguan tentang perawan yang melahirkan. Bagi mereka yang mencela mukjizat dan bersikeras pada kelahiran nonsupernatural. Gabriel memberikan jawaban yang mendalam: "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (ay. 37). Jika Allah terbatas dalam cara bagaimana Dia melakukan tujuan-Nya. maka Allah berhenti menjadi Allah. Sebagaimana Allah menyelesaikan tujuan-Nya yang kudus, kita harus menerima dengan iman. Putra Maria adalah Anak Allah kemanusiaan dan keilahian, berpadu dengan sangat ajaib, wujud yang begitu misterius dalam Yesus "Juru- selamat, yaitu Kristus, Tuhan," (Lukas 2:11).
Pertanyaan untuk Diskusi:
Yesus dari sejarah dan Kristus dari iman tidak dapat dipisahkan dalam Perjanjian Baru yang bersaksi tentang Yesus Kristus. Apa sajakah risiko dari mencoba memilih salah satu dan mengabaikan yang lain?
Mengutip perkataan Thomas Aquinas: "Agar tubuh Kristus boleh dinyatakan menjadi tubuh yang nyata, ia lahir dari seorang perempuan; tetapi agar Ketuhanan-Nya boleh menjadi jelas Dia lahir dari seorang perawan." Apa pendapat Anda tentang pernyataan tersebut, dan mengapa?
III. Kesaksian dari Keunikan Yesus
(Tinjau Kembali Lukas 2:1-35 bersama kelas.)
Sejarah itu sendiri memberi kesaksian bahwa Yesus bukanlah tokoh fiksi yang diciptakan oleh beberapa pencari publisitas abad pertama yang ingin menghentikan eksklusif Yudaisme dan kultus misteri Roma dan Yunani. Lukas menetapkan realitas historis Yesus dengan menegaskan bahwa la dilahirkan dalam waktu yang sebenarnya ketika Kaisar Agustus memerintah atas kerajaan dan Kirenius telah menguasai Siria serta ketika kaisar mengeluarkan perintah sensus sehingga mengantarkan Yusuf dan Maria dari Nazaret ke Betlehem (Lukas 2:01-7). Lukas, seorang sejarawan, tidak memiliki ruang untuk mitos Yesus. Baginya Yesus itu nyata. Dia adalah Anak Maria, Dia adalah Anak Allah, dan Dia adalah Juruselamat dunia.
Itulah gambaran Yesus yang universal muncul di seluruh Lukas, seperti yang akan kita lihat dalam pelajaran berikutnya. Kabar baik keselamatan adalah untuk semua umat manusia, dan menjanjikan hal-hal penting dalam hidup: "kemuliaan bagi Allah," "damai sejahtera di bumi" dan "manusia yang berkenan kepada-Nya" (ayat N).
Dua ribu tahun kemudian formula untuk upah kehidupan kekal masih tetap sama. Kedamaian yang senantiasa menjadi harapan manusia, hanya tidak dapat menjadi prioritas pertama kita. Seharusnya selalu jadi "kemuliaan bagi Allah." Di mana Allah diakui dan diterima, kedamaian di dalam dan kedamaian di luar akan mengikuti. Para gembala mengalaminya: Yerusalem melewatkannya. Dan itu adalah tragedi yang begitu besar manusia.
Pertimbangkan ini: Mengapa seharusnya memberikan kemuliaan bagi Allah menjadi prioritas pertama dalam seluruh kehidupan kita dan melebihi mengejar damai atau kebahagiaan duniawi lainnya?
LANGKAH 3 - Mempraktikkan
Untuk Guru: Tindakan Allah dalam sejarah penebusan dengan jelas diramalkan dalam nubuatan Alkitab, namun beberapa bahkan mereka yang akrab dengan nubuat-nubuat tersebut siap untuk peristiwa itu. Rasul Paulus mengatakan, "Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat" (Galatia 4:4). Ellen G. White mengatakan, "Seperti bintang-bintang di angkasa luas lepas menuruti peredarannya masing-masing, demikianlah maksud-maksud Allah tidak pernah mengenal gesa atau kelambatan.... Manakala jarum jam besar itu menunjuk kepada waktu tersebut, maka Yesus pun lahir di Betlehem."—Alfa dan Omega) Jld. 5, hlm. 28. 29. Diskusikan bersama kelas tujuan nubuatan dan tragedi pengabaian manusia terhadap Firman Allah.
Pertanyaan untuk Dipikirkan:
Ketika Yesus dilahirkan di Betlehem, dan kemudian memulai pelayanan- Nya, hanya beberapa orang yang bersedia menerima Dia sebagaimana Dia ada. Mengapakah demikian?
Pertanyaan Aplikasi:
Sama seperti nubuatan yang meramaikan kedatangan Yesus yang pertama, hal itu juga menyatakan kedatangan-Nya yang keduakah. Bagaimanakah persiapan kita untuk kedatangan-Nya yang kedua akan menjadi berbeda dari generasi yang menyaksikan kedatangan-Nya yang pertama?
LANGKAH 4 - Menciptakan
Untuk Guru: Pelajaran hari ini memberi kesempatan untuk pemeriksaan diri. Mintalah sukarelawan untuk menjawab pertanyaan sederhana: Jika saya:
Theophilus—Apakah yang akan meyakinkan saya untuk percaya dalam sejarah Lukas?
Gabriel—Mengapakah Allah memilih saya untuk membawa berita yang akan membawa kehancuran terhadap seorang yang tempatnya saya ambil di surga?
Elizabeth—Mengapakah saya percaya pada cerita tentang Gabriel dari suami
saya yang mengunjungi dia di Bait Suci?
Maria—Bagaimana bisa saya menghadapi skandal terbuka dan cerita-cerita yang tak tertahankan yang akan beredar di Nazaret?




