Pelajaran 2 Triwulan IV 2012


UNTUK PUBLIKASI SABTU 13 Oktober 2012
HIDUP KEKAL MELALUI YESUS
Foto: Paal Dua Adventist Youth Choral
Malam ini adalah malam yang terakhir dari seri KKR Prince of Peace. Mengambil judul Eternal Life through Christ (Hidup Kekal Melalui Yesus) Pdt. Jeffrey Bakulu dalam ulasan firman Tuhan mengatakan  bahwa salah satu keterangan Alkitab yang penting adalah  tentang baptisan, kita baca dalam ayat berikut :
"Lalu Ia berkata kepada mereka : 'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
'Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.'"  Markus 16:15,16.
Ayat di atas ini menegaskan betapa pentingnya baptisan dan bahwa kita harus mengetahui arti baptisan itu menurut kehendak Allah. Yesus berkata bahwa baptisan ini adalah sangat penting dan bersifat menentukan bagi keselamatan seseorang karena firman-Nya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah."  Yohanes 3:5.
Yesus telah menunjukkan cara baptisan itu yang sebenarnya dan Dialah yang menjadi teladan kita dalam segala sesuatu.  Perhatikanlah peristiwa berikut ini yang tercatat dalam Matius 3:13,16.
"Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Sungai Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun kata-Nya." 
Dengan demikian jelaslah bahwa baptisan yang sebenarnya, yaitu masuk ke dalam air dan kemudian keluar dari dalam air itu.  Hanya dengan baptisan seperti inilah memberikan arti yang sebenarnya dari baptisan itu, yaitu melambangkan "kematian, penguburan, dan kebangkitan" .
Lebih jauh lagi Yesus memerintahkan pengikut-pengikut-Nya melaksanakan baptisan itu dengan syarat sebagai berikut :

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."  Matius 28:19. Demikian ulasan firman Tuhan melalui hamba Tuhan Pdt. Jeffrey Bakulu.
Puncak KKR Prince of Peace akan digelar di Manado Grand Palace Imperial Hall pada hari Sabtu (Sabat) tanggal 13 Oktober yang akan dimulaikan pada pukul 08.45 pagi hari dan acara penutupan KKR Prince of Peace pada sore hari dirangkaikan dengan penutupan perayaan Sabat yang akan dimeriahkan dengan Pesta Lagu Rohani dan Melodrama. Perayaan Sabat sekaligus Penutupan KKR Prince of Peace ini tetap terbuka untuk umum dan juga akan disiarkan secara langsung (live streaming) di www.justin.tv/lannymanaroinsong dan siaran tunda dapat disaksikan di www.youtube.com/lannymanaroinsong