*4-10 April
Baptisan dan Pencobaan
SABAT PETANG
Untuk Pf.i.ajakan Pfkan Ini, Bacalah: Lukas 3:1-14; Roma 6:1-6; Lukas 3:21, 22; Lukas 4:5-8; Yesaya 14:13,14; Lukas 4:9-13.
AYAT HAFALAN: "Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara
 dari langit: 'Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan"' (Lukas 3:22).
Seperti yang kita lihat pekan yang lalu. kita yakini bahwa Lukas memberikan daftar orang terkemuka sesuai sejarah untuk membantu menunjukkan bahwa pandangannya tentang Yesus dan Yohanes adalah senyata dan sesuai sejarah seperti halnya para penguasa ini.
Tetapi ada alasan lain yang penting untuk menyebutkan para pembesar yang berkuasa dan berpengaruh ini. Ini untuk membedakan mereka dengan seorang yang rendah hati dari padang gurun. Yohanes Pembaptis. utusan pilihan Allah yang adalah untuk "mempersiapkan jalan" bagi peristiwa yang paling penting dalam semua sejarah manusia selama ini: Kedatangan Yesus. Penebus dunia. Betapa menarik bahwa Tuhan memilih bukan salah satu dari orang-orang "besar" dunia untuk menyambut Mesias itu tetapi sebaliknya seorang dari mereka yang "rendahan."
Para pakar menetapkan semua tokoh-tokoh bersejarah ini dan memberikan kita penanggalan sekitar tahun 27 atau 28 T.M. sebagai awai pelayanan Yohanes Pembaptis dan Yesus. Dalam kerangka waktu historis tokoh-tokoh Kekaisaran Romawi inilah Yesus dibaptis dan menerima ucapan berkat dari surga bahwa Dia adalah "Anak-Ku yang Kukasihi" (Lukas 3:22). Lukas menetapkan fakta ini tepat di awal, bahkan sebelum ia menyajikan kepada para pembacanya "catatan teratur" dari misi dan pelayanan Yesus Kristus.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 11 April.








No comments:

Post a Comment