Pelajaran 2
Wahyu, dan Allah Dinyatakan di Dalamnya
SABAT PETANG
Baca untuk Pelajaran Pekan Ini: 2 Pir. 1:19-21; 2 Tim. 3:16, 17; UI. 6:4; Mal. 28:19; Ibr. 11:6; Kel. 3:1-14.
AYAT HAFALAN: "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, niaka pada zaman akhir ini Ia telah berbica­ra kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta" (Ibrani 1:1, 2).
Pokok Pikiran: Sekalipun sangat penting untuk memahami cara di mana inspirasi Alkitabiah dapat bekerja, adalah lebih penting untuk mengetahui apa yang Allah nyatakan pada kita melalui ilham itu.
angit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawalamemberitakan pekerjaan tangan-Nya" (Mzm. 19:1). Itusangatlah benar. Namun, apayangmereka tidak nyatakan, adalah bahwaAllah mengasihi kita, lamati bagi kita, dan secaraaktif bekerja untuk menyelamatkan kita dari konsekuensi pilihan kita yang penuh dosa. Intinya adalah bahwa, apa pun yang dapat kita pelajari tentang Allah dari sum­ber lain, sumber utamanya haruslah Alkitab. Ada kebenaran utama, khususnya tentang sifat Allah dan pekerjaan-Nya di dunia ini, yang tidak akan kita ketahui sebab hal itu tidak diungkapkan kepada kita. Sebagaimana telah kita lihat se­belumnya, sementara orang bisa merasakan sesuatu pertempuran yang sedang terjadi antara kebaikan dan kejahatan, bagaimanakah caranya mereka bisa me­ngetahui pertentangan besar itu jika tidak diajarkan dalam Alkitab?
Pekan ini kita akan berfokus pada dua hal: pertama, kita akan melihat pada apa yang Alkitab katakan tentang dirinya dan bagaimana Alkitab itu diinspi­rasikan. Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang Allah yang memberikan inspirasi itu.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 13 Oktober.
Minggu 7 Oktober
DOKTRIN ALKITAB
Baca 2 Petrus 1:19-21. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini pada kita tentang bagaimana para penulis Perjanjian Baru menghargai Kitab Suci?
2 Petrus 1:19-21
1:19. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Petrus menegaskan bahwa nubuat-nubuat Perjanjian Lama tidak berasal dari manusia. Argumennya adalah bahwa para nabi berbicara karena mereka "digerakkan oleh Roh Allah." Pernyataan "digerakkan oleh Roh Allah" berarti bahwa dorongan yang menyebabkan penulisan Alkitab adalah dari Roh Kudus. Singkatnya, para penulis Alkitab diilhami oleh Tuhan sendiri.
Baca 2 Timotius 3:16, 17. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini kepa­da kita tentang Alkitab dan kegunaannya?
2 Timotius 3:16, 17
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Sangatlah jelas bahwa Paulus mengharapkan Timotius memahami bahwa oleh karena Kitab Suci dihasilkan oleh kuasa Ilahi, maka Firman itu dapat di­andalkan dan berguna untuk membangun orang percaya. Paulus tidak menyi­sakan pertanyaan tentang kebenaran, kemurnian, otoritas, dan asal usul Kitab Suci. Perhatikan juga, bahwa ia berbicara tentang seluruh bagian dari Kitab Suci. Paulus tidak meninggalkan pada kita pilihan untuk memilih bagian mana yang kita anggap inspirasi dan bagian mana yang tidak. Tidak semuanya (seper­ti hukum-hukum upacara) masih mengikat kita, tetapi itu sangat berbeda dari pernyataan yang menyatakan bahwa beberapa bagian dari Alkitab itu diilhami dan yang lain tidak, atau anggapan yang menyatakan bahwa beberapa bagian tidak terlalu diinspirasikan seperti pada bagian lainnya.
Baca Matius 4:4, 7,10; 22:41-46; Yohanes 10:34,35. Apakah kebenar­an penting tentang Kitab Suci dan otoritasnya yang kita dapat ambil dari ayat-ayat ini?
Matius 4:4,
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

22:41-46;
22:41. Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Yohanes 10:34,35
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan—

Tidak peduli apa yang kita percayai, kita membutuhkan titik awal, landasan yang mendasari kepercayaan itu. Untuk umat Kristen Masehi Advent Hari Ke­tujuh, landasan tersebut adalah Alkitab—standar tertinggi dan kebenaran yang memiliki otoritas.
Berapa banyakkah waktu yang Anda habiskan untuk membaca Firman? Berapa banyakkah dari hidup Anda berpatokan pada apa yang diajarkan­nya? Pikirkan kembali apa yang terjadi pada 24 jam terakhir. Apakah yang Anda telah lakukan, atau tidak lakukan, dalam kerangka waktu yang dida­sarkan pada otoritas Alkitab?
Senin 8 Oktober
SIFAT INSPIRASI (ILHAM)
"Bukanlah kata-kata dari Alkitab yang diilhami, namun para penulis­nya itulah yang diilhami. Ilham tidak bertindak pada kata-kata manusia ataupun ungkapannya melainkan pada manusia itu sendiri, yang, di ba­wah pengaruh Roh Kudus, diinspirasikan dengan pemikiran-pemikiran. Tetapi kata-kata itu menerima kesan-kesan dari pikiran individunya. Pi­kiran Ilahi itu dibeberkan. Pikiran dan kehendak Ilahi digabungkan de­ngan pikiran dan kehendak manusia; maka ungkapan manusia itu ada­lah perkataan Allah"— Ellen G. White, Selected Messages, buku 1, hlm. 21. Bagaimanakah kata-kata ini membantu kita untuk memahami bagai­mana inspirasi Alkitabiah bekerja?
Di seluruh pertanyaan tentang inspirasi, kadang-kadang orang terobsesi dengan apa yang sering dianggap sebagai ayat bermasalah. Perhatikan, misalnya, kata- kata dari tulisan di atas salib Yesus yang digambarkan dalam Injil. Menurut Mati- us 27:37, "INILAH YESUS RAJA ORANG YAHUDI"; menurut Markus 15:26, "RAJA ORANG YAHUDI"; menurut Lukas 23:38, "INILAH RAJA ORANG YAHUDI." Bagaimanakah kita harus memahami perbedaan-perbedaan ini?
Seperti yang Alkitab katakan, "segala tulisan Kitab Suci diilhamkan oleh Allah" dan dapat dipercaya, namun, kita diberi catatan yang berbeda dari tulisan yang ada pada salib Yesus. Kedua hal ini dapat memberikan pada kita wawasan tentang cara di mana inspirasi bekerja. Kasus ini menunjukkan bahwa inspirasi memungkinkan berbagai ekspresi untuk sebuah ide atau peristiwa sebatas ungkapan-ungkapan itu menggambarkannya dengan baik. Apabila suatu pendekatan umum merupakan sua- tu ekspresi yang memadai, seperti dalam prasasti di atas kayu salib, maka inspirasi menampungnya. Di sisi lain, di mana ketegasan diperlukan, seperti dalam 1 Raja- raja 6:1, inspirasi menyediakan hai itu dan harus diterima seperti itu.
Bandingkan Kisah 1:18 dan Matius 27:5. Dalam hal apakah catatan tentang kematian Yudas nampaknya berbeda?
Kisah 1:18
1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Matius 27:5
27:5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Untuk waktu yang lama, para kritikus Alkitab menyatakan bahwa ayat-ayat ini memberikan catatan yang berbeda tentang kematian Yudas. Namun, penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa kata yang diterjemahkan sebagai "jatuh terte­lungkup" di Kisah 1:18, juga berarti "pembengkakan." Oleh karena itu, ada ke­mungkinan bahwa, setelah menggantung dirinya sendiri, Yudas tidak ditemukan sampai mayatnya telah membengkak dan jatuh, inilah yang menyebabkan perut­nya pecah. Intinya adalah, apa yang pada awalnya tampak bertentangan sekarang didapati sudah selaras. Sebagian besar dari Alkitab tidak bermasalah. Dalam be­berapa tempat di mana ada pertanyaan mengenai sesuatu yang nampaknya "sa­lah" atau "bertentangan," sikap yang bijaksana sebaiknya adalah kerendahan hati. Siapa yang mengetahui berapa banyak orang yang telah kehilangan iman dengan berfokus pada ayat yang "bermasalah." Kita tidak dipanggil untuk menghakimi Firman, sebaliknya, kita telah dipanggil, untuk mematuhinya.
Selasa 9 Oktober
RAHASIA ALLAH TRITUNGGAL
Berfirmanlah Allah, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gam­bar dan rupa Kita" (Kej. 1:26).
Memahami bagaimana inspirasi bekerja, meskipun penting, namun itu ha­nyalah suatu cara untuk mencapai tujuan, dan tujuan akhirnya adalah untuk me­ngenal Allah. Sebuah pemahaman yang mendalam tentang bagaimana Alkitab ditulis, atau bahkan pemahaman yang mendalam mengenai kebenaran dinyata­kan di dalamnya, tidaklah memiliki arti apa-apa jika kita tidak mengenal Tuhan untuk diri kita sendiri (Yoh. 17:3). Dan satu hal yang secara eksplisit ditegaskan oleh Alkitab tentang Tuhan adalah keesaan-Nya.
Baca Ulangan 6:4 dan Markus 12:29. Kebenaran penting apakah yang kita temukan dalam ayat-ayat ini?
Ulangan 6:4
6:4. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Markus 12:29
12:29 Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.


Ekspresi dalam Alkitab tentang keesaan Tuhan menghalangi setiap gagasan mengenai banyak tuhan. Hanya ada satu Allah saja. Namun, gambaran umum yang kita dapatkan dari Alkitab adalah bahwa ada satu hal yang lebih dalam tentang Dia, yaitu tentang keesaan-Nya.
Baca Kejadian 1:26; 3:22; 11:7; Yohanes 1:1-3, 18; 20:28; 2 Korintus 13:14; Matius 28:19. Bagaimanakah ayat-ayat ini memperjelas realitas ke- tritunggalan Allah?
Kejadian 1:26; 3:22; 11:7;
1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
3:22. Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
Yohanes 1:1-3, 18; 20:28;
1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

2 Korintus 13:14;

13:14 (13-13) Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Komentar Perjanjian Lama tentang pluralitas memberikan petunjuk tentang sifat ketritunggalan Allah. Ketika kita menghubungkan dengan pernyataan Per­janjian Baru tentang Yesus Kristus dan Roh Kudus, kita mulai menyadari bah­wa ada banyak tentang sifat Allah yang kita tidak pahami dan mungkin tidak akan pernah kita pahami sepenuhnya. Aspek ketritunggalan Allah adalah satu rahasia, di antara banyak rahasia lainnya, yang kita harus terima.
Alkitab memberikan kepada kita informasi tentang Tuhan, termasuk tiga as­pek alamiah-Nya, bukan supaya kita terlibat dalam filsafat spekulatif tetapi dalam rangka untukmeningkatkan pemahaman kita tentang kegiatan-Nya, terutamakaiya penebusan-Nya bagi kita saat pertentangan besar itu dinyatakan dan diakhiri.
Siapakah yang tidak memiliki banyak pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh Allah? Bagaimanakah kita dapat belajar mempercayai Dia sampai saatnya tiba di mana jawaban itu diberikan?
Rabu 10 Oktober
SIFAT-SIFAT PENCIPTA KITA
Alkitab menyatakan kepada kita kebenaran tentang Allah yang tidak akan kita peroleh di tempat lain. Salah satu kebenaran itu menyatakan bahwa Dia adalah Pencipta. Pada kenyataannya; hal pertama yang Alkitab katakan pada kita ten­tang Allah, ialah bahwa Dia menciptakan langit dan bumi (Kej. 1:1).
Salah satu hal yang menarik tentang ayat ini adalah bahwa Alkitab hanya mengasumsikan keberadaan Tuhan tanpa berusaha untuk membuktikan atau menunjuk­kannya. Alkitab menghabiskan banyak waktu untuk mengajarkan pada kita tentang l uluin, terutama saat karakter-Nya diungkapkan melalui interaksi-Nya dengan umat manusia yang jatuh dalam dosa. Tetapi Alkitab tidak menghabiskan waktu un­tuk membuktikan bahwa Dia ada. Alkitab hanya mengasumsikan keberadaan-Nya.
Baca Ibrani 11:6 dan Koma 10:17. Apakah yang dikatakan oleh ayat- ayat itu tentang Allah dan peran yang dimainkan oleh Firinan-Nya dalam menyadarkan kita akan keberadaan-Nya?
Keyakinan tentang keberadaan Allah tidak dapat berasal dari argumen ra­sional saja. Alkitab mengajarkan bahwa seseorang dapat meyakini keberada­an Allah melalui pengalaman pribadi bersama dengan-Nya ketika Roh Kudus memberikan kesan dalam hati dan pikiran dengan fakta tentang keberadaan- Nya. Di banyak tempat, orang bisa saja lebih dulu percaya pada Tuhan, kemu­dian, mereka mulai membangun fondasi logis dan intelektual bagi iman mereka dalam Allah yang tidak dapat mereka lihat.
Baca Maleakhi 3:6; Yakobus 1:17; 1 Yohanes 4:8,16; 2 Tawarikh 6:18. Apakah yang ayat-ayat ini katakan pada kita tentang sifat-sifat Allah? Apa­kah sifat-sifat Allah lainnya yang dinyatakan dalam Firman-Nya?
Maleakhi 3:6;
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.

Yakobus 1:17;
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

1 Yohanes 4:8,16;
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

2 Tawarikh 6:18
6:18 Tetapi benarkah Allah hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.

Renungkan sifat-sifat Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Ki­tab Suci. Berapa banyakkah yang bisa Anda ketahui dari sumber lain, ya­itu, dari alam atau dari pengalaman pribadi? Apakah yang diajarkan oleh jawaban Anda tentang betapa pentingnya Alkitab itu untuk pemahaman kita tentang Allah?

Kamis 11 Oktober
AKTIVITAS ALLAH
Walau dibaca secara sangat sepintas sekalipun, Alkitab menyatakan bahwa Allah secara aktif terlibat dalam kehidupan manusia dan dalam berbagai peris­tiwa yang terjadi di bumi. Dia tidak jauh, terpisah, dihilangkan, seperti yang diajarkan oleh konsep Yunani kuno tentang Allah, atau bahkan sama seperti be­berapa teolog Kristen yang mencoba menggambarkan-Nya. Meskipun berbeda sama sekali dari apa yang Dia ciptakan, Tuhan telah mengikat diri-Nya dengan baik sekali pada ciptaan-Nya.
Sebagaimana kita lihat kemarin, Alkitab menggambarkan Tuhan se­bagai Pencipta kita, suatu tindakan yang menunjukkan betapa erat sebe­narnya hubungan-Nya dengan dunia ini. Apakah yang ayat-ayat ini kata­kan pada kita tentang berbagai aktivitas Allah di bumi, terutama dalam konteks pertentangan besar?
Kej. 11:9
11:9 Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
      Kej. 19:24
19:24. Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
Kel. 3:1-14
3:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
3:7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
3:11. Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
3:14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

Yoh. 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
1 Tes. 4:17
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Tidak diragukan, Alkitab mengungkapkan Allah yang sangat terlibat dalam kehidupan umat manusia. Skenario pertentangan besar secara keseluruhan, se­sungguhnya, menunjukkan bagaimana Tuhan bekerja untuk menyelamatkan manusia dari cengkeraman dosa dan Setan. Sejak tindak'an-Nya yang pertama menciptakan bumi (Kej. 1:1) sampai pada salib (Yoh. 19:18) hingga kepada pen- ciptaan kembali (2 Ptr. 3:12, 13), Alkitab dengan tegas menunjukkan kepada kita tindakan-tindakan Tuhan yang sangat dekat dengan umat manusia.
Bagaimanakah Anda, secara pribadi, mengalami aktivitas Allah? Su­dahkah Anda melihat Dia bekerja dalam hidup Anda dan dalam kehidup­an orang lain? Bagaimanakah Anda dapat belajar memperoleh kenya­manan dengan mengetahui betapa dekat dan intimnya hubungan Allah dengan kita?
Jumat 12 Oktober
PENDALAMAN: Baca Ellen G. White, "Bahayadalam Pengetahuan Speku­latif," hlm. 389-402, dalam Membina Keluarga Sehat, "The Word Made Flesh," hlm. 746-749, in Testimoniesfor the Church,]ld. 5; "Pendahuluan," hlm. 7-14, dalam Alfa dan Omega, jld. 8.
"Allah sangat senang mengkomunikasikan kebenarannya kepada dunia ini de­ngan perantaraan manusia, dan Dia sendiri, melalui Roh Kudus-Nya, menyang- gupkan manusia itu untuk melakukan tugas ini. Ia menuntun pikiran dalam me­milih kata-kata yang akan diucapkan dan yang akan dituliskan. Harta surgawi itu dipercayakan kepada wadah duniawi, namun, itu tetap harta dari surga. Kesaksian disampaikan melalui ungkapan bahasa manusia yang tidak sempurna, namun, itu tetap kesaksian Allah. Dan anak Allah yang percaya dan menurut melihat di da­lam kesaksian itu kemuliaan kuasa Ilahi, penuh rahmat dan kebenaran.
"Di dalam Firman-Nya, Allah telah menyampaikan kepada manusia penge­tahuan yang perlu untuk keselamatan. Alkitab harus diterima sebagai pernyataan kehendak Allah yang teguh dan penuh kuasa. Alkitab adalah standar tabiat, yang menyatakan doktrin (ajaran) dan uj ian pengalaman.' Segala tulisan yang dii lhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik' (2 Tim. 3:16, 17)."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 8, 9.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.               Seberapa yakinkah kita terhadap kesimpulan kita tentang Allah terle­pas dari informasi yang kita dapatkan dari Alkitab? Apakah ada tem­pat bagi pemahaman akan Allah dari sumber-sumber lain? Jika demi­kian, apakah sumber-sumber itu, dan bagaimanakah kita merasa pasti bahwa informasi yang mereka berikan adalah benar?
2.               Mengapa setiap pandangan yang menolak adanya kuasa supra alama sangat bertentangan dengan Firman Allah?
3.               Ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam berbagai cara, telah menjadi ber­kat bagi kemanusiaan. Dalam beberapa hal, ilmu pengetahuan telah me­nolong kita untuk lebih mengerti kuasa Allah (sebagai contoh, lihat apa yang ditunjukkan kepada kita tentang kompleksnya kehidupan!). Apakah yang menjadi batasan dari kesanggupan ilmu pengetahuan untuk meng­ajarkan pada kita tentang Allah? Kapankah, ilmu pengetahuan juga da­pat bertentangan dengan pemahaman yang benar tentang Allah?
4.               Mengapa doktrin Trinitas (meskipun begitu sulit dimengerti) sangat penting bagi kita sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh? Apakah artinya, jika Kristus bukanlah sepenuhnya Allah?



No comments:

Post a Comment